Dosen Pengampu:
KELAS B5
Nama Penyusun:
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Nama (NIM)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.adapun
tema dari makalah ini adalah
Kami jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari
studi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami. Harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi saya khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
KATAPENGANTAR………………………………………………………………
…...……i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………….i
i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………..………………………………… .
…..1
B. Perumusan
Masalah………………………………………………………………….
……….....1
C. Tujuan……………………………………..……………………………….1
D. Manfaat…………………………………………...
………………………...1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Negara &
Kewarganegaraaan…………………………………………………………...
……..2
B. Asas
Kewarganegaraan……………………………………………………………....…4
C. Cara memperoleh dan kehilangan
kewarganegaraan………………………………….....7
D. Warga Negara dan Kewarganegaraan di
Indonesia……………………………………...8
Kesimpulan................................................................................................................
....................13
B.
Saran...........................................................................................................................
....................14
DAFTAR
PUSTAKA..........................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
D. Manfaat
Agar mahasiswa mengetahui dan memahami tentang Warga Negara dan
Kewarganegaraan suatu Negara, termasuk Negara Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Negara
Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada
dipermukaan bumi dimana terdapat pemerintahan yg mengatur
ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan Keamanan dll.1
1
Miriam budiarjo, dasar-dasar ilmu politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008)
2
Budiardjo, M. 2002. Ilmu Negara: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3
Budiyanto. "Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara" untuk SMA.Penerbit Erlangga.
mencakup semua. Berikut penjelasan dari setiap sifat hakikat
negara tersebut.
1. Sifat Memaksa
2. Sifat Monopoli
Negara mempunyai sifat monopoli dalam menetakan tujuan
bersama masyarakat. Misalnya negara dapat mengatakan
bahwa aliran kepercayaan atau partai politik tertentu
dilarang karena dianggap bertentangan dengan tujuan
masyarakat dan negara.
1. Tujuan Negara
Setiap negara yang berdiri pasti mempunyai tujuan
tertentu. Dimana tujuan dari negara yang satu
dengan yang lain adalah berbeda-beda. Hal ini
disebabkan oleh penguasa negara yang sedang
memerintah. Sebab negara berdiri bertujuan untuk
mencapai kebahagiaan bersama semua orang yang
masuk dalam organisasi negara tersebut.
Tujuan negara kesatuan RI secara ekspilisit dapat
dilihat pada pembukaan UUD 1945 pada alenia 4
diantaranya berbunyi :
“.........melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka....”
Dari bunyi alenia 4 tersebut dapat dilihat bahwa
tujuan dibentuknya negara RI adalah :
1. melindungi segenap bangsaIndonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
2. memajukan kesejahteraan umum
3. mencerdaskan kehidupan bangsa
4. ikut melaksanakan ketertiban dunia.
Adapun tujuan negara bermacam-
macam antara lain :
a. Teori Fasisme
Fasisme berasal dari kata Fascio yang berarti
kelompok. Kelompok ini menamakan dirinya Fascio
de combattimento yang artinya barisan tempur.
Dalam Undang-undang dasar, negara fasis harus
diciptakan suatu kesatuan kehendak di lapangan
kesusilaan, politik, dan ekonomi. Rakyat harus
memiliki ideologi negar sedalam-dalamnya untuk
menjelma sebagai bangsa fasis. Pemimpin negaralah
yang menentukan tujuan negara serta
mengendalikan cita-cita dan tujuan negara
sentralistik. Tujuan negara fasis adalah ”Imperium
Dunia” pemimpin bercita-cita untuk mempersatukan
semua bangsa di dunia menjaadi satu tenaga atau
kekuatan bersama. Beberapa negara di dunia yang
pernah menerapkan fasisme antara lain Italia semasa
dipimpin oleh Benito Mussolini, Jerman semasa
Adolf Hittler, Jepang semasa Pra Perang Dunia II
dibawah kekuasaan Tenno Heiko.
b. Teori Individualisme
Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban
reformasi barat, kurang lebih pada abad XVII dan
XVIII. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari
penguasa monarki absolut. Mereka berkeinginan
mendapatkan liberte, egalite, dan fraternite. Mereka
juga membanggakan pemikiran-pemikiran
rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari
revolusi Perancis dan revolusi industri.
Individualisme atau liberalisme dalam arti luas
dapat dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju
kebebasan. Dalam bidang ekonomi liberalisme baru
muncul di abad XIX dipelopori oleh Adam Smith.
Dalam pandangan individualisme negara tidak
boleh campur tangan dalam urusan pribadi.
Ekonomi, dan agama warganya. Tujuan negara
hanya berfungsi sebagai penjaga malam, yaitu
sekedar menjaga keamanan dan ketertiban individu
serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalam
memperjuangkan kehidupannya. Teori ini banyak
diterapkan di sebagian besar negara-negara Eropa
dan Amerika.
c. Teori Sosialisme
Kelahiran sosialisme terkait erat dengan keberadaan
kapitalisme yang sudah sangat eksploitatif.
Sosialisme menentang kemutlakan milik
perseorangan dan menyokong pemakaian milik
tersebut untuk kesejahteraan umum. Perkembangan
sosialisme muncul di daratan Eropa setelah revolusi
industri, guna menghindari penghisapan ekonomi
oleh segelintir orang (kaum kapitalis). Dalam
perkembangan lebih lanjut, sosialisme diamnfaatan
secara politis oleh gerakan-gerakan revolusioner.
Tokoh-tokohnya yang terkenal adalah Karl Marx ,
Lenin dan Stalin. Paham ini berkembang di Eropa
Timur, pada umumnya dengan Uni Soviet (sekarang
telah bubar) sebagai kiblatnya. Sosialisme dengan
banyaknya muatan politik berubah bentuk menjadi
komunisme. Menurut teori sosialisme negara
mempunyai hak campur tangan dalam berbagai segi
kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukan demi
tercapainya tujuan negara yaitu memberikan
kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan merata bagi
setiap anggota masyarakat.
d. Teori Integralistik
Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan
rakyat dan penguasa (negara) kebersamaan.
Alasannya, paham dan anggota-anggotanya saling
terkait sehingga membentuk satu kesatuan yang
organis. Teori ini dipeloposri oleh B. De Spinoza,
Adam Miller dan Hegel.
Gagasan paham integralistik di Indonesia pertama
kali dikemukakan oleh Dr. Soepomo pada sidang
BPUPKI tahun 1945. Menurut Soepomo paham
integralistik merupakan aliran pemikiran yang
paling sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia
yang bersifat kekeluargaan (paguyuban). Dengan
demikian semangat kekeluargaan dan kebersamaan
ini merupakan ciri integralistik Indonesia. Gagasan
Soepomi ini kemudian menjadi dasar terbentuknya
tujuan negara RI .
2. Fungsi Negara
a. Tugas esensial
Adalah tugas untuk mempertahankan negara
sebagai organisasi politik yang berdaulat. Tugas ini
menjadi tugas negara (memelihara perdamaian,
ketertiban, dan ketentraman dalam negara serta
melindungi hak milik dari setiap orang) dan tugas
eksternal (mempertahankan kemerdekaan negara).
Tugas essensial ini sering disebut tugas asli dari
negara sebab dimiliki oleh setiap pemerintah dari
negara manapun di dunia.
b. Tugas fakultatif
Diselenggarakan oleh negara untuk dapat
memperbesar kesejahteraan fakir miskin, kesehatan
dan pendidikan rakyat.4
C. Kewarganegaraan Indonesia
Bagi WNI yang telah lama menetap di luar negeri,
dan telah kawin dengan orang asing, terkadang
muncul pertanyaan: “apakah saya atau anak saya
masih WNI atau Warga Negara Asing (WNA)?"
4
https://independent.academia.edu/WillyYosua1?swp=tc-au-23622675
1. Status WNI
5
https://www.kemlu.go.id/davaocity/id/pages/kewarganegaraan_indonesia/2075/etc-menu
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA