Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PPKN

DINAMIKA PERSATUAN & KESATUAN


BANGSA DALAM KONTEKS NKRI

Disusun Oleh: FRIANITA LUMY

Kelas : XII MIPA 3

SMA N 1 AMURANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan
rahmat dan berkah-Nya sehingga makalah ini dapat dibuat dan diselesaikan
Diucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu sekaligus memberi
dukungan dalam penyusunan makalah ini.Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas semester 6 PPKN memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, baik secara materi maupun penyampaian dalam penulisan
apabila ada kritik serta saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan
lebih baik di kesempatan berikutnya. Diharapkan makalah ini bermanfaat dan sudah
benar.
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 1


Latar Belakang…………………………………………..1
a. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 2
b. Manfaat Penulisan ……………………………………… 3

BAB II PEMBAHASAN …………………………. 2


•Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia
Tujuan NKRI………………………………… 2.2
Fungsi NKRI..………………………………… 2.2
Sifat Negara...………………………………… 2.3
Unsur-Unsur Negara..………………………………… 2.4
Bentuk Negara..……………………………………2.5
•Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa

Pengertian Persatuan dan Kesatuan BangsaI..…………………………………2.2.1

Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan BangsaI..…………………………………


2.2.2

Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan BangsaI..………………………………… 2.2.3

Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan KesatuanI..………………………………… 2.2.4

Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan BangsaI..………………………………… 2.2.5

Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRII..


………………………………… 2.2.6

Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRII..………………………………… 2.2.7

Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai KehidupanI..


………………………………… 2.2.

BAB III PENUTUP …………………………………… 3


A. Simpulan …………………………………………………… 3.1
B. Saran ………………………………………………………… 3.2
DAFTAR PUSTAKA …………………………………

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia
baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan.
Persatuan mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam
menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan Indonesia berarti persatuan
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama
karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-
unsur sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempuh dalam jangkauan
waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun
oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Masuknya kebudayaan dari luar terjadi
melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah
kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka
ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa
Indonesia.

1.2. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Untuk mengetahui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke masa.

1.3. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat khusus penyusunan makalah ini yaitu:
a. Agar dapat mengetahui hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Agar dapat mengetahui persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dari masa ke
masa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia


Untuk memahami mengenai negara, maka terlebih dahulu akan diawali dengan
penelusuran kata negara secara literal. Istilah negara merupakan terjemahan dari kata-
kata asing, yakni state(bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan Jerman),
dan etat (bahasa Prancis). Kata staat, state, etat diambil dari bahasa Latin
statusatau satum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki
sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Kata status atau satum lazim diartikan sebagai standing atau station (kedudukan).
Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama
dengan istilah status civitasi atau status republicae.Dari pengertian yang terakhir inilah, kata
status pada abad ke-16 dikaitkan dengan kata negara.Hakikat Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) adalah negara kebangsaan modern. Pembentukan negara kebangsaan
modern didasarkan pada semangat kebangsaan atau disebut nasionalisme. Nasionalisme
merupakan tekad dari orang-orang yang ada di wilayah itu (masyarakat bangsa) untuk
membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga
masyarakat itu berbeda dalam ras, etnik, budaya, agama, bahkan dalam sejarah
sekalipun.Istilah negara di ambil dari bahasa Inggris, yakni state istilah ini sudah di gunakan
sejak zaman Yunani kuno. Aristoteles dalam bukunya Politica sudah merumuskan pengertian
negara. Saat itu, Polisyang berarti sebagai negara kota yang berfungsi sebagai tempat tinggal
bersama warga negara dengan pemerintah dan benteng untuk menjaga keamanan dari
serangan musuh. Selain itu, Plato memandang bahwa negara timbul karena adanya keinginan
dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan mendorong mereka untuk bekerja sama
dalam memenuhi kebutuhan.Negara disebut organisasi kekuasaan politik karena dapat
memaksakan kekuasaan tersebut secara sah pada semua orang yang ada didalam
wilayahnya, mengatur hubungan, menyelanggarakan ketertiban dan menetapkan tujuan
bersama.

2.1.1.   Tujuan NKRI
Charles E. Merriam, dalam bukunya A History Of American Political Theories mengemukakan lima
tujuan yang ingin dicapai oleh negara kesatuan, yaitu keamanan ekstern, ketertiban intern, keadilan,
kesejahteraan, dan kebebasan. Kelima tujuan tersebut dapat direduksi menjadi kesejahteraan atau
kemakmuran bersama. Tujuan dibentuknya negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD
1945 di alinea IV. Terdapat empat tujuan nasional negara Indonesia, yaitu sebagai berikut:

a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.


b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
e. perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
2.1.2   Fungsi NKRI
Sejalan dengan tujuan nasional dan tujuan pembangunan nasional bangsa, NKRI
memiliki fungsi-fungsi antara lain:
a. Fungsi pertahanan, yaitu menyelenggarakan pertahanan dalam rangka menjaga
kedaulatan wilayah dan kemerdekaan bangsa.
b. Fungsi keamanan, yaitu menyelenggarakan tindakan pengaman dan penertiban
untuk menciptakan tertib kehidupan yang aman.
c. Fungsi pemerintahan, yaitu menyelenggarakan dan menjalankan tugas-tugas
pemerintah, birokrasi, dan pelayanan kepada masyarakat.
d. Fungsi kesejahteraan, yaitu menyelenggarakan pembangunan di berbagai
bidang untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
e. Fungsi keadilan, yaitu membuat dan melaksanakan peraturan dalam kebijakan
secara adil serta memberi rasa keadilan kepada masyarakat.

2.1.3   Sifat Negara
Negara sebagai organisasi kekuasaan memiliki beberapa sifat yang tidak dimiliki oleh
organisasi lainnya. Menurut Miriam Budiarjo, masing-masing negara memiliki sifat-
sifat antara lain:
a. Memaksa, peraturan perundangan yang telah ditetapkan harus ditaati oleh seluruh
warga negara maupun aparatur negara. Karena apabila dilanggar alat-alat negara
dapat memaksa dengan menerapkan sanksi hukum yang tegas.
b. Memonopoli, negara dapat memonopoli tujuan bersama dalam negara. Seperti
contoh negara dapat melarang pendirian organisasi atau agama baru yang dilarang
oleh Undang-undang.
c. Mencakup semua, hal ini mengandung maksud bahwa peraturan perundang-
undangan berlaku pada semua orang.

2.1.4   Unsur-Unsur Negara
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang diselenggarakan oleh negara-
negara Pan-Amerika di kota Montevideo, bahwa negara harus memiliki unsur :
a. Rakyat adalah semua orang yang berada diwilayah suatu negara.  Rakyat dalam
suatu negara meliputi penduduk atau bukan penduduk atau orang asing. Penduduk
terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Warga negara ada dua, yaitu
warga negara asing atau warga negara keturunan atau warga negara yang
ditetapkan dengan undang-undang. Penduduk adalah setiap orang yang
mempunyai tempat tinggal tetap disuatu negara. Penduduk terdiri atas warga
negara (Mayoritas) atau bukan warga negara (Minoritas). Warga negara adalah
setiap orang yang terikat dengan peraturan negara dan penduduk terikat karena
tempat tinggal.
b. Wilayah Negara
Suatu yang disebut dengan negara harus memiliki wilayah. Wilayah adalah
seluruh tempat baik berupa daratan, lautan, dan juga udara yang ada diatasnya
yang memiliki batas-batas tertentu. Wilayah negara terdiri atas daratan, perairan,
udara dan wilayah ekstra teritorial.
c. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah adalah seluruh perangkat atau alat perlengkapan negara sesuai dengan
yang ditentukan dalam undang-undang  dasar negara tersebut. Secara teori bentuk
pemerintahan dapat dikelompokkan atas bentuk republik dan bentuk kerajaan.
Bentuk pemerintahan menunjuk pada bagaimana pemerintahan diangkat atau
dipilih.
d. Pengakuan dari negara lain
Pengakuan dari suatu negara lain memiliki dampak positif antara lain akan
memberi kemudahan dalam pergaulan internasional, terbinanya persahabatan dan
terpenuhinya kebutuhan.

2.1.5   Bentuk Negara
Bentuk negara adalah pengelompokkan negara berdasarkan kriteria distribusi
kekuasaan antara berbagai tingkat pemerintahan dalam suatu negara. Semua
negara bebas menentukan bentuk negaranya masing-masing. Bentuk negara
secara umum dibagi atas negara kesatuan dan negara serikat (Federasi).
a. Negara Kesatuan
Negara kesatuan ialah negara yang merdeka dan berdaulat di mana di seluruh
negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintah yang mengatur seluruh
daerah.
b.  Negara Serikat
negara serikat ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa
negara, yang disebut negara bagian. Tiap negara bagian berstatus tidak
berdaulat, namun kekuasaan asli tetap ada di negara bagian.

1.2. Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa


Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa majemuk, ditandai dengan banyaknya etnis,
suku, agama, budaya, kebiasaan, di dalamnya. Di sisi lain, masyarakat Indonesia
dikenal sebagai masyarakat multikultural, masyarakat yang anggotanya memiliki latar
belakang budaya (cultural background) beragam. Kemajemukan dan multikulturalitas
mengisyaratkan adanya perbedaan. Bila dikelola secara benar, kemajemukan dan
multikulturalitas menghasilkan energi hebat. Sebaliknya, bila tidak dikelola secara
benar, kemajemukan dan multikulturalitas bisa menimbulkan bencana dahsyat.
Nation And Character Building sebagai cita-cita membentuk kebudayaan nasional
sebagai wahana pemersatu bangsa cenderung belum terwujud. Malah akhir-akhir ini
semangat yang menjurus pada kesukubangsaan semakin bertambah besar sepertinya
semangat mengutamakan paham suku bangsa lebih beradab dan maju ketimbang suku
bangsa yang lainnya cenderung tumbuh.
Padahal semangat Kesukubangsaan yang lebih mengutamakan kebesaran suku-
bangsanya di tengah-tengah negara yang multikultur ini tentunya tidak sejalan dengan
paham kebangsaan yang dikembangkan sejak negara ini berdiri.
Pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara yang sarat dengan itikad menjaga,
melindungi, mempersatukan dan membangun bangsa untuk dan integrasi sosial,
mampu meraih kemajuan adab, setara dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia
seolah-olah menjadi barang usang yang sudah ditinggalkan. Manifesto kultural
Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan tekat untuk membentuk kohesi sosial serta
menyiratkan landasan mutualisme (kebersamaan, dalam perasaan maupun perilaku)
dan kerjasama yang didasarkan atas kepentingan bersama dan perasaan kebersamaan,
itu pun semakin pudar. Padahal makna dari manifesto kultural itu adalah tertanamnya
perasaan saling memiliki dan menghargai sesama warganegara Indonesia, meski
dengan latar belakang etnik dan kebudayaan yang berbeda-beda.

2.2.1   Pengertian Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh atau tidak terpecah-
belah. Persatuan dan kesatuan mengandung arti “bersatunya macam-macam corak
yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Indonesia.
Mengandung dua pengertian, yaitu pengertian Indonesia ditinjau dari segi geografis
dan dari segi bangsa. Dari segi geografis, Indonesia berarti bagian bumi yang
membentang dari 95° sampai
141° Bujur Timur dan 6° Lintang Utara sampai 11° Lintang Selatan atau wilayah
yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Indonesia dalam arti luas adalah seluruh rakyat yang merasa senasib dan
sepenanggungan yang bermukim di dalam wilayah itu. Persatuan dan kesatuan
Bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah negara
yang merdeka dan berdaulat.

2.2.2   Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Cita-cita bangsa indonesia adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea kedua. Penjabaran secara terperinci tentang tujuan
negara Indonesia adalah tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 alineia keempat
tujuan negara Indonesia terdapat dalam tujuan pembangunan nasional Indonesia,
penetapan visi, misi, strategis, dan agenda pembangunan nasional untuk tiap lima
tahun ke depan akan dituangkan dalam tiap rencana pembangunan jangka menengah
(rpjm) tiap lima tahun sekali Kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini, itu
terjadi dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama, karena persatuan dan
kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya
masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun
oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan. Karena masuknya kebudayaan dari luar,
maka terjadi proses Akulturasi (percampuran kebudayaan).
Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen dan unsur-unsur
kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan dari luar yang
masuk diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian sifat-sifat lain terlihat dalam setiap
pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang senantiasa
dilakukan dengan jalanmusyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong
terwujudnya persatuan bangsa Indonesia. Jadi makna dan pentingnya persatuan dan
kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong,
musyawarah dan lain sebagainya.

2.2.3   Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Terdapat beberapa prinsip yang juga harus kita hayati serta kita pahami lalu kita
amalkan. Prinsip-prinsip itu adalah:
a. Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Prinsip ini mengharuskan kita mengakui bahwa
bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama
dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa
Indonesia.
b. Prinsip Nasionalisme Indonesia, kita mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita
mengagung-agungkan bangsa kita sendiri.Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa
kita merasa lebih unggul daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan
kehendak kita kepada bangsa lain, sebab pandangan semacam ini hanya
mencelakakan kita. Selain tidak realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan
sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Prinsip Kebebasan yang Bertanggung jawab, manusia Indonesia adalah makhluk
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. yang memiliki kebebasan dan tanggung jawab
tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam hubungannya dengan Tuhan
Yang maha Esa.
d. Prinsip Wawasan Nusantara, dengan wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia
ditempatkan dalam kerangka kesatuan politik, sosial, budaya, ekonomi, serta
pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu manusia Indonesia merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad dalam
mencapai cita-cita  nasional.
e.  Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan  Reformasi, dengan semangat
persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta melanjutkan
pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.

2.2.4   Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan


Pengamalan Nilai-nilai Persatuan dan Kesatuan antara lain Mempertahankan
Persatuan dan Kesatuan Wilayah Indonesia.  Pepatah mengatakan “Bersatu Kita
Teguh,  Bercerai Kita Runtuh” yang perlu kita tegakkan dan lakukan adalah:
a. Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah.
Meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan.
b.Pembangunan yang merata serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
c. Memberikan otonomi daerah.
d. Memperkuat sendi-sendi hukum nasional serta adanya kepastian hukum.
e. Perlindungan, jaminan serta menjunjung  tinggi hak asasi manusia.
f. Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan sehingga masyarakat  merasa
terlindungi.
g. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
h. Mengembangkan semangat kekeluargaan, yang perlu kita lakukan setiap hari
usahakan atau “budayakan saling bertegur sapa”.
i. Menghindari penonjolan sara dan perbedaan. Karena bangsa Indonesia terdiri dari
berbagai macam suku, bahasa, agama serta adat istiadat kebiasaan yang berbeda-beda,
maka kita tidak boleh melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu yang harus kita hindari antara lain, egoisme, ekstrimisme, sukuisme,
profinsialisme, acuh tak acuh tidak peduli terhadap lingkungan, fanatisme yang
berlebih-lebihan dan lain sebagainya.

2.2.5   Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Persatuan dan kesatuan. Tak hanya antar-sesama manusia, tetapi juga pada makhluk-
makhluk Allah lainnya, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, air, bumi, hutan, dan lain
sebagainya. Karena itu sulit dipahami jika manusia yang satu dengan yang lainnya
tidak berusaha mewujudkan perdamaian.Membangun Persatuan dan kesatuan
mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin.
Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan
perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif.
Untuk dapat memacu diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat
sepuluh hal yang perlu dilakukan:
a.  Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan.
b.  Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja.
c.  Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah.
d.  Selalu membuat perencanaan.
e.   Memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi.
f.   Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain.
g.   Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek.
h.   Menjunjung tinggi keadilan.
i.    Berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiens.

2.2.6  Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami


Sejarah NKRI
Cinta tanah air berarti cinta pada negeri tempat kita memperoleh penghidupan dan
mengalami kehidupan semenjak lahir sampai akhir hayat. Seseorang yang cinta
kepada tanah aimya senantiasa berusaha agar negerinya tetap aman, sentosa, dan
sejahtera.Cinta tanah air dan bangsa adalah suatu sikap yang ketulusan dan keikhlasan
yang diwujudkan dalam perbuatan untuk kejayaan tanah air dan kebahagiaan
bangsanya. Sebagaiwarga negara Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap
tanah air dan bangsa, yaitu dengan cara :
a. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
b. Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air.
c.  Setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bangsa yang cinta kepada tanah airnya akan selalu tanggap dan waspada terhadap
setiap kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat merusak persatuan dan kesatuan
bangsa. Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri
yang dapat membahayakan keamanan negara serta kelangsungan hidup
bangsa.Dikemukakan dalam Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945 bahwa,yang menjadi warga
negara Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Yang dimaksud dengan
penduduk Republik Indonesia ialahwarga negara Republik Indonesia yang bertempat
tinggal di Indonesia dan orarrg asing yang menetap atau bertempat tinggal dan bekerja
di Indonesia.Isi pasal di atas menyatakan bahwa warga negara Indonesia sudah
selayaknya tidak memandang suku atau melihat dari mana asalnya.
Sikap membeda-bedakan itu dapat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara. Sebagai warga negara Republik Indonesia harus mampu menggalang rasa
persatuan dan kesatuan bangsa dan negara dalam mengisi kemerdekaan. Dalam
hubungan itu, perasaan cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara menjaga nama
baik bangsa dan tanah air Indonesia, berjiwa dan berkepribadian Indonesia, bangga
bertanah air Indonesia, dengan penduduk dan adat istiadat yangberbhinneka, tidak
akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air dan bangsa,
serta setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pula, adanya Ikrar Sumpah Pemuda yang mengakui bahwa kita. Bertanah
air satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung tinggi
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita
harus bangga mempunyai tanah air Indonesia, di mana pun kita berada. Keberadaan
Indonesia dalam hubungannya dengan bangsa lain dapat kita lihat di antaranya adanya
kerja sama yang saling menguntungkan dengan negara-negara lain, baik di kawasan
ASEAN maupun tingkat dunia.Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai
lahirnya negara bangsa Indonesia. Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang
berdaulat dan berhak menentukan nasib dan arah bangsanya sendiri.Bentuk negara
yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara Kesatuan Republik
Kewenangan mengurus urusan pemerintahan sendiri tidak berarti tidak mentaati
peraturan pemerintah pusat, apalagi mengarah pada pemisahan daerah dari negara
kesatuan.Sikap etnosentrisme yang mengandung makna sikap yang menganggap
budaya daerahnya sebagai budaya yang tertinggi secara berlebihan dan budaya daerah
lain dianggap lebih rendah. Sikap ini dalam kehidupan nampak antara lain sikap
mengutamakan kelompok daerahnya, memilih pemimpin atas dasar asal daerah,
memaksakan budaya daerah kepada orang lain, dan sebagainya.
Beberapa kerusuhan dalam masyarakat terkadang dapat dipengaruhi oleh faktor
kedaerahan, seperti kerusuhan antarpenonton sepakbola, antarwarga dalam
masyarakat, dan sebagainya. Oleh karena itu sikap etnosentrisme yang sempit harus
di hindari.Upaya bela negara danpertahanan keamanan negara ditujukan untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa
Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa.
Setiap warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan kedudukannya masing-masing
memiliki hak dan kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela negara, pertahanan,
dan keamanan negara.

2.2.7  Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRI


Bangsa Indonesia dalam kehidupan negaranya memiliki sesuatu wawasan nasional
yang disebut Wawasan Nusantara. Hakikat Wawasan Nusantara adalah cara pandang
yang utuh dan menyeluruh dalam lingkup Nusantara demi kepentingan nasional
Indonesia. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
megenai diri dan lingkungannya yang serba beragan dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan dengan tetap menghargai dan menghormati
ke-Bhinnekaan di dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional Indonesia hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan dan kesatuan
wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “persatuan
bangsa dan kesatuan wilayah”. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat wawasan
nusantara di wujudkan dengan menyatakan kepulauan nusantasa sebagai satu
kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.Bangsa Indonesia
terdiri atas berbagai suku bangsa dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda.
Perbedaan suku bangsa ini bisa menjadi sumber konflik yang dapat menyebabkan
perpecahan di tubuh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keragaman tersebut
seharusnya dapat menjadi sebuah kekuatan untuk menangkal semua gangguan atau
ancaman yang ingin memecah belah persatuan bangsa sebagai ketahanan nasional.
Berikut beberapa sikap dan perilaku mempertahankan NKRI.
a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, yang artinya menjaga seluruh
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
c. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa,
bahasa persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-
Undang Dasar 1945, dan Sang Saka Merah Putih. Kebersamaan dapat diwujudkan
dalam bentuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
d. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yaitu semangat
mewujudkan persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik
alamiah maupun aspek sosial yang menyangkut kehidupan bermasyarakat.
Wawasan Nusantara meliputi kepentingan yang sama, tujuan yang sama, keadilan,
solidaritas, kerja sama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar bersama.
e. Memiliki Wawasan Nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang
harus dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat.
Ketentuan-ketentuan itu, antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945
sebagai landasan konstitusional. Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-
peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur kehidupan bermasyarakat.

2.2.8  Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai Kehidupan


Sebagai generasi muda, hal yang seharusnya dilakukan saat ini sebagai persiapan untuk
menggantikan generasi tua di masa yang akan datang, yaitu dengan membina persatuan dan
kesatuan. Dalam rangka membina persatuan dan kesatuan bangsa, berbagai cara dapat
dilakukan untuk menumbuhkan sikap cinta tanah air. Rasa cinta terhadap tanah air diawali
dengan rasa memiliki sense of belonging terhadap negara kita. Hal ini didasarkan atas rasa
bangga berbangsa dan bertanah air Indonesia. Sebagai bangsa yang berbudaya dan beradab,
tentunya kita harus memelihara dan mengembangkan kebudayaan warisan nenek moyang.
Rasa semangat kebangsaan menyuburkan rasa cinta tanah air yang akan membangkitkan
kemauan untuk membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
dasar negara Pancasila dan UUD 1945. Kecintaan tersebut akan menghapuskan rasa
kesukuan yang sempit dan mendorong usaha untuk meratakan pembangunan.Semuanya itu
akan menjadi benteng kemungkinan tumbuhnya pikiran-pikiran yang berbau separatisme
(memisahkan diri dan mendirikan negara baru) ataupun rasialisme (menonjolkan suku
sendiri).
Cinta tanah air dan semangat kebangsaan adalah suatu sikap yang berlandaskaan ketulusan
dan keikhlasan hati dengan perwujudan tindakanyang nyata demi terbentuknya keutuhan dan
kemakmuran bangsa.
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami wilayah
Indonesia. Persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan yang bebas dalam wadah
negara yang merdeka dan berdaulat. Makna dan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa gotong-royong, musyawarah dan lain sebagainya.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika, Nasionalisme Indonesia, kebebasan bertanggung jawab,
wawasan nusantara dan prinsip untuk mewujudkan cita-cita pada era reformasi.Indonesia
terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap
satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Membangun persatuan dan kesatuan mencakup
upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk
senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif Multikultural bangsa sebagai sesuatu
yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan. Masyarakat yang benar-benar bersifat plural
hanyalah apabila ada sesuatu keanekaragaman yang resmi diakui di dalam sistem dasar dari
kelembagaan-kelembagaan yang diwajibkan. Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena
Letak geografis Indonesia, perkawinan campur dan iklim.

3.2 Saran
Indonesia memang suatu bangsa yang multicultural, namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan bagi kita sebagai bangsa indonesia untuk bersatu dan berjuang untuk bangsa
yang terdiri dari bermacam-macam kultur ini. Kita harus bersatu dengan bangsa yang lain dan
bersama-sama, bergotong royong untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata
dunia.
DAFTAR PUSTAKA

ahttps://kumparan.com/berita-update/sejarah-berdirinya-nkri-dan-
rangkaian-peristiwa-yang-melatarbelakanginya-1v0xmGXTCXr

https://www.bola.com/ragam/read/4501280/pengertian-persatuan-
dan-kesatuan-makna-manfaat-serta-contohnya-yang-perlu-
dipahami

http://bagpem.banjarmasinkota.go.id/2013/09/pengertian-negara-
unsur-sifat-fungsi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai