Anda di halaman 1dari 1

NAMA : EKA PUTRI RUSLI

NIM : 1965142021

KELAS :A

PRODI ADMINISTRASI NEGARA

TUGAS REVIEW FILM “ BETA MAU JUMPA “

Beta Mau Jumpa adalah merupakan film kedua dari serial documenter Indonesian Pluralities yang di
buat Center for Religious and Crosscultural Studies (CRCS) UGM,The Pardee School of Global
Studies Boston University, serta Watchdoc Documentary.

Film ini juga membahas tentang trauma dan rekonsiliansi pasca konflik yang berkepanjangan yang
terjadi selama 3 (tiga) tahun lamanya dari tahun 1999 hingga perjanjian damai tahun 2002.

Selama konflik tersebut korban meninggal dunia mencapai lima ribu korban jiwa dan setengahnya
mengungsi akibat konflik tersebut.

Diceritakan di film “BETA MAU JUMPA” ini bagaimana perempuan dan anak muda menggalang
perdamaian dan menjembatani kesenjangan hubungan antara Kristen dan Muslim yang mengalami
segregasi pascakonflik. Kampung Batu Merah Dalam merupakan tempat tinggal warga Kristen dan
Muslim sebelum konflik. Pada saat konflik, warga Kristen mengungsi ke Karang Panjang tepatnya di
Wisma Atlet selama enam tahun, dan kemudian di relokasi ke Kayu Tiga. Dan sejak itu, Hubungan
pertetanggaan beda agama kini hilang dan Batu Merah Dalam kini hanya dihuni Muslim saja.

Tokoh yang difiturkan dalam film ini antara lain ialah Cherly Caroline Laisina (I.1962),atau biasa
dipanggil Ote Patty yang dulu merupakan warga Batu Merah Dalam kini ia tinggal di Kayu Tiga.
Kaum perempuan tak surut langkah untuk merajut kembali hubungan pertetanggaan di Batu Merah
Dalam seperti dahulu. Ote Patty bersama para komunitas perempuan-perempuan baik Kristen maupun
Muslim membangun kembali hubungan kedua komunitas lintas agama tersebut. Dengan budaya
saling berkunjung dan bertukar pemberian. Selain itu, Film “BETA MAU JUMPA “ juga
mengangkat aktivitas anak muda lintas agama yang tergabung dalam Jalan Merawat Perdamaian
(JMP).

Film documenter ini menyampaikan pesan penting di dalamnya yaitu memunculkan memori damai
soal hubungan antara kelompok warga Ambon.Proses pemulihan trauma di Ambon belum selesai
karena konflik menyisakan luka yang sangat dalam akibat kehilangan keluarga atau kerabat terdekat
serta tempat tinggal.

Anda mungkin juga menyukai