Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA

MAKALAH
Diajukan dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Negara
Dosen Pengampu :
1. Dr. H. Utang Rosidin, SH, MH.
2. Bubun Bunyamin, S.H.,M.H.

Disusun oleh :

Muhammad Fauzan (1203050099)


Muhammad Rafi Ramadhani (1203050103)
Nada Nurmaliha (1203050109)
Nurmala Daenila (1203050124)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang segala puji bagi ALLAH SWT Tuhan seluruh alam. Karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kita selalu diberi kenikmatan dan kesehatan dan tak lupa
sholawat serta salam yang tidak akan ada hentinya kepada Nabi Muhammad SAW
karena berkat perjuangannya kita dapat mersakan nikmat iman dan nikmat islam.
Alhamdulilah kami berhasil membuat makalah yang berjudul “Fungsi Dan
Tujuan Negara” dengan baik dan maksimal. Tentu dengan kemaksimalan itu kami
sangat sadar bahwa masih ada kekurang baik dari segi penulisan, struktur bahasa,
dan isi dari makalah ini, yang dilatar belakangi karena keterbasan ilmu dan
wawasan kami dalam menyusun makalah ini.
Kami sangat berharap penyusunan makalah ini dapat menambah wawasan
para pembaca dan dapat menerapkannya dikehidupan nyata dalam mempraktikan
pengetahuan tentang Fungsi dan tujuan Negara dan dapat mengamlkan atau
menyebarkan pengetahuannya kepada orang lain.

Bandung, 31 Mei 2021

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................
C. Tujuan..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Negara.......................................................................................................
B. Tujuan Negara.............................................................................................................
C. Fungsi Negara..............................................................................................................
BAB III PENUTUP...............................................................................................13
A. Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara memiliki arti dengan tujuan. Negara ialah persekutuan hukum,
yang letaknya dalam suatu darah terteentu dan mempunyai kekuasaan tertinggi
guna menyelenggarakan kepentingan umumdan kemakmuran bersama.1 Selain
itu tujuan Secara literal istilah negara merupakan terjemahan dari kata-kata
asing, yakni state (bahasa inggris), staat (bahasa belanda dan jerman) dan etat
(bahasa prancis) kata state,staat,etat di ambil dari bahasa latin status atau
statum yang berarti tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat tegak dan
tetap
Secara terminologi negara adalah suatu organisasi dari kelompok atau
beberapa kelompok manusia yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup
dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintah yang berdaulat.
Secara umum fungsi negara adalah menyelenggarakan kepentingan
bersama dari anggota kelompok yang disebut bangsa atau lebih tepat
dikatakan kepentingan umum., tidak peduli dengan bentuk atau sistem
pemerintahan yang digunakan oleh Negara yang bersangkutan.
Tujuan negara adalah suatu sasaran yang hendak dicapai oleh suatu
negara,merupakan ide yang bersifat abstrak-ideal berisi harapan yang dicita-
citakan. Tujuanutama berdirinya negara pada hakikatnya sama, yaitu
menciptakan kebahagian rakyatnya (bonum publicum/common-wealth).2
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Negara?
2. Bagaimana Tujuan Negara dalam perspektif islam?
3. Apa Fungsi Negara?
4. Bagaiamna Fungsi Negara dlam pandangan Barat?
5. Bagaimana Fungsi Negra dalam Perspektif Islam?
C. Tujuan

1
J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Pelajaran Hukum Indonesia, Gunung Agung,
Jakarta, Cet IV, 1958, Hlm. 30
2
Samhis Setiawan, “Pengertian dan Fungsi Negara”, Melalui <
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-negara/ > , diakses pada tanggal 29 mei 2021, jam
17.17

1
1. Untuk mengetahui apa itu wahyu.
2. Untuk mengetahui makna wahyu dalam Al-Qur’an.
3. Untuk mengetahui cara-cara penurunan wahyu kepada Nabi Muhammad
SAW.
4. Untuk mengetahui kandungan dari Al-Qur’an.
5. Untuk mengetahui hakekat risalah Al-Qur’an.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan
yang berada di wilayah tersebut. Negara merupakan integrasi dari kekuasaan
politik, ia adalah organisasi pokok dalam kekuasaan politik. Berikut adalah
pengertian negara menurut para Ahli:
Menurut Harold J.Laski, Negara suatu masyarakat yang diintegrasikan
karena memunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah
lebih agung daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari
masyarakat itu. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan
bekerja sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka
bersama. Masyarakat merupakan negara kalau cara hidup yang harus ditaati
baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu
wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat.
Menurut Meriam Budiardjo, Negara adalah suatu daerah teritorial yang
rakyatnya diperinitah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil
menuntut dan warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-
undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dan yang sah.
Menurut Prof. Sumantri, Negara adalah suatu organisasi kekuasaan oleh
karenanya dalam setiap organisai yang bernama negara selalu kita jumpai
adanya organ atau alat perlengkapan yang memunyai kemampuan untuk
memaksakan kehendaknya kepada siapapun juga yang bertempat tinggal di
dalam wilayah kekuasaannya.
Jadi, sebagai defenisi umum dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu
daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat
dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan
perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari
kekuasaan yang sah.3
3
A. Ubaidillah, dkk, Pendidikan Kewargaan: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, IAIN
Jakarta Press, Jakarta. 2000. hlm. 48.

3
Karena negara merupakan organisasi yang dalam suatu wilayah dapat
memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan
lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan kehidupan bersama tersebut.
Secara singkat terdapat dua tugas negara, yakni: (1) mengendalikan dan
mengatur gejala-gejala kekuasaan yang asosial ataupun bertentangan satu
sama lain, supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan; (2)
mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-
golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhnya.
Negara menentukan bagaimana kegiatan-kegiatan asosiasi kemasyarakatan
disesuaikan satu sama lain dan diarahkan kepada tujuan nasional.
B. Tujuan Negara
1. Teori Lord Shang
Lord Shang merupakan pemikir Tiongkok yang hidup sekita abad ke-3.
Pendapat mengenai tujuan negara dapat dilihat dalam buku A Classic of
Chinese School of Law. Semasa hidupnya keadaan di Tiongkok adalah
sangat kacau dan penuh dengan kerusuhan, pemerintahannya lemah, di
mana tingkat pemerintahan yang rendah tidak lagi tunduk kepada
pemerintahan yang lebih tinggi. Menurut Shang, tujuan negara adalah
membuat pemerintahan negara menjadi berkuasa penuh terhadap rakyat.
Supaya negara dapat berkuasa penuh, maka rakyat harus dalam kondisi
lemah dan miskin; sebaliknya jika rakyat dijadikan kuat dan kaya maka
negara menjadi lemah.4
2. Teori Nicollo Machiavelli
Menurut Nicollo Machiavelli, tujuan negara adalah untuk mengusahakan
terselenggaranya ketertiban, keamanan, dan ketenteraman. Oleh karena itu,
kedudukan pemerintah harus ditempatkan di atas segala aliran-aliran yang
ada. Bagaimana pun lemahnya, pemerintahan harus diperlihatkan sebagai
yang lebih berkuasa, sehingga dengan demikian banyak harapan demi
tercapainya kemakmuran.5

4
Muchtar Pakpahan, Ilmu Negara dan Politik, Penerbit Bumi Intitama Sejahtera, Jakarta ,2010,
hlm. 114-115.
5
M. Solly Lubis, Ilmu Negara, Penerbit Alumni, Bandung, 2000, hlm.35.

4
Sebagai penganut paham realistis, Machiavelli menyatakan bahwa negara
itu ada untuk kepentingannya sendiri dan harus mengejar tujuan dan
kepentinganya dengan cara yang dianggap paling tepat, bahkan dengan
cara yang licik sekali pun. Untuk mencapai tujuan negara, pemerintah
terkadang harus bersikap seperti singa terhadap rakyatnya agar rakyat
takut dan tunduk kepada pemerintah.6
3. Teori Dante Alghieri
Dante Alghieri (1266-1321) merupakan filosof dan penyair asal Italia.
Salah satu pendapat yang dinilai cukup berani guna menentramkan situasi
di Italia pada waktu itu adalah usul agar Paus hanya berkonsentrasi
mengenai masalah-masalak kerohanian saja dan tidak campur tangan
dalam masalah politik. Sebaliknya, negara harus turut mengatur hal-hal
yang bersifat keagamaan. Upaya ini perlu ditempuh guna menghindari
kompetisi antara negara dengan gereja yang menyebabkan keadaan
merosot dan tidak stabil. Dalam pandangan Dante, tujuan negara adalah
untuk menciptakan perdamaian dunia. Karena itu, undang-undang yang
seragam bagi umat manusia perlu diciptakan untuk dapat mencapai tujuan
tersebut.
4. Teori John Locke Menurut John Locke,
Negara didirikan untuk memenuhi dan melindungi hak-hak asasi manusia
yaitu hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak atas milik pribadi. Jika
hak-hak asasi itu dilanggar maka akan timbul kekacuan. Dengan
pernyataan ini, Locke menolak pikiran yang berkembang sebelumnya
bahwa rakyat telah menyerahkan seluruh kedaulatannya kepada negara.
Menurut Locke tidak seluruh hak asasi itu diserahkan, hak-hak yang
bersifat alamiah seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak atas
milik pribadi tidak diserahkan. Bagi Locke, negara yang merampas
seluruh hak asasi itu adalah negara yang tidak sesuai dengan fungsinya
yaitu melindungi manusia yang menjadi warga negaranya. Karena tidak
sesuai dengan tujuan didirikannya negara, negara ini menjadi tidak sah.
Dia kehilangan keabsahannya.7
6
Soehino, Ilmu Negara, Penerbit Liberty, Jogjakarta, 2000 hlm. 73.
7
Arief Budiman, Teori Negara, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hlm. 29.

5
5. Teori Immanuel Kant
Menurut Immanuel Kant, negara mempunyai tujuan untuk menegakkan
hak dan kebebasan warganya yang telah diatur dalam hukum. Pemerintah
bersama-sama rakyat merupakan subjek hukum, dan sebagai subyek
hukum, keduanya harus tunduk dan patuh kepada hukum. Kehidupan
rakyat dalam suatu negara bukan atas kemurahan hati pemerintah tetapi
karena kemampuan diri sendiri untuk hidup.
Menurut Kant, manusia dilahirkan sederajat dan sama. Perbedaan hanya
ditimbulkan oleh harta dan pangkat manusia. Segala kemauan dan
kehendak dalam masyarakat harus melalui dan berdasarkan undang-
undang. Peraturan-peraturan hukum sebagai kehendak negara juga harus
dirumuskan karena dia menjadi dasar pelaksanaan negara.
6. Pandangan Paham Sosialis
Dengan memandang manusia sebagai makhluk yang setara, maka tujuan
negara menurut paham sosialis adalah memberikan kebahagiaan hidup
yang merata dan sama kepada setiap warganya. Kebahagiaan yang merata
perlu dipertahankan dengan pemberian pekerjaan, sehingga manusia dapat
hidup layak. Negara juga perlu memberi jaminan bahwa hak-hak asas
tidak dilanggar tanpa memandang kelasnya.
Mengenai pemerintahan, paham ini berpendapat bahwa penguasa berasal
dari keseluruhan masyarakat tanpa ada perbedaan kelompok dalam
pemerintahan. Sistem pemerintahan negara tidak mengenal partai. Negara
bertujuan untuk mengatur kehidupan masyarakat secara komunal.
7. Pandangan Paham Liberalis Kapitalis
Paham liberal kapitalis pada dasarnya memandang manusia sebagai
makhluk hidup yang individualis. Pengertian manusia sebagai makhluk
individu sangat ditonjolkan dan karena itu dia sangat berbeda dengan
paham sosiali.
Tujuan negara menurut paham ini adalah memberikan kebebasan penuh
bagi setiap warga negara untuk memperoleh kebahagiaan hidup masing-
masing. Negara bertugas untuk menjaga agar pelanggaran hak pribadi
tidak terjadi. Dalam bidang perekonomian, juga berlaku kebebasan

6
bersaing atau free fight liberalism. Dalam bidang ekonomi, negara tidak
banyak turut campur karena diserahkan kepada mekanisme pasar.
8. Pandangan Sosial Demokrat
Sebagai suatu ideologi, pandangan sosial demokrat merupakan reaksi
terhadap sistem kapitalis, yang mulai berkembang pada awal abad ke-20.
Tujuan sistem sosial demokrat adalah untuk mensejahterakan rakyat
melalui peran aktif negara dalam memberikan jaminan kesejahteraan.
Adapun kesejahteraan itu diwujudkan dalam lima pilar, yaitu demokrasi,
rule of law, perlindungan hak asasi manusia, keadilan sosial, dan anti
diskriminasi.Ada juga beberapa teori mengenai Tujuan Negara, antara
lain :8
a. Teori Individualisme
Teori ini berpendapat bahwa negara tidak boleh turut campur
tangan dalam urusan pribadi, ekonomi dan agama bagi warga
negaranya. Dalam hal ini negara sebagai penjaga keamanan dan
ketertiban individu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam
memperjuangkan kehidupannya.
b. Teori Sosialisme
Tantangan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat demi
tercapainya tujuan negara yakni memberikan kebahagiaan yang
sebesar-besarnya dan merata bagi setiap anggauta masyarakat.
c. Teori Negara Kesejahteraan
Negara bertujuan mewujudkan kesejahteraan umum, negara adalah
alat yang dibentuk oleh rakyatnya untuk mencapai tujuan bersama
yakni kemakmuran dan keadilan sosial.
9. Tujuan Negara Republik Indonesia
Tujuan Negara Republik Indonesia terdapata dalam Pembukaan UUD
Negara RI tahun 1945 alinea ke empat yakni :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
8
Amzulian Rifai, Toeri Sifat Dan Hakekat Negara Malang, Tunggal Mandiri Publishing, 2010
hlm. 16-20

7
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial
10. Tujuan Negara dalam Perspektif Islam
Islam sebagai agama yang lengkap dan sempurna dalam
pengaturan kehidupan manusia, 9
termasuk dalam pengaturan tujuan
negara, Al-Qur’an memberikan pengarahan sebagai berikut: “Yaitu orang-
orang yang jika Kami berikan kedudukan di bumi, mereka melaksanakan
shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah
dari yang mungkar, dan kepada Allahlah kembali segala urusan”. 10Ayat
ini mengandung makna tujuan suatu negara Islam dan ciri khas dasar para
penguasa dan pengatur negara yang akan mendapat pertolongan Allah
SWT yakni:11
a. Dalam kehidupan pribadi mereka, mereka menganut cara hidup yang
saleh, dan taat. Karakter mereka bebas dari kotoran-kotoran dosa,
ketidaktaatan pada Tuhan, keputusasaan dan pembangkangan. Mereka
berperilaku laksana ksatria sejati, menegakan shalat bagi Tuhannya,
rendah hati dan menegakan sistem shalat dalam kehidupan kelompok
rakyat,
b. Kekayaan dan sumber-sumber daya kekayaan mereka tidak digunakan
untuk mengumbar nafsu dan bermewah diri, sebaliknya mereka
menegakan pranata zakat, mereka membayar zakat mereka sendiri,
serta mengorganisir pranata zakat sehingga kemakmuran masyarakat
dapat dibagikan secara merata dan Negara dapat memenuhi fungsinya
sebagai penyelenggara kemakmuran,Mereka menggunakan kekuasaan
negara untuk membasmi kemungkaran danbdosa serta untuk
menggalakan dan menegakan kebajikan dan kebaikan.
C. Fungsi Negara
1. Fungsi Negara Dalam Pandangan Barat
9
Lihat Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 3, yang artinya” Pada hari ini telah Aku sempurnakan
agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan nikmatKu bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai
agamamu”. Al-Qur’an. Op.cit. hlm 107.
10
Al-Quran Surat Al –Hajj, ayat 41, op.cit. hlm 337.
11
Abul A’la Maududi, Hukum Dan Konstitusi Sistem Politik Islam, Diterjemahkan dari The
Islamic and Constitution, Mizan, Bandung, 1990, hlm,206.

8
a. Fungsi negara pertama kali dikenal pada abad ke XVI di Prancis
yaitu:12
1) Diplomacie, di Indonesia sama dengan departemen luar negeri.
Tugasnya adalah penghubung antar negara, dulu penghubung antar
Raja.
2) Difencie, di Indoseia sama dengan departemen pertahanan dan
keamanan. Tgas yang dijalankannya adalah masalah keamanan dan
pertahanan negara.
3) Financie, di Indonesia sama dengan departemen keuangan, yang
bertugas menyediakan keuangan negara.
4) Justice, di Indonesia sama dengan departemen kehakiman dan
departemen dalam negeri, tugasnya menjaga ketertiban
perselisihan antar warganegara dan urusan dalam negara.
5) Policie, Bertugas mengurus kepentingan negara yang belum
menjadi wewenang dari departemen lainnya (keempat departemen
diatas).
b. Menurut Jhon Locke
Fungsi Negara dapat dibagi menjadi tiga yakni :
1) Legislative
2) Eksekutif termasuk yudikatif,
3) Federative.
c. Fungsi Negara Menurut Montesquieu
Tiga fungsi negara menurut Montesquieu adalah:
1) Funsi legislatif, membuat undang-undang.
2) Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang, dan
3) Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati
(fungsi mengadili).
d. Fungsi Negara Menurut Van Vollen Hoven
Menurut Van Vollen Hoven fungsi negara adalah sebagai berikut:
1) Regeling (membuat peraturan).
2) Bestur (menyelenggarakan pemerintah).
12
Moh Kusnardi dan Bintan Saragih, Ilmu Negara, edisi revisi cetakan ke-3, Gaya Media Pratama,
Jakarta,1999, hlm.207

9
3) Rechtspraak (fungsi mengadili)
4) Politie (fungsi ketertiban dan keamanan)
Fungsi-fungsi negara tersebut harus dipisah-pisahkan agar tidak
dipegang oleh satu cabang kekuasaan atau satu orang yang pada akhirnya
menimbulkan absolutisme. Timbulah ajaran pemisahan kekuasaan
(sparation of power) dan pembagian kekuasaan (distribution of power).
Pemisahan kekuasaan bisa secara Horisontal atau sederajat artinya
kekuasaan dipisah-pisahkan ke dalam fungsi-fungsi yang tercermin dalam
lembaga-lembaga negara yang sederajat dan saling mengontrol dan
seimbang (checks and balances).
e. Fungsi Negara Menurut Goodnow
Menurut Goodnow fungsi negara ada dua yaitu:
1) Policy making, kebijaksanaan negara untuk waktu tertentu, untuk
seluruh masyarakat.
2) Policy eksekuting, kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk
tercapainya policy making.
f. Fungsi negara menurut Miriam Budiardjo
Negara harus menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang
mutlak perlu:13
1) Melaksanakan penertiban, untuk mencapai tujuan bersama dan
mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, Negara harus
melaksanakan penertiban, dapat dikatakan Negara melaksanakan
fungsi stabilisator.
2) Mengusaakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
3) Pertahanan, untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar, Negara
dileng kapi alat perlengkapan pertahanan.
4) Menegakkan keadilan, yang dilaksanakan melalui badan-badan
peradilan.
g. Fungsi Negara Menurut Francis Fukayama
Pada millenium ketiga (abad 21) Francis Fukuyama, mengutip
Laporan Bank Dunia tentang pembangunan dunia dalam rangka

13
Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia, Jakarta,1989, hlm. 46.

10
lingkungan serta kekuatan atau kemampuan negara menangani pasar bebas
(free market) mengemukakan tiga fungsi utama negara, meliputi:14
1) Fungsi minimal, menyediakan kebutuhan publik, meningkatkan
keadilan terdiri atas:
a) Pertanahan, melindungi kaun miskin dalam program anti
kemiskinan,
b) Hukum dan ketertiban , program bantuan berencana,
c) Manajemen makro ekonomi, dan
d) Kesejahteraan masyarakat.
2) Fungsi menengah, menangani persoalan-persoalan eksternal, mengatur
monopoli, memperbaiki kualitas informasi, dan menyediakan asuransi
sosial, kegiatannya mencakup:
a) Pendidikan,
b) Perlindungan lingkungan hidup,
c) Pengaturan prasarana umum,
d) Pengaturan anti monopoli,
e) Regulasi keuangan,
f) Asuransi sosial,
g) Retribusi dana pensiun,
h) Perlindungan konsumen.
3) Fungsi aktivis, mengkoordinasi aktivitas swasta, redistribusi aset
meliputi:
a) Mendorong pasar,
b) Melakukan redistribusi aset
c) Mengumpulkan inisiati
2. Fungsi Negara Dalam Perspektif Islam
Dalam pandangan sarjana muslim Abu Yusuf bahwa Negara mempunyai
tiga kewajiban/fungsi yakni:15
a. penyelenggara pemerintahan yang efektif,
b. pemelihara hak rakyat,

14
Dewa Gede Atmadja, Ilmu Negara, Sejarah, Konsep Negara dan Kajian Kenegaraan, Setara,
Malang, 2012, hlm 57.
15
Abu Yusuf, Kitab Alkharaj, Mukhtabah Salafiyah, Kairo,1382 H, hlm. 92.

11
c. pengelola keuangan publik.
Selanjutnya dijelaskan bahwa pengertian penyelenggara yang efektif
adalah setiap kebijakan Negara yang menyangkut kepentingan masyarakat
harus tepat sasaran dan selalu memenuhi aspek kemaslahatan. Negara
berkewajiban memenuhi kebutuhan rakyat dan mengembangkan berbagai
kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan umum. Khalifah Umar Bin
Khatab mengirimkan surat kepada Abu Musa Al-asy’ari berkenaan
kewajiban pemimpin negara adalah, penguasa yang baik menurut Allah
adalah mereka yang membuat rakyatnya makmur, sementara itu penguasa
yang buruk menurut Allah adalah mereka yang menyengsarakan
rakyatnya. Hati-hatilah para pemimpin negara, sebab jika kalian korup,
bawahanbawahan kalian akan mengikuti jejak. Bila berbuat korup, dirimu
itu layaknya seekor binatang yang menemukan lahan hijau di suatu tempat
dan melahap setiap tumbuhan yang terdapat disana. Ia mengira bahwa
tubuhnya akan semakin gemuk, tetapi kegumukan itu malah
membinasakan dirinya.16 Dengan demikian maka fungsi/ tugas Negara
menurut pandangan Islam adalah:17
a. Menegakkan keamanan dalam negeri dan mempertahankan
keselamatan negara dari serangan luar,
b. Menegakkan dan melindungi dakwah, hukum dan sistem Islam,
c. Menegakkan akidah dan akhlak Islam,
d. Menegakkan keadilan hukum, membela yang teraniaya dan
menghukum yang menganiaya,
e. Menegakkan dan melaksanakan keadilan sosial,
f. Mengangkat pejabat negara yang cakap dan jujur.

16
Ibid, hlm. 123.
17
Ahmad Azhar Basyir, Keuangan Negara dan Hisbah Dalam Islam, UII Press, Yogyakarta,2010,
hlm. 1.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut syara' wahyu adalah pemberitahuan Allah SWT kepada orang
yang dipilih dari beberapa hamba-Nya mengenai beberapa petunjuk dan ilmu
pengetahuan yang hendak Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi
yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya
diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.
Negara dapat dipandang sebagai asosiasi manusia yang hidup dan
bekerja sama untuk mengejar beberapa tujuan bersama. Dapat dikatakan
bahwa tujuan terakhir setiap negara ialah menciptakan kebahagiaan bagi
rakyatnya. Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya,
menyelenggarakan beberapa minimumfungsi yang mutlak, yaitu :-
Melaksanakan penertiban -Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyatnya –Pertahanan -Menegakkan keadilan
Tujuan negara Indonesia tercantum dalam Undang-Undang Dasar
1945, dalam alinea keempat, terdapat tujuan negara Indonesia yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
b. Untuk memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial
Fungsi negara secara umum ada empat, yakni untuk melaksanakan
ketertiban dan keamanan, fungsi kemakmuran dan kesejahteraan, fungsi
pertahanan dan keamanan serta fungsi menegakkan keadilan.Dapat kita
simpulkan bahawa dari fungsi Negara yang hakikatnya adalah untuk
membangun kehidupan masyarakat yang bertumpu pada nilai- nilai
kemanusian yang adil dan beradab untuk mewujudkan prinsip keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Atmadja, D., 2012. Ilmu Negara, Sejarah, Konsep Negara dan Kajian


Kenegaraan. Malang: Setara.
Basyir, A., 2010. Keuangan Negara dan Hisbah Dalam Islam. Yogyakarta: UII
Press.
Budiardjo, M., 1989. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.
Budiman, A., 1997. Teori negara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto, Pelajaran Hukum Indonesia,
Gunung Agung, Jakarta, Cet IV, 1958, Hlm. 30
Kusnardi, M. dan Saragih, B., 1999. Ilmu Negara , Edisi Revisi. Jakarta: Gaya
Media Pratama.
Lubis, M., 2000. Ilmu negara. Bandung: Alumni.
Maudoodi, S. dan Hikmat, A., 1990. Hukum dan konstitusi sistem politik Islam.
Jakarta: Mizan.
Pakpahan, M., 2010. Ilmu Negara dan Politik. Jakarta: Bumi Intitama Sejahtera.
Rifai, A., 2010. Toeri Sifat Dan Hakekat Negara. Malang: Tunggal Mandiri.
Salim, A. and Ubaidillah, A., 2000. Pendidikan kewargaan. Jakarta: IAIN Jakarta
Press.
Soehino, 2000. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.
Samhis Setiawan, “Pengertian dan Fungsi Negara”, Melalui <
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-negara/ > , diakses pada
tanggal 29 mei 2021, jam 17.00

14
15

Anda mungkin juga menyukai