Anda di halaman 1dari 20

REFORMASI BIROKRASI

Agile
Governance
Oleh :
Ratih (2120841002)
Muhammad Riski Illahi
(2020842003)
Poin utama:

Bahasan Konsep Agile Governance


Prinsip Agile Governance

hari ini Prasayarat Agile Governance


Contoh Penerapan Agile
Governance di Kota Padang
Panjang

SEKOLAH BISNIS WERKUDARA | SESI 1


Apa itu Agile Governance?
Menurut Ahli
Agile Governance menurut Holmwvist merupakan kapabilitas suatu organisasi dalam merespon cepat perubahan yang tidak terduga
dalam rangka pemnuhan tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang semakin berubah dari waktu ke waktu.

Agile Governance menurut Rulinawaty yaitu dimana organisasi yang disebut dengan agile yaitu ketika organisasi tersebut dioperasikan
secara digital dan cepat untuk memaksimalkan kesempatan yang berasal dari aspirasi pelayanan publik dan meninggalkan pola
manejerial yang lama.

Agile Governance menekankan kepada perubahan yang terjadi di dalam masyarakat yang membutuhkan penanganan cepat dan
tanggap dari birokrasi untuk lebih berkembang sesuai dengan perkembangan masanya.
Hal yang mendasari adanya
Agile Governance di Indonesia
Diberlakukannya reformasi birokrasi yang dimulai dari
pembaharuan sistem dari sistem tradisional menjadi
100

digitalisasi sehingga mendorong kinerja ASN yang lebih


efisien dan efektif serta mengubah pola pikir dari pelayan
publik dari “dilayani” menjadi “melayani” masyarakat
75
memberikan peluang bagi masyarakat untuk lebih
berpartisipasi aktif dalam pembangunan negara tidak
terkecuali didalam tata kelola pemerintahan yang
mengandung unsur partisipati aktif dari masyarakat. 50

Untuk itu, dalam hal ini diperlukannya penerapan konsepsi


agile governance didalam birokrasi indonesia 25

Konsepsi agile governance berkembang dari


perkembangan software dan teknologi yang kemudian 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
digunakan dalam sektor bisnis maupun publik dalam hal
memfasilitasi respon yang cepat tanggap untuk merubah
lingkungan yang bersifat dinamis
Tidak hanya di
Indonesia, dua
dekade terakhir
pemerintah di
dunia sudah
mengadopsi
paradigma agile
governance

karena para pemerintahan di dunia menyadari


kebutuhan untuk bekerja lebih strategis,
fleksibel, dan adaptif terhadap perubahan
yang menghasilkan kebijakan dan layanan
publik yang lebih baik. Dengan demikian, agile
bukanlah sebuah tujuan, melainkan syarat
untuk mendorong agar birokrasi publik
bekerja lebih strategis
6 Prinsip
Agile
Governance
Good Enough Business Driven Human Focused
Governance

tingkatan tata kelola wajib Kepentingan bisnis wajib menjadi Masyarakat wajib dihargai dan
diselaraskan dengan konteks atau penyebab atau alasan dari setiap diberikan hak untuk berpartisipasi
isi di dalam organisasi. keputusam maupun tindakan yang di dalam tata kelola pemerintahan.
dilaksanakan.

SEKOLAH BISNIS WERKUDARA | SESI 1


6 Prinsip
Agile
Governance
Based On Quick, Systematic And Simple Design And
Wins Adaptive Approach Continuous
Refinement
Tingkat keberhasilan yang dicapai Adanya pengembangan Setiap orang di dalam grup wajib
dalam waktu yang singkat wajib kemampuan instrinstik untuk dapat memberikan keputusan dan
dirayakan dan dijadikan motivasi merespon semua perubahan tindakan yang cepat dan progresif.
untuk menjadi acuan dalam secara dinamis dan sistematis.
mendapatkan hasil yang lebih
maksimal.
Prasyarat
Agile
Governance
Kapasitas dan Kapabilitas dalam bidang teknologi,
informasi, dan komunikasi.

Tiwana dan konsynski menjelaskan dalam


memenuhi prinsip Agile Governance ini, kemampuan
organisasi untuk memanfaatkan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) memegang
peranan penting khususnya dalam mengeksploitasi
lingkungan yang cepat berubah.
TIK memegang peranan penting karena menjadi sarana
penghubung antara kemampuan organisasi untuk mengambil
keputusan, kemauan untuk menempatkan organisasi pada
posisi strategis, dan kompetensi untuk mempraktekan Agile
Governance. Melalui kapabilitas dan kapasitas organisasi dalam
menjalankan TIK, organisasi akan lebih mudah untuk menjadi
gesit khususnya menghadapi tantangan tantangan dari
perubahan lingkungan

Dalam tata kelola pemerintahan, pengoptimalan TIK dapat


memberikan kemudahan bagi pemerintah didalam melakukan
tugasnyasebagai pelayan publik serta dapat melakukan
reformasi pada birokrasi yang selama ini terkesan kaku,
gembung, dan lambat. Selain itu, pengoptimalan TIK dalam tata
kelola pemerintahan akan lebih memudahkan masyarakat dalam
menyampaikan aspirasinya dan berpartisipasi dalam tata kelola
pemerintah.

SEKOLAH BISNIS WERKUDARA | SESI 1


Penerapan Agile
Governance
Pada Masa
Pandemi Covid-
19 di Indonesia
Saat masa pandemi ini, pemerintah harus gesit dalam melawan covid-19
ini. Mulai dari mencegah, memutus mata rantai serta memulihkan
masyarakat dari virus covid-19 ini. Konsep Agile Governance ini telah
dilaksanakan pemerintah Indonesia, hanya saja perlu peningkatan kembali.
Posisi Indonesia Dalam Penanganan
Covid-19
Nikkei Recovery Index versi 6 Oktober 2021
menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara di
Asia Tenggara dengan penanganan COVID-19
terbilang baik. Nikkei menilai 120 negara dan Indonesia
berada di peringkat ke-54. Sedang, Singapura
peringkat 70, Malaysia 102, Myanmar 105, Thailand
109, Vietnam 118, Laos 120 dan Filipina di peringkat
121.
Posisi Indonesia Dalam Penanganan
Covid-19
Peningkatan ini tak terlepas dari telah dilakukannya
penanganan yang gesit oleh pemerintah dengan
memperhatikan faktor-faktor Agile Governance.
Berbagai upaya telah dilakukan dan terus dilakukan
pemerintah. Mulai dari sosialisasi hingga vaksinasi guna
membentengi masyarakat dari virus berbahaya
tersebut.aat masa pandemi ini, pemerintah harus gesit
dalam melawan covid-19 ini. Mulai dari mencegah,
memutus mata rantai serta memulihkan masyarakat
dari virus covid-19 ini. Konsep Agile Governance ini
telah dilaksanakan pemerintah Indonesia, hanya saja
perlu peningkatan kembali.
Penerapan Agile
Governance
dalam
mewujudkan
Smart City di
Kota Padang
Panjang Pada
Masa Pandemi
Covid-19
Agile Governance
Agile Governance oleh Pemerintahan
Kota Padang Panjang diartikan

tata kelola pemerintahan yang gesit dalam memenuhi kebutuhan dan


tuntutan masyarakat yang saat ini sering berubah-ubah

Menindaklanjuti hal tersebut, maka... Bentuk penerapannya


adalah dengan...
Pemerintah Kota Padang Panjang berusaha untuk melakukan
pengembangan pada sistem elektronik pemerintah (E- Government) agar Ditunjuknya Kota Padang Panjang sebagai
dapat memberikan layanan-layanan yang lebih inovatif dan sesuai dengan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat
perkembangan zaman. sebagai percontohan untuk program
“Gerakan 100 Smart City”,

SEKOLAH BISNIS WERKUDARA | SESI 1


Prinsip-Prinsip Agile
Governance yang
diterapkan oleh Kota
Padang Panjang

Based On Quick Wins


Pada prinsip based on quicks wins yang merupakan
keberhasilan yang diraih secara cepat harus dirayakan
dan dijadikan motivasi untuk lebih mendapatkan
banyak rangsangan dan keberhasilan.

Dalam aspek kecepatan dapat dilihat dengan


pelayanan PADUKO yang dapat diakses melalui
website dan aplikasi sehingga dapat menciptakan
efektivitas dan efisiensi dalam mengurus layanan
kependudukan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Padang Panjang.
Systematic And Adaptive Approach
PSystematic and adaptive approach menuntut adanya inovasi dari dalam
birokrasi untuk mempermudah pekerjaan OPD sehingga memunculkan
responsivitas publik dan birokrasi yang dinamis.

Penerapan konsep ini sejalan dengan program yang telah diusung oleh
Diskominfo Kota Padang Panjang yaitu percepatan program e-government
dalam perwujudan smartcity kota padang panjang yaitu dengan membuat
aplikasi dan memperbaharui sistem dari sistem konvensional menjadi
berbasis web/aplikasi untuk mempermudah pekerjaan OPD dalam
melakukan pekerjaannya

Adapun program yang menggunakan systematic and adaptive approach


yaitu aplikasi Simbagda dan E-TPP.

Aplikasi Simbagda memberikan kemudahan akses bagi Badan Penyedia


Barang Jasa dan Pengendalian Pembangunan untuk melaksanakan tugasnya
dengan mengunggah data kegiatan beserta anggaran kedalam sistem oleh
PTTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) dan bisa lansung diverifikasi oleh
verifikator dalam memajukan transparansi anggaran dan kegiatan
pembangunan melalui Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kota
Padang Panjang sesuai dengan tahun anggarannya.
Simple Design And Continuous Refinement
PSimple design and continous refinment sebagai kemampuan tim dalam
membuat desain yang sederhana dan diharuskan memberikan capaian yang
cepat serta harus tetap meningkat

Dinas Kominfo Kota Padang Panjang membuat sebuah website yang


menyediakan seluruh produk hukum yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota
Padang Panjang.

Adapun sesuai dengan prinsip Simple Design and Continous Refinement


website yang dibuat oleh Dinas Kominfo Kota Padang Panjang dibuat secara
sederhana dan mudah dipahami
Hasilnya

Dinas Kominfo Kota Padang Panjang pada perwujudan konsepsi Smart City mempunyai kontribusi besar
karena didalam mewujudkan perubahan di dalam sistem pemerintahan Dinas Kominfo menjadi lokomotif
atau leading sector bagi setiap OPD yang ada di Pemerintahan Kota Padang Panjang. Maka dari itu dapat
dikatakan penerapan Smart City Kota Padang Panjang berhasil memberikan dampak pembangunan yang
inklusif karena akan mengawal keberlanjutan program pembangunan

Anda mungkin juga menyukai