D. NILAI-NILAI PROFESIONAL
Nilai-nilai telah memainkan sebuah peran penting dalam pengembangan organisasi sejak
awal. Secara tradisional, para profesional OD telah mempromosikan serangkaian nilai
dibawah kerangka humanistik, termaduk sebuah masalah mengenai inkuiri (pencarian
keterangan), demokrasi, dan suka membantu. Mereka telah mencoba membangun
kepercayaan dan kolaborasi; menciptakan sebuah iklim pemecahan masalah yang terbuka;
dan meningkatkan kontrol diri pada anggota organisasi. Belakangan ini, para praktisi OD
telah mengembangkan nilai-nilai humanistik tersebut hingga meliputi masalah peningkatan
efektivitas organisasi (misalnya, meningkatkan produktivitas atau mengurangi turnover) dan
kinerja (misalnya meningkatkan profitabilitas). Mereka telah menunjukkan keinginan yang
semakin besar untuk mengoptimalisasi manfaat manusia dan tujuan produksi.
Sebagai contoh, organisasi masuk kebawah tekanan yang semakin besar untuk
menyelaraskan praktek mereka dengan prinsip-prinsip rancangan yang bagus secara ekologi.
Masalah populer dan ilmiah pada pemanasan global, limbah beracun, kehabisan sumberdaya
alami, dan keberlanjutan masing-masing memiliki kelompok nonprofit yang hebat, komite
tindakan anggota, dan lobbyist profesional yang mewakili mereka. Selain itu, semakin
banyak perusahaan konsultan yang memasarkan produk dan proses untuk membantu
organisasi mencapai sebuah hubungan yang lebih berkelanjutan dengan lingkungan.
Akibatnya, perusahaan telah “go green”, mengumumkan kontribusi kepada dana lingkungan,
dan membentuk aliansi dengan kelompok lingkungan nonpemerintahan. Banyak yang
berpendapat bahwa perubahan tersebut lebih merupakan sekedar kesan daripada kenyataan,
lebih politis daripada operasional, dan lebih public relations daripada substantif. Jujur saja,
sejumlah organisasi telah melakukan perubahan-perubahan penting dalam filsafat, strategi,
dan pengalokasian sumberdaya mereka. Sebagai akibatnya, hubungan antara organisasi
dengan kelompok lingkungan berkisar dari jinak hingga bermusuhan hingga kolaborasi.
Orang-orang yang mempraktekkan OD dalam lingkup semacam itu mungkin perlu
membantu organisasi mengelola hubungan tersebut dan melaksanakan strategi-strategi untuk
mengelola unsur-unsur pembentuknya secara efektif. Upaya itu akan menuntut keterampilan
politis dan perhatian yang lebih besar kepada seberapa cocok nilai-nilai praktisi OD dengan
nilai-nilai organisasi.
E. ETIKA PROFESIONAL
Masalah etika dalam OD terkait dengan bagaimana para praktisi menjalani hubungan saling
membantu mereka dengan para anggota organisasi. Praktisi OD dapat membiarkan nilai-
nilai profesional berdiri di jalan praktek yang baik atau menyalahgunakan kekuatan yang
melekat pada peran profesional mereka kepada anggota organisasi (seringkali secara tidak
disengaja).
Pedoman Etika
bidang OD selalu telah menunjukkan perhatian kepada perilaku etis para praktisinya. Ada
beberapa artikel tentang etika dalam OD. Selain itu, pernyataan-pernyataan tentang etika
yang mengatur praktek OD telah disponsori oleh Institut Pengembangan Organisasi
(http://members.aol.com/ODInst/ethics.htm), Perhimpunan Pelatihan & Pengembangan
Amerika (http://www.astd.org) dan sebuah konsorsium asosiasi profesional dalam OD.
Konsorsium telah mensponsori sebuah kode etik yang berasal dari sebuah proyek besar yang
diadakan di Pusat Kajian Etika dalam Profesidi Institut Teknologi Illinois. Tujuan proyek
meliputi mempersiapkan kejadian-kejadian penting yang menggambarkan dilemma etika
dan menggunakan materi itu untuk pendidikan pra-profesional dan berkelanjutan dalam OD,
memberikan dasar empiris bagi sebuah pernyataan tentang nilai-nilai dan etika bagi para
profesional OD, dan menginisiasi sebuah proses untuk membuat etika praktek OD jelas
(eksplisit) secara terus menerus.
Konsultan dapat menyempurnakan deskripsi nilai dan perilaku yang mereka sukai dengan
mengembangkan kode etik atau perilaku. Berikut adalah beberapa pedoman etika penting
untuk konsultasi selama perubahan organisasi.
MISREPRESENTASI
Adalah kondisi di mana salah satu pihak dalam kontrak membuat pernyataan yang
tidak benar tentang suatu fakta kepada pihak yang lain yang bergantung padanya.
Misrepresentasi terjadi apabila praktisi OD menyatakan bahwa sebuah intervensi
akan memberikan hasil yang tidak masuk akal untuk program perubahan atau
situasi tersebut.
Untuk mencegah misrepresentasi, para praktisi OD perlu memperoleh kejelasan
tentang tujuan upaya perubahan, dan untuk menggali secara terbuka efek-efek yang
diharapkan, relevansinya dengan sistem klien, dan kemampuan praktisi dalam
melaksanakan intervensi.
PENYALAHGUNAAN DATA
Keterbukaan informasi adalah satu hal yang diperlukan dalam OD, tetapi
membocorkan informasi yang tidak tepat dapat membahayakan bagi individu dan
organisasi. Mudah bagi seorang konsultan, untuk memperoleh informasi, untuk
mengumpulkan data tentang apakah seorang manajer tertentu itu baik atau jahat.
Kapan, bagaimana, atau jika informasi ini dapat digunakan merupakan dilemma
etika yang tidak mudah diatasi. Untuk meminimalisasi penyalahgunaan data, para
praktisi seharusnya mencapai kesepakatan dengan para anggota organisasi tentang
bagaimana data yang dikumpulkan dalam proses perubahan akan digunakan.
Kesepakatan ini seharusnya ditinjau secara berkala dalam kaitannya dengan situasi
yang berubah-ubah.
PEMAKSAAN
Pemaksaan terjadi pada saat anggota organisasi dipaksa untuk berpartisipasi dalam
sebuah intervensi OD. Pemaksaan juga dapat menimbulkan dilemma etika bagi
hubungan saling membantu antara praktisi OD dengan anggota organisasi. Yang
melekat pada hubungan saling membantu adalah kemungkinan bagi manipulasi dan
ketergantungan yang berlebihan, dua segi pemaksaan.
Cara yang efektif untuk mengatasi dilemma ini adalah dengan melakukan upaya
perubahan seterbuka mungkin, dengan persetujuan bebas dan pengetahuan tentang
individu yang dilibatkan.
KEJANGGALAN TEKNIS
Dilemma etis terakhir ini terjadi pada saat para praktisi OD mencoba melaksanaan
intervensi yang untuknya mereka tidak ahli atau pada saat klien mengupayakan
sebuah perubahan yang untuknya ia tidak siap. Yang penting bagi kesuksesan
program OD adalah pemilihan intervensi yang tepat, yang nantinya tergantung
kepada diagnosa organisasi yang hati-hati.