ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang banyak diderita oleh masyarakat. Sela-
ma tiga tahun terakhir, kasus hipertensi di Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep terus mengalami peningkatan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara riwayat keluarga, umur, jenis kelamin, konsumsi
makanan asin, konsumsi buah dan sayur, penggunaan kontrasepsi hormonal oral dan tingkat stres dengan kejadian
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian adalah observational analitik
dengan desain cross sectional. Populasi adalah penduduk berusia ≥18 tahun di wilayah kerja Puskesmas Segeri
berjumlah 10.488 orang. Metode penarikan sampel, yaitu proportional random sampling dengan besar sampel,
yaitu 252 orang. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara riwayat keluarga (p=0,009), umur (p=0,000),
jenis kelamin (p=0,008), konsumsi makanan asin (p=0,037) dengan kejadian hipertensi dan tidak ada hubungan
antara konsumsi buah dan sayur (p=0,609), penggunaan kontrasepsi hormonal oral (p=0,680) dan tingkat stres
(p=0,08) dengan kejadian hipertensi. Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara riwayat keluarga, umur,
jenis kelamin dan konsumsi makanan asin dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabu-
paten Pangkep.
Kata kunci: Hipertensi, riwayat keluarga, umur, jenis kelamin
ABSTRACT
Hypertension is a cardiovascular diseas esuffered by a large number of people in the society. In the
past three years, hypertension cases in Segeri community health center, Pangkep Regency continue to rise. The
aim of this research is to determine the correlation between family history, age, sex, consumption of salty food,
consumption of fruits and vegetables, use of oral hormonal contraception,stress levels and cases of hypertension
in Segeri community health center, Pangkep Regency. The research conducted was an observation analytical study
with a cross-sectional design. The population of this research was 10.488 people of ages ≥18 years old in Segeri
community health center. Sampling was conducted using proportional random sampling with a total sample of
252 people. Results indicate that there was a correlation between family history (p=0,009), age (p=0,000), sex
(p=0,008), consumption of salty food (p=0,037) and cases of hypertension. Meanwhile, there was no correlation
observed between consumption of fruits and vegetables (p=0,609), use of oral hormonal contraception (p=0,680),
stress levels (p=0,08) and cases of hypertension. It is concluded that there is a relationship between family history,
age, sex, consumption of salty food and cases of hypertension in Segeri community health center, Pangkep Regency.
Keywords : Hypertension, family history, age, sex
104
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 2, Juni 2016
105
Ida Leida M. Thaha: Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep
106
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 2, Juni 2016
banyak yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak dalam mengonsumsi buah dan sayur sebanyak
67,2% dibanding dengan yang berjenis kelamin 33,3%. Hasil uji statistik dengan uji chi square
perempuan sebanyak 47,4%. Hasil uji statistik de- koreksi fisher’s exact test diperoleh nilai p=0,609
gan uji chi square diperoleh nilai p=0,008 (p<0,05) (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan an- hubungan antara kebiasaan konsumsi buah dan
tara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi di sayur dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja
wilayah kerja Puskesmas Segeri. Hasil penelitian Puskesmas Segeri. Hasil penelitian menunjukkan
menunjukkan bahwa dari 131 responden yang bahwa dari 92 responden yang menderita hiper-
menderita hipertensi lebih banyak yang termasuk tensi lebih banyak yang tidak menggunakan kon-
kategori kurang dalam mengonsumsi makanan trasepsi hormonal oral (pil KB) sebanyak 47,8%
asin, yaitu sebanyak 57,9% dibanding dengan dibanding dengan yang menggunakan kontrasep-
yang termasuk kategori lebih dalam mengonsum- si hormonal oral (pil KB) sebanyak 41,7%. Hasil
si makanan asin sebanyak 44,6%. Hasil uji statis- uji statistik dengan uji chi square diperoleh nilai
tik dengan uji chi square diperoleh nilai p=0,037 p=0,680 (p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa
(p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada tidak ada hubungan antara penggunaan kontrasep-
hubungan antara konsumsi makanan asin dengan si hormonal oral (pil KB) dengan kejadian hiper-
kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas tensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri (Tabel 2).
Segeri (Tabel 2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 131 responden yang menderita hipertensi lebih
131 responden yang menderita hipertensi le- banyak yang termasuk kategori stres sebanyak
bih banyak yang termasuk kategori kurang dalam 64,3% dibanding dengan yang termasuk kategori
mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 52,2% tidak stres, yaitu sebanyak 49,5%. Hasil uji statis-
dibanding dengan yang termasuk kategori cukup tik dengan uji chi square diperoleh nilai p=0,08
107
Ida Leida M. Thaha: Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep
(p>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan keja-
ada hubungan antara tingkat stres dengan kejadian dian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri
hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri Ka- Kabupaten Pangkep. Pada penelitian ini, diasum-
bupaten Pangkep (Tabel 2). sikan bahwa responden yang menderita hipertensi
lebih banyak yang berjenis kelamin laki-laki sama
PEMBAHASAN halnya dengan teori yang dipaparkan sebelum-
Hasil analisis tujuh variabel independen nya bahwa laki-laki lebih berisiko menderita hi-
terhadap kejadian hipertensi menunjukkan hasil pertensi dengan rasio sekitar 2,29 mmHg untuk
yang bervariasi dan dari ketujuh variabel tersebut peningkatan darah sistolik.11 Selain itu, meski-
terdapat empat variabel yang berhubungan dengan pun dalam penelitian ini perilaku merokok tidak
kejadian hipertensi. Hasil penelitian ini menun- termasuk ke dalam salah satu variabel penelitian,
jukkan bahwa ada hubungan antara riwayat kelu- tetapi berdasarkan observasi peneliti selama pe-
arga dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja nelitian berlangsung ditemukan bahwa sebagian
Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep. Setelah besar laki- laki yang menjadi responden dalam pe-
melakukan wawancara mendalam terhadap res- nelitian ini adalah perokok. Sehingga diasumsikan
ponden yang memiliki riwayat keluarga hiperten- bahwa perilaku merokok tersebutlah yang turut
si tersebut, diketahui bahwa riwayat keluarga hi- berkontribusi sebagai penyebab terjadinya pe-
pertensi paling banyak diperoleh dari ibu kandung ningkatan tekanan darah pada laki-laki. Penelitian
responden. Hal ini sejalan dengan penelitian yang ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
dilakukan oleh Ikhsan dkk di Rumah Sakit Islam Pradono dkk di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa
Faisal Makassar.10 Hasil penelitian yang sama Barat tahun.13 Serta pada penelitian yang dilaku-
dilakukan oleh Kartikasari di Desa Kabongan Ki- kan oleh Sariana di Desa Seri Tanjung Kecamatan
dul, Kabupaten Rembang tahun 2012.11 Tanjung Batu tahun 2014 yang menemukan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan keja-
ada hubungan antara umur dengan kejadian hi- dian hipertensi.14
pertensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabu- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada
paten Pangkep. Pada penelitian ini, diasumsikan hubungan antara konsumsi makanan asin dengan
bahwa responden yang menderita hipertensi lebih kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
banyak yang berumur lebih atau sama dengan 40 Segeri Kabupaten Pangkep. Namun, hal ini tidak
tahun selain karena faktor umur yang secara alami sejalan dengan teori yang ada yang menyatakan
mempengaruhi jantung dan pembuluh darah se- bahwa konsumsi makanan asin dalam jumlah le-
perti halnya teori yang dipaparkan sebelumnya bih dapat menyebabkan penyakit hipertensi.15
juga karena pada usia ini responden yang seha- Pada kenyataannya penelitian ini menunjukkan
rusnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh bahwa yang menderita hipertensi lebih banyak
dengan melakukan olahraga dan aktivitas fisik yang mengonsumsi makanan asin dalam jumlah
yang cukup malah kurang melakukan hal tersebut. kurang dibanding dengan mengonsumsi makanan
Hal ini disimpulkan berdasarkan observasi peneli- asin dalam jumlah lebih. Hal ini diasumsikan
ti selama penelitian berlangsung. Selain itu, hal dapat terjadi karena sebagian besar responden te-
tersebut juga diperburuk dengan banyaknya res- lah menyadari pentingnya menghindari makanan
ponden yang tidak berkerja/IRT yang secara tidak asin tetapi hal ini tidak diikuti dengan kebiasaan
langsung dapat menjadi indikator kurangnya akti- melakukan pola hidup sehat lainnya yang dapat
vitas fisik responden. Hal ini sejalan dengan pene- mencegah hipertensi misalnya mengonsumsi buah
litian yang dilakukan oleh Anggara dan Pryaitno dan sayur dalam porsi cukup serta olahraga yang
di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat tahun teratur.
2013.12 Penelitian yang dilakukan oleh Pradono Selain itu adanya kelemahan dari instrumen
dkk di Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat ta- penelitian dalam mengukur konsumsi makanan
hun 2013 yang menemukan bahwa ada hubungan asin dengan instrumen berupa kuesioner FFQ ini
antara umur dengan kejadian hipertensi.13 tidak dapat mengukur kandungan garam atau na-
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa trium yang dikonsumsi melainkan hanya dapat
108
JURNAL MKMI, Vol. 12 No. 2, Juni 2016
mengukur frekuensi konsumsi makanan asin. gunakan kontrasepsi estrogen (pil KB) selama 12
Walaupun konsumsi makanan asin tergolong ku- tahun berturut-turut berisiko 3,51 kali lebih besar
rang, tidak dapat dipastikan bahwa kandungan menderita hipertensi dibanding mereka yang tidak
garam atau natrium dari makanan tersebut juga menggunakan kontrasepsi estrogen (pil KB).22
kurang sehingga kemungkinan frekuensi konsum- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
si makanan asin yang kurang dapat mengandung tidak ada hubungan antara tingkat stres dengan
kadar garam atau natrium yang lebih, begitupun kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
sebaliknya. Penelitian ini sejalan dengan penili- Segeri Kabupaten Pangkep. Meskipun dalam pe-
tian yang dilakukan oleh Raihan dkk di wilayah nelitian ini secara statistik tidak terdapat hubu-
kerja Puskesmas Rumbai Pesisir Tahun 2014,16 ngan antara tingkat stres dengan kejadian hiperten-
serta pada penelitian yang dilakukan oleh Sariana si, tetapi jika dilihat dari proporsi responden yang
di Desa Seri Tanjung tahun 2014 yang menemu- menderita hipertensi dimana lebih banyak yang
kan bahwa ada hubungan antara konsumsi natrium termasuk kategori stres dibanding dengan yang
dengan kejadian hipertensi.14 termasuk kategori tidak stress hal ini telah sesuai
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ti- dengan teori yang menyatakan bahwa stres dapat
dak ada hubungan antara konsumsi buah dan sayur memicu terjadinya hipertensi.23 Hal ini sejalan
dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Pus- dengan penelitian yang dilakukan oleh Suparto di
kesmas Segeri Kabupaten Pangkep. Meskipun Kecamatan Jatipuro tahun 2010,8 penelitian yang
secara statistik ditemukan bahwa tidak ada hubu- dilakukan oleh Rahayu pada masyarakat RW 01
ngan antara konsumsi buah dan sayur dengan ke- Srenseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Kota Ja-
jadian hipertensi, tetapi secara teoritis hal ini telah karta Selatan tahun 2012.24
sesuai bahwa rutin mengonsumsi buah dan sayur
dalam jumlah cukup dapat menurunkan risiko hi- KESIMPULAN DAN SARAN
pertensi.17 Terbukti dari 3 responden yang me- Penelitian ini menyimpulkan bahwa
ngonsumsi buah dan sayur dalam kategori cukup ada hubungan antara antara riwayat keluar-
hanya 1 orang responden yang menderita hiper- ga (p=0,009), umur (p=0,000), jenis kelamin
tensi. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang (p=0,008), konsumsi makanan asin (p=0,037) de-
dilakukan oleh Indrawati dkk pada masyarakat ngan kejadian hipertensi serta tidak ada hubungan
miskin di Indonesia tahun 2009.18 Namun, hal ini antara konsumsi buah dan sayur (p=0,609), peng-
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh gunaan kontrasepsi hormonal oral (p=0,680) dan
Uhernik et al., di Croatia tahun 2008.19 tingkat stres (p=0,08) dengan kejadian hipertensi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ti- di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabupaten
dak ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi Pangkep. Kepada masyarakat disarankan untuk
hormonal oral (pil KB) dengan kejadian hiper- rutin memeriksakan tekanan darah terutama bagi
tensi di wilayah kerja Puskesmas Segeri Kabu- masyarakat yang memiliki riwayat keluarga hi-
paten Pangkep. Hal ini diasumsikan dapat terjadi pertensi dan yang berumur lebih atau sama dengan
karena lama penggunaan kontrasepsi hormonal 40 tahun ke atas, bagi laki-laki selain rutin me-
oral (pil KB) responden rata-rata hanya 34,5 bu- ngontrol tekanan darah juga untuk tidak merokok
lan saja. Secara teoritis efek penggunaan pil KB serta kepada seluruh masyarakat untuk senantia-
terhadap kenaikan tekanan darah baru akan dira- sa mengontrol jumlah asupan garam dan natrium
sakan setelah penggunaan lima tahun (60 bulan) yang dikonsumsi.
ke atas.20 Penelitian ini sejalan dengan penilitian
yang dilakukan oleh Yeni dkk di Puskesmas Um- DAFTAR PUSTAKA
bulharjo I Yogyakarta tahun 2009.21 Namun, ber- 1. WHO. Non Communicable Disease Hyper-
beda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sugi- tension Fact Sheet. Department of Sustain-
harto dkk di Kabupaten Karanganyar tahun 2006 able Development and Healthy Environments,
yang menemukan bahwa ada hubungan antara 2011.
penggunaan kontrasepsi estrogen (pil KB) dengan 2. Statistic AHAICD. International Cardiovascu-
kejadian hipertensi dimana seseorang yang meng-
109
Ida Leida M. Thaha: Kejadian Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Segeri Kabupaten Pangkep
110