PSIKOLOGI UMUM
TENTANG
ALHAMDULILLAHIROBBIL ALAMIIN
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kepribadian dan Individualitas"
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Psikologi Umum.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Maryam Lubis, M.Pd.I selaku guru
Mata Pelajaran Psikologi Umum. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian kepribadian....................................................................................................2
B. Karakterstik kepribadian.................................................................................................3
A. Kesimpulan.....................................................................................................................6
B. Saran................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bung Karno sebagai salah satu bapak pendiri bangsa (founding fathers)dalam
berbagai kesempatan mengingatkan bangsa Indonesia akan pentingnya
Nation andcharacter building. Pembangunan watak bangsa sangat diperlukan
mengingat bangsaIndonesia sangat heterogen dan memiliki kemajemukan, tidak hany
a bersifat horizontal tetapi juga bercorak vertikal. Dengan karakter yang tangguh,
bangsa Indonesiaakandapat berdiri sejajar dengan bangsa lain, bahkan bukan tidak
mungkin dapat melampauikemajuan bangsa lain.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kepribadian
2. Karakteristik kepribadian
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan pola kepribadian
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian kepribadian
Kata personality dalam bahasa inggris berasal dari bahasa Yunani-kuno
prosopon atau persona yang artinya “topeng”, yang biasa dipakai artis dalam teater.
Jadi, konsep awal dari pengertian personality (pada masyarakat awam) adalah tingkah
laku yang ditampakkan pada lingkungan sosial, kesan mengenai diri yang diinginkan
agar dapat ditangkap oleh lingkungan social (Alwisol., 2009).1
2
yang mendefinisikan kepribadian dengan menunjuk pada bagaimana individu tampil
dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.secara umum definisi tersebut
adalah lemah, karena hanya menilai prilaku yang dapat diamati saja dan tidak
mengabaikan bahwa ciri-ciri tersebut bias berubah, tergantung pda situasi sekitarnya,
selain itu bersifat evaluative (menilai), bagaimanapun kepribadian itu tidak dapat
dinilai baik atau buruk, karena bersifat netral (Suryabrata, 2003).
Dalam kamus psikologi chaplin mencatat beberapa definisi personality
menurut para ahli, diantaranya adalah yang dikemukakan oleh G. Allport.
Menurutnya, personality (kepribadian) adalah organisasi dinamis dalam individu,
terdiri dari system-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan fikirannya
secara karakteristik. Selain itu, Adler berpendapat bahwa personality (kepribadian)
adalah gaya hidup individu, atau cara yang karakteristik mereaksinya seseorang
terhadap masalah-masalah hidup termasuk tujuan-tujuan hidupp. (Chaplin, 1999).
Secara umum istilah kepribadian menunjuk kepada keseluruhan tingkah laku
individu yang dilakukan secara inten dan konsistens dalam beraksi dan berinteraksi
dengan lingkuangannya, yang memberi kesan tertentu bagi individu lain yang
berinteraksi dengannya. Kepribadian tersebut memberikan ciri khas yang
membedakannya dengan manusia yang lain, sehingga manusia dikatakan sebagai
makhluk yang memiliki k epribadian, Dengan demikian, kepribadian merupakan khas
bagi manusia, tanpa kepribadian berarti bukan manusia. (Harja Sumarna, 2004).2
B. Karakterstik kepribadian
Setiap kepribadian selalu memiliki karakteristik berbeda, tidak semua individu
mampu menampilkan secara wajar, normal, atau sehat banyak diantaranya mengalami
secara tidak sehat. Menurut Hurlock dalam Yusuf & Nurihsan (2008: 12)
mengemukakan bahwa krakterisrik penyesuaian yang sehat atau kepribadian yang
sehat (healthy personality) ditandai dengan :3
1. Mampu menilai diri secara realistik, individu yang kepribadianya sehat mampu
menilai diri apa adanya, baik kelebihan maupun kelemahannya menyangkut fisik
(postur tubuh, wajah, keutuhan, dan kesehatan) dan kemampuan (kecerdasan dan
ketrampilan).
2
Hafid Rustiawan, 2021, Potensi Kepribadian ( Faktor Essoteris Pembentukan Kepribadian,
(Tazkiyya: Jurnal Keislaman, Kemasyarakatan dan Kebudayaan, Vol.22, No.1), h.25-27
3
Mahmudatuk Himma dan Muhamad Muwidha, 2019, Analisis Pengaruh Faktor Karakteristik
Kepribadian Terhadap Kinerja Karyawan, (Adbis, Jurnal Administrasi dan Bisnis, Vol13, No.2), h.158-159
3
2. Mampu menilai situasi secara realistik. Individu dapat menghadapi situasi atau
kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerimanya secara
wajar. Dia tidak mengharapkan kondisi. Kehidupan itu sebagai suatu yang harus
sempurna.
3. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik. Individu dapat menilai
prestasinya (keberhasilan yang diperolehnya) secara realistik dan reaksinya secara
rasional. Dia tidak menjadi sombong, angkuh atau mengalami “superiority
complex”, apabila memproleh prestasi yang tinggi, atau kesuksesan dalam
hidupnya. Apabila mengalami kegagalan, dia tidak mereakisnya dengan frustasi,
tetapi dengan sikap potimistik (penuh harapan).
4. Menerima tanggung jawab. Individu sehat adalah individu yang beranggung
jawab. Diamemiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah
– masalah kehidupan yang dihadapinya.
5. Kemandirian (autonomy). Individu memiliki sifat mandiri dalam cara berpikir dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri
serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku di lingkungannya.
6. Dapat mengontrol emosi. Individu merasa nyaman dengan emosinya. Dia dapat
menghadapi situasi frustasi, depresi atau stress secara positif atau konstruktif,
tidak destruktif (merusak).
7. Berorientasi tujuan. Setiap orang mempunyai tujuan yang ingin dicapainya.
Namun, dalam merumuskan tujuan itu ada yang realistik dan ada yang tidak
realistik. Individu yang sehat kepribadiannya dapat merumuskan tujuannya
berdasarkan pertimbangan secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari
luar. Dia berupaya untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan) dan ketrampilan.
8. Berorientasi keluar. Individu yang sehat memiliki orientasi keluar (ekstrovert).
Dia bersifat respek (hormat), empati terhadap orang lain mempunyai kepedulian
terhadap situasi, atau masalah – masalah lingkungannya dan bersifat fleksibel
dalam berpikir. Barrat Leonard mengemukakan sifat –sifat individu dan menilai
orang lain seperti menghargai dan menilai orang lain seperti dirinya sendiri,
merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, dan tidak membiarkan dirinya
dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan tidak mengorbankan orang
lain karena kekecewaan dirinya.
4
9. Penerimaan sosial. Individu dinilai positif oleh orang lain mau berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial, dan memiliki sikap bersahabat dalam berhubungan dengan
orang lain.
10. Memiliki filsafat hidup. Dia mengarahkan hidupnya berdasarkan filsafat hidup
yang berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
11. Berbahagia. Individu yang sehat, situasi kehidupannya diwarnai kebahagiaan.
Kebahagiaan didukung oleh faktor – faktor achievement (pencapaian prestasi),
acceptance (penerimaan dari orang lain), dan affection (perasaan dicintai atau
disayangi orang lain).
4
Aries Fitriani, 2011, Pendekatan “Empat P” Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran,
(Cendekia, Vol.9, No.1), h.51
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Secara umum istilah kepribadian menunjuk kepada keseluruhan tingkah laku
individu yang dilakukan secara inten dan konsistens dalam beraksi dan
berinteraksi dengan lingkuangannya, yang memberi kesan tertentu bagi individu
lain yang berinteraksi dengannya.
2. Menurut Hurlock dalam Yusuf & Nurihsan (2008: 12) karakteristik keperibadian
sebagai berikut:
a. Mampu menilai diri secara realistic
b. Mampu menilai situasi secara realistic
c. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistic
d. Menerima tanggung jawab
e. Kemandirian (autonomy)
f. Dapat mengontrol emosi
g. Berorientasi tujuan
h. Berorientasi keluar
i. Penerima sosial
j. Memiliki filsafat hidup
k. Berbahagia
3. Ada tiga faktor yang menentukan perkembangan kepribadian anak:
a. faktor bawaan
b. Pengalaman awal dalam keluarga
c. Pengalaman-pengalaman dalam kehidupan selanjutnya.
B. Saran
Dengan adanya uraian diatas disarankan kepada kita semua agar dapat
memahami bagaimana itu yang dimaksud kepribadian seseorang itu.
6
DAFTAR PUSTAKA
Ansori Aan. 2020. Kepribadian dan Emosi. (Jurnal Literasi Pendidikan Nusantara. Vol1.
No.1). h.43
Fitriani Aries. 2011. Pendekatan “Empat P” Dalam Kegiatan Pendidikan dan Pembelajaran.
(Cendekia. Vol.9. No.1)