DISUSUN OLEH
KELOMPOK
MATA KULIAH:
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU:
FAKULTAS TARBIYAH
T.A 2022-2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr,wb
Alhamdulillah segala puji dan syukur kami ucapkan khadirat ALLAH SWT atas berkat
rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Cita
Negara” tepat waktu. Tak lupa pula sholawat berangkaikan salam kami ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang sama-sama kita harapkan syafaatnya di hari akhir kelak.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
proses penyusunan makalah ini, baik bantuan materi maupun non materil.
Kami menyadari bahwa memang masih banyak kekurangan pada makalah kami dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca pada
umumnya sangatlah penting yang gunanya untuk menyempurnakan makalah ini, kami berharap
maklah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sekaligus sumber hukum positif bagi bangsa Indonesia. Dalam perspestif hukum
tata negara, pembahasan mengenai konsep negara menjadi penting karena suatu
konsep negara, suatu pandangan tentang negara, hakikat negara dan susunannya
negara.
untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu
dan agama akan berkumpul bersama dalam tempat tertentu akan membentuk suatu
4
bangsa. Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam negara itu
juga, perilaku suatu bangsa harus diatur atau dalam hal ini bangsa harus tunduk
pada aturan yang berlaku di negara yang ditempatinya. sebuah bangsa terdiri dari
beragam masyarakat. Karena perbedaan ini pula, tidak jarang terjadi konflik yang
teori integralistik, dengan para pencetusnya yakni Spinoza, Adam Muller dan
Hegel. Dalam perspektif yang disusun di atas teori ini, negara berkewajiban bukan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Kata cita negara ialah terjemahan kata staatsidee. Kata ini menjadi
populer antara lain karena disinggung dalam pidato Soepomo pada Rapat Badan
susunan negara itu tergantung daripada dasar pengertian negara (staatsidee) tadi”.
Menurut Oppenheim menguraikan mengenai cita negara yaitu hakikat yang paling
dalam dari negara (de staats diespste vormende kracht), dimana cita negara
B. Negara Persatuan RI
bangsa Indonesia dibentuk diberbagai macam unsur, antara lain: Suku Bangsa;
Negara, satu wilayah, satu rakyat, satu pemerintah, satu tertib hukum nasional,
satu bangsa, satu bahasa dan satu tanah air yaitu Indonesia Bangsa Indonesia
6
Negara yang menguasai segala paham dan golongan perseorangan, artinya bukan
namun Negara yang mengatasi segala golongan dan melindungi seluruh warganya
serta paham.2
keputusan
An organik/benda mati, yang tak bergerak tidak berjiwa dan tidak dapat
2
Juna dinasthi: system pemerintaha indonesia:(Ardiansyah)
7
1) Makhluk individu artinya manusia memiliki sifat sebagai pribadi atau aku
keberadaannya.
2) Makhluk sosial yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan pasti
1) Makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa artinya sesuatu yang perlu di
yakin oleh semua manusia bahwa segala yang ada di alam semesta ini ada
manusia Tuhan Yang Maha Esa karena sebagai makhluk yang berfikir.
2) Makhluk yang berdiri sendiri artinya manusia mandiri, baik secara fisik
Sikap, kita percaya dan taqwa kepada Tuhan YME menurut agama dan
8
Kewajiban, Kita sebagai ummat manusia mempunyai tanggung jawab kepada
Tuhan kepada Tuhan kita terhadap ajarannya dan terhadap segala perintah-
mukmin adalah pemimpin bagi dirinya sendiri sebelum menjadi pemimpin bagi
orang lai. Perbuatan Sikap seseorang terhadap diri pribadiny, baik bersifat jasmani
maupun rohani.
rohani kebutuhannya pun harus memenuhi semua dua unsur ini. Jasmani adalah
tubuh atau jasad yang terlihat. Sedangkan rohani adalah unsur yang tak
minum obat atau berobat ketika sakit, berpakaian atau menutup aurat yang benar,
anggota badan/panca indra secara benar, dan menghiasi diri dengan perilaku atau
D. Pancasila Integralistik
3
Ahmad Rafiq, 2000, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta:Raja Grafindo Persada
9
Teori integralistik diperkenalkan oleh Prof. Dr. Soepomo pada
sidang BPUPKI 31 Mei 1945 dalam menjelaskan konsep dasar negara teori
intgralistik ajaran dari Spinoza. A. Muller dan hegel, mengajarkan bahwa negara
tidak memihak kepada segala sesuatu golongan, organis tidak dapat di pisah-
a. Negara integralistik
manusia sebagai mahluk individu dan sosial. Negara merupakan kesatuan integral
dan menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang
10
2. Masing-masing sila pancasila tidak dapat diberi arti secara
tersendiri- sendiri yang terpisah dari sila –sila yang lainnya atau
keseluruhan silanya.
manusia Indonesia.
saling menerima antar manusia, salingasih, asuh dan asah, dan saling
membantu).
fundamental bertolak dari suatu priori bahwa tugas hidup manusia ialah
member
4
Gabriella Aningtyas Varianggi:pengertian bangsa dan negara:(Ardiansyah)
11
d. Berfikir merepleksi persepsi (sikap pantul diri terhadap penghindraan
orang lain)
liberalistik.
BAB III
PENUTUP
12
A. Kesimpulan
Cita negara yaitu hakikat yang paling dalam dari negara (de staats
bersama, kekeluargaan, dan berprinsip satu untuk semua. Negara persatuan pada
susunan masyarakat integral yang mengatasi seluruh golongan yang ada dan tidak
yang tinggi.
B. Saran
minim pemahaman tentang pancasila, cita negara, dan hakekat negara. Kami
mental anak bangsa dan mengerti artinya sebenarnya itu pancasila, cita negara,
dan hakekat negara dengan menanamkan pancasila dari sejak mulai sekolah
13
DAFTAR PUSTAKA
http://deppoyaryani.blogspot.co.id/2014/05/cita-negara-staatsidee-dalam-uud-
14
1945.html. (Diakses pada tanggal 27 Oktober 2015)
http://einjelfin.blogspot.co.id/2013/05/makalah-hakikat-bangsa-dan-negara.html.
Makassar: UMI
15