Agile
Governance
Oleh :
Ratih (2120841002)
Muhammad Riski Illahi
(2020842003)
Poin utama:
Agile Governance menurut Rulinawaty yaitu dimana organisasi yang disebut dengan agile yaitu ketika organisasi tersebut dioperasikan
secara digital dan cepat untuk memaksimalkan kesempatan yang berasal dari aspirasi pelayanan publik dan meninggalkan pola
manejerial yang lama.
Agile Governance menekankan kepada perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang membutuhkan penanganan cepat dan
tanggap dari birokrasi untuk lebih berkembang sesuai dengan perkembangan masanya.
Hal yang mendasari adanya
Agile Governance di Indonesia
Diberlakukannya reformasi birokrasi yang dimulai dari
pembaharuan sistem dari sistem tradisional menjadi
100
tingkatan tata kelola wajib Kepentingan bisnis wajib menjadi Masyarakat wajib dihargai dan
diselaraskan dengan konteks atau penyebab atau alasan dari setiap diberikan hak untuk berpartisipasi
isi di dalam organisasi. keputusam maupun tindakan yang di dalam tata kelola pemerintahan.
dilaksanakan.
Penerapan konsep ini sejalan dengan program yang telah diusung oleh
Diskominfo Kota Padang Panjang yaitu percepatan program e-government
dalam perwujudan smartcity kota padang panjang yaitu dengan membuat
aplikasi dan memperbaharui sistem dari sistem konvensional menjadi
berbasis web/aplikasi untuk mempermudah pekerjaan OPD dalam
melakukan pekerjaannya
Dinas Kominfo Kota Padang Panjang pada perwujudan konsepsi Smart City mempunyai kontribusi besar
karena didalam mewujudkan perubahan di dalam sistem pemerintahan Dinas Kominfo menjadi lokomotif
atau leading sector bagi setiap OPD yang ada di Pemerintahan Kota Padang Panjang. Maka dari itu dapat
dikatakan penerapan Smart City Kota Padang Panjang berhasil memberikan dampak pembangunan yang
inklusif karena akan mengawal keberlanjutan program pembangunan