Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

NEGARA, AGAMA DAN WARGA NEGARA


Dosen Pengampu: Helmi Najamuddin M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3


NAMA ANGGOTA:
1. Anisa Fitri
2. Apridina Atma Kusuma
3. Khadijah
4. Ikromaini

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIAH


(PGMI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NW
LOMBOK TIMUR
2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
“Agama, Negara dan Warga Negara” dengan tepat waktu.
Selama penyusanan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun dari materinya. Kritik dari pembaca sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Aamiin.

Lombok Timur, 16 November 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Tentang Negara.............................................................2
B. Teori Tentang Terbentuknya Negara ..................................................3
C. Hubungan Negara Dengan Warga Negara............................................5
D. Hubungan Agama Dengan Negara.......................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara merupakan organisasi sekelompok orang yang bersama-
sama mendiami dan tinggal disatu wilayah dan mengakui suatu
pemerintahan. Unsur-unsur terbentuknya suatu negara secara konstitutif
adalah wilayah, rakyat, dan pemerintahan. Sesuai dengan UUD 1945 pasal
26 ayat 1, warga negara indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang bertempat tinggal di Indonesia, dan
mengakui Indonesia sebagai tanah airnya dan bersikap setia kepada NKRI
Yang disahkan dengan UU. Indonesia menganut sistem pemerintahan
demokrasi sesuai dengan pancasila. Dimana warga negaranya diberi
kebebasan untuk menyalurkan aspirasinya tetapi tentunya dalam konteks
yang positif. Sistem demokrasi ini menandakan bahwa Indonesia sangat
menghargai warga negaranya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT dan
mengakui persamaan derajat manusia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar tentang negara, agama dan warga negara?
2. Apa teori tentang terbentuknya negara?
3. Bagaimana hubungan negara dengan warga negara?
4. Bagaimana hubungan agama dengan negara?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar tentang negara, agama,
dan warga negara
2. Untuk mengetahui apa teori tentang terbentuknya negara
3. Untuk mengtahui bagaimana hubungan negara dengan warga negara
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan agama dengan negara

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Tentang Negara
1. Pengertian
Secara terminologi, negara diartikan sebagai organisasi tertinggi
diantara satu kelompok masyarakat yang memiliki cita –cita untuk
bersatu,hidup di dalam satu kawasan, dan mempunyai pemerintahan yang
berdaulat.
2. Tujuan sebuah negara dapat bermacam- macam diantara nya
a. Memperluas kekuasaan
b. Menyelenggarakan kepentingan umum
c. Mencapai kesejahteraan hukum
Dalam konsep dan ajaran plato, tujuan negara adalah untuk
memajukan kesusilaan manusia, sebagai perseorangan dan sebagai mahluk
sosial.
Menurut Ibnu Arabi, tujuan negara adalah agar manusia bisa menjalan
kan kehidupan nya dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi
pihak-pihak asing.
Sedangkan dalam konteks negara indonesia, tujuan negara adalah
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdsakan kehidupan bangsa
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial yang telah tertuang dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
3. Unsur-unsur negara
Ada 4 unsur-unsur negara yaitu:
a. Rakyat
b. Wilayah
c. Pemerintah
d. Pengakuan negara lain (pengakuan secara de facto dan de jure)

2
B. Teori Tentang Terbentuknya Negara
1. Teori kontak sosial
Teori kontak sosial atau teori perjanjian masyarakat beranggapan
bahwa negara dibentuk berdasarkan perjanjian-perjanjian masyarakat
dalam tradisi sosial masyarakat.
a. Thomas Hobbes (1588-1679)
Bagi Hobbes keadaan alamiah sama sekali bukan keadaan
yang aman dan sejahtera tapi sebaliknya. Oleh karena itu
dibutuhkan kontak atau perjanjian bersama individu-individu yang
tadinya hidup dalam keadaan alamiah berjanji akan menyerahkan
semua hak-hak kodrat yang dimilikinya kepada seseorang atau
badan yang disebut negara.
b. John Luck (1632-1704)
Berbeda dengan Hobbes, John Luck menganggap bahwa
yang alamiah sebagai suatu keadaan yang damai, penuh komitmen
baik dan saling menolong antara indivisu dalam masyarakat. Tetapi
ia berpendapat bahwa keadaan ideal tersebut memiliki potensi
kekacauan lantaran tidak adanya organisasi dan pimpinan yang
mengatur kehidupan mereka.
c. Jean Jacques Rouseau
Berbeda dengan keduanya, menurut Rouseau keadaan suatu
negara bersandar pada perjanjian warga negara untuk meingkatkan
diri dengan suatu pemerintah yang dilakukan melalui organisai
politik. Menurutnya pemerintahan dasar konraktual, melainkan
hanya organisasi politiklah yang dibentuk melalui kontak.
2. Teori Ketuhanan (toleransi)
Doktrin ini memiliki pandangan bahwa hak pemerintah yang
dimiliki oleh raja adalah berasal dari tuhan. Mereka mendapat mandat
Tuhan untuk bertahta sebagai penguasa. Para raja mengklaim sebagai
wakil Tuhan di dunia yang mempertanggung jawabkan kekuasaannya
hanya pada Tuhan, bukan kepada manusia.

3
3. Teori Kekuatan
Secara sederhana teori ini dapat diartikan bahwa negara terbentuk
karena adanya dominasi negara kuat melalui penjajahan. Menurut teori
ini, kekuatan menjadi pembenaran (raison d’etre) dari ternentuknya
suatu negara. Dengan kata lain, terbentuknya suatu negara karena
pertarungan kekuatan dimana sang pemenang memiliki kekuatan untuk
membuat suatu negara.
 Bentuk-bentuk negara
a. Negara kesatuan
Merupakan suatau bentuk negara yang merdeka dan
berdaulat dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan
mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya,
negara kesatuan ini terbagi dalam dua macam sistem
pemerintahan yaitu pemerintahan sentral dan otonomi.
1) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah
sistem pemerintahan yang langsung dipimpin oleh
pemerintah pusat, dan pemerintahan dibawahnya
melaksanakan kebjakan pemerintah pusat.
2) Negara kesatuan dalam sistem desntralisasi adalah
kepala daerah diberikan kesempatan dan kewenangan
untuk mengurus urusan pemerintah diwilayahnya
sendiri.
b. Negara serikat
Merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri dari
beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada
mulanya negara tersebut telah merdeka, berdaulat dan berdiri
sendiri,namun setelah bergabung dengan negara serikat dengan
sendirinya negara tersebut melepaskan sebagiandari
kekuasaannya dan menyerahkannya kepada negara serikat. Dari
sisi pelaksanaan dan mekanisme pemilihannya, nentik negara
dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:

4
1) Monarki
Pemerintahan monarki adalah pemerintahan yang
dikepalai oleh seorang raja atau ratu. Dalam praktiknya
monarki memiliki dua jenis yaitu monarki absolut dan
monarki konstitusional.
2) Oligarki
Olgarki merupakan pemerintahan yang dijalankan
oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau
kelompok tertentu.
3) Demokrasi
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang
bersandar pada kedaulatan rakyat atau mensandarkan
kekuasaannya pada pilihan dan kehendak rakyat
melalui mekanisme pemilihan umum.
C. Hubungan Negara Dengan Warga Negara
Menurut undang-undang kewarganwgaraan(UUKI) 2006, yang
dimaksud dengan warga negara adalahsuatu warga negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Yang merupakan warga
negara indonesia menurut UUKI 2006 (pasal 4, 5, 6) adalah sebagai
berikut:
a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan
atau berdasarkan perjanjian pemerintah repoblik indonesia dengan
negara lain sebelun undang-undang ini berlaku sudah menjadi
warga negara indonesia.
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan
ibu warga negara indonesia.
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayahwarga
negara indonesia dan ibu warga negara asing.
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga
negara asing dan ibu warga negara indonesia.

5
Selanjutnya, pasal 5 UUKI 2006 tentang status anak warga negara
indonesia menyatakan:
1. Anak warga negara indonesia yang lahir diluar perkawinan
yang sah, sebelum berusia 18 tahun belum kawin belum diakui
secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing tetap
diakui sebagai warga negara indonesia.
2. Anak warga negara indonesia yang belum berusia 5 tahun
diangkat secara sah sebagai anak oleh warga negara asing
berdasarkan penetapan opengadilan tetap diakui sebagai warga
negara indonesia.
Hubungan antara negara dan warga negara sangat erat. Negara
indonesia sesuai dengan konstitusi, misalnya berkewajiban untuk
menjamin dan melindungi seluruh warga negara indonesia tanpa
terkecuali. Secara jelas dalam UUD pasal 33, misalnya ayat 1
disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-nak terlantar dipelihara
oleh negara. Ayat 2, negara mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat dan memperdayakan masyarakat yang lemah
dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. Ayat 3,
Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan fasilitas layanan umum yang layak.
D. Hungan Agama Dengan Negara
Agama dan negara dua hal yang saling melengkapi. Tanpa negara,
agama tidak bisa dilaksanakan dengan maksimal. Begitu pila agama,
negara tidak akan memiliki kontrol moral.
Sejak lahir, pemerintah negari sudah menunjuk satu kementerian
yang bertugas melakukan pembinaan dan pelayanan terhadap semua
agama yang ada. Tidak hanya sampai disitu, pelaksanaan ritual agama pun
mendaptkan perhatian dan pelayanan dari pemerintah. Seperti dalam
penyyelenggaraan ibadah jaahaji dan puasa ramadhan, pemerintah ikut
mengambil bagian dalam penentuan awal dan akhir ramadhan. Demikian

6
pula pada peringatan hari besar keagamaan, semua agam dijadikan sebagai
hari libur nasional.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tidak akan ada negara tanpa warga negara. Warga negara
merupakan unsur tepenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negar
dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Keduanya saling berkaitan dan memiliki hak dan kewajiban masing-
masing yang berupa timbal balik. Warga negara mempunyai kewajiban
untuk menjaga nama baik negara dan membelanya. Sedangkan negara
mempunayai kewajiban untuk memnuhi dan mensejahterakan kehidupan
warga negaranya. Sementara untuk hak, warga negara memiliki hak untuk
mendapatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak dari negara,
sedangkan negara memiliki hak untuk mendapatkan pembelaan dan
penjagaan nama baik dari warga negara dan sebaliknya kewajiban negara
merupakan hak warga negara.
Selain itu, tentunya kita sebgai warga negara indonesia yang baik,
memiliki banyak kewajiban yang harus dilaksanakan untuk negara.
Diantaranya yang terpenting adalah mematuhi hukum-hukum yang
berlaku. Negara membuat suatu peraturan dan hukum, pasti bertujuan
yang baik untuk kelangsungan hidup dan tertatanya suatu negara.
B. Saran
Dengan hak dan kewajiban yang sama setiap orang indonesia tanpa
harus diperintah dapat berperan aktif dalam melaksankan bela negara.
Membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan
dengan cara yang mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sperti
ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar, ikut serta membantu
korban bencana, dan lain-lain.
Sikap saling menghargai antar warga negaranya(pemerintah)
sangat diperlukan untuk terciptanya dan terwujudnya tujuan NKRI 1945.
Apabila warga negara mematuhi hukum dan peraturan negara, dn negara
(pemerintah).

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, dkk 2010 Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai