Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai Assesment mata kuliah Psikologi
Perkembangan

Dosen Assesment : Nur Khafidhoh, S.SiT, M.Kes

Disusun oleh :
Maya Kurnia Putri (P1337424420175)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN PROFESI BIDAN
KELAS ALIH JENJANG / NON REGULER A
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena dengan rahmat, dan anugerah-Nya saya dapat menyusun Makalah
ini dengan judul “PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK” yang
disusun untuk memenuhi tugas Asessment mata kuliah Psikologi
Perkembangan.
Tidak sedikit kesulitan yang saya alami dalam proses penyusunan
makalah ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang
terkait, baik secara moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut
dapat diatasi. Tidak lupa pada kesempatan ini saya menyampaikan rasa
terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing saya sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Saya menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini
saya membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu
yang akan datang. Akhir kata, besar harapan saya agar makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, November 2020

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 1
C. Tujuan............................................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................... 3
A. Tahapan Perkembangan Anak........................................................ 3
B. Aspek-aspek Perkembangan Anak.................................................. 3
C. Kegiatan Yang Sering Dilakukan Oleh Sekumpulan Anak............ 6
D. Anak-Anak Sekarang Senang Dengan Internet.............................. 8
BAB III PENUTUP.............................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi
orangtua. Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi
kehidupan mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan
anak luput dari perhatian orangtua (tanpa arahan dan pendampingan
orangtua), maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir
dan menghampiri mereka. Dan kelak, orangtua juga yang akan
mengalami penyesalan yang mendalam.
Dampak negatif dari perkembangan anak yang kurang perhatian dari
orang tuanya adalah anak menjadi nakal dan susah diatur. Dan dampak
lain yang ditimbulkan adalah perusakan moral yang dialami anak yang
kemungkinan diakibatkan dari salah bergaul dan berteman. Dan
akhirnya, anak-anak inilah yang membawa dampak buruk bagi teman-
temannya. Salah satu perusakan atau penurunan moral yang dialami
anak-anak pada saat ini adalah dengan melihat video yang seharusnya
belum pantas ditonton pada usianya. Perilaku negatif ini juga
disebabkan dari perkembangan teknologi khususnya internet. Yang
akibatnya, akan menurunkan prestasi belajar anak disekolah.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan penulis sampaikan adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah tahapan-tahapan perkembangan seorang anak?
2. Bagaimanakah aspek-aspek yang dapat perkembangan anak?
3. Apa sajakah yang sering dilakukan oleh sekumpulan anak laki-laki
usia 12-15 tahun?
4. Apakah yang menjadikan anak-anak sekarang senang dengan
internet?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang akan penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Cara tahapan-tahapan perkembangan seorang anak
2. Aspek-aspek yang dapat berhubungan dengan perkembangan anak
3. Hal-hal yang sering dilakukan oleh sekumpulan anak laki-laki
usia 12-15 tahun
4. Hal-hal yang menjadikan anak-anak sekarang senang dengan
internet
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tahapan perkembangan anak


Perkembangan anak merupakan segala perubahan yang terjadi pada usia
anak, yaitu pada masa:
1. Infancy toddlerhood (usia 0-3 tahun)
2. Early childhood (usia 3-6 tahun)
3. Middle childhood (usia 6-11 tahun)
Perubahan yang terjadi pada diri anak tersebut meliputi perubahan pada
aspek berikut:
1. Fisik (motorik)
2. Emosi
3. Kognitif
4. Psikososial

B. Aspek-aspek perkembangan anak
1. Perkembangan Fisik (Motorik)
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh kembang
kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang dilakukan
anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai
bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar
dan motorik halus.
Perkembangan motorik kasar, Kemampuan anak untuk duduk,
berlari, dan melompat termasuk contoh perkembangan motorik
kasar. Otot-otot besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh
digunakan oleh anak untuk melakukan gerakan tubuh.
Perkembangan motorik kasar dipengaruhi oleh proses kematangan
anak. Karena proses kematangan setiap anak berbeda, maka laju
perkembangan seorang anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya.
Perkembangan motorik halus, Adapun perkembangan motorik halus
merupakan perkembangan gerakan anak yang menggunakan otot-
otot kecil atau sebagian anggota tubuh tertentu.Perkembangan pada
aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar dan
berlatih. Kemampuan menulis, menggunting, dan menyusun balok
termasuk contoh gerakan motorik halus.

2. Perkembangan Emosi
Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk
mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta
bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat
dipengaruhi oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di
sekitarnya.Emosi yang berkembang akan sesuai dengan impuls
emosi yang diterimanya. Misalnya, jika anak mendapatkan curahan
kasih sayang, mereka akan belajar untuk menyayangi.
Emosi dapat dikelompokan ke dalam dua bagian, yaitu emosi
sensoris dan emosi kejiwaan (psikis).
Emosi sensoris, yaitu emosi yang di timbulkan oleh rangsangan dari
luar terhadap tubuh, seperti : rasa dingin, manis, sakit, lelah, dan
lapar.
Emosi psikis, yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan.
Yang termasuk emosi ini, diantaranya adalah :
Perasaan intelektual, yaitu yang mempunyai sangkut paut dengan
ruang lingkup kebenaran. Perasaan ini di wujudkan dalam bentuk;
(a) Rasa yakin dan tidak yakin terhadap suatu hasilkarya ilmiah.
(b) Rasa gembira karena mendapat suatu kebenaran,
(c) Rasa puas karena dapat menyelesaikan persoalan-persoalan
ilmiah yang harus di pecahkan.
Perasaan sosial, yaitu perasaan yang menyangkut hubungan dengan
orang lain, baik bersipat perorangan maupun kelompok. Wujud
perasaan ini seperti
(a) rasa solidaritas,
(b) persaudaraan (ukhuwah),
(c) simpati,
(d) kasih sayang dan sebagainya.
Perasaan susila, yaitu perasaan yang berhubungan dengan nilai-nilai
baik dan buruk atau etika (moral). Contohnya,
(a) rasa tanggung jawab (responsibility),
(b) rasa bersalah apabila melanggar norma,
(c) rasa tentram dalam menaati norma.
Perasaan keindahan (estetis), yaitu perasaan yang berkaitan erat
dengan keindahan dari sesuatu, baik bersifat kebendaan maupun
kerohanian. Perasaan ketuhanan. Salah satu kelebihan manusia
sebagai makhluk Tuhan, dianugrahi fitrah ( kemampuan atau
perasaan ) untuk mengenal Tuhannya. Dengan kata lain, manusia di
karuniai insting religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah
ini, kemudian manusia di juluki sebagai “Homo Divinans” dan “
Homo Religius” , yaitu sebagai makhluk yang berketuhanan atau
makhluk beragama.

3. Perkembangan Kognitif
Pada aspek koginitif, perkembangan anak nampak pada
kemampuannya dalam menerima, mengolah, dan memahami
informasi-informasi yang sampai kepadanya. Kemampuan kognitif
berkaitan dengan perkembangan berbahasa (bahasa lisan maupun
isyarat), memahami kata, dan berbicara.
4. Perkembangan Psikososial
Aspek psikososial berkaitan dengan kemampuan anak untuk
berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, kemampuan anak
untuk menyapa dan bermain bersama teman-teman sebayanya.
Dengan mengetahui aspek-aspek perkembangan anak, orangtua dan
pendidik bisa merancang dan memberikan rangsangan serta latihan
agar keempat aspek tersebut berkembang secara seimbang.
Rangsangan atau latihan tidak bisa terfokus hanya pada satu atau
sebagian aspek. Tentunya, rangsangan dan latihan tersebut diberikan
dengan tetap memerhatikan kesiapan anak, bukan dengan paksaan.

C. Kegiatan Yang Sering Dilakukan Oleh Sekumpulan Anak.


Pada kesempatan ini penulis melakukan penelitian mengenai perilaku
yang dialami oleh sekumpulan anak yang ada di daerah rumah tinggal
penulis dengan menggunakan metode wawancara. Dari pertanyaan
penulis mengenai, Apa sajakah yang mereka lakukan ketika mereka
berkumpul. Penulis mendapatkan bermacam-macam jawaban dari
beberapa anak yang penulis wawancarai.
Yang sering mereka lakukan ketika sedang berkumpul adalah main alat
musik seperti gitar dan bernyanyi-nyanyi di salah satu rumah
sekumpulan anak tersebut.
Dalam hal ini, yang berkembang pada diri anak adalah perkembangan
fisik karena anak melatih tangan-tangannya bagaimana cara bermain
gitar. Selain itu juga merupakan perkembangan kognitif, karena dari
bermain gitar anak mendapatkan tambahan ilmu berupa bagaimana
memegang kunci-kunci dalam bermain gitar, bagaimana membaca
tangga nada, dan bagaimana cara memetik gitar. Selain itu, yang tak
kalah seru jawab si A (salah satu anak dari kumpulan tersebut) adalah
OL singkatan dari kata on line atau ngenet, yaitu dengan membuka
game online dan facebook atau yang dikenal dengan FB dan layanan
internet lainnya.
Memang tak bisa dipungkiri bahwa anak mengalami perkembangan
kognitif jadi ia merasa ingin tahu dengan suatu perkembangan yang
terbaru. Dan merasa malu jika tidak tahu tentang sesuatu yang sedang
populer atau juga yang lagi hot-hotnya.
Dari kegiatan diatas perkembangan psikososial juga muncul karena jika
seorang anak tidak memiliki hubungan pertemanan atau kekerabatan
yang baik dengan temannya, maka ia secara otomatis tidak akan tahu
mengenai sesuatu yang lagi populer dibicarakan oleh anak-anak
seusianya. Sehingga setiap anak membutuhkan komunikasi yang baik
dengan sesama teman seumurannya agar tidak dikucilkan dengan teman
yang lainnya.
Selain itu, yang sering kami lakukan jawab si Y adalah ngomongin soal
cewek yang lagi di taksir oleh salah satu anak untuk dijadikan bahan
gurauan atau ledekan. Memang tidak bisa dipungkiri pada usia 12-15 th
merupakan usia yang sedang labil-labilnya, apalagi soal asmara. Dalam
hal ini, di dalam diri anak mengalami perkembangan emosi yaitu
perasaan sayang selain dengan orangtua dan teman juga dengan lawan
jenisnya. Perkembangan psikososial juga muncul dari kegiatan tersebut
karena anak memiliki keinginan untuk berteman, bermain, dan menjalin
hubungan dengan lawan jenisnya. Tahapan ini merupakan tahapan yang
normal karena setiap anak pasti akan mengalami hal yang sama.

D. Anak-Anak Sekarang Senang Dengan Internet


Internet siapa yang tak kenal dengan internet hampir semua orang
membutuhkannya. Apalagi untuk kalangan anak muda kata-kata itu
sangat akrab ditelinga mereka. Banyak diantara mereka
menggunakannya untuk kegiatan positif. Seperti dari hasil pengamatan
yang penulis peroleh anak-anak disekitar ditempat tinggal penulis
menggunakan internet untuk mengerjakan tugas, mencari lagu-lagu, dan
untuk memperbanyak teman didunia maya.
Tapi selain itu internet juga membawa dampak yang buruk bagi anak
karena dengan internet anak-anak menjadi malas belajar. Seperti yang
penulis dengar sendiri dari pernyataan narasumber, bahwa jika mereka
sudah main game di internet mereka jadi malas untuk belajar. Dan
akibatnya sudah bisa ditebak prestasi mereka disekolah pasti akan
turun.
Lalu bagaimana dengan orang tuanya apa tidak marah, mereka
menjawab ”ya marah tapi kan abis itu selesai”. Begitu gampang mereka
menjawab ”ya”, mungkin itu disebabkan karena mereka sudah kebal
dengan omelan dari orang tuanya. Sehingga mereka sudah tidak takut
lagi.
Hal itu terjadi karena anak-anak yang penulis amati adalah anak-anak
yang memang orang tuanya sibuk, sebagian dari mereka dirumah
sendiri karena kedua orang tuanya bekerja dan mungkin juga orang
tuanya sudah lelah memberitahu anaknya jadi mereka hanya
membiarkannya saja. Selain dari yang tadi diungkapkan, ada satu
pernyataan lagi yang dikeluarkan oleh salah satu anak yang membuat
penulis sangat terkejut, ternyata melalui internet anak-anak tersebut
dapat melihat tayangan yang berbau pornografi. Dan inilah yang juga
menjadi salah satu alasan mengapa internet banyak diminati oleh anak
muda.
Berdasarkan dari yang penulis amati tiga dari lima anak telah menonton
BF yaitu suatu tayangan orang dewasa yang tidak sepantasnya ditonton
oleh anak-anak. Dan akibat yang ditimbulkan, apalagi selain perusakan
moral anak.
Hal ini sungguh disayangkan karena sesuatu yang berbau seks akan
disimpan dan melekat pada otak kanan anak. Sehingga gambaran-
gambaran itu akan selalu diingat oleh anak. Akibatnya anak menjadi
malas belajar dan lebih senang untuk selalu membayang-bayangkan di
dalam pikirannya.
Terbukti dengan hasil penelitian penulis bahwa pada penerimaan raport
kemarin khususnya bagi anak-anak yang telah menonton tayangan
tersebut mengalami penurunan nilai / prestasi dibanding dengan
nilainya tahun kemarin.
Dari hal tersebut perlulah sikap waspada dari orang tuanya dan orang
tua perlu menambahkan perhatian pada anaknya, agar anaknya kelak
tidak hancur dengan kenakalanya yang diakibatkan dari kelalaiannya
sebagai orang tua.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi orangtua.
Sebab, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan
mereka pada masa mendatang. Ancaman internet terutama situs-situs
pornografi terhadap anak yang demikian besar bila tidak dicermati
akan dapat merusak moral anak Indonesia. Mungkin akan banyak
anak Indonesia akan terbius oleh pesona pornografi sehingga
perkembangan mental dan moralnya akan pasti mengganggu kualitas
hidup dan prestasinya. Bila ini terjadi efek domino dan mata rantai
yang diakibatkan oleh paparan pornografi terhadap anak akan
menimbulkan persoalan bangsa yang lebih besar lagi.

B. Saran
Perkembangan anak memerlukan banyak perhatian dari orang tua,
untuk itu orang tua perlu memberikan arahan dan mendampingi
anaknya pada setiap masa perkembangannya. Tetapi sikap perhatian
yang berlebihan dari orang tua juga tidak baik karena anak juga akan
melakukan perlawanan sebagai bentuk protes. Dan apabila anak sudah
melakukan protes maka anak tersebut akan sulit untuk diatur.
Oleh karena itu orangtua juga harus bisa menjadi sahabat yang baik
bagi anaknya, karena dampak negatif dari internet berupa pornografi
tidak bisa dengan mudah dicegah oleh orang tua sebab itu juga akibat
dari pergaulan anak. Dan tidak mungkin juga orang tua membatasi
dengan siapa anaknya berteman karena itu akan mengganggu
kemerdekaan anak. Tapi diharapkan dengan memberikan pemahaman
pada anak dapat meminimalisir dampak negatif dari internet, karena
anak dapat membedakan mana yang baik untuk dirinya dan mana yang
tidak baik untuk dirinya. Jadi anak akan tumbuh sesuai dengan yang
diharapkan orang tuanya dan tidak ada kata penyesalan yang terlambat
dari orang tua.
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., M.Pd. 2011. Psikologi Perkembangan


Anak dan Remaja. Bandung. Rosda
http://id.wikipedia.org (Di akses pada 7 November 2020, Pukul 14.20)
http://weningistriyani.wordpress.com/2011/11/11/aspek-aspek-
perkembangan-anak/ (Di akses pada 7 November 2020, Pukul 14.00)
http://arinnie.blogspot.com/p/perkembangan-anak.html (Di akses pada 7
November 2020, Pukul 13.30)
http://gilatugas.blogspot.com/p/aspek-perkembangan.html (Di akses pada
7 November 2020, Pukul 13.40)

Anda mungkin juga menyukai