Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH

ILMU NEGARA

Disusun untuk memenuhi tugas pada


mata kuliah Ilmu Negara yang dibina oleh
bapak Bayu Dwiwiddy Jatmiko, SH., M.Hum

Oleh :
SALSA TIARA TRI HARDIAN
202110110311263

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2021
BAB 2
UNSUR UNSUR NEGARA

2.1 Hakikat Negara Secara Umum


Hakikatnya suatu negara merupakan perkumpulan atau kesatuan sosial
yang timbul akibat adanya interaksi yang terjalin. Interaksi inilah yang kemudian
dikatakan sebagai salah satu unsur sosiologis yang terpisah dari hukum,
membentuk perkumpulan yang berasal dari sebuah negara, serta karena hal
tersebut, terbentuklah negara sebagai satu realitas sosial.

2.2 Teori Pembenaran Negara


Jika dikaikan dengan Negara Keatuan Republik Indonesia, maka berdasarkan
teori legitimasi yang menjadi pembenaran (dasar pembenar) kekuasaan negara d
Indonesia , yaitu :
a. Legitimasi Sosiologis
Pengakuan masyarakat atas adanya kekuasaan negara terlihat dari
kenyataan politik yang menunjukkan adanya kekuatan kelembagaan
negara yang menguasai kehidupan warga negaranya.

b. Legitimasi Yuridis
Pembenaran dari sudut yuridis (hukum) terlihat dari adanya dasar
hukum yang jelas atas keberadaan sebuah negara. 
Keberadaan konstitusi negara yaitu UUD 1945 menegaskan dasar
yuridis eksistensi ketatanegaraan sebagai komunitas politik yang mandiri,
tidak berada di bawah kedaulatan negara lain serta mampu
mempertahankan kemerdekaan secara politis serta sosiologis. Selain itu,
keberadaan unsur-unsur negara menjadi dasar legitimasi de jure bagi
Republik Indonesia. 

c. Legitimasi Etis-Filosofis
Legitimasi etis (moral) mempersoalkan keabsahan wewenang
kekuasaan politik dari segi norma moral, bukan dari kekuatan politik riil
yang ada dalam masyarakat, bukan pula atas dasar ketentuan hukum
(legalitas) tertentu.

2.3 Unsur Unsur Negara Primer


dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana kemudian
berkembang secara bertahab ke tingkat yang lebih maju. 
Unsur pembentukan negara secara primer:
1. Fase kelompok/suku (Genootschaf)
Awal kehidupan manusia dimulai dari keluarga, kemudian terus
berkembang menjadi kelompok-kelompok masyarakat hukum
tertentu/suku.
2. Fase Kerajaan (Rijk)
Kepala suku yang melakukan perluasan dengan merebut wilayah
lain sehingga kepemimpinannya berubah menjadi raja.
3. Fase Negara Nasional (Staat)
Fase ini ialah fase dimana masyarakat telah menyadari kesadaran
bernegara, akan tetapi raja yang menjadi pemimpin tetap melakukan
kepemimpinan absolut yang terpusat pada raja.
4. Fase Demokrasi (Democratishe Natie)
Terbentuk dengan kesadaran penuh serta kedaulatan oleh
masyarakat.
5. Fase Diktator (Dictatuur)
Yakni perubahan dari pemerintahan yang terpilih secara
demokratis kemudian menjadi diktator.
2.4 Unsur Unsur Negara Sekunder
Terbentuknya negara secara sekunder sangat erat kaitannya dengan fakta
sejarah. Berdasarkan fakta sejarah ada 8 sebab terjadinya negara, yaitu:
1. Pendudukan (occupatie)
Hal ini muncul karena adanya pengakuan kepemilikan atas wilayah
yang sebelumnya belum memiliki penghuni atau kelompok.
2. Peleburan (Fusi)
Hal ini muncul karena adanya kesepakatan bersatu oleh beberapa
negara kecil yang menetap di daerah yang sama atau berdekatan.
3. Penyerahan (Cessie)
Hal ini terjadi kepada sebuah wilayah yang diserahkan kepada
negara lain berdasarkan wilayah tertentu.
4. Penaikan (Acessie)
Hal ini terjadi ketika sebuah wilayah terbentuk akibat penaikan
lumpur sungai atau timbul dari dasar laut (Delta).
5. Pencaplokan (Enexatie)
Hal ini terjadi ketika sebuah negara berdiri dengan menguasai atau
mencaplok wilayah yang dikuasai negara lain.
6. Proklamasi (Proclamation)
Terjadi ketika para pribumi memberikan perlawanan serrta
kemudian mendapatkan kemenangan atau kemerdekaan.
7. Pembentukan Baru (Innovation)
Muncul suatu negara yang baru dalam suatu wilayah negara yang
terpisah pisah dikarenakan adanya sesuatu, lalu kemudian hilang.
8. Pemisahan (Sparatise)
Ketika suatu negara baru saja memisahkan diri dari negara yang
berkuasa.

Anda mungkin juga menyukai