TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pemerintah
Dalam sebuah negara salah satu unsur terpenting yang harus dimiliki selain
yaitu pemerintah dalam arti luas dan arti sempit. Berkaitan dengan pengertian
pemerintah dalam arti luas dan arti sempit di dalam bukunya yang berjudul
26
27
“Pemerintah dalam arti luas adalah semua Lembaga negara yang oleh
konstitusi negara yang bersangkutan disebut sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan. Hal ini terdapat misalnya di Indonesia di bawah Undang-
undang dasar 1945: kekuasaan pemerintah meliputi fungsi legislatif dan
fungsi eksekutif”. (Ndraha, 2003:74)
1. Pemerintah dalam arti luas adalah semua Lembaga negara seperti diatur
dalam Undang-undang dasar (konstitusi) suatu Negara.
2. Pemerintah dalam arti luas adalah semua Lembaga negara yang oleh
konstitusi negara yang bersangkutan sebagai pemegang kekuasaan
pemerintah, yaitu meliputi fungsi legislatif dan eksekutif.
3. Pemerintah dalam arti sempit adalah Lembaga negara yang memegang
kekuasaan eksekutif saja.
4. Pemerintah dalam arti tersempit yaitu Lembaga negara yang memegang
fungsi birokrasi.
5. Pemerintah dalam arti pelayanan yaitu pemerintah yang melayani pemohon.
6. Pemerintah dalam konsep pemerintahan pusat adalah pengguna kekuasaan
negara pada tingkat pusat (tinggi).
7. Pemerintah dalam konsep pemerintah daerah, pemerintah yang mewakili
masyarakat karena daerah adalah masyarakat hukum yang tertentu batas-
batasnya.
8. Pemerintah dalam konsep pemerintah wilayah adalah pemerintah yang
menggunakan azas dekonsentrasi dan desentralisasi, dimanakekuasaan
(urusan) pusat dikelola oleh pemerintah wilayah.
(Ndraha, 2010:76)
28
city, etc.” (Suhady dalam Riawan, 2009:197). Yang artinya adalah sebagai
berdasarkan konstitusi yang ada serta terdiri atas lembaga eksekutif dan lembaga
legislatif.
2.1.2 Pemerintahan
Pemerintahan adalah:
Finer yang dikutip oeh Utang Rosidin dalam buku “Otonomi Daerah dan
arti:
jabatan sebagai pelaksana kekuasaan eksekutif (Rosidin, 2010: 22). Dengan kata
lain, pemerintahan dalam arti sempit hanya mengacu kepada proses pemerintahan
Selain itu, ada pendapat lain menurut Inu Kencana dalam buku “Pengantar
dan tindakan yang dilakukan oleh suatu badan pemerintah. Maka peneliti
memandang pemerintahan dari tiga aspek, adalah aspek dinamika, struktural, dan
bahwa Pemerintahan merupakan setiap proses, cara, dan tindakan yang dilakukan
keseluruhan.
31
pemerintah.
Tinjauan dari Segi Etika dan Kepemimpinan” (2000) menyatakan bahwa tugas-
tugas pokok pemerintahan dapat diringkas menjadi 3 (tiga) fungsi hakiki yaitu:
merata. Dengan demikian, kehadiran suatu negara dan alat-alat negara yakni
pemerintah atau kesepakatan antara masyarakat dan negara lainnya pada hakikatnya
memikul amanah hasil kesepakatan antara masyarakat dan negara. Jadi, negara dan
pemerintah harus memiliki komitmen untuk melakukan apa yang telah disepakati
menjadi tugas utamanya. (Harold Laswell, 1972 dalam Budiardjo, 1996: 34)
menjelaskan bahwa terdapat dua macam fungsi pemerintah yaitu fungsi primer dan
positif dengan kondisi pihak yang diperintah, artinya fungsi primer tidak pernah
dengan kondisi ekonomi, politik, dan sosial yang diperintah, dalam arti, semakin
tinggi taraf hidup, semakin kuat bargaining position, dan semakin integratif
(Ndraha, 2003:76)
(development).
34
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan seluas-
“Pembagian Daerah di Indonesia atas dasar besar dan kecil dengan bentuk
susunan pemerintahannya ditetapkan dengan Undang-Undang dengan
memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem
pemerintahan negara dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang
bersifat istimewa.” (Pasal 18 UUD 1945)
disebutkan:
hubungan antar susunan pemerintah dan antar pemerintah daerah, potensi dan
keanekaragaman daerah.
dengan kata lain pemerintah daerah adalah pemengang kemudi dalam pelaksanaan
penelitian ini adalah pemerintah Kota Bandung. Dalam menjalankan tugas dan
satunya yaitu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
satu fungsi yang harus dijalankan oleh pemerintah pada masyarakat agar lebih
makmur lagi. Seperti yang dikemukakan oleh Rasyid dikutip oleh Labolo, bahwa:
Taliziduhu Ndraha. Ndraha berpendapat, bahwa terdapat dua macam fungsi pokok
Maka sudah sangat jelas pelayanan tidak dapat dipisahakan dari pemerintah,
karena pada hakikatnya para ahli sepakat bahwa pelayanan merupakan salah satu
fungsi utama yang harus dimiliki oleh pemerintah. Maka proses pemerintahan akan
pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain (Moenir, 2001: 17). Pengertian
lebih detail dikemukakan oleh Amin Ibrahim dalam bukunya “Teori dan Konsep
pelayanan merupakan proses atau tindakan yang dilakukan suatu Lembaga atau
38
badan dalam rangka pemenuhan kebutuhan baik itu secara langsung maupun tidak
(Ratminto, Atik, 2010:4). Selain itu, Ratminto dan Atik menjelaskan tentang
memuaskan jika didukung oleh, yaitu: kegiatan yang dilakukan seseorang atau
sekelompok dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur, dan metode
tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan
masyarakat tentu bukan hanya sekedar memberikan pelayanan saja tetapi lebih dari
itu pemerintah harus memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan
Untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik perlu ada upaya untuk
memahami sikap dan perubahan kepentingan publik itu sendiri. Pemerintah
harus merubah dan memiliki pola pikir, bahwa segala bentuk pelayanan
publik yang dilakukan adalah demi kepentingan publik bukan semata karena
kepentingan pribadi. Pada prinsipnya, setiap penyedia layanan publik harus
senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan publik sesuai dengan keinginan
masyarakat sebagai pengguna jasa. (Hardiansyah, 2011:14)
bahwa semua yang dilakukan oleh pemerintah demi kepentingan publik bukan
Kinerja Sektor Publik” (2005) bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh
umum:
dengan sifat, jenis dan karakteristik layanan yang diselenggarakan serta tentunya
menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayan Publik dalam pasal
1. Dasar hukum
Yaitu peraturan perundang undangan yang menjadi dasar penyelenggaraan
pelayanan
2. Persyaratan
Yaitu syarat yang harus dipenuhi dalam pengurusn suatu jenis pelayanan,
baik persyaratan teknis maupun administratif
3. Sistem, mekanisme, prosedur
42
Yaitu tata cara pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima
pelayanan, termasuk pengaduan
4. Jangka waktu penyelesaian
Jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh proses
pelayanan dari setiap jenis pelayanan
5. Biaya atau tarif
Yaitu ongkos yang dikenakan kepada penerima layanan dalam mengurus
dan/atau memperoleh pelayanan dari penyelenggara yang besarnya
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat.
6. Produk pelayanan
Yaitu hasil pelayanan yang diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan
7. Sarana, prasarana, dan fasilitas
Yaitu peralatan dan fasilitas yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pelayanan, termasuk peralatan dan fasilitas pelayanan bagi kelompok
rentan.
8. Kompetensi pelaksana
Yaitu kemampuan yang harus dimiliki oleh pelaksanan meliputi
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan pengalaman.
9. Pengawasan internal
Yaitu pengendalian yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja atau utusan
langsung pelaksana
10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan
Yaitu tatacara pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut
11. Jumlah pelaksana
Yaitu tersedianya pelaksana sesuai dengan beban kerja
12. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan
sesuai standar pelayanan
13. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen
untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko keragu-raguan,
dan
14. Evaluasi kinerja pelaksana
Yaitu penilaian untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan standar pelayanan.
(Undang-undang No. 25 Tahun 2009 Pasal 21)
43
2.3 Perizinan
Bagir Manan mendefinisikan izin dalam arti luas yang dikutip oleh Ridwan
Selanjutnya, masih dalam buku yang sama Spelt Dan Berge mengemukakan
Kemudian Spelt and Berge mengemukakan hal yang pokok pada perizinan
dalam arti sempit ialah “bahwa suatu tindakan dilarang terkecuali diperkenalkan
perkenaan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu pada tiap tindakan”.
Dari pengertian ini, dapat dilihat bahwa ada beberapa unsur yang terdapat dalam
perizinan, yaitu:
Dari beberapa definisi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
mau mengikuti cara yang dianjurkannya guna mencapai tujuan kongkret. Ridwan
mengungkapkan bahwa:
modern, izin dapat diletakan dalam fungsi menertibkan masyarakat”. (Ridwan H.R,
2011:218). Adapun mengenai tujuan perizinan, hal ini tergantung pada situasi
pula dari tujuan izin, yang secara umum dapat disebutkan sebagai berikut:
45
pemerintah melalui pelayanan publik. Salah satunya adalah masalah perizinan yang
dan persyaratan tertentu. Dari pengertian ini ada beberapa unsur dalam perizinan,
sebagaimana dalam buku Adrian Sutedi “Hukum Perizinan” (2011) yaitu sebagai
berikut:
1. Wewenang
Salah satu prinsip dalam negara hukum adalah wetmatigheid van bestuur
maupun fungsi pelayanan harus didasarkan pada wewenang yang diberikan oleh
46
hanya sekedar menjaga ketertiban dan keamanan (rust en orde), tetapi juga
pemerintah untuk menjaga ketertiban dan keamanan merupakan tugas klasik yang
sampai kini masih tetap dipertahankan. Dalam rangka melaksanakan tugas ini
kepada pemerintah diberikan wewenang dalam bidang pengaturan, yang dari fungsi
Individual dan konkret yaitu dalam bentuk ketetapan. Sesuai dengan sifatnya,
individual dan konkret, ketetapan ini merupakan ujung tombak dari instrumen
rangkaian norma hukum. Salah satu wujud dari ketetapan ini adalah izin.
3. Lembaga Pemerintah
Lembaga atau kelembagaan Secara teoritis adalah suatu rule of the game
yang mengatur tindakan dan menentukan apakah suatu organisasi dapat berjalan
secara efisien dan efektif. Dengan demikian, Tata kelembagaan dapat menjadi
pendorong (enabling) pencapaian keberhasilan dan sekaligus juga bila tidak tepat
47
4. Peristiwa Konkret
dan Individual. Peristiwa konkrit Artinya peristiwa yang terjadi pada waktu
tertentu, orang tertentu, tempat tertentu, dan fakta hukum tertentu. Karena peristiwa
pun memiliki berbagai keragaman. Izin yang jenisnya beragam itu dibuat dalam
proses yang cara prosedurnya tergantung dan kewenangan pemberi izin, macam
izin, dan struktur organisasi instansi yang menerbitkannya. Berbagai jenis izin dari
instansi pemberi izin dapat saja berubah seiring dengan perubahan kebijakan
demikian, izin akan tetap ada dan digunakan dalam setiap penyelenggaraan
proses penyelesaian perizinan yang merupakan proses internal yang dilakukan oleh
aparat atau petugas. Pada umumnya permohonan izin harus menempuh prosedur
tertentu yang ditentukan oleh pemerintah, selaku pemberi izin. Di samping harus
persyaratan tertentu yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah atau pemberi
48
izin. Prosedur dan persyaratan perizinan itu berbeda-beda, tergantung jenis izin
6. Persyaratan
perizinan karena adanya tata cara dan prosedur yang harus ditempuh seseorang
8. Biaya Perizinan
Biaya atau tarif pelayanan termasuk rincian nya yang ditetapkan dalam
pengajuan.
negara.
pemerintah dituntut untuk lebih baik. Dalam banyak hal memang harus diakui
bahwa kinerja pelayanan perizinan pemerintah masih buruk. Hal ini disebabkan
oleh: Pertama, tidak ada sistem insentif untuk melakukan perbaikan. Kedua,
dengan tingkat ketergantungan yang tinggi pada aturan formal (rule driven) dan
yang telah diambil oleh pemerintah, Maka hasilnya tetap saja dirasakan kurang
memuaskan.
pemerintahan secara efisien dan adil serta memaksa para pemegang kekuasaan
a. Pengaduan
b. Sengketa
11. Sanksi
berikut.
Hak dan kewajiban antara pemohon dan instansi pemberi izin harus tertuang
dalam regulasi dan deregulasi perizinan di Indonesia. Dalam hal ini juga harus
dikemukakan hak dan kewajiban masyarakat (yang memohon izin) dan instansi
tujuan pelayanan.
1 di atas;
52
pelayanan perizinan;
umum;
bahasa Inggris yaitu electronic yang berarti elektronik dan government yang berarti
10
Adrian Sutedi. 2011. Hukum Perizinan. Jakarta: Sinar Grafika. hlm. 179-193
53
who deals with them”. (E-government adalah sebuah perubahan yang global untuk
lainnya).
menarik, yaitu:
government dapat menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk dan ruang lingkup.
pemerintahan yang sesuai dengan obyektif bersama (shared goals) dari sejumlah
layanan publik secara efektif dan efisien. Sedangkan Indrajit (2005:157), secara
sebagai berikut:
informasi publik;
55
kepada masyarakat;
4. Mengurangi waktu, uang, dan sumber daya lain baik di sisi pemerintah
layanan.
internal, e-government pelu didukung oleh infrastruktur dan sumber daya yang
kuat, dan secara eksternal perlu partisipasi dari masyarakat secara penuh. Adapun
bisa saling terintegrasi antara satu dengan yang lain. Ketiga, kerjasama
perkembangan. Ada dua poin penting dalam hal ini: pertama, penyediaan
penyelenggara pemerintahan;
proses pemerintahan;
lokal, daerah, maupun pusat selama 24/7 (24 jam sehari 7 hari seminggu). Dalam
sebagaimana dikutip dalam Praditya (2014) ditunjukkan pada tabel 2.1 berikut.
58
interaksi, masyarakat maupun dunia usaha dapat berinteraksi melalui situs web
interaktif, dan sebagainya. Di tahap ketiga atau transformasi, situs web pemerintah
dipersonalisasi dengan akun personal yang terintegrasi dengan semua layanan, serta
sebagaimana yang dikemukakan oleh Yildiz yang dikutip oleh Praditya (2014)
business yang konten, karakteristik dan definisi dari setiap model tersebut dapat
konsep-konsep digitalisasi pada sektor publik, terdapat tiga elemen sukses yang
Pertama, support. Elemen pertama dan paling krusial yang harus dimiliki
oleh pemerintah adalah keinginan (intent) dari berbagai kalangan pejabat publik
mengikuti tren atau justru menentang inisiatif yang berkaitan dengan prinsip-
prinsip e-government. Tanpa adanya unsur “political will” ini, mustahil berbagai
“top down”, maka jelas dukungan implementasi e-government yang efektif harus
dimulai dari para pimpinan pemerintahan yang berada pada level tertinggi sebelum
dukungan di sini juga bukan hanya pada omongan semata, namun lebih jauh lagi
negara atau pemda dalam mencapai visi dan misi bangsa atau daerahnya
simpatik.
Kedua, capacity. Yang dimaksud dengan elemen kedua ini adalah adanya
e-government. Ada tiga hal minimum yang harus dimiliki oleh pemerintah
finansial.
e-government.
Perlu diperhatikan di sini bahwa ketiadaan satu atau lebih elemen prasyarat
fasilitas dan sumber daya krusial yang berada di luar jangkauan (wilayah kontrol)
pemerintah. Justru pemerintah harus mencari cara yang efektif agar dalam waktu
cepat dapat memiliki ketiga prasyarat tersebut, misalnya melalui usaha-usaha kerja
sama dengan swasta, bermitra terbaik dari sektor non publik, mengalihdayakan
(kontrak outsourcing) berbagai teknologi yang tidak dimiliki dan lain sebagainya.
Ketiga, value. Elemen pertama dan kedua merupakan dua buah aspek yang
dilihat dari sisi pemerintah selaku pihak pemberi jasa (supply side). Berbagai
inisiatif e-government tidak akan berguna jika tidak ada pihak yang merasa
diuntungkan dengan adanya impelementasi konsep tersebut dan dalam hal ini, yang
memilih prioritas jenis aplikasi e-government apa saja yang harus didahulukan
Perpaduan antara ketiga elemen terpenting di atas akan membentuk sebuah pusat
syaraf jaringan e-government yang akan merupakan kunci sukses utama penjamin