Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU MK

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN


Nama : Valentino D.H. Tiow Dosen M.K : Drs. M.S. Mantiri, M.Si
NIM : 18081103008 Dr. Alfon Kimbal, S.Sos, M.Si
Kelas : NIM Genap

SOAL!
1. Tuliskan Konsep perbandingan pemerintahan!
2. Tuliskan Konsep bentuk negara!
3. Tuliskan Konsep bentuk pemerintahan!

JAWABAN!
1. Konsep Perbandingan Pemerintahan
Kata perbandingan berasal dari kata banding, yang artinya timbang yaitu menentukan
bobot dari sesuatu obyek atau beberapa obyek. Dengan demikian kata perbandingan dapat
disamakan dengan kata pertimbangan yaitu perbuatan menentukan bobot sesuatu atau
beberapa obyek di mana untuk keperluan tersebut obyek atau obyek-obyek disejajarkan
dengan alat pembandingnya. Jadi dapatlah disimpulkan bahwa perbandingan adalah
perbuatan mensejajarkan sesuatu atau beberapa obyek dengan alat pembanding. Dari
perbandingan ini dapat diperoleh persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan dari
obyek atau obyek-obyek tadi dengan alat pembandingnya atau dari obyek yang satu dengan
obyek yang lainnya. Dalam kaitan dengan pemerintahan, tentu saja obyek yang
diperbandingkan itu adalah pemerintahan dari satu negara (bangsa) tertentu dengan negara
(bangsa) yang lain.
Pemerintahan dapat dipahami dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas,
pemerintahan mencakup semua kekuasaan yang meliputi seluruh fungsi negara. Menurut
Corry (dalam Affandi, 1986;109) dalam arti umum yang menyeluruh, pemerintahan
menunjukkan keseluruhan rangkaian lembaga-lembaga yang dipakai segolongan orang
untuk memerintah dan yang menyebabkan orang-orang lainnya tunduk. Jadi pemerintahan
dalam arti luas tersebut, apabila merujuk pada ajaran Montesquieu, meliputi keseluruhan
lembaga negara yang menjalankan kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif dan kekuasaan
yudikatif. Ketiga lembaga tersebut merupakan unsur-unsur kekuasaan negara. DiDi dalam
arti sempit, pemerintahan kerap kali dipahami sebagai aktivitas dari lembaga kekuasaan
eksekutif. Termasuk dalam pengertian ini adalah keseluruhan unsur-unsur yang tercakup di
dalam pengertian lembaga eksekutif tersebut misalnya: kepala pemerintahan, menteri-
menteri departemen-departemen, pemerintah daerah, dinas-dinas daerah dan unit-unit
kerja pemerintahan lainnya.
Dari dua pengertian (perbandingan dan pemerintahan) di atas, maka dapatlah
dipahami bahwa pengertian perbandingan pemerintahan adalah mensejajarkan unsur-unsur
pemerintahan baik dalam arti luas maupun dalam arti sempit untuk mendapatkan
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan dari objek atau objek-objek tadi dengan
alat perbandingannya.
Perbandingan pemerintahan dapat dipandang sebagai suatu studi atau sebagai suatu
ilmu. Sebagai suatu studi atau sebagai suatu ilmu, perbandingan pemerintahan tergolong ke
dalam ilmu politik. Ilmu politik dan ilmu perbandingan politik/pemerintahan berkaitan dalam
hal teori dan metode.
Sumber: Modul Perbandingan Pemerintahan yang disusun oleh Dr. Drs. H. Dede Mariana,
M.Si. , Neneng Yani Yuningsih, S.IP., M.Si. , Caroline Paskarina, S.IP., M.Si.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.ut.ac.id/4275/1
/IPEM4541M1.pdf&ved=2ahUKEwiTn9D6nfzuAhWPc30KHc2UDN4QFjAAegQIAhAC&usg=AO
vVaw2_mDCazZc0c1sE1-K4q25j
2. Konsep Bentuk Negara
Bentuk negara adalah susunan atau organisasi secara keseluruhan mengenai struktur
negara yang meliputi segenap unsur negara (daerah atau penduduk pemerintahan),atau
dengan kata lain bahwa bentuk negara itu membicarakan tentang dasar negara,susunan dan
tata tertib suatu negara berhubung dengan organ tertinggi dalam suatu negara tersebut
serta kedudukannya masing-masing organ tersebut dalam kekuasaan negara.
Sebenarnya perbincangan mengenai bentuk Negara (staat vormen) terkait dengan
pilihan-pilihan antara (a) bentuk Negara Kesatuan (unitary state, eenheidsstaat), (b) bentuk
Negara Serikat (Federal, bonds-staat), atau (c) bentuk Konfederasi (confederation, staten-
bond). Teori-teori bentuk Negara yang dikembangkan para ahli dan berkembang di zaman
modern bermuara pada dua paham yang mendasar. Pertama, paham yang menggabungkan
bentuk Negara dengan bentuk pemerintahan.35 Paham ini menganggap bahwa bentuk
Negara dengan bentuk pemerintahan, yang dibagi dalam tiga macam , yaitu (1) bentuk
pemerintahan dimana terdapat hubungan yang erat antara eksekutif dan legislatif; (2)
bentuk pemerintahan dimana ada pemisahan yang tegas antara legislatif, eksekutif, dan
yudikatif; (3) bentuk pemerintahan dimana terdapat pegaruh dan pegawasan langsung dari
rakyat terhadap badan legislatif. Kedua, paham yang membahas bentuk Negara atas
golongan demokrasi dan diktator. Paham ini membahas bentuk Negara atas golongan
demokrasi dan diktator. Paham ini juga memperjelas bahwa demokrasi dibagi dalam
demokrasi Konstitusional (liberal) dan demokrasi rakyat.
Dari teori-teori tersebut kemudian berkembang di zaman modern ini, yaitu bentuk
Negara Kesatuan (unitarisme) dan Negara Serikat (Federalisme) yang dapat berbentuk
sistem sentralisasi atau sistem desentralisasi. NegaraNegara kesatauan adalah Negara yang
tidak tersusun dari beberapa Negara, melainkan hanya terdiri atas satu Negara, sehingga
tidak ada Negara di dalam Negara. Dengan demikian dalam Negara Kesatuan hanya ada satu
pemerintah, yaitu pemerintah pusat yang mempunyai kekuasaan serta wewenang tertinggi
dalam bidang pemerintahan Negara, menetapkan kebjakan pemerintahan dan
melaksanakan pemerintahan Negara baik di pusat maupun di daerah-daerah. Berbeda
dengan Negara Federasi, lebih lanjut Soehino menjelaskan, Negara Federasi adalah Negara
yang bersusunan jamak, maksudnya Negara ini tersusun dari beberapa Negara yang semula
telah berdiri sendiri sebagai Negara yang merdeka dan berdaulat, mempunyai Undang-
Undang Dasar sendiri . tetapi kemudian karena sesuatu kepentingan, Negara-Negara tesebut
saling menggabungkan diri untuk membentuk suatu ikatan kerja sama yang efektif.
Negara Kesatuan adalah Negara apabila kekuasaan tidak terbagi dan Negara Serikat
apabila kekuasaan di bagi antar Pemerintah Federal dengan Negara Bagian. BentukBentuk
Negara sesunguhnya berkaitan dengan kekuasaan tertinggi pada suatu Negara yaiu
kedaulatan. Dalam Negara, kedaulatan merupakan esensi terpenting dalam menjalankan
Negara dan pemerintahan. Teori kedaulatan yang terkenal sampai sekarang , antara lain
teori kedaulatan Tuhan yaitu teori yang menganggap kekuasaan tertinggi berasal dari Tuhan
(dikembangkan oleh Agustinus dan Thomas aquinas), teori kedaulatan rakyat yaitu
kekuasaan berasal dari rakyat (dikembangkan oleh Johannes Althusius, montesque, dan Jhon
Locke), teori kedaulatan Negara yaitu teori kedaulatan tertinggi ada pada pemimpin Negara
yang melekat sejak Negara itu ada (dikembangkan oleh Paul Laband dan George Jelinek),
dan teori kedaulatan Hukum yaitu teori kedaulatan dimana kekuasaan dijalankan oleh
pemimpin Negara berdasarkan atas hukum dan yang berdaulat adalah hukum
(dikembangkan oleh Hugo De Groot, Krabbe, dan Immanuel Kant).

Sumber: Jurnal tentang Susunan negara, bentuk negara, dan sistem pemerintahan ditulis
oleh RI Samosir.
3. Konsep Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan adalah hal yang menerangkan struktur organisasi dan fungsi
pemerintahannya saja dengan tidak menyinggung struktur daerah maupun penduduknya.
Dengan kata lain bahwa bentuk pemerintahan tersebut melukiskan bekerjanya organ-organ
tertinggi sejauh organ-organ itu mengikuti ketentuan yang tetap.
Bentuk pemerintahan adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk pada
rangkaian institusi politik yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk
menegakkan kekuasaannya atas suatu komunitas politik. Definisi ini tetap berlaku bahkan
untuk pemerintahan yang tidak sah atau tidak berhasil menegakkan kekuasaannya. Tak
tergantung dari kualitasnya, pemerintahan yang gagalpun tetap merupakan suatu bentuk
pemerintahan. Ada dua bentuk pemerintahan yang terkenal yaitu Monarki dan Republik.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bentuk_pemerintahan
https://butew.com/2018/01/21/pengertian-bentuk-negara-dan-bentuk
pemerintahan/
Buku “Perbandingan Sistem Pemerintahan” ditulis oleh Dr. Sunarso, M.Si

Anda mungkin juga menyukai