Anda di halaman 1dari 4

TEORI ADMINISTRASI PUBLIK

RENER BRANCHO KARWUR, S.STP


KELAS C

1. Apa yang dimaksud dengan Administrasi Publik?


- Chandler & Plano mengatakan bahwa Administrasi Publik adalah proses dimana sumber
daya dan personel publik diorganisir dan dikoordinasikan untuk memformulasikan,
mengimplementasikan dan mengelola keputusan-keputusan dalam kebijakan publik.
- Marshall E. Dimock, Gladys O. Dimock dan Louis W. Koenig, mengatakan bahwa administrasi
publik adalah kegiatan pemerintah di dalam melaksanakan kekuasaan politiknya.
- Dwight Waldo mendefinisikan administrasi publik adalah manajemen dan organisasi dari
manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan pemerintah.
- Kesimpulannya Administrasi Publik adalah kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok orang
atau lembaga dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan
publik secara efisien dan efektif.

2. Siapakah Penyumbang utama Teori Administrasi dan Manajemen ilmiah?


- Ialah seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol. Karena itu, setiap pemikiran
tentang administrasi dan manajemen selalu diawali dari pemikiran Henry Fayol (1841-1925),
dan Frederick Winslow Taylor (1856-1916). Henry Fayol disebut sebagai bapak administrasi
(father of modern operational theory), sedangkan Taylor disebut sebagai bapak manajemen
ilmiah (father of scientific management).

3. Mengapa peran administrasi publik dalam suatu negara dikatakan sangat vital?
- Hal ini dapat dilihat dari pendapat Karl Polangi yang mengatakan bahwa kondisi ekonomi
suatu negara sangat tergantung kepada dinamika administrasi publik. Selanjutnya Frederik
A. Cleveland menjelaskan bahwa peran administrasi publik sangat vital dalam membantu
memberdayakan masyarakat dan menciptakan demokrasi. Menurut beliau, administrasi
publik diadakan untuk memberikan pelayanan publik dan manfaatnya dapat dirasakan
masyarakat setelah pemerintah meningkatkan profesionalismenya, menerapkan teknik
efisiensi dan efektivitas, dan lebih menguntungkan bagi pemerintah manakala dapat
mencerahkan masyarakat untuk menerima dan menjalankan sebagian dari tanggung jawab
administrasi publik tersebut. Pendapat Cleveland sejalan dengan pendapat Janet V.
Denhardt dan Robert B. Denhardt, yang melihat bahwa administrasi publik, melalui
pelayanan-pelayanan publiknya dapat menciptakan demokrasi.

4. Kapan lahirnya manajemen berbasis kinerja? Jelaskan tentang manajemen berbasis kinerja!
- Lahirnya manajemen berbasis kinerja merupakan bagian dari reformasi New Public
Management yang dilakukan oleh negara-negara maju di Eropa dan Amerika sejak tahun
1980-an. Fokus manajemen berbasis kinerja adalah pengukuran kinerja sektor publik yang
berorientasi pada pengukuran outcome, bukan lagi sekedar pengukuran input dan output
saja. Pendekatan manajemen berbasis kinerja ditandai dengan muncul teori-teori organisasi
dan manajemen seperti model Classical Organization Theory, Scientific Management, City
Manager Movement, Performance Budgeting, Zero Budgeting, Management by Objectives,
Management by Results atau Results-Oriented Management, Program Evaluation dan yang
terakhir adalah Reinventing Government, Davis dan Larkey (1980) dan Orsborne dan
Gaebler (1992).
- Manajemen kinerja merupakan suatu metode untuk mengukur keberhasilan program atau
aktivitas yang dilakukan birokrasi pemerintah dalam mencapai outcome (hasil) yang
diharapkan oleh publik. Adapun definisi Manajemen kinerja adalah suatu pendekatan yang
digunakan untuk memperbaiki kinerja berdasarkan proses yang berkelanjutan dalam
penetapan sasaran kinerja birokrasi yaitu mengumpulkan data, menganalisis, menelaah,
mengukur kinerja, dan melaporkan kinerja sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja
selanjutnya. Manajemen kinerja adalah proses yang teratur untuk memperbaiki dengan
tahap-tahap yang terencana dengan baik.

5. Bagaimana istilah-istilah seperti E-Government dan Good Governance ini muncul?


- Sejak adanya gerakan reformasi tahun 1998, paradigma yang berkembang dalam
administrasi publik adalah tuntutan pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya. tuntutan
akan pelayanan yang lebih baik  menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh instansi
pemerintah penyelenggara pelayanan publik. tuntutan tersebut muncul seiring dengan
berkembangnya era reformasi dan otonomi daerah dan sejak tumbangnya kekuasaan rezim
orde baru.
Berbagai peluang yang ada diperhitungkan agar terwujudnya Kondisi kehidupan berbangsa
dan bernegara yang lebih baik lagi. pendek kata seluruh elemen bangsa telah sepakat agar
kondisi masa lalu yang kurang dan tidak baik tidak terulang lagi. karenanya muncul istilah-
istilah, seperti E-Government dan Good Governance. Istilah ini muncul dalam rangka
mewujudkan Kondisi kehidupan bangsa yang lebih baik.
Tujuan pokok Good Governance adalah tercapainya kondisi pemerintahan yang dapat
menjamin kepentingan pelayanan publik secara seimbang dengan melibatkan kerjasama
antar semua komponen pelaku (negara, masyarakat madani, lembaga-lembaga masyarakat
dan pihak swasta).
Salah satu upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik adalah mempercepat
proses kerja serta modernisasi administrasi melalui otomatisasi di bidang administrasi
perkantoran modernisasi penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat melalui e-
government sebagai salah satu aplikasi dari teknologi informasi. Masalah utama yang
dihadapi dalam implementasi otonomi daerah adalah terbatasnya sarana dan prasarana
komunikasi informasi untuk mensosialisasikan berbagai kebijakan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah kepada masyarakat agar proses penyelenggaraan pemerintahan,
pengelolaan pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat dapat menjadi lebih efektif
efisien, transparan dan akuntabel. Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan pemerintahan
menuju Good Governance serta dalam rangka mengakselerasi penyelenggaraan otonomi
daerah maka pengembangan dan implementasi e-government merupakan alternatif yang
strategis dalam rangka mengkomunikasikan informasi secara dua arah antara pemerintah
dengan masyarakat dan dunia usaha dan antar pemerintah itu sendiri.
6. Dimana peran e-government dalam mewujudkan good governance?
- Adanya peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum
(public) sehingga adanya keterbukaan (transparancy) dimana masyarakat mempunyai
kemudahan untuk mengetahui serta memperoleh data dan informasi tentang kebijakan,
program, dan kegiatan aparatur pemerintah, baik yang dilaksanakan di tingkat pusat
maupun daerah.
Contoh : situs resmi pemerintahan baik pusat maupun daerah sehingga memudahkan
masyarakat untuk mengakses informasi.
- e-government juga memudahkan komunikasi pemerintah kepada masyarakat dan
memudahkan masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya. Partisipasi masyarakat
mutlak diperlukan agar penyelenggara pemerintahan dapat mengenal lebih dekat siapa
masyarakat dan warganya berikut cara pikir dan kebiasaan hidupnya, masalah yang
dihadapi, cara atau jalan keluar yang disarankan, apa yang dapat disumbangkan dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, dan lain sebagainya. Kehadiran masyarakat dalam
forum pertemuan publik dan keaktifan mereka dalam memberikan saran dan masukan
menunjukkan bahwa urusan pemerintahan juga menjadi urusan mereka dan bukan semata
urusan birokrat. E-government memungkinkan warga negara berkomunikasi antar-mereka
maupun dengan pemerintah, dan berpatisipasi dalam proses pembuatan keputusan,
mengekspresikan kebututuhan nyata mereka tentang kesejahteraan dengan menggunakan
e-government sebagai sarananya. Contoh : Masyarakat bisa menyalurkan aspirasinya
melalui e-mail atau forum elektronik melalui web yang dibuat oleh pemerintah setempat.
- Tegaknya supremasi hukum. E-government dengan segala teknologi yang digunakan
membantu pemerintah dalam mengawasi tegaknya pelaksanaan hukum (peraturan).
Implementasi e-government diyakini mampu mengurangi peluang penyalahgunaan
wewenang.
Contoh : alat bukti elektronik menjadi alat bukti yang sah jika melakukan suatu pelanggaran.
Misalnya rekaman cctv dapat digunakan sebagai bukti dalam penegakan hukum.
- Responsibilitas/ Daya Tanggap. Dengan adanya e-government masyarakat dapat
menyampaikan pengaduan dengan layanan pengaduan online kepada pemerintah dengan
prosedur yang lebih mudah dan pemerintah bisa merespon atau menanggapi pengaduan
dari masyarakat dengan cepat.
Contoh : LAPOR (layanan aspirasi dan pengaduan online rakyat) yaitu suatu layanan dimana
masyarakat dapat menyampaikan pengaduan secara interaktif dengan prosedur yang lebih
mudah demi meningkatkan pelayanan publik.
- Berorientasi pada konsensus. Dalam pembuatan suatu keputusan atau kebijakan perlu
dilakukan konsensus (musyawarah / kesepakatan) diantara para aktor yang terlibat agar
keputusan yang diambil sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya E-
government mempermudah pemerintah untuk melakukan proses konsensus tersebut
sehingga prosesnya berjalan cepat dan hasilnya maksimal.
Contoh : sistem voting online. Seperti kita ketahui sekarang ini sudah banyak yang
melakukan sistem voting online, salah satunya melalui media sosial. Contohnya banyaknya
yang melakukan prediksi pemilu melalui e-voting.
- Kesetaraan. Peran e-government dalam kesetaraan yaitu kesetaraan dalam mengakses
informasi dan menggunakan berbagai layanan online. Teknologi dalam e-government
memungkinkan setiap individu masyarakat mengakses informasi dan menggunakan layanan
online tanpa pandang bulu atau latar belakang, mulai dari anak-anak sampai orang tua
memiliki kebebasan untuk menggunakan teknologi yang ada.
Contoh : web pemerintahan yang bebas diakses oleh masyarakat tanpa ada pengelompokan
atau pengecualian.
- Efisiensi dan Efektivitas. Dengan adanya e-government dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada masyarakat misalnya, informasi dapat disediakan 24 jam tanpa harus
menunggu jam kerja, informasi bebas diakses dimana saja tanpa harus bertemu secara
langsung ke kantor pelayanan. Selain itu pelaksanaan pemerintahan juga berjalan lebih
efisien
Contoh : pemerintah melakukan koordinasi melalui e-mail atau bahkan video konferensi
sehingga mempercepat proses konferensi dan menghemat biaya.
- Akuntabilitas. Memudahkan pemerintah melakukan pertanggungjawaban kepada
masyarakat secara luas dan juga kepada aktor lain yang terlibat.
Contoh : Dalam menerapkan akuntabilitas, PEMDA memanfaatkan e government, misalnya
dengan mempublish RENCANA KEGIATAN dan ANGGARAN (RKA) untuk melakukan uji publik
dan meminta masukan dari masyarakat. Selain untuk melalukan kontrol anggaran, hal ini
juga akan memberi ruang kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam penyusunan
APBD.

Anda mungkin juga menyukai