“KONSEP NEGARA”
DISUSUSN OLEH :
KELOMPOK 3
1. ELIVIA SAFITRI (12120523535)
2. MURNIATI (12120522998)
KELAS : 2F
0
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
D. Unsur-unsur Negara.....................................................................................7
A. Kesimpulan.................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tolak ukur kejayaan suatu negara adalah kesetiaan warga negara
terhadap bangsa dan negaranya. Bagi warga Negara Indonesia partisipasi dalam
bela negara merupakan hak sekaligus kewajiban. Hal ini dinyatakan dalam UUD
1945.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik
politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang
mempunyai rakyat dalam suatu wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang
menerima keberadaan organisasi ini. Dengan adanya negara, harapan masyarakat
untuk hidup aman, tertib, adil, makmur dan sejahtera akan terwujud. Sebab fungsi
negara adalah untuk menciptakan hal-hal tersebut.
Negara dalam melaksanakan perannya, memiliki beberapa hak yang sifatnya
memaksa / mengikat dengan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama. Negara apabila dikaitkan dengan etika politik, dalam melakukan
peranannya suatu Negara dipertanyakan prinsip-prinsip moral yang harus
mendasari penataan kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan.
B. Rumusan Masalah.
1. Bagaimana Proses Tumbuhnya Negara?
2. Bagaimana Teori-Teori Terbentuknya Negara?
3. Bagaimana Proses Bangsa Indonesia Yang Menjadi Negara
Kesatuan Republik Indonesia?
4. Apa Saja Unsur-Unsur Negara?
5. Apa Saja Unsur-Unsur Negara Keastuan Republik Indoensia?
1
BAB II
PEMBAHASA
N
2
2. Secara Sekunder
Teori terjadinya negara secara sekunder yang didasarkan bahwa negara
telah ada sebelumnya. Namun karena adanya revolusi, intervensi, dan
penaklukan, timbullah negara yang menggantikan negara yang telah ada
tersebut. Karena revolusi di Uni Soviet. Cheechnya, dan Uzbekistan
menjadi sebuah negara yang merdeka. Indonesia merdeka dari Jepang
setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Asal mula terjadinya Negara secara sekunder lebih pada pendekatan fakta
atau kenyataan. Terjadinya Negara/lahirnya Negara ada hubungan dengan
Negara yang telah ada sebelumnya. Terdapat beberapa macam dari asal
mula terjadinya Negara secara sekunder, yaitu :
1) Proklamasi adalah pernyataan kemerdekaan dari penjajahan bangsa
lain.
2) Fusi adalah peleburan 2 negara atau lebih dan membentuk 1 negara.
3) Aneksasi adalah p Suatu daerah dikuasai Negara lain tanpa
perlawanan.
4) Cessie adalah p Sebuah daerah diserahkan kepada Negara lain
berdasarkan perjanjian.
5) Acessie adalah p Bertambahnya suatu wilayah karena proses
pelumpuran laut dalam kurun waktu yang lama dan dihuni oleh
kelompok.
6) Okupasi adalah p Suatu wilayah yang kosong kemudian diduduki
sekelompok bangsa sehingga berdiri Negara.
7) Inovasi adalah suatu Negara pecah, kemudian lenyap dan
memunculkan Negara baru di atasnya.
8) Separasi adalah negara yang memisahkan diri dari negara asalnya dan
menyatakan diri sebagai negara merdeka.1
1
A. Ubaedillah & Abdul Rozak, Pendidikan Kewarga[negara]an (Civic Education),
Jakarta: Kencana) 2012), hlm., 120
3
B. Teori Terbentuknya Negara
Adapun beberapa teori tentang terbentuknya suatu Negara yakni sebagai berikut.
4
5. Teori Historis
Teori histori evolusionistis (gradualistic theory) merupakan teori yang
menyatakan bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh
secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia.
6. Teori Kedaulatan Hukum
Istilah “daulat” berasal dari bahasa arab “daulah” yang berarti kekuasan
tertinggi. Dengan demikian kedaulatan dapat didefinisikan sebagai
kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Teori kedaulatan hukum (Rechts
souvereiniteit) menyatakan semua kekuasaan dalam negara berdasar atas
hukum. Pelopor teori ini adalah H. Krabbe dalam buku Die Moderne
Staats Idee.
7. Teori Hukum Alam
Filsufgaul (2012) menuliskan teori hukum alam yakni negara terjadi
karena kehendak alam yang merupakan lembaga alamiah yang diperlukan
manusia untuk menyelenggarakan kepentingan umum. Penganut teori ini
adalah Plato, Aristoteles, Agustinus, dan Thomas Aquino.2
5
2) Memilih presiden dan wakil presiden, yaitu Ir. Soekarno sebagai
presiden dan Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden RI.
3) Tugas presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Komite
Nasional.
2. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
Pada 22 Agustus 1945,PPKI mengadakan sidang kedua, yang membahas
tentang rencana pembentukan Komite Nasional dan Badan Keamanan
Rakyat. Komite Nasional dibentuk di seluruh Indonesia, namun pusatnya
berada di Jakarta. Tujuan dari pembentukan Komite Nasional ini adalah
untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan
kemerdekaan Indonesia yang berdasarkan kedaulatan rakyat.
3. Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
Selain membahas mengenai pembentukan Komite Nasional, rapat PPKI
pada 22 Agustus 1945 juga memutuskan pembentukan Badan Keamanan
Rakyat atau BKR. BKR ditetapkan menjadi bagian dari Badan Penolong
Keluarga Korban Perang atau BPKKP, yang bertujuan untuk memelihara
keselamatan masyarakat, juga merawat korban perang.
4. Pembentukan Lembaga Pemerintahan di Seluruh Daerah di
Indonesia
Peristiwa lainnya yang terjadi dalam proses pembentukan NKRI adalah
pembentukan lembaga pemerintahan di seluruh daerah di Indonesia.
Bentuk pemerintah daerah di Indonesia ini diatur pada Undang-Undang
Dasar 1945 Pasal 18. Berdasarkan peraturan Undang-Undang ini, diatur
bahwa setiap daerah provinsi akan dibagi menjadi daerah yang lebih kecil.
Selain itu, dari keputusan sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945,
ditetapkan juga bahwa tugas presiden akan dibantu oleh Komite Nasional.
Sedangkan di daerah-daerah, tugas gubernur juga akan dibantu oleh
Komite Nasional di daerah. Dengan adanya pemerintahan di daerah yang
dibantu oleh Komite Nasional, maka diharapkan pemerintahan akan
berjalan dengan baik.
6
D. Unsur-unsur Negara
Terbentuknya suatu negara harus memenuhi tiga syarat mutlak dibawah ini
yang merupakan unsur-unsur (unsur konstitutif) suatu negara.
1) Yang pertama adalah batas alam, batas wilayah suatu negara yang
berupa alam adalah danau, gunung, sungai, selat, laut.
2) Batas buatan, batas wilayah suatu negara yang berupa batas buatan
adalah tembok/pagar, jalan raya. Sebagai contohnya adalah tembok
cina.
3) Batas astronomi, berbeda dengan batas alam dan batas buatan, batas
astronomi ini berupa garis lintang dan garis bujur. Sebagai contoh
batas astronomi negara kita "Indonesia" yaitu 6 derajat LU - 11 derajat
LS dan 95 derajat - 141 derajat BT.
3
Kaelani, Pendidikan Pancasila: Yuridis Kenegaraan, (Yogyakarta: Paradigma, 1999),
7
Pengertian warga negara adalah penduduk yang memiliki ikatan hukum
dengan suatu negara. Warga negara terdiri dari warga negara asli dan
warga negara keturunan asing. Berbeda dengan warga negara, kalau
pengertian dari bukan warga negara adalah seseorang yang tidak memiliki
ikatan hukum dengan negara tersebut, disebut juga dengan warga negara
asing (WNA).
3. Pemerintah yang berdaulat
Syarat mutlak terbentuknya suatu negara yang merupakan unsur negara
yang ketiga adalah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah yang berdaulat
ini memiliki pengertian yaitu suatu pemerintah yang memiliki suatu
kedaulatan/kekuasaan tertinggi untuk mengamankan, mempertahankan,
mengatur, dan melancarkan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
negara-negara secara penuh, yang mana kedaulatan ini ada dua macam
yaitu kedaulatan ke dalam dan kedaulan keluar.
Ketiga unsur-unsur negara diatas merupakan unsur yang mutlak harus ada
pada suatu negara atau disebut dengan unsur konstitutif. Ada tambahan
lagi satu unsur yang merupakan unsur deklaratif, yaitu adanya pengakuan
dari negara lain.4
4. Pengakuan dari Negara Lain (Unsur deklaratif)
Pengakuan dari negara lain ini diperlukan untuk menjamin
berlangsungkan kerjasama internasional dengan negara lain, ada dua jenis
pengakuan dari negara lain yang ada yaitu :
4
C.S.T. Kansil, Ilmu Negara Umum dan Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2001),
8
de facto pada tanggal 16 Maret 1921 dan secara de yure baru tanggal 1
Februari 1924.
b. Rakyat Indonesia
Rakyat dalam suatu negara terdiri atas penduduk dan bukan penduduk
Indonesia. Penduduk terdiri atas warga negara dan bukan warga negara. Sejalan
dengan hal ini, maka ketentuan mengenai warga negara dan penduduk ditegaskan
dalam pasal 26 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu:
5
Kaelani, Pendidikan Pancasila: Yuridis Kenegaraan, (Yogyakarta: Paradigma, 1999),
9
1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
2. Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
3. Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang.
Penduduk Indonesia adalah setiap warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia. Orang asing memperoleh status penduduk
apabila memenuhi persyaratan tertentu, seperti jangka waktu tinggal, jaminan
pekerjaan, tujuan, dan sebagainya. Tidak setiap orang asing yang ada di Indonesia
merupakan penduduk, seperti orang asing yang sedang menjadi wisatawan di
Indonesia, atau sedang singgah di Indonesia untuk melanjutkan perjalanan ke
negara lain.
Dengan demikian warga negara Indonesia ada yang menjadi penduduk Indonesia
dan bukan penduduk Indonesia. Seperti para tenaga kerja Indonesia yang bekerja
di negara lain, bukan merupakan penduduk Indonesia. Juga tidak setiap penduduk
Indonesia merupakan warga negara Indonesia.
10
dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Masa jabatan
Presiden dan Wakil Presiden selama 5 (lima ) tahun dan sesudahnya dapat dipilih
kembali untuk satu kali masa jabatan.
Kekuasaan pemerintah dalam negara republik pada dasarnya merupakan
mandat dari rakyat. Rakyat yang memegang kuasaaan, karena kedaulatan ada di
tangan rakyat. Pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahan berdasarkan
hukum yang berlaku. tidak atas dasar kekuasaan belaka. Pasal 1 ayat (2) bahwa
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang
Dasar” dan pasal 1 ayat (3) menegaskan bahwa “Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Ini merupakan landasan hukum pemerintahan di Indonesia.
6
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Kenegaraan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001),
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-konsep-negara-kesatuan-atau-
unitarisme diakses 10 maret 2022
C.S.T. Kansil, Ilmu Negara Umum dan Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita,
2001),
Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Kenegaraan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2001),
13
PERTANYAAN PARA AUDIENS
1. Bagaimana penerapan negara hukum di Indonesia apakah sudah sesuai atau tidak?
Jawab: Penerapan hukum di Indonesia didasarkan pada unsur-unsur negara hukum
secara umum, yaitu adanya upaya perlindungan terhadap hak asasi manusia,
adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan, adanya pelaksanaan kedaulatan
rakyat, adanya penyelenggaraan yang didasarkan pada peraturan.
2. Mengapa pancasila dipercaya sebagai dasar negara kepada masyarakat?
Jawab: Karena pancasila mengandung nilai-nilai luhur bangsa yang dianggap
terbaik, dan diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad untuk
mewujudkannya dalam kehidupan bermasyarakat bagi bangsa Indonesia.
3. Apa urgensi dasar negara bagi sebuah negara dan juga apa akibatnya jika suatu
negara tidak memiliki dasar negara?
Jawab: Pancasila sebagai dasar negara, berarti Pancasila dijadikan pedoman dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jika
suatu Negara tidak memiliki dasar negara, maka negara tersebut akan kacau dan
tidak makmur serta tidak ada keadilan bagi masyarakat.
14