Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi,
yakni : (a) teori yang bersifat spekulatif, dan (b) teori yang bersifat evolusi.
Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan
bahwa lembaga – lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner
sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang
diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan – kebutuhan manusia, maka lembaga –
lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan – tuntutan zaman.
Menurut teori yang bersifat evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio
(dari keluarga menjadi negara).
Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam.
Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.
Bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai awal abad XVII
sampai abat XX. Pada masa penjajahan bangsa. Indonesia telah berusaha sekuat tenaga
untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka bebas dari
penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para
raja, bangsawan maupun tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan cara
mengangkat senjata Namun pada umumnya bentuk perlawanan semacam itu
mengalami kegagalan.
Akibat kegagalan demi kegagalan itu, maka mulai awal abad XX lahir pemikiran
untuk mengubah strategi perjuangan dari perjuangan yang dilakukan sebelumnya.
Kemudian lahir sistem perjuangan baru yang dikenal dengan kebangkitan nasional.
Dengan adanya pergantian strategi perjuangan dalam melawan penjajah akhirnya
bangsa Indonesia berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengusir
penjajah. Salah satu bentuk perjuangan baru yakni melalui organisasi-organisasi
modern, seperti Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, dan lainnya.
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan
pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia”
untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang
sebagai identitas nasional, lambang perjuanagan bangsa Indonesia dalam menentang
penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan
dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan
demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai
digunakan sejak :
1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan
nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut
penduduk nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang
awalnya bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui
Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui
oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia
maupun yang di luar wilayah Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945.
Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang
lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana di
jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan
jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau
karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah
tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Beberapa bentuk identitas nasional indonesia adalah :
a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara
b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
c. Bendera merah putih sebagai bendera negara
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
e. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
f. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggl Ika
g. Konstitusi negara yaitu UUD 19945
h. Bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat
i. Konsepsi wawasan nusantara
j. kebidayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
Perkembangan pendidikan
Diskriminasi
Para pemuda Bali membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI, Pemuda
Republik Indonesia ( PRI ), pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk
menegakkan Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan
dan pasukan Jepang. Tanggal 13 Desember 1945 dilakukan gerakan serentak untuk
merebut kekuasaan dari tangan Jepang meskipun gagal.
Sejak tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda membentuk Angkatan Muda Indonesia (
API ) segera bergerak mengambil alih dan merebut kantor – kantor pemerintahan
yang masih dikuasai oleh Jepang. Di tempat yang sudah berhasil direbut, dikibarkan
bendera Merah Putih. Dibeberapa tempat mereka juga berhasil melucuti senjata
Jepang.
Diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir dan
pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad).
Berlangsung sampai pasukan Sekutu datang tanggal 17 Oktober 1945.
Tanggal 8 Oktober 1945 Residen Sumatra Selatan Dr. A.K. Gani bersama seluruh
pegawai Gunseibu dalam suatu upacara menaikan bendera Merah Putih.
Diumumkan Juga bahwa seluruh Karisidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan
yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perbutan kekuasaan di Palembang
berlangsung tanpa insiden sebab orang-orang Jepang telah menghindar saat terjadi
demonstrasi.
Tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung dalam
Pasuka Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan Tangsi Putih dan Tangsi
Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung
Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A Maengkom, Kusno
Dhanupojo, G.E. Duhan, juga menahan Komandan Garnisun Menado dan semua
pasukan Belanda di Teling dan Penjara Manado. Diawali peristiwa tersebut para
pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tordano. Berita dan perebutan
kekuasaan tersebut dikirim ke Pemerintah Pusat yang saat itu di Yogyakarta dan
mengeluarkan maklumat no 1 yang ditandatangi oleh Ch.Ch.Taulu. Pemerintah sipil
dibentuk tanggal 16 Februari 1946 sebagai rasiden dipilih B.W. Lapian.
Bulan Desember 1945, para pemuda berusaha merebut senjata dari pasukan Jepang
sehingga terjadi bentrokan dengan tentara Jepang di daerah Gempe dan Sape.
11.Tindakan Heroik di Kalimantan
15.Sulawesi Selatan
Pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi,
mendarat di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai di Ujungpandang, gubernur segera
membentuk pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai
Sekretaris Daerah. Tindakan gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu
berhatihati, kemudian para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan merebut
gedung-gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi. Kelompok pemuda
tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas kaigun
heiho dan pelajar SMP. Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap
ingat akan pertempuran-pertempuran melawan Belanda pada awal abad XX,
menyatakan dukungannya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis mengikuti jejak Raja Bone
mengakui kekuasaan Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai
Gubernur Republik di Sulawesi.
16.Bali
Para pemuda Bali telah membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI,
Pemuda Republik Indonesia (PRI) pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk
menegakkan Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan
dari pasukan Jepang. Pada tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukan gerakan
serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang, meskipun gerakan ini gagal.
17.Gorontalo
Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September 1945, ketika orang-orang Belanda
bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato, dengan dibantu segerombolan
pasukan Serikat. Orang-orang Belanda tersebut mengibarkan bendera mereka di
puncak Hotel Yamato. Hal tersebut memancing kemarahan para pemuda. Hotel
tersebut diserbu para pemuda, setelah permintaan Residen Sudirman untuk
menurunkan bendera Belanda ditolak penghuni hotel. Bentrokan tidak dapat
dihindarkan. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel serta menurunkan
bendera Belanda yang berkibar di atasnya. Mereka merobek warna birunya dan
mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.
19.Yogyakarta
20.Sumatra Selatan
Peristiwa ini terjadi di Semarang pada tanggal 15 – 20 Oktober 1945. Peristiwa itu
berawal ketika 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk
mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak ketika akan
dipindahkan ke Semarang. Tawanan-tawanan tersebut menyerang polisi Indonesia
yang mengawal mereka. Situasi bertambah hangat dengan meluasnya desas-desus
bahwa cadangan air minum di desa Candi telah diracuni. Dr. Karyadi yang meneliti
cadangan air minum tersebut meninggal ditembak oleh Jepang. Pertempuran mulai
pecah dini hari tanggal 15 Oktober 1945 di Simpang Lima. Pertempuran
berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan TKR berunding dengan
pimpinan pasukan Jepang. Usaha perdamaian dipercepat dengan mendaratnya
pasukan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yang kemudian
menawan dan melucuti senjata tentara Jepang. Untuk mengenang keberanian para
pemuda Semarang dalam pertempuran tersebut, maka dibangunlah Tugu Muda yang
terletak di kawasan Simpang Lima, Semarang.
22.Bandung
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara
Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang
Pindad). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung
tanggal 17 Oktober 1945.
23.Kalimantan
24.Sulawesi Utara
Pada tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung
dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan di Tangsi Putih dan
Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung
Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno
Dhanupojo, dan G.E. Duhan. Di sisi lain mereka juga menahan Komandan Garnisun
Manado dan semua pasukan Belanda di Teling dan penjara Manado. Dengan
diawali peristiwa tsb para pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan
Tondano. Berita tentang perebutan kekuasaan tersebut dikirim ke pemerintah pusat
yang saat itu di Yogyakarta dan mengeluarkan Maklumat No. 1 yang ditandatangani
oleh Ch. Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946 dan sebagai
residen dipilih B.W. Lapian.
Dalam naskah asli UUD 1945 pasal 18 disebutkan bahwa pembagian daerah
Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan undang – undang dengan memandang dan mengingati dasar
permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak – hak asal usul dalam
daerah – daerah yang bersifat istimewa. Untuk itulah pemerintah RI berusaha
membentuk dan menyempurnakan lembaga lembaga pemerintahan di daerah – daerah.
Tindakan-tindakan yang dilakukan antara lain :
a. Mengluarkan peraturan perundang undangan mengenai lembaga pemerintah daerah
yang diinstruksikan presiden dan wakil presiden lewat radio.
b. Soekarno, Hatta dan Syahrir dalam waktu-waktu tertentu berkeliling ke daerah-
daerah untuk memasyarakatkan pembentukkan lembaga-lembaga pemerintah
daerah.
c. Instruksi tersebut ditindaklanjuti Sultan Hamengkubowono IX dengan menyusun
kembali struktur, fungsi, dan personalia pemerintahan daerah Yogyakarta yang lepas
dari kontrol Jepang. Awal Desember 1945 dimulai pembenahan yang tersusun
menjadi :
d. Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Kabupaten
f. Kapanewon
g. Kelurahan
Sejak April 1946, lembaga eksekutif didampingi legislatif tersusun menjadi :
a. Provinsi dikepalai Gubernur
b. Kotamadya/Kabupaten dikepalai Walikota/Bupati
c. Kecamatan dikepalai Camat
d. Desa/Kelurahan dikepalai Kepala Desa/Lurah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan dr. Radjiman
Wediodiningrat kembaliketanah air. Pada waktu itu juga jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu. Berita kekalahan tersebutsebelumnya diharapkan di sembunyikan,
namun akhirnya tersiar melalui radio Domei Pada tanggal 15agustus 1945. Golongan
Muda yang mendengar berita tersebut adalah Sutan Syahrir. Oleh karena itu,
SutanSyahrir mendesak kepada Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesiaü Pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom di Kota Hirosima
dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945,yang berakhir dengan kekalahan
jepang ü Pada .tanggal 9 agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr.
Wediodiningrat berangkat ke Dalat(Vietnam) memenuhi panggilan Marsekal Terauchi.
Dalam pertemuannya, Jenderal Terauchimemberitahukan bahwa jepang memberi
kemerdekaan Indonesia sekitar 24 Agustus 1945. ü Pada tanggal 7 Agustus 1945
BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarnodan
wakilnya Drs. Moh. Hatta. ü Letnan Jendral Kumaikichi Harada pada tanggal 1 Maret
menyetujui dibentuknya BPUPKI. Badan inidiketuai Rajiman Widiodiningrat, dengan
tugas utama yakni mempelajari dan meyelidiki hal-hal pentingyang berhubungan
dengan rencana kemerdekaan indonesia. üTanggal 7 September 1944 Perdana Menteri
Koiso mengeluarkan janji untuk memerdekakan Indonesia.
Para pemuda dibawah pimpinan Chaerul Saleh mengadakan rapat padatanggal 15
Agustus 1945 yang menghasilkan keputusan, antara lain :
Mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan padatanggal 16
Agustus 1945.
Menunjuk Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno-Hatta danmenyampaikan
keputusan rapat
Pukul 23.00 WIB Soekarno-Hatta tiba di Jakarta. Rombongan kemudian
menujurumah Laksamana Tadashi Maeda. Dirumah Laksamana Maeda inilah
teksProklamasi disusun. Setelah naskah proklamasi selesai dirumuskan, para perumus
kemudian menemuirombongan diserambi muka. Pada pukul 04.00 Soekarno
membacakan rumusannaskah proklamasi yang langsung disetujui oleh
hadirin.Kemudian, Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani naskah
tersebutcukup dua orang yakni Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Usul
ini disetujui oleh para hadirin. Kemudian Sayuti Melik mengetik naskah ituberdasarkan
tulisan tangan Soekarno, disertai perubahan-perubahan yang telahdisetujui. Teks yang
diketik Sayuti Melik itulah yang merupakan teksresmi(otentik), karena ditandatangani
oleh Soekarno-Hatta. Kemudian Soekarni menyarankan agar Lapangan Ikada menjadi
tempat untuk membacakan naskah tersebut. Namun Soekarno tidak menyetujuinya, ia
khawatirakan timbul bentrokan dengan pihak Jepang. Soekarno lalu mengusulkan
agarpembacaan naskah proklamasi tersebut dilakukan dirumahnya di JalanKebangsaan
Timur no 56 Jakarta.
3.2 Saran
Terimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini,
agar supaya kita mengetahui berbagai pengetahuan tentang Negara Indonesia, dan
kepada teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga
tersusun, saya sangat sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
di mohon kepada Guru pembimbing dan teman – teman agar memasukkan kritikan dan
sarannya agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik dari sebelumnya. Mohon
maaf jika ada tulisan yang salah atau yang tidak berkenang di hati.