Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah yang berjudul “Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Sebagai Upaya Menjaga dan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia”
sehingga dapat diselesaikan dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, memberikan
dukungan dan motifasinya, dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada:
1. Bapak Zubair, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan yang telah memberikan arahan dan membantu dalam proses pembuatan
makalah ini.
2. Ibu Rita Junianti, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membimbing serta mengarahkan kami dalam penggunaan bahasa maupun dalam penggunaan
EYD yang baik dan benar dalam penulisan makalah ini.
3. Bapak Rachmad Hidayat, S.Sos., selaku guru pembimbing pengetikan yang telah
membimbing kami dalam sistematika penyusunan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Untuk itu, kami
harapkan kritik dan saran dari pembaca agar kedepannya kami dapat menulis makalah yang
lebih baik lagi. semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Terima kasih.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
1.3 Manfaat Penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia........................................... 3
2.1.1 Tujuan NKRI.................................................................................... 4
2.1.2 Fungsi NKRI.................................................................................... 4
2.1.3 Sifat Negara...................................................................................... 5
2.1.4 Unsur-Unsur Negara......................................................................... 6
2.1.5 Bentuk Negara.................................................................................. 8
2.2 Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia dari Masa ke Masa............... 10
2.2.1 Pengertian Persatuan dan Kesatuan................................................ 11
2.2.2 Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa............... 12
2.2.3 Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa............................. 13
2.2.4 Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan............................ 14
2.2.5 Makna Bhinneka Tunggal Ika......................................................... 16
2.2.6 Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa...................... 17
2.2.7Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami
Sejarah............................................................................................ 19
2.2.8 Sikap dan Perilaku dalam Mempertahankan NKRI....................... 24
2.2.9 Memupuk Sikap Cinta Tanah Air dalam Berbagai
Kehidupan...................................................................................... 26
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 28
3.2 Saran.......................................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 30
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia
baik dalam rangka merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan
mengandung arti bersatunya macam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu
kebulatan yang utuh dan serasi. Persatuan Indonesia berarti persatuan bangsa yang mendiami
wilayah Indonesia Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi
dalam proses yang dinamis dan berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa
terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur sosial budaya masyarakat Indonesia
sendiri, yang ditempuh dalam jangkauan waktu yang lama sekali.
(http://kamuspkn.upi.edu/materi-148-memahami-makna-negarakesatuan-republik indonesia-
nkri.html?m=1)
Unsur-unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-
royong. Kedua unsur itu merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh
asas kemanusiaan dan kebudayaan. Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses
akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan dari luar itu adalah kebudayaan Hindu,
Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka ragam. Semua unsur-unsur
kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia.
(http://noviaasti.blogspot.co.id/2010/negarakesatuanrepublikindonesia-nkri.html).
Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kebangsaan modern.
Pembentukan negara kebangsaan modern didasarkan pada semangat kebangsaan atau disebut
nasionalisme. Nasionalisme merupakan tekad dari orang-orang yang ada di wilayah itu
(masyarakat bangsa) untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang
sama walaupun warga masyarakat itu berbeda dalam ras, etnik, budaya, agama, bahkan dalam
sejarah sekalipun.Istilah negara di ambil dari bahasa Inggris, yakni state istilah ini sudah di
gunakan sejak zaman Yunani kuno. Aristoteles dalam bukunya Politica sudah merumuskan
pengertian negara. Saat itu, Polisyang berarti sebagai negara kota yang berfungsi sebagai
tempat tinggal bersama warga negara dengan pemerintah dan benteng untuk menjaga
keamanan dari serangan musuh. Selain itu, Plato memandang bahwa negara timbul karena
adanya keinginan dan kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan mendorong mereka
untuk bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan.
Negara disebut organisasi kekuasaan politik karena dapat memaksakan kekuasaan
tersebut secara sah pada semua orang yang ada didalam wilayahnya, mengatur hubungan,
menyelanggarakan ketertiban dan menetapkan tujuan bersama.
(https://www.scribd.com/document/362113057/dinamika-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-
sebagai-upaya-menjaga-dan-mempertahankan-nkri-docx).
2.2.7 Menampilkan Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah NKRI
Cinta tanah air berarti cinta pada negeri tempat kita memperoleh penghidupan dan
mengalami kehidupan semenjak lahir sampai akhir hayat. Seseorang yang cinta kepada tanah
aimya senantiasa berusaha agar negerinya tetap aman, sentosa, dan sejahtera.Cinta tanah air
dan bangsa adalah suatu sikap yang ketulusan dan keikhlasan yang diwujudkan
dalam perbuatan untuk kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsanya. Sebagaiwarga negara
Indonesia kita wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa, yaitu dengan cara :
a. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
b. Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang merugikan tanah air.
c. Setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bangsa yang cinta kepada tanah airnya akan selalu tanggap dan waspada terhadap
setiap kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
Unsur-unsur tersebut dapat berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang dapat
membahayakan keamanan negara serta kelangsungan hidup bangsa. Oleh karena itu sebagai
warga negarayang baik, rasa kebanggaan itu hendaknya diwujudkan dalam karsa dan karya
yang baik untuk kemajuan bangsanya. Setiap warga negara harus merasa terpanggil untuk
memelihara dan mempertahankan jengkal demi jengkal tanah air apabila ada bangsa-bangsa
lain yang mencoba menjajah kembali negara kita.
Dikemukakan dalam Pasal 26 Ayat (1) UUD 1945 bahwa,yang menjadi warga negara
Indonesia ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang
disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Yang dimaksud dengan penduduk
Republik Indonesia ialahwarga negara Republik Indonesia yang bertempat tinggal di
Indonesia dan orarrg asing yang menetap atau bertempat tinggal dan bekerja di Indonesia.Isi
pasal di atas menyatakan bahwa warga negara Indonesia sudah selayaknya tidak memandang
suku atau melihat dari mana asalnya.
Sikap membeda-bedakan itu dapat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara. Sebagai warga negara Republik Indonesia harus mampu menggalang rasa persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara dalam mengisi kemerdekaan. Dalam hubungan itu, perasaan
cinta tanah air dapat diwujudkan dengan cara menjaga nama baik bangsa dan tanah
air Indonesia, berjiwa dan berkepribadian Indonesia, bangga bertanah air Indonesia, dengan
penduduk dan adat istiadat yangberbhinneka, tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan
yang merugikan tanah air dan bangsa, serta setia dan taat kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Demikian pula, adanya Ikrar Sumpah Pemuda yang mengakui bahwa kita. Bertanah air
satu, tanah air Indonesia, berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan Menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.Sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat, kita harus bangga
mempunyai tanah air Indonesia, di mana pun kita berada. Keberadaan Indonesia dalam
hubungannya dengan bangsa lain dapat kita lihat di antaranya adanya kerja sama yang saling
menguntungkan dengan negara-negara lain, baik di kawasan ASEAN maupun tingkat dunia.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menandai lahirnya negara bangsaIndonesia.
Sejak saat itu, Indonesia menjadi negara yang berdaulat dan berhak menentukan nasib dan
arah bangsanya sendiri.Bentuk negara yang dipilih oleh para pendiri bangsa adalah Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah terjadi
upaya untuk menggantikan bentuk negara. Misalnyamenggantikan bentuk negara kesatuan
menjadi negara serikat. Hal ini terjadi pada tahun 1949 sampai dengan tahun 1950. Akan
tetapi, upaya untuk menggantikan bentuk negara itu selalu tidak bertahan lama. Indonesia
kembali kepada negara kesatuan. Hingga saat ini negara kesatuan itu tetap dipertahankan.
Daerah juga memiliki peranan yang penting dalam perjuangan merebut dan
mempertahankan kemerdekaan. Sejarah telah membuktikan bahwa tanpa peran rakyat di
seluruh daerah belum tentu tercapai perjuangan kemerdekaan. Demikian juga peran daerah
pada saat ini memiliki peran yang sangat penting. Kekayaan alam yang dimiliki daerah
merupakan kekayaan bersama seluruh rakyat Indonesia dan dipergunakan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Untuk mewujudkan pemerintahan yang lebih berkeadilan dan
lebih merata, maka prinsip desentralisasi atau otonomi daerah diharapkan mampu mengatasi
persoalan yang muncul dalam kerangka NKRI.
Sejarah perjuangan bangsa dan peran daerah dalam perjuangan berdiri NKRI
mengandung nilai-nilai yang sangat penting diwarisi oleh generasi muda, seperti Perjuangan
melawan penjajah oleh daerah memiliki arah tujuan yang sama, yaitu kemerdekaan
Indonesia. Tokoh pejuang daerah merupakan tokoh pejuang bangsa Indonesia, persatuan dan
kesatuan telah terbukti menjadi kekuatan bagi bangsaIndonesia dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan, Bangsa Indonesia telah sepakat membentuk negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai pilihan yang tepat. Mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi dan golongan dan sikap rela berkorban demi kepentingan
bangsa dan negara.
Kebanggaan terhadap daerah masing-masing perlu terus ditanamkan dan
ditumbuhkembangkan dalam masyarakat. Kekhususan dan keragaman daerah tetap terus
dipelihara baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Namun, dikembangkan sesuai
perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini
mengandung makna kebanggaan dan kemandirian tidak mengakibatkan proses
perpecahanbangsa dan negara.
Kewenangan mengurus urusan pemerintahan sendiri tidak berarti tidak mentaati
peraturan pemerintah pusat, apalagi mengarah pada pemisahan daerah dari negara
kesatuan.Sikap etnosentrisme yang mengandung makna sikap yang menganggap budaya
daerahnya sebagai budaya yang tertinggi secara berlebihan dan budaya daerah lain dianggap
lebih rendah. Sikap ini dalam kehidupan nampak antara lain sikap mengutamakan kelompok
daerahnya, memilih pemimpin atas dasar asal daerah, memaksakan budaya daerah kepada
orang lain, dan sebagainya.
Beberapa kerusuhan dalam masyarakat terkadang dapat dipengaruhi oleh faktor
kedaerahan, seperti kerusuhan antarpenonton sepakbola, antarwarga dalam masyarakat, dan
sebagainya. Oleh karena itu sikap etnosentrisme yang sempit harus di hindari.Upaya bela
negara danpertahanan keamanan negara ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan negara.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Setiap
warga negara, tanpa kecuali sesuai dengan kedudukannya masing-masing memiliki hak dan
kewajiban untuk turut serta dalam upaya bela negara, pertahanan, dan keamanan negara.
Kita sebagai pelajar dan generasi muda berkewajiban mewujudkan nilai-nilai perjuangan
daerah dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam berbagai lingkungan
kehidupan secara nyata. (http://kamuspkn.upi.edu/materi-148-memahami-makna-negara-
kesatuan-republik indonesia-nkri.html?m=1)
Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, yang artinyamenjaga seluruh kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya.
b. Menciptakan ketahanan nasional, artinya setiap warga negara menjaga keutuhan,
kedaulatan negara, dan mempererat persatuan bangsa.
c. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, yaitu kesamaan memiliki bangsa, bahasa
persatuan, dan tanah air Indonesia, serta memiliki Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
dan Sang Saka Merah Putih. Kebersamaan dapat diwujudkan dalam bentuk mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
d. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan Nusantara, yaitu semangat mewujudkan
persatuan dan kesatuan di segenap aspek kehidupan sosial, baik alamiah maupun aspek sosial
yang menyangkut kehidupan bermasyarakat. Wawasan Nusantara meliputi kepentingan yang
sama, tujuan yang sama, keadilan, solidaritas, kerja sama, dan kesetiakawanan terhadap ikrar
bersama.
e. Memiliki Wawasan Nusantara berarti memiliki ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, ditaati, dan dipelihara oleh semua komponen masyarakat. Ketentuan-ketentuan itu,
antara lain Pancasila sebagai landasan dan UUD 1945 sebagai landasan konstitusional.
Ketentuan lainnya dapat berupa peraturan-peraturan yang berlaku di daerah yang mengatur
kehidupan bermasyarakat.
Meningkatkan keadilan dan tidak membeda bedakan antar suku bangsa. Arti Bhinneka
Tunggal Ika adalah berbeda-beda tetapi satu jua yang berasal dari buku atau Kitab Sutasoma
karangan Empu Tantular. Secara mendalam Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna
walaupun di Indonesia terdapat banyak suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain
sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Membangun persatuan
dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari
kemarin. Semangat untuk senantiasa memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan
perlunya menyiapkan diri menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Bangsa
Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk.
Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa (Hidayat, 1997) dengan tidak kurang dari 300
jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa suku bangsa
(Koentjaraningrat,1993). Penduduknya sudah mencapai 200 juta, yang menempatkan
Indonesia pada urutan keempat dunia. Suatu masyarakat yang multikultural tidak dapat
disamakan dengan masyarakat yang memiliki unit-unit kekerabatan yang bersifat segmenter,
akan tetapi sekaligus juga tidak dapat disamakan pula dengan masyarakat yang memiliki
diferensiasi atau spesialiasi yang tinggi.
Multikultural bangsa sebagai sesuatu yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan.
Masyarakat yang benar-benar bersifat plural hanyalah apabila ada sesuatu keanekaragaman
yang resmi diakui di dalam sistem dasar dari kelembagaan-kelembagaan yang diwajibkan.
Multikultural dapat terjadi di Indonesia karena Letak geografis Indonesia, perkawinan
campur dan iklim.(http://nurnazilahpkn.blogspot.co.id/2010/07/hakekat-fungsi-tujuan-
dansifat-negara.html).
3.2 Saran
Indonesia memang suatu bangsa yang multicultural, bangsa yang berdiri dari bebagai
macam suku, budaya, ras dan berbagai bahasa. Namun hal tersebut tidak menutup
kemungkinan bagi kita sebagai bangsa indonesia untuk bersatu dan berjuang untuk bangsa
yang terdiri dari bermacam-macam kultur ini. Kita harus bersatu dengan bangsa yang lain dan
bersama-sama, bergotong royong untuk mengangkat martabat bangsa Indonesia di mata
dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Civicpedia, 2017. Sikap Cinta Tanah Air dengan Memahami Sejarah.
http://civicpedia.blogspot.co.id/2017/03sika-tanahair-dengan-memahami sejarah.html.
Diakses pada tanggal 19 Januari 2018, pukul 15:00 WITA.
Dwiadjayu, 2017. Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Sebahai Upaya Menjaga dan
Mempertahankan NKRI.
https://www.scribd.com/document/362113057/dinamika-persatuan-dan-kesatuan-bangsa-
sebagai-upaya-menjaga-dan-mempertahankan-nkri-docx. Diakses pada tanggal 15 Januari
2018, pukul 15:30 WITA.
Hartati, Atik., Dan Sarwono. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Marsmedia.
Halimi, Muhammad, Dadang. 2014. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Republik
Indonesia. Jakarta: Pusat Kurikulum Dan Pembukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Kristina, Febiola., Istiqomah., Dan Sa‟idah. 2017. Makalah Integrasi Nasional dalam Bingkai
Bhinneka Tunggal Ika. Tanjung Selor: SMA NEGERI 1 Tanjung Selor.
Lukman, 2017. Hakikat Negara Kesatuan Republik Indonesia.
http://www.mikirbae.com/2017/01/hakikat-negara-kesatuan-republik.html
Diakses pada tanggal 15 Januari 2018, pukul 15:45 WITA.
Manaruh, Ahmad. 2017. Makna Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
http://www.lebahganteng.com/2017/01/makna-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html. Diakses
pada tanggal 20 Januari 2018, pukul 09:05 WITA.
Mulana, Rafik. 2015. Memahami Makna Negara Kesatuan Republik Indonesia.
http://kamuspkn.upi.edu/materi-148-memahami-makna-negarakesatuan-republik indonesia-
nkri.html?m=1. Diakses pada tanggal 14 Januari 2018. pukul 18:30 WITA.
Mulyana, Dedi. 2015. Makalah persatuan dan Kestuan Bangsa.
http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:07 WITA.
Nazilah, Nur. 2010. Hakikat Fungsi, Tujuan, Tujuan, dan Sifat Negara.
http://nurnazilahpkn.blogspot.co.id/2010/07/hakekat-fungsi-tujuan-dansifat-negara.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:00 WITA.
Noviasi, 2010. Negara Kesatuan Republik Indonesia.
http://noviaasti.blogspot.co.id/2010/12/negara-kesatuan-republik-indonesia-nkri.html.
Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 15:50 WITA.
Nugroho, Suryo., Pangalih, Fajar., Dkk. 2013. Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan.
Bandung: Pratama Mitra Aksara.
Pramono, Agus. 2016. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
http://www.aguscs.com/2016/11/arti-penting-persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html. Diakses
pada tanggal 20 Januari 2018, pukul 09:00 WITA.
Sriwati, 2015. Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
http://www.markijar.com/2015/11/persatuan-dan-kesatuan-bangsa.html
Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul 16:05 WITA.
Utamidarojah, Nur. 2016. Arti Penting Persatuan dan Kesatuan.
https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-3/bab-3-memelihara-semengat-persatuan/b-arti-
penting-persatuan-dan-kesatuan-indonesia/. Diakses pada tanggal 16 Januari 2018, pukul
16:06 WITA.