Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT. berkat


rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah sejarah tentang
“PROSES TERBENTUKNYA NEGARA REPUBLIK INDONESIA(NKRI) DAN
DUKUNGAN HEROIK DARI BERBAGAI DAERAH TERHADAP PROKLAMASI
RE[UBLIK INDONESIA”.
Sesuai dengan judul yang telah disebutkan di atas dalam penulisan ini memaparkan
mengenai menganalisis proses terbentuknya NKRI dan dukungan heroic dari berbegai daerah
serta materi-materi lain yang berkaitan dengan topik tersebut.
Tujuan dari penulisan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Sejarah, juga kami lakukan sebagai bahan pembelajaran kami bersama siswa lain.untuk lebih
mendalami tentang materi ini.
Namun di samping itu, kami sangat menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat
banyak kekurangan. Dan untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sekiranya
membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan dalam penelitian ini dapat
diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses penambahan wawasan kita semua.

Pangkajene, 08 Maret 2020

Triana Andini Putri


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada waktu sebelum terbentuknya Negara, setiap individu mempunyai kebebasan


penuh utnuk melaksanakan keinginannya. Dalam keadaan dimana manusia di dunia
masih sedikit hal ini bisa berlangsung tetapi dengan makin banyaknya manusia berarti
akan semakin sering terjadi persinggungan dan bentrokan antara individu satu dengan
lainnya. Akibatnya manusia seperti serigala terhadap manusia lainnya (homo
hominilopus) berlaku hukum rimba yaitu adanya penindasan yang kuat terhadap yang
lemah masing-masing merasa ketakutan dan merasa tidak aman di dalam
kehidupannya.Pada saat itulah manusia merasakan perlunya ada suatu kekuasaan yang
mengatur kehidupan individu-individu pada suatu Negara.
Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya
baik politik, militer, ekonomi, sosial maupunbudayanya diatur oleh pemerintahan yang
berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu
sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri
secara independent.
Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki wilayah, dan
memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat sekundernya adalah
mendapat pengakuan dari negara lain.
Negara adalah pengorganisasian masyarakat yang mempunyai rakyat dalam suatu
wilayah tersebut, dengan sejumlah orang yang menerima keberadaan organisasi ini.
Syarat lain keberadaan negara adalah adanya suatu wilayah tertentu tempat negara itu
berada. Hal lain adalah apa yang disebut sebagai kedaulatan, yakni bahwa negara
diakui oleh warganya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada
wilayah tempat negara itu berada.
Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, adalah untuk memudahkan
anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini
dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagaiKonstitusi, termasuk
didalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagai anggota negara.
Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama, maksud didirikannya negara
Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinggi pada suatu negara. Karenanya dia juga
mengatur bagaimana negara dikelola. Konstitusi di Indonesia disebut sebagai Undang-
Undang Dasar.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana proses terbentuknya NKRI


b. Bagaimana dukungan-dukungan akan terbentuknya NKRI

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya NKRI


b. Untuk mengetahui bagaimana dukungan-dukungan akan terbentuknya NKRI
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terbentuknya Negara Kebangsaan Indonesia

Teori tentang asal mula atau teori terbentuknya Negara dapat dilihat dari dua segi,
yakni : (a) teori yang bersifat spekulatif, dan (b) teori yang bersifat evolusi.

a. Teori yang Bersifat Spekulatif


Teori yang bersifat spekulatif, meliputi antara lain : teori teokratis, teori perjanjian
masyarakat, dan teori kekuatan dan kekuasaan.
 Teori Teokrasi (ketuhanan) menurut teori ketuhanan, segala sesuatu di dunia ini
adanya atas kehendak ALLAHU Subhanahu Wata’ala, sehingga negara pada
hakekatnya ada atas kehendak ALLAH. Penganut teori ini adalah Fiedrich
Julius Stah, yang menyatakan bahwa negara tumbuh secara berangsur-angsur
melalui proses bertahap mulai dari keluarga menjadi bangsa dan negara.
 Teori perjanjian masyarakat. Dalam teori ini tampi tiga tokoh yang paling
terkenal, yaitu Thomas Hobbes, John Locke dan J.J. Rousseau. Menurut teori
ini negara itu timbul karena perjanjian yang dibuat antara orang-orang yang
tadinya hidup bebas merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan.
Perjanjian ini diadakan agar kepentingan bersama dapat terpelihara dan
terjamin, supaya ”orang yang satu tidak merupakan binatang buas bagi orang
lain” (homo homini lupus, menurut Hobbes). Perjanjian itu disebut perjanjian
masyarakat (contract social menurut ajaran Rousseau). Dapat pula terjadi suatu
perjanjian antara daerah jajahan, misalnya : Kemerdekaan Filipina pada tahun
1946 dan India pada tahun 1947.
 Teori kekuasaan/ kekuatan. Menurut teori kekuasaan/kekuatan, terbentuknya
negara didasarkan atas kekuasaan/kekuatan, misalnya melalui pendudukan dan
penaklukan.
Ditinjau dari teori kekuatan, munculnya negara yang pertama kali, atau bermula
dari adanya beberapa kelompok dalam suatu suku yang masing-masing dipimpin
oleh kepala suku (datuk). Kemudian berbagai kelompok tersebut hidup dalam suatu
persaingan untuk memperebutkan lahan/wilayah, sumber tempat mereka
mendapatkan makanan. Akibat lebih jauh mereka kemudian berusaha untuk bisa
mengalahkan kelompok saingannya. Adagium thomas Hobbes yang menyatakan
”Bellum Omnium Contra Omnes” semua berperang melawan semua, kiranya tepat
sekali untuk memotret kondisi mereka dalam persaingan untuk memperebutkan
sesuatu. Kelompok yang terkalahkan kemudian harus tunduk serta wilayah yang
dimilikinya diduduki dan dikuasai oleh sang penakluk, dan demikian seterusnya.

b. Teori yang Bersifat Evolusi

Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan
bahwa lembaga – lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner
sesuai dengan kebutuhan – kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang
diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan – kebutuhan manusia, maka lembaga –
lembaga itu tidak luput dari pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan – tuntutan zaman.
Menurut teori yang bersifat evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio
(dari keluarga menjadi negara).
Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam.
Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.

2.2 Perkembangan Kebangsaan Indonesia

Bangsa Indonesia mengalami penderitaan akibat penjajahan mulai awal abad XVII
sampai abat XX. Pada masa penjajahan bangsa. Indonesia telah berusaha sekuat tenaga
untuk mengusir penjajah dan bercita-cita menjadi bangsa yang merdeka bebas dari
penjajahan. Berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajah yang dilakukan oleh para
raja, bangsawan maupun tokoh masyarakat, dan tokoh agama dilakukan dengan cara
mengangkat senjata Namun pada umumnya bentuk perlawanan semacam itu
mengalami kegagalan.
Akibat kegagalan demi kegagalan itu, maka mulai awal abad XX lahir pemikiran
untuk mengubah strategi perjuangan dari perjuangan yang dilakukan sebelumnya.
Kemudian lahir sistem perjuangan baru yang dikenal dengan kebangkitan nasional.
Dengan adanya pergantian strategi perjuangan dalam melawan penjajah akhirnya
bangsa Indonesia berhasil mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengusir
penjajah. Salah satu bentuk perjuangan baru yakni melalui organisasi-organisasi
modern, seperti Budi Utomo, Perhimpunan Indonesia, dan lainnya.
Sebagai upaya menumbuhkan rasa nasionalisme di Indonesia diawali dengan
pembentukan identitas nasional yaitu dengan adanya penggunaan istilah “Indonesia”
untuk menyebut negara kita ini. Dimana selanjutnya istilah Indonesia dipandang
sebagai identitas nasional, lambang perjuanagan bangsa Indonesia dalam menentang
penjajahan. Kata yang mampu mempersatukan bangsa dalam melakukan perjuangan
dan pergerakan melawan penjajahan, sehingga segala bentuk perjuangan dilakukan
demi kepentingan Indonesia bukan atas nama daerah lagi. Istilah Indonesia mulai
digunakan sejak :
1. J.R. Logan menggunakan istilah Indonesia untuk menyebut penduduk dan kepulauan
nusantara dalam tulisannya pada tahun 1850.
2. Earl G. Windsor dalam tulisannya di media milik J.R. Logan tahun 1850 menyebut
penduduk nusantara dengan Indonesia.
3. Serta tokoh-tokoh yang mempopulerkan istilah Indonesia di dunia internasional.
4. Istilah Indonesia dijadikan pula nama organisasi mahasiswa di negara Belanda yang
awalnya bernama Indische Vereninging menjadi Perhimpunan Indonesia.
5. Nama majalah Hindia Putra menjadi Indonesia Merdeka
6. Istilah Indonesia semakin populer sejak Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Melalui
Sumpah Pemuda kata Indonesia dijadikan sebagai identitas kebangsaan yang diakui
oleh setiap suku bangsa, organisasi-organisasi pergerakan yang ada di Indonesia
maupun yang di luar wilayah Indonesia.
7. Kata Indonesia dikukuhkan kembali dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17
Agustus 1945.

 Sejarah Pada tanggal 18 Agustus 1945 Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia


(PPKI) menyelenggarakan siding untuk pertama kali yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
Dalam sidang PPKI itu dibahas berbagai persoalan untuk melengkapi keberadaan
negara Republik Indonesia yang baru diproklamasikan. Bahkan materi yang dibahas
dalam sidang PPKI itu merupakan kelanjutan dari sidang BPUPKI tanggal 10 – 16 Juli
1945. Dalam sidang PPKI itu berhasil diambil suatu keputusan yang sangat penting
bagi pemerintahan negara Republik Indonesia yang baru berdiri. Keputusan yang
berhasil dicapai dalam sidang PPKI adalah sebagai berikut:
a) Mengesahkan rancangan undang-undang dasar negara yang dibahas dalam
sidang BPUPKI menjadi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.
Selanjutnya Undang-Undang Dasar itu lebih dikenal dengan istilah Undang-
Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b) Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden sebagai pelaksana
pemerintahan yang sah dari Negara Republik Indonesia yang baru berdiri.
Selanjutnya PPKI memilih dan mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden serta
Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden.
c) Membentuk Komite Nasional Indonesia sebagai lembaga yang membantu
Presiden dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebelum terbentuknya Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) melalui pemilihan umum (pemilu). Sidang PPKI
tanggal 18 Agustus 1945 berjalan dengan lancar dan berhasil membentuk serta
mengesahkan UUD 1945, memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil
Presiden serta membentuk Komite Nasional Indonesia (KNI). Dengan
demikian, sejak tanggal 18 Agustus 1945, yaitu sehari setelah Indonesia
merdeka, negara Republik Indonesia telah memiliki system pemerintahan yang
sah dan diakui oleh seluruh rakyat Indonesia

2.3 Pembentukan Identitas Nasional Dan Terbentuknya


Nasionalisme Indonesia

Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu
bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang
lain.Berdasarkan perngertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan
memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagaimana di
jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan
jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut dengan kepribadian suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai
persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau
karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah
tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Beberapa bentuk identitas nasional indonesia adalah :
a. Pancasila sebagai dasar falsafah negara
b. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan
c. Bendera merah putih sebagai bendera negara
d. Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
e. Lambang Negara yaitu Garuda Pancasila
f. Semboyan Negara yaitu Bhineka Tunggl Ika
g. Konstitusi negara yaitu UUD 19945
h. Bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia yang Berkedaulatan Rakyat
i. Konsepsi wawasan nusantara
j. kebidayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional

2.4 Istilah“ INDONESIA “

Penggunaan kata atau istilah“ Indonesia” menjadi sangat penting didalam


pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Kata “ Indonesia “
telah dijadikan identitas nasional yang dapat mempersatukan seluruh pergerakan bangsa
di dalam menentang kekuasaan pemerintah colonial belanda diwilayah Indonesia.
Beberapa tokoh yang pernah mempergunakan istilah“ Indonesia “ dalam tulisannya
yaitu :
a. J.R.Logan yaitu seorang pegawai pemerintah Inggris dipenang. Logan menyebutkan
istilah “Indonesia” dalam suatu tulisan pada majalah yang di pimpinnya
b. Earl G.Windsor pada tahun 1850 menyatakan bahwa penduduk dikepulauan
nusantara memiliki potensi yang sangat besardi dalam perdagangan hasil industrinya
karena jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar di asia tenggara
c. Tokoh-tokoh lainnya yg mempopulerkan istilah”Indonesia” didunia internasinal
seperti Adolf Bastian(1884),Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, Kern dan lain-
lain.
Indentitas nasional melalui kongres pemuda dengan mengucapkan ikrar sumpah
pemuda tanggal 28 oktober 1928.Istilah “Indonesia”,yaitu tercantum dlam isi sumpah
pemuda yaitu;
- Kami puteraputeri Indonesia mengaku bertanah tumpah darah satu tanah air
Indonesia,
- Kami puteraputeri Indonesia mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia,
- Kami puteraputeri Indonesia menjunjung tinggi bangsa persatuan bangsa Indonesia.
Terbentuknya nasionalisme kebangsaan Indonesia
Kekuasaan pemerintah colonial belanda di indonesia dapat menimbulkan
terbentuknya nasionalismeIndonesia.Disamping itu masuknya paham-paham baru dari
barat berpengaruh besar terhadap cara-cara melawan pemerintah kolonial belanda.

Perkembangan pendidikan

Penyenggaraan pendidikan pda masa pemerintah colonial belanda hanya untuk


memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja pda perkantoran milik pemerintah colonial
belanda dngan gaji yg sangat rendah.

Diskriminasi

Diskriminasi dilaksanakan dan berkembang dlam alam penjajahan.Diskriminasi ini


dilakukan untuk dapat membedakan antra penguasa dengan yang di kuasainya.
Akibat dari diskriminasi ini terjadi perbedaan hidup yg mencolok antara penjajah
dengan yg dijajah. perbedaan–perbedaan itu sngat jelas tampak dalam bidang
pendidikan,ekonomi.sosial dan budaya.Dalam bidang pendidikan terlihat dengan
sangat jelas terjadinya diskriminasi, karena pendidikan yg diselenggarakan oleh
pemerintah belanda apda saat itu dilatarbelakangi oleh system pelapisan social.

Nasionalisme Indonesia dan perkembangan nasionalisme di Asia


Tenggara

Terbentuknya nasionalisme kebangsaan di indonesia dipengaruhi oleh


perkembangan paham-paham baru dari luar wilayah Indonesia.Paham baru yang
berkembang diluar wilayah Indonesia pda masa itu seperti paham nasionalisme.Ini
muncul dibeberapa Negara di wilayah Asia dan Afrika seperti Cina ,Jepang , Negara
– Negara di Timur Tengah , Mesir dsb. Pergerakan nasional di India dimulai
lahirnya partai kongres (All Indian National Congres) gerakan – gerakan
nasionalisme India yang sangat besar pengaruhnya terhadap pergerakan Nasional di
Indonesia seperti pergerakan Swadesioleh Mahatma Gandhi  ,Pendidikan
Santinikentan oleh Rabindranath Tagore . kebangkitan Nasionalisme Cina yang di
pimpinoleh Dr. Sun Yat Sen menentang kekuasaan Dinasti Mandisyu sangat besar
pengaruhnya terhadap pergerakan rakyat Indonesia. Dengan munculnya pengaruh
,baik dalam maupun luar dapat mempercepat proses terbentuknya Nasionalisme
kebangsaan Indonesia.

2.5 Sejarah ( Dukungan Spontan Dan Tindakan Heroik Di


Berbagai Daerah Terhadap Pembentukan Negara Dan
Pemerintah Republik Indonesia )

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945


merupakan perwujudtan niat dan tekad rakyat Indonesia untuk merdeka melepaskan
diri dari penjajahan. Proklamasi Kemerdekaan, menimbulkan tanggapan dari rakyat
Indonesia berupa gerakan spontan rakyat Indonesia yang mendukung Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia berupaya menegakkan kedaulatan Indonesia
yang baru saja merdeka.
Dukunagn spontan tersebut bertujuan untuk mengusahakan secepat mungkin
tegaknya kekuasaan Republik Indonesia baik ditingkat pusat maupun di daerah
sehingga rakyat Indonesia berani menghadapi baik dengan pasukan Sekutu maupun
Jepang yang masih berada di Indonesia. Wujud dukungan spontan rakyat Indonesia,
sebagai berikut :

a. Rapat Raksasa di Lapangan Ikada

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 memunculkan


permasalahan baru. Belanda sangat menampakan ketidak setujuannya atas
kemerdekaan Indonesia. Belanda menunjukan keinginannya untuk berkuasa kembali
atas wilayah anah air Indonesia. Dipihak lain sekutu yang semula hanya
berkepentingan dengan Jepang justru mendukung keinginan Belanda. Pemerintah
Jepang sendiri, tanggal 10 September 1945 telah mengumumkan akan menyerahkan
Indonesia pada Sekutu.
Menghadapi kenyataan tersebut para pemuda yang tergabung dalam komite Van
Acctie Menteng 31 berperan sebagai pelopor gerakan pemuda di Jakarta.
Memunculkan gagasan untuk mengerahkan massa dalam suatu rapat raksasa di
Lapangan Ikada dan rakyat siap mendengarkan pidato para pemimpin bangsa
Indonesia. Suasana di Lapangan Ikada menjadi tegang setelah pasukan Jepang
datang dan mengepung lengkap dengan senjatanya sehingga sewaktu - waktu dapat
terjadi bentrokan dan pertumpahan darah. Dalam rapat Presiden Soekarno
mengemukakan pidatonya dengan inti :
 Meminta dukungan dan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah Republik
Indonesia.
 Menuntut rakyat untuk mematuhi kebijakan - kebijakan pemerintah dengan
disiplin.
 Memerintahkan rakyat untuk bubar meninggalkan lapangan dengan tenang.
Perintah yang dikeluarkan Presiden Soekarno dipatuhi sehingga rapat raksasa
di Lapangan Ikada berakhir dengan aman dan tertib.
     Makna yang sangat besar pada Rapat raksasa di Lapangan Ikada :
 Rapat berahasil mempertemukan pemerintah RI dengan rakyat.
 Rapat merupakan perwujudtan kewibawaan pemerintah RI di hadapan rakyat.
 Rapat berhasil menggugah kepercayaan rakyat akan kekuatan bangsa Indonesia
sendiri.

b. Pernyataan Sri Sultan Hamengkubuwono IX

Pada masa penjajahan Hindia-Belanda, Kesultanan Yogyakarta merupakan salah


satu pecahan dari Kerajaan Mataram akibat perjanjian Giyanti tahun 1755 dan
Perjanjian Salatiga tahun 1757. Sekitar tahun 1945 Kesultanan Yogyakarta berada di
bawah pimpinan Sultan Hamengkubowono IX.
Ketika Proklamasi Kemerdekaan Indonesia mulai tersebar di penjuru tanah air,
Sultan Hamengkubowono IX spontan menyatakan bahwa Yogyakarta tergabung
dengan Republik Indonesia.
Tanggal 5 September 1945 Sultan Hamengkubowono IX mengeluarkan pernyataan
sebagai bentuk dukungan terhadap Republik Indonesia, sebagai berikut :
 Negeri Yogyakarta Hadiningrat yang bersifat kerajaan adalah daerah istimewa
bagian dari negara Republik Indonesia.
 Hubungan antara Yogyakarta dengan pemeritah pusat negara Indonesia bersifat
langsung dan akan bertanggung jawab langsung kepada presiden Republik
Indonesia.
 Sultan Hamengkubowono IX memerintahkan segenap penduduk Yogyakarta
untuk mengindahkan amanat tersebut.
2.6 Tindakan Heroik di Berbagai Daerah sebagai Bentuk
Dukungan terhadap Negara dan Pemerintah RI.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan tanggal 17 Agustus 1945


mendapat dukungan dari rakyat Indonesia yang melahirkan keberanian untuk
menegakkan kedaulatan Indonesia di wilayah masing – masing. Cara yang dilakukan,
dengan melakukan tindakan – tindakan kepahlawanan ( heroik ) di berbagai tempat di
Indonesia. Rakyat Indonesia segera merebut tempat – tempat strategis yang masih
dikuasai oleh Jepang, berusaha melucuti senjata Jepang dengan tujuan :
 Mendapatkan senjata sebagai modal perjuangan selanjutnya.
 Mencegah agar senjata Jepang tidak jatuh ke tangan Sekutu/Belanda.
 Mencegah agar senjata Jepang tidak digunakan untuk membunuh rakyat.
 Beberapa tindakan Heroik di Indonesia :

1. Tindakan heroik di Yogyakarta

Tanggal 26 September 1945, sejak pukul 10 pagi semua pegawai instansi


pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang melaksanakan aksi mogok.
Memaksa agar orang – orang Jepang menyerahkan aset dan kantornya kepada orang
Indonesia. Tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia Daerah
Yogyakarta mengumumkan bahwa kekuasaan di daerah tersebut telah di tangan
Pemerintah Republik Indonesia, hari itu diterbitkan surat kabar Kedaulatan Rakyat.

2. Tindakan Heroik di Surabaya / Insiden Bendera

Tanggal 19 September 1945, orang orang Belanda mengibarkan bendera mereka di


puncak Hotel Yamato sehingga memancing kemarahan para pemuda. Hotel tersebut
diserbu para pemuda, setelah permintaan Residen Sudirman untuk menurunkan
bendera ditolak. Bentrokan tak dapat dihindarkan. Beberapa orang pemuda berhasil
memanjat atap hotel serta menurunkan bendera Belanda, merobek warna biru dan
mengibarkan kembali bendera Merah Putih ke tempatnya semula.

3. Tindakan Heroik di Semarang/Pertempuran 5 Hari di Semarang


Terjadi tanggal 15 -20 Oktober 1945. Pertempuran berawal dari adanya bentrokan
antara polisi Indonesia dengan tentara Jepang dan adanya desas desus bahwa Jepang
meracuni cadangan air minum di daerah Candi ( daerah Semarang bagian selatan ).
Dr. Karyadi yang sedang memeriksa cadangan air minum tersebut ditembak oleh
pasukan Jepang sehingga menimbulkan kemarahan rakyat. Terjadilah pertempuran
selama 5 hari yang banyak menimbulkan korban. Untuk mengenang peristiwa
tersebut dan mengenang keberanian para pemuda maka didirikan Monumen Tugu
Muda.

4. Tindakan Heroik di Makasar

Tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi,


mendarat di Sapinia, Bulukumba. Setelah sampai di Ujung Pandang, Gubernur
segera membentuk pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai
Sekretaris Daerah. Para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan merebut
gedung – gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi. Kelompok pemuda
terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas Kaigun Heiho dan
pelajar SMP. Tanggal 28 Oktober 1945 mereka bergerak menuju sasaran. Akibat
peristiwa tersebut pasukan Australia yang telah ada bergerak dan melucuti mereka.
Sejak peristiwa tersebut gerakan pemuda dipindahkan dari Ujung Padang ke
Polombangkeng.

5. Tindakan Heroik di Bali

Para pemuda Bali membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI, Pemuda
Republik Indonesia ( PRI ), pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk
menegakkan Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan
dan pasukan Jepang. Tanggal 13 Desember 1945 dilakukan gerakan serentak untuk
merebut kekuasaan dari tangan Jepang meskipun gagal.

6. Tindakan Heroik di Banda Aceh

Sejak tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda membentuk Angkatan Muda Indonesia (
API ) segera bergerak mengambil alih dan merebut kantor – kantor pemerintahan
yang masih dikuasai oleh Jepang. Di tempat yang sudah berhasil direbut, dikibarkan
bendera Merah Putih. Dibeberapa tempat mereka juga berhasil melucuti senjata
Jepang.

7. Tindakan Heroik di Bandung

Diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir dan
pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad).
Berlangsung sampai pasukan Sekutu datang tanggal 17 Oktober 1945.

8. Tindakan Heroik di Sumatra Selatan

Tanggal 8 Oktober 1945 Residen Sumatra Selatan Dr. A.K. Gani bersama seluruh
pegawai Gunseibu dalam suatu upacara menaikan bendera Merah Putih.
Diumumkan Juga bahwa seluruh Karisidenan Palembang hanya ada satu kekuasaan
yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perbutan kekuasaan di Palembang
berlangsung tanpa insiden sebab orang-orang Jepang telah menghindar saat terjadi
demonstrasi.

9. Tindakan Heroik di Sulawesi Utara

Tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung dalam
Pasuka Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan Tangsi Putih dan Tangsi
Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung
Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A Maengkom, Kusno
Dhanupojo, G.E. Duhan, juga menahan Komandan Garnisun Menado dan semua
pasukan Belanda di Teling dan Penjara Manado. Diawali peristiwa tersebut para
pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan Tordano. Berita dan perebutan
kekuasaan tersebut dikirim ke Pemerintah Pusat yang saat itu di Yogyakarta dan
mengeluarkan maklumat no 1 yang ditandatangi oleh Ch.Ch.Taulu. Pemerintah sipil
dibentuk tanggal 16 Februari 1946 sebagai rasiden dipilih B.W. Lapian.

10.Tindakan Heroik di Pulau Sumbawa

Bulan Desember 1945, para pemuda berusaha merebut senjata dari pasukan Jepang
sehingga terjadi bentrokan dengan tentara Jepang di daerah Gempe dan Sape.
11.Tindakan Heroik di Kalimantan

Di beberapa kota Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukung proklamasi.


Akibatnya tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan
ultimatum melarang semua aktifitas politik seperti demonstrasi dan mengibarkan
bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih dan mengadakan rapat.
Namun kaum nasionalis tetap melaksanakannya. Tanggal 14 November 1945,
sejumlah tidak kurang 8000 orang berkumpul di depan komplek NICA sambil
membawa bendera Merah Putih.

12.Tindakan Heroik di Gorontalo

Tanggal 13 September 1945 di kota Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap


markas - markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasil ditegakkan dan
para pemimpin republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan
pendudukan Australia.

13.Empat raja di Jawa Tengah

(Mangkunegaran, Kasunanan Surakarta, Kasultanan, dan Paku Alaman Yogyakarta)


menyatakan dukungan mereka kepada Republik Indonesia pada awal September
1945.

14.Dukungan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX

Kasultanan Yogyakarta yang nampak dalam pernyataannya tanggal 5 September


1945. Dalam pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX menegaskan
bahwa Negeri Ngayogyokarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah
Istimewa dalam Negara Republik Indonesia.

15.Sulawesi Selatan

Pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi, Gubernur Sulawesi,
mendarat di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai di Ujungpandang, gubernur segera
membentuk pemerintahan daerah. Mr. Andi Zainal Abidin diangkat sebagai
Sekretaris Daerah. Tindakan gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu
berhatihati, kemudian para pemuda mengorganisasi diri dan merencanakan merebut
gedung-gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi. Kelompok pemuda
tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas kaigun
heiho dan pelajar SMP. Raja Bone (Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap
ingat akan pertempuran-pertempuran melawan Belanda pada awal abad XX,
menyatakan dukungannya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik
Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis mengikuti jejak Raja Bone
mengakui kekuasaan Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai
Gubernur Republik di Sulawesi.

16.Bali

Para pemuda Bali telah membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI,
Pemuda Republik Indonesia (PRI) pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk
menegakkan Republik Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan
dari pasukan Jepang. Pada tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukan gerakan
serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang, meskipun gerakan ini gagal.

17.Gorontalo

Pada tanggal 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjata terhadap


markas-markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasil ditegakkan dan para
pemimpin Republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan
Australia.

18.Terjadinya Insiden Bendera di Hotel Yamato Surabaya.

Insiden ini terjadi pada tanggal 19 September 1945, ketika orang-orang Belanda
bekas tawanan Jepang menduduki Hotel Yamato, dengan dibantu segerombolan
pasukan Serikat. Orang-orang Belanda tersebut mengibarkan bendera mereka di
puncak Hotel Yamato. Hal tersebut memancing kemarahan para pemuda. Hotel
tersebut diserbu para pemuda, setelah permintaan Residen Sudirman untuk
menurunkan bendera Belanda ditolak penghuni hotel. Bentrokan tidak dapat
dihindarkan. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel serta menurunkan
bendera Belanda yang berkibar di atasnya. Mereka merobek warna birunya dan
mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.

19.Yogyakarta

Di Yogyakarta perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September


1945. Sejak pukul 10 pagi semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan yang
dikuasai Jepang melaksanakan aksi mogok. Mereka memaksa agar orang-orang
Jepang menyerahkan aset dan kantornya kepada orang Indonesia. Tanggal 27
September 1945 Komite Nasional Indonesia Daerah Yogyakarta mengumumkan
bahwa kekuasaan di daerah tersebut telah berada di tangan Pemerintah Republik
Indonesia. Pada hari itu juga di Yogyakarta diterbitkan surat kabar Kedaulatan
Rakyat.

20.Sumatra Selatan

Dukungan dan perebutan kekuasaan terjadi di Sumatra Selatan pada tanggal 8


Oktober 1945, ketika Residen Sumatra Selatan dr. A.K. Gani bersama seluruh
pegawai Gunseibu dalam suatu upacara menaikkan bendera Merah Putih. Setelah
upacara selesai, para pegawai kembali ke kantornya masing-masing. Pada hari itu
juga diumumkan bahwa di seluruh Karesidenan Palembang hanya ada satu
kekuasaan yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang
berlangsung tanpa insiden, sebab orang-orang Jepang telah menghindar ketika
terjadi demonstrasi.

21.Pertempuran Lima Hari di Semarang

Peristiwa ini terjadi di Semarang pada tanggal 15 – 20 Oktober 1945. Peristiwa itu
berawal ketika 400 orang veteran AL Jepang yang akan dipekerjakan untuk
mengubah pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata memberontak ketika akan
dipindahkan ke Semarang. Tawanan-tawanan tersebut menyerang polisi Indonesia
yang mengawal mereka. Situasi bertambah hangat dengan meluasnya desas-desus
bahwa cadangan air minum di desa Candi telah diracuni. Dr. Karyadi yang meneliti
cadangan air minum tersebut meninggal ditembak oleh Jepang. Pertempuran mulai
pecah dini hari tanggal 15 Oktober 1945 di Simpang Lima. Pertempuran
berlangsung lima hari dan baru berhenti setelah pimpinan TKR berunding dengan
pimpinan pasukan Jepang. Usaha perdamaian dipercepat dengan mendaratnya
pasukan Sekutu di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 yang kemudian
menawan dan melucuti senjata tentara Jepang. Untuk mengenang keberanian para
pemuda Semarang dalam pertempuran tersebut, maka dibangunlah Tugu Muda yang
terletak di kawasan Simpang Lima, Semarang.

22.Bandung
Pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara
Andir dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang
Pindad). Usaha tersebut berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung
tanggal 17 Oktober 1945.

23.Kalimantan

Di beberapa kota di Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukung proklamasi.


Akibatnya tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan
ultimatum melarang semua aktivitas politik, seperti demonstrasi dan mengibarkan
bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih dan mengadakan rapat. Namun
kaum nasionalis tidak menghiraukannya. Di Balikpapan tanggal 14 November 1945,
tidak kurang 8.000 orang berkumpul di depan komplek NICA sambil membawa
bendera Merah Putih.

24.Sulawesi Utara

Pada tanggal 14 Februari 1946, para pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung
dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan gerakan di Tangsi Putih dan
Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang mendukung
Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno
Dhanupojo, dan G.E. Duhan. Di sisi lain mereka juga menahan Komandan Garnisun
Manado dan semua pasukan Belanda di Teling dan penjara Manado. Dengan
diawali peristiwa tsb para pemuda menguasai markas Belanda di Tomohon dan
Tondano. Berita tentang perebutan kekuasaan tersebut dikirim ke pemerintah pusat
yang saat itu di Yogyakarta dan mengeluarkan Maklumat No. 1 yang ditandatangani
oleh Ch. Taulu. Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946 dan sebagai
residen dipilih B.W. Lapian.

2.7 Pembentukan Lembaga – lembaga Pemerintah di Daerah

Dalam naskah asli UUD 1945 pasal 18 disebutkan bahwa pembagian daerah
Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya
ditetapkan dengan undang – undang dengan memandang dan mengingati dasar
permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak – hak asal usul dalam
daerah – daerah yang bersifat istimewa. Untuk itulah pemerintah RI berusaha
membentuk dan menyempurnakan lembaga lembaga pemerintahan di daerah – daerah.
Tindakan-tindakan yang dilakukan antara lain :
a. Mengluarkan peraturan perundang undangan mengenai lembaga pemerintah daerah
yang diinstruksikan presiden dan wakil presiden lewat radio.
b. Soekarno, Hatta dan Syahrir dalam waktu-waktu tertentu berkeliling ke daerah-
daerah untuk memasyarakatkan pembentukkan lembaga-lembaga pemerintah
daerah.
c. Instruksi tersebut ditindaklanjuti Sultan Hamengkubowono IX dengan menyusun
kembali struktur, fungsi, dan personalia pemerintahan daerah Yogyakarta yang lepas
dari kontrol Jepang. Awal Desember 1945 dimulai pembenahan yang tersusun
menjadi :
d. Daerah Istimewa Yogyakarta
e. Kabupaten
f. Kapanewon
g. Kelurahan
Sejak April 1946, lembaga eksekutif didampingi legislatif tersusun menjadi :
a. Provinsi dikepalai Gubernur
b. Kotamadya/Kabupaten dikepalai Walikota/Bupati
c. Kecamatan dikepalai Camat
d. Desa/Kelurahan dikepalai Kepala Desa/Lurah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada tanggal 14 Agustus 1945, Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan dr. Radjiman
Wediodiningrat kembaliketanah air. Pada waktu itu juga jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu. Berita kekalahan tersebutsebelumnya diharapkan di sembunyikan,
namun akhirnya tersiar melalui radio Domei Pada tanggal 15agustus 1945. Golongan
Muda yang mendengar berita tersebut adalah Sutan Syahrir. Oleh karena itu,
SutanSyahrir mendesak kepada Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesiaü Pasukan Sekutu menjatuhkan bom atom di Kota Hirosima
dan Nagasaki pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945,yang berakhir dengan kekalahan
jepang ü Pada .tanggal 9 agustus 1945, Ir Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan dr.
Wediodiningrat berangkat ke Dalat(Vietnam) memenuhi panggilan Marsekal Terauchi.
Dalam pertemuannya, Jenderal Terauchimemberitahukan bahwa jepang memberi
kemerdekaan Indonesia sekitar 24 Agustus 1945. ü Pada tanggal 7 Agustus 1945
BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarnodan
wakilnya Drs. Moh. Hatta. ü Letnan Jendral Kumaikichi Harada pada tanggal 1 Maret
menyetujui dibentuknya BPUPKI. Badan inidiketuai Rajiman Widiodiningrat, dengan
tugas utama yakni mempelajari dan meyelidiki hal-hal pentingyang berhubungan
dengan rencana kemerdekaan indonesia. üTanggal 7 September 1944 Perdana Menteri
Koiso mengeluarkan janji untuk memerdekakan Indonesia.
Para pemuda dibawah pimpinan Chaerul Saleh mengadakan rapat padatanggal 15
Agustus 1945 yang menghasilkan keputusan, antara lain :
 Mendesak Soekarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan padatanggal 16
Agustus 1945.
 Menunjuk Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno-Hatta danmenyampaikan
keputusan rapat
Pukul 23.00 WIB Soekarno-Hatta tiba di Jakarta. Rombongan kemudian
menujurumah Laksamana Tadashi Maeda. Dirumah Laksamana Maeda inilah
teksProklamasi disusun. Setelah naskah proklamasi selesai dirumuskan, para perumus
kemudian menemuirombongan diserambi muka. Pada pukul 04.00 Soekarno
membacakan rumusannaskah proklamasi yang langsung disetujui oleh
hadirin.Kemudian, Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani naskah
tersebutcukup dua orang yakni Soekarno dan Hatta atas nama Bangsa Indonesia. Usul
ini disetujui oleh para hadirin. Kemudian Sayuti Melik mengetik naskah ituberdasarkan
tulisan tangan Soekarno, disertai perubahan-perubahan yang telahdisetujui. Teks yang
diketik Sayuti Melik itulah yang merupakan teksresmi(otentik), karena ditandatangani
oleh Soekarno-Hatta. Kemudian Soekarni menyarankan agar Lapangan Ikada menjadi
tempat untuk membacakan naskah tersebut. Namun Soekarno tidak menyetujuinya, ia
khawatirakan timbul bentrokan dengan pihak Jepang. Soekarno lalu mengusulkan
agarpembacaan naskah proklamasi tersebut dilakukan dirumahnya di JalanKebangsaan
Timur no 56 Jakarta.

3.2 Saran

Terimakasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan tugas makalah ini,
agar supaya kita mengetahui berbagai pengetahuan tentang Negara Indonesia, dan
kepada teman – teman yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga
tersusun, saya sangat sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
di mohon kepada Guru pembimbing dan teman – teman agar memasukkan kritikan dan
sarannya agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik dari sebelumnya. Mohon
maaf jika ada tulisan yang salah atau yang tidak berkenang di hati.

Anda mungkin juga menyukai