Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

RESUME PANCASILA

Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PANCASILA di ampu oleh:

Dra.Hj.Tuty Sumiarti Siddieq.M.Si

DI SUSUN OLEH:

SITI RINDA LESTARI (E.21.34311)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DARUL ARQAM MUHAMMADIYAH


GARUT

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH 1

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya
perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangan.
Saya sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah “ PANCASILA”. Disamping itu, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
terealisasikan makalah ini.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah-Nya kepada kita
semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita,
Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita semua jalan yangblurus berupa ajaran
agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Garut, Januari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar..................................................................................................................1

Daftar isi............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................4

2.1 NEGARA....................................................................................................................4

2.2 KEWARGANEGARAAN.........................................................................................8

2.3 KONSTITUSI.............................................................................................................10

2.4 DEMOKRASI.............................................................................................................13

2.5 OTONOMI DAERAH................................................................................................17

2.6 GOOD GOVERMANCE............................................................................................21

2.7 HAK ASASI MANUSIA............................................................................................24

2.8 MASYARAKAT MADANI........................................................................................30

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................34

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................34

Daftar Pustaka.....................................................................................................................35
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 NEGARA

1. Pengertian Negara

Kata Negara berasal dari bahasa asing : state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan
Jerman), dan etet (bahasa Prancis). Ketiganya diambil dari bahasa Latin, status atau statum, yang
berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup didalam daerah tertentu, dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat.

2. Tujuan Negara

Sebagai sebuah organisasi dari kumpulan orang-orang yang mendiaminya, Negara harus
mempunyai tujuan yang disepakati bersama. Berikut adalah salah satu tujuan dari Negara, antara
lain :
1. Memperluas kekuasaan semata-mata
2. Menyelenggarakan ketertiban hukum
3. Mencapai kesejahteraan umum
4. Menurut Roger F. Soltau tujuan Negara adalah memungkinkan rakyatnya
berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.
5. Dalam konsep Teokratis tujuan Negara adalah untuk mencapai penghidupan dan
kehidupan aman dan tenteram dengan taat kepada dan dibawah pimpinan tuhan.

A.UNSUR-UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA

Dalam sebuah Negara tentu haruslah mempunyai unsur-unsur penunjang dalam


pembentukan Negara itu. Ada 2 unsur yang menjadi penunjang pembentukan sebuah Negara,
diantaranya :
a. Unsur Konstitutif :

1. Rakyat : Rakyat dalam suatu negara adalah semua orang yang secara
nyata berada dalam wilayah suatu negara yang tunduk dan
patuh terhadap peraturan dalam negara tersebut.
2. Wilayah : Wilayah adalah unsur mutlak dari suatu negara. Wilayah
adalah landasan material atau landasan fisik negara. Luas
wilayah suatu negara ditentukan oleh perbatasannya.
3. Pemerintah : Adanya suatu pemerintahan yang berkuasa atas seluruh
yang berdaulat wilayahnya dan segenap rakyatnya merupakan syarat mutlak
keberadaan Negara.
b. Unsur Deklaratif

4. Pengakuan : Pengakuan dari negara lain merupakan unsur yang


dari Negara menerangkan bahwa suatu negara telah berdiri sehingga negara
lain tersebut dikenal oleh negara-negara lain. Dibagi menjadi 2,
1. De jure : pengakuan berdasarkan kenyataan
2. De Facto : pengakuan berdasarkan pernyataan

B.KONSEP DASAR NEGARA

Setiap Negara tentu mempunyai konsep dasar masing-masing dalam menjalankan


kepemerintahannya. Begitu pula dengan Indonesia, dasar Negara Indonesia adalah pancasila.
Pancasila dirumuskan pada siding pertama Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) yang berlangsung antara tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945. Berikut
adalah para pendapatnya :

29 Mei 1945 1 Mei 1945 1 Juni 1945


Mr. Muhammad Yamin : Dr. Soepomo : Ir. Soekarno :
1. Peri Kebangsaan 1. Persatuan; 1. Nasionalisme atau
2. Peri Kemanusiaan 2. Kekeluargaan; Kebangsaan Indonesia
3. Peri Ketuhanan 3. Keseimbangan Lahir 2. Internasionalisme atau
4. Peri Kerakyatan Bathin; Perikemanusiaan
5. Kesejahteraan Sosial 4. Musyawarah; Dan 3. Mufakat atau Demokrasi
5. Keadilan Rakyat 4. Kesejahteraan Sosial; dan
5. Ketuhanan Yang
Berkebudayaan

A. TEORI TERBENTUKNYA NEGARA

Suatu negara bisa terbentuk dan berdiri teguh karena dipengaruhi beberapa hal yang
mendasarinya. Hal ini bisa diketahui dengan cara mempelajari teori terbentuknya negara. Ada
empat teori terbentuknya Negara yang dikutip dari Buku Sejarah Pemikiran Pendirian Pakistan
(2015), karya Muhammad Ruslan.

1. Teori Ketuhanan
Teori ketuhanan ini juga sering disebut sebagai teokrasi. Mengutip dari situs
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), teokrasi meyakini jika negara
terbentuk karena kehendak Tuhan.
Negara monarki biasanya meyakini jika suatu negara terbentuk karena kedaulatan
Tuhan. Contohnya adalah negara Inggris.Prinsip kedaulatan Tuhan bukan hanya pada
perihal teori terbentuknya negara, namun juga pada landasan moral dan hukum dalam
pemerintahan.

2. Teori Perjanjian Masyarakat


Teori perjanjian masyarakat juga dikenal sebagai teori kontrak sosial.Artinya
suatu negara terbentuk karena adanya perjanjian antar masyarakat.

B. BENTUK-BENTUK NEGARA

Bentuk negara di bagi menjadi 2, ialah ;


1. Negara Kesatuan (Unitarisme)
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat,
dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun
dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi.

2. Negara Serikat (Federasi)


Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi sebuah negara
berdaulat. Negara bagian tidak memiliki kedaulatan. Negara bagian juga bisa memiliki
kepala negara sendiri, dan parlemen sendiri.

C. NEGARA DAN AGAMA

1. Paham Teokrasi
Menyakini bahwa Negara menyatu dengan agama. Karena, hukum yang
ditetapkan dalam Negara tersebut berdasar atas firman-firman Tuhan. Hukum yang
berlaku mencakup tata kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
2. Paham Sekuler
Adalah paham yang memisahkan hubungan antara Negara dan agama. Karena
pada paham ini agama dan Negara dianggap tidak berkaitan satu sama lain. Pada paham
ini, Negara merupakan urusan manusia di dunia, sedangkan agama merupakan urusan
manusia terhadap Tuhannya di kehidupan akhirat.
3. Paham Komunis
adalah paham yang tidak menyakini adanya kehidupan beragama. Padapaham ini
masyarakat yakin dengan adanya ateisme.

D.RELASI AGAMA DAN NEGARA DALAM ISLAM

Menurut Ibn Khaldun, bahwa peranan agama sangat diperlukan dalam


menegakkan negara. Ia melihat peranan agama dalam upaya menciptakansolidaritas
dikalangan rakyat, dan rasa solidaritas akan mampu menjauhkan persaingan yang tidak
sehat,justru seluruh perhatiannya terarah pada kebaikan dan kebenaran. Dengan agama
pula tujuan solidaritas menjadisatu. Apa yang diperjuangkan bersama itu adalah untuk
semua warga dansemuanya siap untuk mengorbankan jiwa untuk mencapai tujuannya
(al-Qahthani,t.th:264).
Tentang hubungan antara agama dan negara dalam Islam, menurut Munawir
Sjadzali,ada tiga aliran yang menanggapinya.
Pertama,aliran tradisionalis yangmenganggap bahwa agama Islam adalah agama
paripurna yang mencakupsegala-galanya, termasuk masalah-masalah negara.
Olehkarenaitu,agamatidakdapatdipisahkandarinegara,danurusannegaraadalahurusanaga
ma sertasebaliknya.
Alirankedua,mengatakan bahwa Islam tidak ada hubungannya dengan negara,
karena Islam tidak mengatur kehidupan bernegara atau pemerintahan.Menurut aliran ini
Nabi Muhammad saw tidak punya mis iuntuk mendirikan negara.
Aliran ketiga reformis atau sintesis berpendapat bahwa Islam tidak mencakup
segala-gelanya,tapi mencakup seperangkat prinsip dan tata nilai etika tentang kehidupan
bermasyarakat termasuk bernegara.Oleh karena itu,dalam bernegara, umat Islam harus
mengembangkan dan melaksanakan nilai-nilai dan etika yang diajarkan secara garis
besa roleh Islam.

E.HUBUNGAN ISLAM DAN NEGARA DI INDONESIA

Dalam konteksnya, terdapat 3 pandangan posisi agama dan negara yaitu; 


Pertama,  agama tidak mendapat tempat sama sekali dalam kehidupan bernegara.
Agama dipandang sebagai sesuatu yang berbahaya bagaikan candu bagi masyarakat.
Agama dipandang sebagai ilusi belaka yang diciptakan kaum agamawan yang
berkolaborasi dengan penguasa borjuis, dengan tujuan untuk meninabobokkan rakyat
sehingga rakyat lebih mudah ditindas dieksploitir dan. Agama dianggap khayalan, karena
berhubungan dengan hal-hal ghaib yang non-empirik.
Kedua, Agama Terpisah dari Negara. Pandangan ini tidak menafikan agama,
tetapi hanya menolak peran agama dalam kehidupan publik. Agama hanya menjadi
urusan pribadi antara manusia dengan Tuhan, atau sekedar sebagai ajaran moral atau
etika bagi individu, tetapi tidak menjadi peraturan untuk kehidupan bernegara dan
bermasyarakat, seperti peraturan untuk sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem
sosial, dan sebagainya.
Ketiga, Agama Tidak Terpisah dari Negara, sebab agama mengatur segala aspek
kehidupan, termasuk di dalamnya aspek politik dan kenegaraan. Agama bukan sekedar
urusan pribadi atau ajaran moral yang bersifat individual belaka, melainkan pengatur bagi
seluruh interaksi yang dilakukan oleh manusia dalam hidupnya, baik interaksi manusia
dengan Tuhan, manusia dengan dirinya sendiri, maupun manusia yang satu dengan
manusia yang lain.

2.2 KEWARGANEGARAAN
Negara adalah satu fondamentalis penting dalam keberadaan sebuah negara,sudah
selayknya warga mendapatkan kepastian hukum dan jaminan hukum yang layak dari
negara,seperti dikemukakan oleh para ahli ,sudah menjadi kenyataan yang berlaku umum bahwa
syarat untuk berdirinya sebuah negara yang merdeka harus sekurang kurangnya ada tiga syarat
yaitu: adanya wilayah,adanya rakyat,(warga negara) yang tetap adanya pemerintahan yang
bedaulat dan adnya pengakuan dari negeri lain.seorang warga Indonesia harus mendapat jaminan
perlindungan dan kepastian hukum atas hak-hak yang dimilikinya,sekaligus kewajiban-
kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sebagai warga negara
1.pengertian kewarganegaraan
Kewarga negaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik
tertentu yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik
2.konsep dasar warga negara
3.asas kewarga negaraan diantaranya:
A.asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran

 asas ius sangunius


 asas ius soli
B.asas kewarga negaraan berdasarkan perkawinan

 asas persamaan hukum


 asas persamaa drajat perkawinan
Di Indonesia,asas kewarganegaraan telah di atur dalam undang -undang.bedasarkan UU nomor
12 tahun 2006,asas kewarganegaraan Indonesia terdiri dari ius sangunius ,ius soli,tunggal,dan
ganda terbatas.

 asas ius sangunius


 asas ius soli
 asas kewarganegaraan tunggal
 asas kewarganegaraan ganda terbatas
C.unsur-unsur yang menentukan

 unsur darah keturunan (ius sanguinis)


 unsur daerah tempat kelahiran ( ius soli)
 unsur kewarganegaraan(naturalisasi)
D.problem status kewarganegaraan

 masalah apartride (tidak berkewarganegaraan)


 masalah bipatride (berkewarganegaraan ganda)
 masalah multipatride (lebih dari dua kewarganegaraan
E.karakteristik yang demokratis
Karakter warga yang demokratis dalam frespentip Pancasila,memiliki pola sikap dan prilaku
dalam berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
F.cara dan bukti memperoleh kewarganegaraan
Setiap warga negara adalah suatu kewenangan yang dimiliki oleh warga negara guna melakukan
sesuatu sesuai dengan kata lain hak warga negara merupakan suatu keistimewaan yang
mengkhendaki agar warga negara diperlakukan sesuai keistimewahan tersebut.
 Asas kewarganegaraan berdasarkan kelahiran ius soli,(assas kelahilaran ),ius sanguinis
(asas keturunan),kemudian didalam masalah kewarganegaraan yaitu
apatride,bipatride,dan multipatride.adapun cara untuk memperoleh kewarganegaraan
yaitu unsur darah keturunan (ius sanguinis),unsur daerah tempat kelahiran (ius soli)

2.3 KonsepDasarKonstitusi
Menurut bahasa perancis kontitusi yakni constituer yang berarti membentuk, Sedangkan di
dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu “Cume” berarti bersama
dengan dan“Statuere” berarti mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi
“constitution”. Selanjutnya di dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki
makna yang lebih luas dan undang-undangdasar. Jadi menurut kami semua konstitusi yakni
sebuah peraturan tertulis maupun yang tidak tertulisyang mengatur seluruh kehidupan di Negara
kita.

1. Penting nya Konstitusi dalam Suatu Negara


Penting nya lonstitusi dalam Suatu Negara terbagi menjadi 3 yaitu

 HAMID ATTAMIMI
Konstitusimerupakanhalygsangatpentingsbgpemberipegangandanpemberibatasseka
ligussbgpegangandalmmengaturbagaimanakekuasaannegaraharusdijalankan
 BAGIR MANAN
Konstitusisebagaipembatasanterhadapkekuasaanpemerintahdisatupihakdanjaminan
-hakwarganegara

 MIRIAM BUDIARDJO
konstitusi dalam suatu negara membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa
sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak sewenang- wenang & hak warga negara akan
terlindung

2. Konstitusi Demokratis

 Menempatkanwarganegarasbgsumberkedaulatan
 Mayoritasberkuasadanhakminoritasterjamin
 Pembatasanpemerintahan
 Pembatasandanpemisahankekuasaan
1. Triaspolitika
2. Check and ballances
3. Proses hukum
4. milu

3.Sejarah Lahirnya Konstitusi di Indonesia

Undang-UndangDasarataukonstitusinegararepublik Indonesia
disahkandanditetapkanolehpanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI) padatanggal 18
agustus 1945 diketuaioleh Ir. Soekarno. Dalamperjalanansejarah, konstitusi Indonesia
telahbeberapa kali mengalamipergantianbaiknamamaupunsubstansimateri yang
dikandungnya. Berikutperjalanansejarahnya :
1. Undang-UndangDasar 1945 yang masaberlakunyasejak 18 Agustus 1945 – 27
Desember 1949.
2. Konstitusi RIS denganmasaberlakunyasejak 27 Desember 1949 – 17 Agustus
1950.
3. Undang-UndangDasarSementara (UUDS) Republik Indonesia 1950 yang
masaberlakunyasejak 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959.
4. Undang-UndangDasar 1945 yang merupakanpemberlakuankembalikonstitusipertama
Indonesia denganmasaberlakunyasejakDekritPresiden 5 Juli 1959 – sekarang
 29 mei- 16 juni RUU dibuatoleh BPUPKI diketuaiolehIrSoekarnoda Moh. Hatta
 Lat. blkterbentuknyauud 1945 janjijepangmemberikankemerdekaanindonesia
 18 agustus 1945 indonesiamerdeka PPKI
dalamsidangpertamamenetapkandanmengesahkan UUD 1945

4.PerubahanKonstitusi
Sistem perubahan konstitusi:
1. Renewel (pembaharuan):
Perubahan secara keseluruhan sehingga diberlakukan konstitusi baruPenganut
sistem ini: belanda, Jerman, Perancis
2. Amandement (perubahan):
Perubahan sebagian dan konstitusi lama tetap berlaku sedangkan konstitusi yang
dirubah hanya merupakan bagian /lampiran yang menyertai konstitusi awal penganut
sistem ini: Amerika Serikat,Indonesia

5.PerubahanKonstitusidi Indonesia
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 desember 1949)
2. Konstitusiris (27 desember 1949-17 agustus 1950)
3. Uudsri 1950 (17 agustus 1950 –5 juli 1959)
4. Uud 1945 (5 juli 1959- 19 oktober 1999)
5. Uud 1945 danperubahani (19 oktober 1999-18 agustus 2000)
6. Uud 1945 perubahani& ii (18 agustus 2000-9 november 2001)
7. Uud 1945 perubahani,ii, iii (9 november 2001-10 agustus 2002)
8. Uud 1945 perubahani.ii,iii, dan iv (10 Agustus 2002).

6.PerubahanKonstitusidi Beberapa Negara


 NegaraAmerikaserikat
1. 2/3 dari badan perwakilan negara bagian dapat mengajukan usul perubahan
konstitusi
2. Dpr federal harus memanggil sidang konvensi
3. Konvensi melaksanakan wewenang merubah konstitusi

 Belanda
1. Memperbesar jumlah anggota parlemen sebanyak 2 Kali lipat
2. Keputusan syah apabila disetujui oleh Sejumlah suara yg sama dengan 2/3 dari
yang Hadir

 Perubahan di uni soviet


- Uni soviet”
1. Wewenang mengubah konstitusi ada pada tangan soviet tertinggirsus
2. Keputusan syah apabila disetujui oleh 2/3 dari masing-masing kamar soviet
Tertinggi

 Prosedur perubahan
1. Di bentuk panitia konstitusi oleh soviet tertinggi
2. Panitia tertinggi harus diketuai oleh tokoh serta orang terkuat partai komunis
soviet
3. Ruu perubahan disusun oleh panitia dan dilaporkan Kpd presidium soviet
tertinggi
4. Apabila ruu telah diterima diumumkan kpd rakyat untuk di diskusikan
5. Setelah di diskusikan rakyat dapat mengajukan usul melalui organisasi
masyarakat
6. Usul perubahan disampaikan kepada panitia konstitusi apabila dianggap penting
dapat di gunakan untuk Menyempurnakan
7. Ruu yang sudah disempurnakan dilaporkan kepada Soviet
Tertinggi untuk ditetapkan sbg konstitusirsus

2.4 DEMOKRASI
A. pengertian demokrasi

Secara etimologi, pengertian demokrasi berasal dari bahasa Yunani, "dēmokratía". Istilah
ini terbentuk dari dua kata yaitu dêmos dan kratos. Demos berarti rakyat atau penduduk suatu
tempat. Sementara kratos artinya kekuasaan atau kekuatan. Dēmokratía artinya kekuasaan
rakyat. Prinsip demokrasi sudah digunakan sejak abad ke-5 SM untuk menyebut sistem politik
negara-kota Yunani, salah satunya Athena.

Pengertian demokrasi menurut para ahli

Joseph A. SchemerDemokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai


keputusan polituk dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara
perjuangan kompetitif atas suara rakyat.

Abraham LincolnMenurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat
oleh rakyat dan untuk rakyat.

 MAKNA DEMOKRASI

Demokrasi sering kita dengar dengan kebebasan berpendapat, persamaan derajat dan
persamaan hak. Memang ada benar nya demokrasi di artikanseperti di atas namun perlu kita
ketahui asal kata dan pendapat para ahli terkait demokrasi. Secara etimologis, kata demokrasi
berasal dari bahasa Yunani, dari kata “demos” dan “cratos”, demos berarti rakyat dan cratos
berarti pemerintah. Maka demokrasi adalah pemerintahan yang berada di tangan rakyat

 HAKIKAT DEMOKRASI

Hakikat demokrasi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia yang paling hakiki, yakn
ihak dan kewajiban dalam :

 Penyampaian gagasan
 Pengambilan keputusan
 Pelaksanaan suatu keputusan
 Pengawasanterhadappelaksanaansuatukeputusan

DEMOKRASI SEBAGAI PANDANGAN HIDUP

Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu demokrasi memerlukan usahan
nyata setiap warga negara dan perangkat pendukungnya yaitu budaya yang kondusif sebagaiman
ifestasi darisuatu mind set (kerangkaberpikir) dan setting social (rancanganmayarakat). Bentuk
kongkrit dari manifestasi tersebut adalah dijadikanya demokrasi sebagai way of life
(pandanganhidup) dalam seluk beluk sendi kehidupan bernegara baik oleh rakyat (masyarakat)
maupun oleh pemerintah.

UNSUR PENEGAK DEMOKRASI


Demokrasi dapat terwujud dengan adanya unsur-unsur penopang di dalam demokrasi itu
sendiri. Unsur-unsur penopang tegak nya demokrasi adalah.

 Negara hukum.
 Masyarakat madani.
 Aliansikekompakanstrategis.

MODEL-MODEL DEMOKRASI

1. DemokrasiParlementer (1945-1959)
2. DemokrasiTerpimpin (1959-1965)
3. Demokrasi Pancasila
a. Era Orde Baru (1966-1998)
b. Demokrasi Pancasila Era Reformasi (1999-Sekarang)

PRINSIP DAN PARAMETER DEMOKRASI

Parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan


penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan
cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensial, sistem
parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang
terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensial, presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, tetapi dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara.
Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

 Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepalapemerintahan sedangkan kepala


negara dikepalai oleh presiden/raja.
 Kekuasaan Eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkan raja diseleksi berdasarkan
undang-undang

Kelebihan sistem Pemerintahan Parlementer:

a. Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian pendap
atantara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislative berada
pada satu partai atau koalisi partai.
b. Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public jelas.
c. Adanya pengawasan yang kuatdari parlemen terhadap kabinets ehingga cabinet menjadi
berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

KekuranganSistemPemerintahanParlementer:

 Kedudukan badan eksekutif atau kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen sehingga sewaktu-waktu cabinet dapatdijatuhkan oleh parlemen.

• Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau cabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai
dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu cabinet dapat bubar.
SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI BARAT

Menurutcatatansejarah, system demokrasi Barat yang pertama di dunia adalah diasaskan


oleh kerajaan perancis semasa peristiwa revolusi Perancis pada tahun 1789. Menurut catatan
sejarah, sistem demokrasi Barat yang pertama di dunia adalah diasaskan oleh kerajaan Perancis
semasa peristiwa Revolusi Perancis pada tahun 1789.

Demokrasi dalam Pandangan Barat Demokrasi menurut para ahli ditemukan di Yunani 5 (lima)
abad SM sangat menarik perhatian bangsa-bangsa di dunia, karena temuan tersebut dianggap
brilian dan sangat baik untuk diterapkan di berbagai negara yang berdaulat

SEJARAH PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI Indonesia

Sejarah Demokrasi di Indonesia Sejak Indonesia merdeka dan berdaulat sebagai sebuah
negara pada tanggal 17 Agustus 1945, para Pendiri Negara Indonesia melalui UUD 1945 (yang
disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945) telah menetapkan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) menganut paham atau ajarandemokrasi, dimana kedaulatan berada ditangan
Rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dengan
demikian berarti NKRI tergolong sabagai negara yang menganut paham Demokrasi Perwakilan.

ISLAM DAN DEMOKRASI

Realitas Demokrasi Di Negara Muslim

Watak ajaran Islam sebagaimana banyak dipahami orang adalah inklusif dan demokratis.
Oleh sebab itu doktrin ajaran ini memerlukan aktualisasi dalam kehidupan kongkret di
masyarakat. Pertanyaan nya kemudian, bagaimana realitas demokrasi di dunia Islam dalam
sejarahnya? Dalam realitas sejarah Islam memang ada pemerintahan otoriter yang dibungkus
dengan baju Islam seperti pada praktik-praktik yang dilakukan oleh sebagianpenguasa Bani
‘Abbasiyyah dan Umayyah. Tetapi itu bukan alas an untuk melegitimasi bahwa Islam agama
yang tidak demokratis

2.5 OTONOMI DAERAH

A. PENGERTIAN OTONOMI DAERAH

Otonomi daerah adalah kewenangan untuk mengatur sendiri kepentingan masyarakat


atau kepentingan untuk membuat aturan guna mengurus daerahnya sendiri. Secara harfiah,
otonomi daerah berasal dari kata otonomi dan daerah. Dalam bahasa Yunani, otonomi
berasal dari kata autos dan namos. Autos berarti sendiri dan namos berarti aturan atau
undang-undang, otonomi bermakna membuat perundang-undangan sendiri (zelfwetgeving)
namun dalam perkembangannya, konsepsi otonomi daerah selain mengandung arti
zelfwetgeving (membuat perda-perda), juga utamanya mencakup zelfbestuur (pemerintahan
sendiri). Sehingga otonomi dapat diartikan sebagai kewenangan untuk mengatur sendiri atau
kewenangan untuk membuat aturan guna mengurus rumah tangga sendiri. Sedangkan daerah
adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah.

B.ARTI PENTING OTONOMI DAERAH

Sebagai respon dari krisis tersebut, pada masa Reformasi ditanamkan suatu kebijakan
restrukturasi sistem pemerintahan yang cukup penting, yaitu melaksanakan otonomi daerah
dan pengaturan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Manajemen Negara dan
pemerintahan yang berporos pada Sentralime kekuasaan diganti dengan kebijakan otonomi
daerah yang berpusat pada desentralisme.
Desentralisme dianggap dapat menjawab tuntutan pemerataan, pembangunan, social
ekonomi, penyelenggaraan pemerintahan, dan pembangunan kehidupan berpolitik yang
efektif. Sebab, desentralisasi menjamin penanganan tuntutan masyarakat secara variatif dan
cepat.

C. DESENTRALISASI
Desentralisasi adalah penyerahan Kekuasaan Pemerintahan oleh Pemerintah Pusat
kepada daerah otonom berdasarkan Asas Otonomi. pengertian ini sesuai dengan Undang-
undang nomor 23 tahun 2014. Dengan adanya desentralisasi maka muncul otonomi bagi
suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian
yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan.
D. VISI OTONOMI DAERAH
Pemerintah pusat kini tidak lagi mendominasi. Peran pemerintah pusat hanya sebatas
memantau, mengawasi, dan mengevaluasi. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan otonomi
daerah dibutuhkan terwujudnya kombinasi antara kepemimpinan yang mantap dari
pemerintah pusat dengan keleluasaan berprakarsa dan berkreasi dari pemerintah daerah. Visi
otonomi daerah sendiri dapat dirumuskan dalam tiga ruang lingkup, yakni politik, ekonomi,
serta sosial dan budaya.
E. MODEL DESENTRALISASI
Aneka bentuk desentralisasi pada dasarnya dapat dibedakan menurut tingkat peralihan
kewenangan. Kewenangan untuk merencanakan, memutuskan, dan mengatur dari
pemerintahan pusat ke lembaga-lembaga yang lain. Ada empat bentuk utama desentralisasi,
yaitu
(1) dekonsentrasi,
(2) delegasi ke lembaga-lembaga semi-otonom atau antar daerah,
(3) pelimpahan kewenangan (devolusi) ke pemerintah daerah, dan
(4) peralihan fungsi dari lembaga-lembaga negara ke lembaga swadaya masyarakat.

F. SEJARAH OTONOMI DAERAH DI INDONESIA


Otonomi daerah di Indonesia telah ada sejak tahun 1903 yang terbagi ke dalam 3 (tiga)
masa yakni masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, dan masa Indonesia merdeka.
Dalam kurun waktu itu, perubahan situasi politik telah mewarnai perubahan prinsip
pemberian otonomi kepada daerah. Dari sejak ada sampai sekarang, otonomi daerah di
Indonesia mengalami perubahan mengikuti irama tarik-menarik kewenangan Pusat-Daerah.‟
Otonomi daerah kadang membesar dan kadang mengecil. Itulah pasang surut otonomi daerah
yang telah dan mungkin akan terus berlangsung di NKRI.

G. PRINSIP-PRINSIP OTONOMI DAERAH

Terdapat dua nilai dasar yang dikembangkan dalam UUD 1945 berkenaan dengan
pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia, yaitu:
1. Nilai Unitaris
2. Nilai dasar Desentralisasi Teritorial
Adapun titik berat pelaksanaan otonomi daerah adalah pada Daerah Tingkat II (Dati II).
(UU No. 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah, Bab III, Bagian Kedua,
Pasal 11) dengan beberapa dasar pertimbangan: (Kuncoro, 2004)
1. Dimensi Politik, Dati II dipandang kurang mempunyai fanatisme kedaerahan sehingga
risiko gerakan separatisme dan peluang berkembangnya aspirasi federalis relatif minim;
2.Dimensi Administratif, penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat
relatif dapat lebih efektif;
3. Dati II adalah daerah "ujung tombak" pelaksanaan pembangunan sehingga Dati II-lah yang
lebih tahu kebutuhan dan potensi rakyat di daerahnya.
Atas dasar itulah, prinsip otonomi yang dianut adalah:
1. Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dan kondisi objektif di
daerah;
2. Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakan untuk memperlancar
pembangunan di seluruh pelosok tanah air; dan
3. Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih baik dan
maju.
H. PEMBAGIAN KEKUASAAN
Berdasarkan ketentuan Pasal 9 UU No.23 Tahun 2014, urusan pemerintahan terbagi
atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan
umum. pemerintahan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 13 UU No.23 Tahun 2014, Pembagian
urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah
kabupaten/kota didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta
kepentingan strategis nasional.

I. OTONOMI DAERAH DAN DEMOKRASI


Demokrasi Pancasila adalah sistem tata kehidupan kenegaraan atau kemasyarakatan
didasarkan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban antara kepentingan pribadi dan
masyarakat atau sesuai dengan Sila ke-4. Hal ini juga diserap oleh Indonesia dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah sehingga daerah dalam melaksanakan pemerintahannya
terdapat lembaga Legislatif Daerah yaitu DPRD yang bertugas mengawasi badan Eksekutif
Daerah,dan menyampaikan aspirasi rakyat daerahnya kepada Eksekutif daerah itu agar sesuai
dengan kepentingan rakyat tetap terjaga atau tersalurkan dalam berpolitik atau menentukan
nasibnya. Keberadaan Demokrasi sangat penting karena keberhasilan pembangunan daerah
sangat bergantung pada pelaksanaan desentralisasi yang baik dan benar

2.6 PENGERTIAN GOOD GOVERNANCE


Goverance adalah sebuah konsep normative yang menganalisis “apa yang seharus nya
Hubungan yang sinergis dan konstruktif diantara negara,sector sewasta dan masyarakat
dalam prinsip-prinsip:partisipasi,supremasi hukum,transparansi,cepat tangggap,membangun
konsesus,kestaraan,efektif,dan efisien,bertanggung jawab serta visi stratejik.

KARAKTERISTIK GOOD GOVERNANCE

 semangat pluralism
 tingginya sikap toleransi
 tegaknya prinsip demokrasi

CIRI-CIRI PEMERINTAHAN YANG BAIK

 pemberdayaan,pelibatan masyarakat dan akses infomasi


 transparansi
 desentralisasi yang demokratis
 pengakuan terhadap keterbatasan daya dukung ekosistem dan berkelanjutan
 pengakuan hak masyarakat adat dan masyarakat setempat
 konsistensi dan harmonisasi
 kejelasan
 daya penegakan

KONSEP GOVERNANCE

 elemen aturan
 elemen kolektif
 elemen pengambilan keputusan
 ide tanpa paksa

URGENSI DAN ARTI PENTING GOOD GOVERNANCE

Konotasi negatif dengan makna birokrasi dan system hirarki tradisional administrasi
public,modus dan makna administrasi public yang kurang partisipatif,fungsi pengaturan dan
peranan pemerintah dan pemerintahan dan memerintag berwibawa dan unilateral dan peran
pemerintah dan gagasan yang lebih inklusif dan interaktif pemerintahan sebagai proses

KOMPONEN KELEMBAGAAN YANG MEMBANGUN KONSEP GOVERNANCE

 state
 private sector
 society

KETIGA KOMPONEN YANG MEMBANGUNNYA MEMPUNYAI TATA HUBUNGAN


YANG SAMA DAN SEDERAJAT

Jika kesamaan derajat tidak sebanding,atau tidak terbukti maka akan terjadi pembiasan dari
good governance tersebut.

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

 partisipasi
 penegakan hukum
 transparansi
 responsive
 orientasi kesepakatan
 kesetaraan dan keadilan
 efektiitas dan efisiensi
 akuntabilitas
 visi strategis
LIMA ASPEK PRIORITAS

 penguatan funsi dan peran Lembaga perwakilan


 kemandirian Lembaga peradilan
 aparatur pemerintah yang professional dan penuh intergritas
 masyarakat madani yang kuat dan partisipatif
 penguatan upaya otonomi daerah

GOOD GOERNANCE DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH

Upaya untuk mewujudkan tata keperintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila
terjadi keseimbangan peran ketiga pilar yaitu pemerintah,dunia usaha swasta,dan masyarakat

KRITIK TERHADAP DOOS GOVERNANCE

1.sebagai konsep imperialis dan colonial

2.agenda good governance sangat mendukung terhadap neoliberalisme dan kepentingan ekonomi
global di bawah bayang-bayang rejim non demokratis.

3.hanyalah sebuah mekanisme untuk melindungi aliran modal keuangan di seluruh dunia untuk
kepentingan dan keuntungan negara kaya dan para investor

 Konsep governance dan good governance memperkenalkan pandangan baru dalam


pengelolaan negara terutama menyangkut proses pengambilan keputusan dalam
menyelenggaraan pemerintah atau negara,dimana negara atau pemerintahan bukan satu-
satunya actor ada multi-stakeholder yaitu sector private civilsociety.dalam governance
diperkenalkam oleh organisasi baik dunia dalam rangka peningkatan kesejahteraan untuk
negara-negara terbelakang ,dengan asumsi bahwa kesejahteraan ekonomi tidak mungkin
terwujud tanpa aturan hukum yang paling minimun dan masalah demokrasi.

2.7 SEJARAH HAM DI DUNIA


Dunia barat paling dahulu menyuarakan HAM, dimana berdasarkan sejarah Hak Manusia
di dunia barat ditandai dengan tiga hal penting, yaitu Magna Charta, terjadinya revolusi
Amerika dan revolusi Prancis.
 Maghna Charta Liberium Inggris
Sejarah telah mencatat bahwa inggris memberikan jaminan pada para bangsawan serta
keturunannya yang tidak memenjarakan mereka sebelum melelui proses
pengadilan. Jaminan atau perjanjian tersebut dibuat pada masa raja Jhon tahun 1215
Masehi. Pada masa itu bangsawan meminta jaminan sebab kebanyakkan raja jaman
dahulu bertindak sesuka hati, membuat hukum sendiri sedangkan raja kebal terhadap
hukum.
 Revolusi Amerika
Revolusi Amerika pada tahun 1776 merupakan peperangan rakyat Amerika melawan
penjajah Inggris. Hasil revolusi ini adalah kemerdekaan Amerika pada tahun 1776 dari
Inggris.
 SEJARAH HAM DI INDONESIA
Sejarah Penegakan HAM di Indonesia Pasca Kemerdekaan 1945 – 1950 merupakan
pasca lepasnya Indonesia dari Belanda serta secara sah telah merdeka. Pada masa ini
Indonesia memperjuangkan HAM, yang berkutan dengan masalah –masalah kemerdekaan
serta mengatur menyampaikan dan mengemukakan pendapat di muka umum. 1950 -
1959, masa dimana HAM mulai berhasil tegak, ditandai banyaknya partai politik dengan
ideologi masing – masing, serta pers memiliki kebebasan dalam menyampaikan fakta yang
terjadi. Beruha mengkaji tindakan – tindakan yang telah dilakukan pada masa Orba, jangan
sampaii terjadi lagi.
Sejarah HAM telah mengajari banyak kepada kita, bahwa rasa kemanusian, kesamaan
dan keadilan adalah sesuatu yang harus diperjungkan. Dari sejarah Hak Asasi Manusia ini
kita tentu dapat belajar banyak, semoga kita bisa menjadi manusia yang utuh.
 PENGERTIAN HAM
Hak Asasi Manusia dalam bahasa inggris human ringts dalam bahasa prsncis droits de
i’homme jadi Hak asasi manusia adalah konsep hukum dan normatif yang menyatakan
bahwa manusia memiliki hak melekat pada dirinya karna ia adalah seorang manusia Hak asai
manusia berlaku kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun, sehingga sifatnya
universal. HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, juga tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan dan saling bergantung.
Secara konseptual, hak asasi manusia dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut
dianugerahkan secara alamiah" oleh alam semesta, Tuhan, atau nalar. Sementara itu, mereka
yang menolak penggunaan unsur alamiah meyakini bahwa hak asasi manusia merupakan
pengejawantahan nilai-nilai yang disepakati oleh masyarakat. Ada pula yang menganggap
HAM sebagai perwakilan dari klaim-klaim kaum yang tertindas, dan pada saat yang sama
juga terdapat kelompok yang meragukan keberadaan HAM sama sekali dan menyatakan
bahwa hak asasi manusia hanya ada karena manusia mencetuskan dan membicarakan konsep
tersebut.
Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak
yang kodrati.

 HAM MENURUT PARA AHLI

• HAM menurut Jhon Locke

Hak asasi manusia adalah hak yang langsung di berikan Tuhan kepada manusia sebagai hak
yang kodrati. Oleh sebab itu tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa mencabutnya. HAM
memiliki sifat yang mendasar dan suci.
• HAM Menurut Jan Materson
Jan Materson adalah anggota komisi HAM di PBB. Menurutnya HAM adalah hak-hak yang
ada pada setiap manusia yang tanpanya manusia mustahil hidup sebagai manusia.
•HAM menurut miriam budiarjo
HAM adalah hak yang dimiliki setiap orang sejak lahir didunia. Hak itu sifatnya
universal,karna hak dimiliki tanpa adanya perbedaan. Baik itu ras, jenis kelamin, suku dan
agama.
•HAM menurut Prof. Koentjoro Poerbopranoto
HAM adalah suatu hak yang bersipat mendasar. Hak yang dimiliki manusia sesuaidengan
kodratnya yang pada dasarnya tidak bisa dipisahkan.
•HAM menurut undang-undang nomer 39 tahun 1999
HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada diri manusia sebagai ciptaan tuhan yang
maha esa. Hak tersebut merupakan anugrah yang wajib dilindungi dan dihargai oleh setiap
manusia.
Kesimpulan dari berbagai pengertian HM diatas adalah suatu kebutuhan mendasar yang
harus dimiliki oleh manusia sejak dirinya dalam kandungan.
 Perkembangan Pemikiran HAM
a. Dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
•Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum
dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik
disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan
Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
•Generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi
manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga
terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
•Generasi ketiga,Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga
mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga
menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
•Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat.

 PERKEMBANGAN HAM
1. Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:
a) Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa
dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang
tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak
terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat
diminta pertanggung jawabannya dimuka
hukum(Mansyur Effendi,1994).
b) The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of
Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas
bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila
sesudah lahir ia harus dibelenggu.
c) The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis), dimana
ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang
antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu
berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian
ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan
yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
d) The Four Freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk
agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari
kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang
damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha,
pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan
untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
2. Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:
Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada Indische
Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama
hak kemerdekaan.Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku
3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
1. Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945
2. Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik
Indonesia Serikat
3. Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950
4. Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945
 MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA (HAM)
•Hak Asai Pribadi (Personal Human Rights)
Hak ini merupakan hak yang berhubungan dengan kehidupan pribadi setiap orang. Contoh
dari personal human rights ini adalah kebebasan untuk menyampaikan pendapat ,kebebasan
untuk berpergian, bergerak , berpindah keberbagai tempat dan lain sebagainya.
•Hak Asasi Politik (Politic Rights)
Ini merupkan hak asasi dalam kehidupan politik seseorang . contohnya hak dipilih dan
memilih ,hak dalam keikutsertaan kegiatan pemerintah, hak dalam membuat petisi dan
sebagainya.
•Hak Asasi Ekonomi (property rights)
Hak ini menyangkut hak individu dalam hal perekonomian. Contohnya kebebasan dalam hal
jual-beli,perjanjian kontrak,penyelenggaraan sewa-menyewa,memiliki sesuatu dan memiliki
pekerjaan yang pantas.
•Hak Asasi Peradialan (procedural rights)
Hak dalam memperoleh perlakuan sama dalam tata cara pengadilan. Contonya adalah hak
untuk mendapatkan pembelaan hukum,hak untuk mendapatkan perlakuan
pemeriksaan,penyidikan,penangkapan,penggeledahan dan penyidikan antar muka.
•Hak Asasi Sosial Budaya
Hak terkait dalam kehidupan masyarakat. Contonya adalah hak untuk
menentukan,memilih,dan melakukan pendidikan.hak untuk pengajaran untuk mendapatkan
budaya sesuai dengan bakat dan minat.
•Hak Asasi Hukum (legal equality rights)
Hak untuk mendapatkan kependudukan yang sama dalam hal hukum dan pemerintahan.
Contohnya adalah mendapatkan perlakuan yang sama dalam bidang hukum dan
pemerintahan,menjadi pegawai sipil,perlindungan dan pelayaan hukum.
 CIRI-CIRI HAM
• Ham tidak diberikan kepada seseorang, melainkan merupakan hak semua orang, baik itu
hak sipl,politik,ekonomi,soasial dan hak budaya.
•Hak tidak dapat dicabut,dihilangkan,atau diserahkan.
•Ham bersifat hakiki yaitu hak yang sudah ada sejak manusia dalam kandungan.
• Ham sifatnya universal sehingga berlaku bagi semua manusia tanpa memandang
status,suku,gender,dan perbedaan lainya.

 NILAI-NILAI HAM
1.Nilai Universal dan Nilai Partikular
«Universality» mengatakan bahwa HAM adalah sesuatu yang diberikan setara kepada semua
orang tidak peduli latar belakang suku, ras, budaya, jenis kelamin dan lainnya.

HAM Partikular adalah sebuah bentuk dari hal yang dipegang oleh negara yang berada di
wilayah timur. HAM ini dipandang sebagai suatu hak dasar yang ada dalam setiap kehidupan
manusia dimanapun ia berada.HAM dalam pandangan universal ini tercantum dalam
UDHR/Universal Declaration of Human Rights dan dengan kata lain secara logika
mengandung arti bahwa HAM diakui secara umum oleh bangsa-bangsa di dunia. HAM
Universal dan HAM Partikular tidak bisa lepas satu dengan yang lainnya, terlepas dari
kekurangan kedua pandangan, saya sendiri sedikit cenderung lebih kepada pandangan
universalitas HAM. Meskipun negara yang berkewajiban untuk melindungi hak warga
negaranya, namun ketika terjadi partikularitas yang tidak senada dengan perkembangan
informasi, terkadang HAM Partikular tidak dilaksanakan dengan baik oleh suatu negara, dan
oleh sebab itu nilai HAM Universal lah yang menjadi penegur HAM Partikular di negara
tersebut.

2. HAM dalam tinjauan islam

JAUH sebelum dunia Barat memperkenalkan Hak Asasi Manusia alias HAM pada sekitar
abad XVI-XIX, Islam sudah terlebih dahulu memperkenalkan konsep HAM pada 1.300
tahun sebelumnya.

Bahkan Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, merupakan salah satu sosok


revolusioner sekaligus pejuang penegak HAM yang paling gigih se antero jagad. Ia tidak
hanya sekedar membawa serangkaian pernyataan HAM yang tertuang dalam kitab
suci , namun juga memperjuangkan dengan penuh pengorbanan dan kesungguhan. Seperti
gak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa dan kebebasan berpendapat. Termasuk juga hak
ekonomi, sosial dan budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik. Seperti hak untuk
memperoleh pendidikan yang layak, hak atas kesehatan, dan lainnya.
Secara konseptual, HAM dapat dilandaskan pada keyakinan bahwa hak tersebut
‘dianugerahkan secara alamiah’ oleh alam semesta, nalar atau bahkan Tuhan. Bahkan
kovenan internasional tentang hak-hak sipil dan politik hingga hak ekonomi, sosial dan
budaya sendiri sudah diratifikasi oleh hampir semua negara di dunia, termasuk
Indonesia. Bahkan empat negara di kawasan Asia Tenggara, yakni Brunai
Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura. Diwakili menteri agama masing-
masing, sepakat mewujudkan resolusi yang berisi tujuh poin tentang HAM dalam perspektif
Islam.
 HAM Dalam Perundang-Undangan Nasional

Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang memuat
aturan tentang HAM.Pertama, dalam konstitusi .Kedua, dalam ketetapan MPR .Ketiga, dalam
Undang-undang.Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan
pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.Kelebihan pengaturan HAM
dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan
satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang
sangat berat dan panjang, antara lain melalui amandemen dan referendum, sedangkan
kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang masih global
seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih bersifat global.

Undang-undang yang mengatur hak asasi manusia di indonesia


• Pasal 28 A mengatur tentang hak hidup.
•Pasal 28 B mengatur t entang hak berkeluarga.
•Pasal 28 C mengatur tentang hak memperoleh pendidikan.
•Pasal 28 D mengatur tentang kepastian hukum.
•Pasal 28 E mengatur tentang kebebasan beragama.
• Pasal 28 F mengatur tentang komunukasi dan informasi.
•Pasal 28 G tentang kesejahteraan dan jaminan social
 PELANGGARAN HAM DAN PERADILAN HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak
akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku . Kejahatan genosida adalah setiap
perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama.
1. Pelanggaran HAM di Indonesia
Kasus tragedi partai komonis indonesia 1965-1966
Sejumlah jenderal dibunuh dalam peristiwa 30 September 1965. Komnas HAM
memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga tewas dibunuh saat itu. Ribuan lainnya
diasingkan, dan jutaan orang lainnya harus hidup dibawahbayang-bayang ‘cap PKI’ selama
bertahun-tahun. Dalam peristiwa ini, Komnas HAM balik menuding Komando Operasi
Pemulihan Kemanan dan semua panglima militer daerah yang menjabat saat itu sebagai
pihak yang paling bertanggung-jawab.
Saat ini, kasus ini masih ditangani oleh Kejaksaan Agung.
 Kasus penembakan misterius tahun 1982-1985
Penembakan misterius atau sering disingkat Petrus alias operasi clurit adalah operasi rahasia
yang digelar mantan Presiden Soeharto dengan dalih mengatasi tingkat kejahatan yang begitu
tinggi. Operasi ini secara umum meliputi operasi penangkapan dan pembunuhan terhadap
orang-orang yang dianggap mengganggu keamanan dan ketentraman masyarakat, khususnya
di Jakarta dan Jawa Tengah. Sebagian besar korban juga dimasukkan ke dalam karung yang
ditinggal di pinggir jalan, di depan rumah, atau dibuang ke sungai, la-ut, hutan, dan kebun.
 Tragedi Semanggi dan Kerusuhan Mei 1998
Pada 13-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan massif yang terjadi hampir di seluruh sudut tanah
air. Kerusuhan ini diawali oleh kondisi krisis finansial Asia yang makin memburuk. Serta
dipicu oleh tewasnya empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tertembak dalam
demonstrasi pada 12 Mei 1998. Dalih lainnya, Kejaksaan Agung menganggap kasus
penembakan Trisakti sudah diputus oleh Pengadilan Militer pada 1999, sehingga tidak dapat
diadili untuk kedua kalinya.
 Kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir Said Thalib
Jabatan terakhirnya adalah Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia
Indonesia Imparsial Saat menjabat Dewan Kontras , namanya melambung sebagai seorang
pejuang bagi orang-orang hilang yang diculik pada masa itu. Ketika itu dia membela para
aktivis yang menjadi korban penculikan Tim Mawar dari Komando Pasukan Khusus Tentara
Nasional Indonesia. Polly mendapat vonis hukuman 14 tahun penjara karena terbukti
berperan sebagai pelaku yang meracuni Munir dalam penerbangan menuju
Amsterdam. Namun banyak pihak yang meyakini, Polly bukan otak pembunuhan.
Kasus tersebut dilaporkan setelah 9 orang terbunuh.
 Tragedi Wamena Berdarah pada 4 April 2003
Tragedi itu terjadi pada 4 April 2003 pukul 01.00 waktu Papua. Dalam rangka pengejaran
terhadap pelaku, aparat TNI-Polri diduga telah melakukan
penyisiran, penangkapan, penyiksaan, perampasan secara paksa, sehingga menimbukan
korban jiwa dan pengungsian penduduk secara paksa. Pada pemindahan paksa ini, tercatat 42
orang meninggal dunia karena kelaparan, serta 15 orang jadi korban perampasan. Proses
hukum atas kasus tersebut hingga saat ini buntu.
 Rezim Benito Mussolini di Italia
Rezim otoriter pernah berkuasa di Italia sejak 1924. Selama 19 tahun dalam masa
pemerintahannya, ia dikenal sebagai seorang pemimpin otoriter dan tidak segan membunuh
orang-orang yang tidak sepaham dengannya.
 Perang Sipil di Bosnia
Dalam perang itu, terjadi pembunuhan massal terhadap sekitar 800 warga muslim Bosnia
yang bermukim di Kota Srebenica yang didominasi warga muslim Bosnia. Bahkan dua orang
yang berperan besar di perang ini yakni Slobodan Milosevic, Radovan Karadzic, dan Ratko
Mladic sudah diseret ke pengadilan HAM dunia di Belanda.
Penanggung jawab dalam penegakan,pemajuan,perlindungan dan pemehuhan HAM Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Pasal 71, «Pemerintah wajib dan
bertanggung jawab menghormati, melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi
manusia yang diatur dalam Undang-Undang ini, peraturan perundang-undangan lain, dan
hukum internasional tentang hak asasi manusia yang diterima oleh Negara Republik
Indonesia».
Dalam konteks hak atas pangan, negara dibebani kewajiban untuk memenuhinya
sebagaimana hak asasi manusia lainnya. Negara dibebani kewajiban untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat akan pangan dan gizi yang terjangkau dan memadai. Oleh karena
itu, pengabaian terhadap pangan dan gizi ini sendirinya bisa dianggap sebagai pelanggaran
hak-hak asasi manusia oleh negara. Artinya, bisa dilakukan secara perlahan-
lahan , disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia, dan tidak bersifat absolut. Berbeda
dengan pemenuhan hak-hak sipil-politik, di mana tanggung jawab negara berbentuk
obligations of conduct, sehingga mutlak diadakan.
Padahal, kedua bangunan hak tersebut direlasikan indivisible dan inter-
dependent, sehingga penegakan dan pemenuhannya pun wajib dilaksanakan secara
bersamaan, tidak timpang antara satu dengan lainnya.
Hak atas pangan yang layak membebankan tiga jenis atau tingkat kewajiban negara
penandatangan, yakni; menghormati, melindungi, dan memenuhi. Pada gilirannya, kewajiban
untuk memenuhi mencakup kewajiban untuk memfasilitasi serta kewajiban
menyediakan. Dalam rangka mencegah terjadinya kompetisi yang tidak adil, negara dituntut
untuk bisa melakukan affirmative action di setiap level kewajibannya.Lebih
spesifik, Panduan Hak Atas Pangan telah menjelaskan tiga level kewajiban
negara. Kewajiban melindungi berarti negara harus mengeluarkan peraturan-peraturan atau
instrumen-instrumen hukum berkaitan pemenuhan hak atas pangan warganya yang
berwawasan pada kepentingan masyarakat secara umum, bukan hanya menguntungkan
individu atau kelompok tertentu, serta melaksanakannya dengan dengan konsisten.
Kewajiban untuk memenuhi, secara singkat berarti negara harus berperan aktif
membantu warganya dalam upaya memenuhi hak atas pangannya, dengan tidak mengurangi
hak atas pangan warganya yang lain. Negara harus memastikan setiap individu dalam
wilayah hukumnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, jika hal tersebut tidak dapat dilakukan mereka sendiri.
Sebagaimana yang diuraikan dalam Kovenan Internasional Hak-hak Ekosob, terdapat
empat kategori utama pemegang kewajiban pemenuhan hak atas pangan yang layak, yaitu
negara-negara dalam kaitannya dengan kewajiban domestik mereka; negara-negara dalam
kaitannya dengan kewajiban eksternal mereka; individu, dan komunitas internasional

2.8 MASYARAKAT MADANI

Masyarakat madani merupakan suatu sistem yang subur dan sangat menjamin prinsip
moral. Dimana kebebasan individu dan stabilitas masyarakat sangat seimbang.

A.Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli


Di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli. Simak
informasinya dengan seksamaya.
1. Mun’im (1994)
Mengungkapkan bahwa istilah civil society atau masyarakat madani adalah sebuah
gagasan eris yang mengejawantah di berbagai tatanan sosial. Dimana hal terpenting dari gagasan
tersebut adalah usahaya dalam menyelaraskan berbagai konflik kepentingan. Entah itu
kepentingan masyarakat, individu, dan juga negara

A. SEJARAH PERKEMBANGAN MASAYARAKAT MADANI


Konsep masyarakat madani sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu kala. Kosep ini
berasal dari perjuangan politik sertan sejarah masyarakat Eropa Barat yang menjalani proses
peralihan atau pergantian dari pola kehidupan feodal ke kehidupan masyarakat industri yang
kapitalis. Konsep masyarakat madani, jika dipelajari, sudah ada sejak zaman Yunani kuno.
Jika dicari akar sejarahnya, perkembangan konsep masyarakat madani sudah ada sejak zaman
Aristoteles yaitu sekitara tahun 384-322 SM. Pada saat itu, masyarakat madani dipahami
sebagai suatu sistem negara dengan menggunakan istilah 'koinoniahpolitike', sebuah
komunitas politik dimana warga masyarakat dapat terlibat langsung dalam berbagai konteks
politik dan pengambilan keputusan. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan masyarakat
politik serta etika di mana warga atau masyarakat di dalamnya setara di depan hukum.

B. Karakteristik Masyarakat Madani

Selain memiliki ciri khas, masyarakat madani juga memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
masyarakat madani yang perlu kamu pahami.

1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.

2. Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga


kepentingan yang sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan
alternatif.

3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah
dan juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.

4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara.
Sebab, anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang
diambil oleh pemerintah.

5. Maju dan berkembangnyakreativitas yang awalnyaterhambat oleh rezimtotaliter.


D. Pilar Penegak Masyarakat Madani

Pilar penegak masyarakat madani yaitu institusi yang bertugas untuk memperjuangkan
aspirasi masyarakat yang tertindas atas hal yang deskriminatif. Adapun pilar-pilar tersebut
adalah:

1. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

2. Pers

3. Supremasi Hukum

4. Perguruan Tinggi

5. Partaipolitik

E. Pengertian Demokratisasi

Di samping kata demokrasi, dikenal juga istilah demokratisasi. Demokratisasi adalah


penerapan kaidah-kaidah atau prinsip-prinsip demokrasi pada setiap kegiatan politik. Tujuannya
adalah terbentuknya kehidupan politik yang bercirikan demokrasi. Demokratisasi merujuk pada
sistem pemerintahan yang lebih demokratis.

MenurutWinarno (2011:97) ada beberapa tahapan demokratisasi yaitu :

1. Pergantian dari penguasan on demokratis kepenguasan demokrasi;

2. Pembentukanlembaga-lembaga dan tertibpolitikdemokrasi;

3. Konsolidasidemokrasi;

4. Praktikdemokrasisebagaibudayapolitikbernegara.

F. Masyarakat Madani di Indonesia

Masyarakat jaman sekarang khususnya masyarakat Indonesia merupakan masyarakat


yang berteknologi tinggi, namun masyarakat yang berteknologi tinggi tersebut belum
menggambarkan masyarakat yang madani. Sementara itu Masyarakat madani adalah suatu
komunitas masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas wargamasyarakatnya yang
berkembang sesuai dengan potensi budaya, adatistiadat, dan agama, dengan mewujudkan dan
memberlakukan nilai-nilai keadilan, prinsip kesetaraan (persamaan), penegakan hukum, jaminan
kesejahteraan, kebebasan, kemajemukan (puralisme), dan perlindungan terhadap kaum minoritas.
KESIMPULAN

Kata Negara berasal dari bahasa asing : state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan
Jerman), dan etet (bahasa Prancis). Ketiganya diambil dari bahasa Latin, status atau statum, yang
berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Secara terminology, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi di antara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup didalam daerah tertentu, dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat. Negara adalah satu fondamentalis penting dalam
keberadaan sebuah negara,sudah selayknya warga mendapatkan kepastian hukum dan jaminan
hukum yang layak dari negara,seperti dikemukakan oleh para ahli ,sudah menjadi kenyataan
yang berlaku umum bahwa syarat untuk berdirinya sebuah negara yang merdeka harus sekurang
kurangnya ada tiga syarat yaitu: adanya wilayah,adanya rakyat,(warga negara) yang tetap adanya
pemerintahan yang bedaulat dan adnya pengakuan dari negeri lain.seorang warga Indonesia
harus mendapat jaminan perlindungan dan kepastian hukum atas hak-hak yang
dimilikinya,sekaligus kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sebagai warga
negara.
Konstitusi merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu negara, tanpa adanya konstitusi
negara tersebut tidak mungkin terbentuk. Di dalam sebuah konstitusi memuat banyak
kepentingan seputar tatanan organisasi negara, HAM, UUD dan banyak lagi. Konstitusi juga
memiliki kedudukan dan pengaruh sangat besar bagi suatu negara karena fungsinya dalam
mengatur kekuasaan. Sedangkan Otonomi daerah merupakan hal yang sangat penting dalam
penyelenggaraan kehidupan nasional, karena dengan otonomi tersebut, daerah memiliki
kesempatan yang luas untuk menyususn kebijaksanaan pembangunan yang sesuai dengan situasi
dan kondisi daerah, serta kebutuhan masyarakat daerah. Bentuknya dalam desentralisasi, selain
itu ada juga Konsep Governance dan Good Governance memperkenalkan pandangan baru dalam
pengelolaan negara terutama menyangkut proses pengambilan keputusan dalam penyelenggaraan
pemerintahan atau negara, dimana negara atau pemerintahan bukan satu-satunya aktor ada multi-
stakeholder yaitu sektor private dan civil society. Dalam governance ketuganya menduduki
kedudukan yang sederajat. (Haris, 2019). Selain itu kita sebagai warga negara memiliki HAM.
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu
mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan
pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.HAM setiap individu dibatasi oleh HAM
orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang
Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur’an dan Hadits yang
merupakan sumber ajaran normatif.
Masyarakat jaman sekarang khususnya masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang
berteknologi tinggi, namun masyarakat yang berteknologi tinggi tersebut belum menggambarkan
masyarakat yang madani. Sementara itu Masyarakat madani adalah suatu komunitas masyarakat
yang memiliki kemandirian aktivitas wargamasyarakatnya yang berkembang sesuai dengan
potensi budaya, adatistiadat, dan agama, dengan mewujudkan dan memberlakukan nilai-nilai
keadilan, prinsip kesetaraan (persamaan),

DAFTAR PUSTAKA

. Model-Model Pengujian Konstitusional di Berbagai Negara. Jakarta: Konstitusi Press, 2005


. -------. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid 1. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.
Admin prokomsetda. (2017, May 22). prokomsetda bulelengkab. Retrieved January 4, 2022,
from prokomsetda bulelengkab web site:
https://prokomsetda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-prinsip-dan-penerapan-
good-governance-di-indonesia-99
Amsarno S. Sarumaha, Maidin Gultom, Solistis Dachi. (2019). LAW ENFORCEMENT
AGAINST CIVIL SERVANTS WHO CONDUCT THE VIOLATION – TOWARD
IMPLEMENTATION OF GOOD GOVERNANCE. JURNAL PROINTEGRITÀ|
jurnal.darmaagung.ac.id |Vol. 3, Nomor 3/XII/Pasca-UDA/ Des. 2019|, 369-383.
Arifin, S. 1999. Etika Pluralisme dan Konstruksi Masyarakat Madani. Republika: 14 Mei 1999.
Asy’ari, A. 1999. Masalah Dilematika dalam Membangun Masyarakat Madani. Republika: 23
Pebruari 1999.
Bahmueller, C.F. 1997. A Framework for Teaching Democratic Citizenship: An International
Project. In The International Journal of Social Education, 12, 2.

Anda mungkin juga menyukai