Anda di halaman 1dari 35

TEORI ASAL MULA NEGARA, TERJADINYA NEGARA

DAN LENYAPNYA NEGARA

Dosen Pengampu : H. Riswandi, SH., M.Pd

Nama : Hariani Pinti

Mata Pelajaran : Ilmu Negara


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah negara tentunya sudah familiar terdengar ditelinga. Istilah ini pun sering
menjadi bahan perbincangan kita setiap hari.Bahkan,sekarang ini kita tinggal disebuah negara
yang bernama Indonesia.Selain itu bila kita berbicara mengenai negara, maka terbesit
pertanyaan dibenak kita mengenai apa sebenarnya negara itu?, bagaimana terbentuknya dan
kalau sudah terbentuk apakah bisa runtuh?, dan apa saja yang menyebabkan sebuah negara
bisa runtuh?
Dari pemaparan singkat diatas saya tidak akan membahas sekedar tentang pengertian
negara saja melainkan asal mula negara serta tenggelamnya melalui berbagai teori yang ada
baik itu teori yang dikemukakan para ahli seperti Plato yang berpendapat bahwa negara itu
timbul dan ada karena adanya kebutuhan dan keinginan manusia yang beraneka macam, yang
menyebabkan mereka harus bekerjasama untuk memenuhi kebutuhan mereka.Kesatuan
masyarakat inilah yang kemudian disebut masyarakat atau negara.
Selain Plato ada juga Hobbes yang berpendapat bahwa negara terbentuk melalui suatu
perjanjian.Perjanjian ini terbentuk karena keadaan manusia sebelum terbentuk negara akan
saling bermusuhan dan saling menganggap lawan sehingga timbul peperangan.Untuk itulah
diadakan perjanjian dengan tujuan agar setiap manusia dalam negara yang diperjanjikan
dapat bekerja untuk memiliki sesuatu dan tidak selalu terancam jiwanya.
Setelah mengetahui asal mula negara kita juga harus mengetahui tentang
tenggelamnya suatu negara.Suatu negara dapat dikatakan sebuah negara apabila memenuhi
unsur-unsur negara yang terdapat dalam Konvensi Montevidio,1993.Unsur-unsur yang akan
dibahasa adalah rakyat,pemerintah,dan wilayah.Unsur-unsur inilah yang dapat menyebabkan
tenggelamnya suatu negara karena apabila sebuah negara kehilangan unsur-unsur tersebut
negara itu akan runtuh.Selain itu juga ada teori-teori yang membahas tentang tenggelamnya
suatu negara seperti teori organis,teori anarkis,teori marxis,serta peperangan.
Terbentuknya Negara Indonesia tidak lain memiliki suatu tujuan yang mulia yaitu
mendorong dan menciptakan kesejahteraan umum dalam payung Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Tujuan atau cita-cita tersebut tercermin dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dalam alinea ke-
4 (empat) yaitu: “Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial”.

Negara merupakan suatu


tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan. Sohieno
mengatakan bahwa negara
timbul akibat dari
perpindahan setiap manusia
dari waktu ke waktu dan
kemudian menetap di suatu
wilayah tertentu dan
membentuk kelompok, yang
awal mulanya manusia hidup
secara bebas dan tidak teratur
berkembang menjadi hidup
yang terstruktur dan
mempunyai aturan dalam
berkehidupan berbangsa dan
1
bernegara. Terdapat
beberapa teori yang
mengatakan mengenai muncul
dan hilangnya suatu negara
yang terbagi dari beberapa
sejarawan dan zaman seperti,
Romawi, Yunani, abad
pertengahan dan zaman
renaissance. Dari beberapa
teori yang dikemukakan
bahwa teori asal mula
terbentuknya suatu negara
dikenal dengan teori
ketuhanan, teori hukum alam,
teori kekuasaan, teori
perjanjian masyarakat, dan
teori kekeluargaan.
George Jellineck dan Jean
Bodin mengatakan bahwa
negara itu harus
berdaulat, karena apabila
suatu negara tidak memiliki
yurisdiksi dan hukum
yang mengaturnya maka akan
2
runtuh dengan sendirinya.
Selain itu negara yang
sebelumnya tidak ada dapat
muncul menjadi suatu negara
yang berdaulat, negara
berdaulat yang sudah memiliki
rakyat, pemerintahan dan
wilayah itu dapat juga
mengalami kehancuran dan
lenyap. Alasan dari lenyapnya
suatu negara juga
tidak dapat dipungkiri dan
dihindari apabila
masyarakatnya sendiri yang
tidak
menjaga keutuhan suatu
negara itu. Hal ini dibuktikan
dari beberapa fakta yang
menyebutkan bahwa negara
dapat lenyap, seperti kondisi
alam, factor sosial.
Kondisi alam yang sudah tidak
memungkinkan bagi negara itu
tetap bertahan
adalah dengan terlihat kondisi
lingkungan yang masih layak
atau tidak bagi
1 Sohieno, Ilmu Negara. Cetakan
Ke-III, (Yogyakarta: Liberty, 2000)
Hal. 1.
2 I Gede Pantja Astawa, “Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara.
(Bandung: Refika Aditama, 2009),
hal. 60. Negara merupakan
suatu tempat yang terdiri
dari sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan. Sohieno
mengatakan bahwa negara
timbul akibat dari
perpindahan setiap manusia
dari waktu ke waktu dan
kemudian menetap di suatu
wilayah tertentu dan
membentuk kelompok, yang
awal mulanya manusia hidup
secara bebas dan tidak teratur
berkembang menjadi hidup
yang terstruktur dan
mempunyai aturan dalam
berkehidupan berbangsa dan
1
bernegara. Terdapat
beberapa teori yang
mengatakan mengenai muncul
dan hilangnya suatu negara
yang terbagi dari beberapa
sejarawan dan zaman seperti,
Romawi, Yunani, abad
pertengahan dan zaman
renaissance. Dari beberapa
teori yang dikemukakan
bahwa teori asal mula
terbentuknya suatu negara
dikenal dengan teori
ketuhanan, teori hukum alam,
teori kekuasaan, teori
perjanjian masyarakat, dan
teori kekeluargaan.
George Jellineck dan Jean
Bodin mengatakan bahwa
negara itu harus
berdaulat, karena apabila
suatu negara tidak memiliki
yurisdiksi dan hukum
yang mengaturnya maka akan
2
runtuh dengan sendirinya.
Selain itu negara yang
sebelumnya tidak ada dapat
muncul menjadi suatu negara
yang berdaulat, negara
berdaulat yang sudah memiliki
rakyat, pemerintahan dan
wilayah itu dapat juga
mengalami kehancuran dan
lenyap. Alasan dari lenyapnya
suatu negara juga
tidak dapat dipungkiri dan
dihindari apabila
masyarakatnya sendiri yang
tidak
menjaga keutuhan suatu
negara itu. Hal ini dibuktikan
dari beberapa fakta yang
menyebutkan bahwa negara
dapat lenyap, seperti kondisi
alam, factor sosial.
Kondisi alam yang sudah tidak
memungkinkan bagi negara itu
tetap bertahan
adalah dengan terlihat kondisi
lingkungan yang masih layak
atau tidak bagi
1 Sohieno, Ilmu Negara. Cetakan
Ke-III, (Yogyakarta: Liberty, 2000)
Hal. 1.
2 I Gede Pantja Astawa, “Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara.
(Bandung: Refika Aditama, 2009),
hal. 60.

Negara merupakan suatu


tempat yang terdiri dari
sebuah wilayah,
pemerintah dan masyarakat
yang tinggal pada negara
tersebut. Selain itu negara
juga merupakan yang
isinya terdiri dari berbagai
jabatan – jabatan yang
memiliki fungsinya masing
– masing untuk mengurus
negara yang disebut
pemerintahan. Sohieno
mengatakan bahwa negara
timbul akibat dari
perpindahan setiap manusia
dari waktu ke waktu dan
kemudian menetap di suatu
wilayah tertentu dan
membentuk kelompok, yang
awal mulanya manusia hidup
secara bebas dan tidak teratur
berkembang menjadi hidup
yang terstruktur dan
mempunyai aturan dalam
berkehidupan berbangsa dan
1
bernegara. Terdapat
beberapa teori yang
mengatakan mengenai muncul
dan hilangnya suatu negara
yang terbagi dari beberapa
sejarawan dan zaman seperti,
Romawi, Yunani, abad
pertengahan dan zaman
renaissance. Dari beberapa
teori yang dikemukakan
bahwa teori asal mula
terbentuknya suatu negara
dikenal dengan teori
ketuhanan, teori hukum alam,
teori kekuasaan, teori
perjanjian masyarakat, dan
teori kekeluargaan.
George Jellineck dan Jean
Bodin mengatakan bahwa
negara itu harus
berdaulat, karena apabila
suatu negara tidak memiliki
yurisdiksi dan hukum
yang mengaturnya maka akan
2
runtuh dengan sendirinya.
Selain itu negara yang
sebelumnya tidak ada dapat
muncul menjadi suatu negara
yang berdaulat, negara
berdaulat yang sudah memiliki
rakyat, pemerintahan dan
wilayah itu dapat juga
mengalami kehancuran dan
lenyap. Alasan dari lenyapnya
suatu negara juga
tidak dapat dipungkiri dan
dihindari apabila
masyarakatnya sendiri yang
tidak
menjaga keutuhan suatu
negara itu. Hal ini dibuktikan
dari beberapa fakta yang
menyebutkan bahwa negara
dapat lenyap, seperti kondisi
alam, factor sosial.
Kondisi alam yang sudah tidak
memungkinkan bagi negara itu
tetap bertahan
adalah dengan terlihat kondisi
lingkungan yang masih layak
atau tidak bagi
1 Sohieno, Ilmu Negara. Cetakan
Ke-III, (Yogyakarta: Liberty, 2000)
Hal. 1.
2 I Gede Pantja Astawa, “Memahami
Ilmu Negara dan Teori Negara.
(Bandung: Refika Aditama, 2009),
hal. 60.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa saja teori asal mula negara?
2. Apa saja teori terjadinya Negara?
3. Apa saja teori lenyapnya negara?

C. Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Untuk mengetahui teori asal mula negara.
2. Untuk mengetahui teori terjadinya negara.
3. Untuk mengetahui lenyapnya negara.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Asal Mula Negara


Negara dalam pengertian sederhana dapat dipandang sebagai suatu orgaisasi dalam
suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.Dalam
perngertian lain negara didefinisikan sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan
gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Asal mula negara adalah alasan yang mendasari
sebuah negara terbentuk atau bagaimana sebuah negara terbentuk.Hal ini dapat kita ketahui
melalui beberapa teori yang ada baik teori universal ataupun pendapat ahli.Teori teori
tersebut antara lain:
1. Teori Ketuhanan
Teori ini menganggap bahwa asal mula negara dan kekuasaan seorang penguasa
adalah semata mata berasal dari Tuhan.Pelopor teori ini antara lain Agustinus,Thomas
Aquino,dan Frederick Julius Shal.Teori ini pada prinsipnya mengandung 3 pokok
masalah yaitu,
a. Negara itu dibentuk dibawah kuasa Tuhan
b. Kekuasaan seorang Raja adalah atas pemberian Tuhan
c. Mereka menganggap bahwa tidak ada kedaulatan selain kedaulatan Tuhan
2. Teori Kekuatan
Kekuatan menjadi sumber dan pencipta negara, negara dilahirkan karena
pertarungan kekuatan dimana yang paling kuat yang akan merupakan pemenang dan
sekaligus pembentuk negara.Faktor kekuatan itu juga dapat berupa kekuatan ekonomi
dan otak.Tokoh dari teori ini antara lain: Ludwig Gunplowitz,Karl Marx,dan
Machiavelli.Beberapa pandangan dari teori kekuatan adalah:
a. Negara adalah ssuatu organisasi dari kekuasaan yang kuat untuk menindak
organisasi yang lemah
b. Negara adalah alat kaum kapitalis yang menguasai alat-alat produksi
c. Negara adalah organisasi pemaksa
3. Teori Juridis
Teori ini dibagi menjadi beberapa teori yaitu :
a. Teori Patrialchal,bahwa pemimpin pertama dari manusia itu adalah semula dari
seorang bapak yang merupakan kepala keluarga kecil,yang kemudian akan menjadi
keluarga yang lebih besar yang akhirnya membentuk suatu masyarakat,dan
masyarakat membentuk suatu negara dengan garis bapak sebagai pimpinan.
b. Teori Matrialchal,hampir sama dengan teori patrialchal hanya saja pada teori ini
garis ibu.
c. Teori Patrimonial,gabungan antara teori patrialchal dan matrialchal
4. Teori Perjanjian(Kontrak Sosial)
Negara merupakan hasil daripada perjanjian individu-individu yang padamulanya
tidak memiliki suatu organisasi pemerintah.Dalam sejarahdunia dan manusia itu
hiduonya dipisahkan dalam 2 periode yaitu periode sebelum ada negara(pra negara)
dimana manusia hidu di alam bebas dan oleh karena itu disebut alamiah(manusia in
abstako),hukum yang menguasai adalah hukum alam.Pada suatu saat manusia in abstako
ini sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian membuat suatu organisasi yang akhirnya
disebut negara.
Teori-teori asal mula negara menurut para ahli:
1. Plato
Plato berpendapat bahwa negara itu timbul dan ada karena adanya kebutuhan dan
keinginan manusia yang beraneka macam, yang menyebabkan mereka harus bekerjasama
untuk memenuhi kebutuhan mereka.Kesatuan masyarakat inilah yang kemudian disebut
masyarakat atau negara.
2. Cicero
Cicero berpendapat bahwa adanya negara merupakan suatu keharusan atau
kemestian yang harus didasarkan atas rasio murni manusia yang sedang didasarkan pada
hukum kodrat,yaitu manusia cenderung untuk berkelompok yang selanjutnya
membentuk negara secara rasionil.
3. F.Oppenheimer
Ia berpendapat bahwa negara itu merupakan suatu alat dari golongan yang kuat
untuk melaksanakan suatu tertib masyarakat kepada golongan yang lemah dengan tujuan
penghisapan ekonomis terhadap golognan yang lemah tersebut.
4. Karl Marx
Menurut Karl Marx negara itu adalah penjelmaan dari pertentanngan kekuatan
ekonomi.Negara hanya dipergunakan sebagai alat dari mereka yang kuat untuk menindas
golongan-golongan yang lemah ekonominy.Golongan yang kuat adalah mereka yang
memiliki alat-alat produksi.

B. Teori Terjadinya Negara


Adapun beberapa teori tentang terbentuknya suatu negara yakni sebagai berikut :
1. Teori Ketuhanan
Dasar pemikiran teori ini adalah suatu kepercayaan bahwa segala sesuatu yang
ada atau terjadi di alam semesta ini adalah semua kehendak Tuhan, demikian pula
dengan negara terjadi karena kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan terjadi tanpa
kehendak-Nya. Friederich Julius Stahl (1802-1861) menyatakan bahwa negara tumbuh
secara berangsur-angsur melalui proses evolusi, mulai dari keluarga, menjadi bangsa dan
kemudian menjadi negara. “Negara bukan tumbuh disebabkan berkumpulnya kekuatan
dari luar, melainkan karena perkembangan dari dalam. Ia tidak tumbuh disebabkan
kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan,” . Ciri negara yang menganut teori
Ketuhanan dapat dilihat pada UUD berbagai negara yang antara lain mencantumkan
frasa: “Berkat rahmat Tuhan …” atau “By the grace of God”.
2. Teori Kenyataan
Teori ini menganggap bahwa timbulnya suatu negara karena soal kenyataan.
Yang artinya bahwa apabila unsur-unsur negara sudah terpenuhi misal : wilayah,
penduduk, adanya pemerintah, dan adanya pengakuan dari negara lain. Maka pada saat
itu negara itu menjadi suatu kenyataan.
3. Teori Perjanjian
Teori ini dibuat berdasarkan anggapan bahwa sebelum ada negara, manusia hidup
sendiri-sendiri dan berpindah-pindah. Pada waktu itu belum ada masyarakat dan
peraturan yang mengaturnya sehingga kekacauan mudah terjadi. Maka, dibuatlah
perjanjian masyarakat. Perjanjian antar kelompok manusia yang melahirkan negara dan
perjanjian itu sendiri disebut pactum unionis. Bersamaan dengan itu terjadi pula
perjanjian yang disebut pactum subiectionis. Isi pactum subiectionis adalah pernyataan
penyerahan hak-hak alami kepada penguasa dan berjanji akan taat kepadanya.
Teori ini banyak dipilih oleh masyarakat, termasuk di Indonesia. Berbagai
tuntutan elemen masyarakat, mulai dari lembaga swadaya masyarakat, mahasiswa,
organisasi sosial, partai politik, para tokoh masyarakat dan dari kalangan ilmuwan,
menghendaki adanya kontrak sosial dan kontrak politik antara masyarakat dengan para
pemimpin bangsa, para penguasa yang akan memegang kebijakan moneter dalam
menyelenggarakan pemerintahan.
4. Teori Kekuasaan
Teori Kekuasaan menyatakan bahwa negara terbentuk berdasarkan kekuasaan.
Orang kuatlah yang pertama mendirikan negara, karena dengan kekuatannya itu ia
berkuasa memaksakan kehendaknya terhadap orang lain. Dengan demikian pembentukan
negara dapat terjadi karena proklamasi, peleburan dan penguasaan atau pemberontakan.
5. Teori Daluarsa
Teori daluwarsa adalah teori yang menganggap adanya negara karena kekuasaan
dari raja, yang sudah lama (kadaluarsa) mempunyai kerajaan dan akhirnya menjadi hak
miliknya karena kebiasaan sudah lama memiliki kekuasaan. Namun dalam teori ini raja
bertahta tidak karena memiliki kekuasaan (Jure devino) melainkan berdasarkan
kebiasaan menjadi raja (jure consetudinario).
6. Teori Organis
Menurut teori organis, negara bagaikan makhluk hidup. Individu yang merupakan
komponen negara dianggap sebagai sel-sel dari makhluk hidup . Kehidupan korporal dari
negara dapat disamakan sebagai tulang belulang manusia. UU sebagai urat saraf, raja
(kaisar) sebagai kepala dan para individu sebagai daging. Ideologi negara sama dengan
fisiologi makhluk hidup, kelahiran, pertumbuhan, perkembangan dan kematiannya.
7. Teori Alamiah
Teori ini menganggap bahwa negara adalah ciptaan alam karena manusia
dianggap sebagai mahluk sosial dan sekaligus mahluk politik. Oleh karena itu, manusia
ditakdirkan untuk hidup bernegara. Jadi dalam situasi dan kondisi setempat yang ada,
negara terbentuk dengan sendirinya.
8. Teori Historis
Teori ini menganggap bahwa lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi timbul
secara evolusioner sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Oleh karenanya
lembaga-lembaga sosial kenegaraan itu dipengaruhi oleh situasi dan kondisi dari
lingkungan setempat, waktu, dan tuntutan zaman sehingga secara historis berkembang
menjadi negara-negara seperti yang kita lihat sekarang ini.
9. Teori Filosofis
Teori Filosofis ini juga dikenal sebagai teori idealistis, teori mutlak, teori
metafisis. Teori ini bersifat filosofis karena merupakan renungan-renungan tentang
negara dan bagaimana negara itu seharusnya ada. Bersifat idealis karena merupakan
pemikiran tentang negara sebagaimana negara itu seharusnya ada, “Negara sebagai ide”
bersifat mutlak karena melihat negara sebagai suatu kesatuan yang omnipeten dan
omnokompeten. Bersifat metafisis karena adanya negara terlepas dari individu yang
menjadi bagian dari bangsa. Negara mempunyai atau memiliki kemauan sendiri,
kepentingan sendiri, dan nilai moral sendiri.

10. Teori Patrilineal dan Matrilineal


Teori ini menganggap bahwa negara itu timbul dari perkembangan kelompok
keluarga yang dikuasai oleh garis keturunan Ayah (Patrilineal) atau garis keturunan Ibu
(Matrilineal). Keluarga tersebut berkembang menurut garis keturunan yang ada dan
menjadi benih-benih negara sampai terbentuk pemerintahan.
C. Teori Lenyapnya Negara

2. Negara merupakan
suatu tempat yang
terdiri dari sebuah
wilayah,
3. pemerintah dan
masyarakat yang tinggal
pada negara tersebut.
Selain itu negara
4. juga merupakan
yang isinya terdiri
dari berbagai jabatan
– jabatan yang
5. memiliki fungsinya
masing – masing
untuk mengurus negara
yang disebut
6. pemerintahan.
Sohieno mengatakan
bahwa negara timbul
akibat dari
7. perpindahan setiap
manusia dari waktu ke
waktu dan kemudian
menetap di suatu
8. wilayah tertentu dan
mem
1. Teori organis
Tokoh-tokoh teori organis, diantaranya adalah Herbert Spencer, F. J.
Schmitthenner , Gonstantin Frantz, dan Bluntsehi. Para penganut teori ini berpandangan
bahwa negara dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup, seperti manusia, hewan,
dan tumbuhan. Individu yang merupakan komponen-komponennegara diibaratkan
sebagai sel-sel dari makhluk hidup.
Sebagai suatu organisme, negara tidak akan lepas dari kenyataan dan
perkembangannya dari mulai berdiri, berkembang, besar, kokoh, dan kuat. Kemudian,
melemah sampai akhirnya tidak mampu lagi untuk mempertahankan eksistensinya
sebagai negara. Setelah itu, lenyap dari percaturan dunia.
2. Teori Anarkis
Menurut teori ini, negara merupakan suatu bentuk susunan tata paksa yang sesuai
jika diterapkan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang masih primitif. Teori ini tidak
cocok bagi masyarakat modern yang beradab dan bertatakrama. Para penganut teori ini
berkeyakinan bahwa pada suatu saat negara pasti akan lenyap dan muncul lah
masyarakat yang penuh kebebasan dan kemerdekaan, tanpa paksaan, tanpa
pemerintahan, serta tanpa negara.
Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa
segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga
yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara,
pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan atau dihancurkan. Penganut teori
ini antara la\in William Godwin, Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael Bakounin.
3. Teori Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl
Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem
sosial, dan sistem politik. Penganut teori ini disebut Marxis. Teori ini merupakan dasar
teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto komunis yang dibuat
oelh Marx dan sahabatnya, Friedrich Engels.
Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia
menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum
proleter. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam
dengan upah minimum, sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis.
4. Teori Mati Tuanya Negara
Menurut teori ini, negara sebagai suatu susunan tata paksa tidak perlu dihapus
atau diperangi, karena keberadaannya, berdirinya, atau hilangnya negara sesuai dengan
hukum yang berlaku. Dengan kata lain, negara akan berdiri atau lenyap menurut syarat-
syarat objektifnya sendiri. Jika syarat-syarat untuk berdirinya suatu negara terpenuhi,
negara akan tetap berdiri. Sebaliknya, apabila persyaratan tidak terpenuhi dengan
sendirinya negara akan lenyap atau hilang.
Prof. Wirjono Prodjodikoro berpendapat, bila negara dianggap berhenti, hancur
atau jatuh maka unsut wilayah, dan masyarakat tetap ada, hanya unsur pemerintahannya
yang musnah. Di Indonesia pernah terjadi pada Zaman Sriwijaya, di abad VII pernah
jaya namun kemudian tenggelam. Demikian juga dengan kerajaan Majapahit, tapi unsur
daerah dan rakyatnya tetap ada yang hilang unsur pemerintahannya saja.
Selain teori-teori tersebut, hilang atau lenyapnya suatu negara dapat disebabkan
oleh dua faktor yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Alam
Yang dimaksud dengan hilangnya negara karena faktor alam adalah suatu negara
yang sudah ada, tetapi dikarenakan faktor alam negara tersebut menjadi lenyap. Karena
disebabkan oleh alam maka wilayah dari negara tadi akan hilang dan hilangnya wilayah
tadi berarti, hilanglah negara itu dari dunia kenegaraan. Hilangnya negara karena faktor
alam, misalnya dapat disebabkan oleh :
 Gunung Meletus
 Pulau yang terendam air laut, atau bencana alam yang lainnya.
Contoh wilayah negara yang lenyap di karenakan faktor alam, misalnya adalah
bisa kita ketahui yang mana dulunya pulau Jawa dan Sumatra itu sebenarnya menyatu
tapi dikarenakan sebagian wilayah pulau tersebut ditelan oleh air laut yang menurut para
ahli hal tersebut dikarenakan meletusnya gunung krakatau pada 416 masehi yang lalu,
kemudian membentuk daratan yang disebut sunda besar.
2. Faktor Sosial
Yaitu suatu negara yang sudah ada dan diakui oleh negara lain, tetapi
dikarenakan oleh faktor sosial negara itu menjadi hilang dan lenyap. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain :
a. Karena adanya Revolusi (kudeta yang berhasil)
Revolusi berarti suatu pergantian tatanan sosial. revolusi menstranfer
kekuasaan dari tangan-tangan kelas yang telah kehabisan tenaganya kepada kelas lain
yang berada di atas kekuasaan. Runtuhnya negara karena revolusi sebabnya banyak
dipengaruhi oleh faktor internal sebuah negara dalam menjalankan fungsinya.
Menurut Mac Iver, ada dua cara atau sebab lenyapnya negara, yaitu : cara peperangan
atau pemberontakan, dikarenakan revolusi (cara secundaire wording), dan cara
evolusioner, karena pertentangan intern atau percektokan dinasti (cara premaire
wording).
b. Karena adanya Penaklukan
Penaklukkan terjadi jika suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian
diduduki oleh suatu bangsa.
c. Kerena adanya Persetujuan
d. Karena adanya Penggabungan
Negara yang telah
ada di dalam
lingkup kenegaraan
dapat terjadi
keruntuhan, negara
dapat tenggelam,
negara dapat lenyap.
Terdapat teor-teori
mengenai lenyapnya
negara. Teori-teori
tersebut yakni :
•Teori Organis
Dalam teori organis,
negara dipandang
sebagai suatu
organisme yang suatu
saat tertentu akan
lenyap. Teori ini dianut
oleh Herbert
Spences. Teori ini
berkembang pada abad
XIX (19) yang
memandang negara
sebagai organisme.
Teori ini
berkembang seiring
perkembangan ilmu
pengetahuan terutama
biologi, dengan
ditemukannya sistem
sel pada binatang
dan tumbuhan dan
teori evolusi dari
Darwin. Penganut teori
ini memperkuat
argumentasinya
dengan mengambil
beberapa contoh,
yaitu : Mesir,
Babilonia,
Persia, Phunisia,
Romawi, dan lain-lain
yang semuanya
menjalani dari Negara
kecil, hingga besar dan
kuat dan akhirnya
menjadi kecil kembali,
lemah dan
akhirnya lenyap.
Namun tidak pula
semua organisme mati
karena tua, maka
negara pun juga
demikian, ada yang
hancur karena
peperangan walaupun
belum
tua. Bluntschi
memandang negara
terjadi tidak langsung
karena karya manusia.
Negara adalah zat yang
hidup yang tumbuh
baik di dalam maupun
di luar dan
berkembang seperti
organisme biologis.
Negara adalah suatu
unit besar yang
akan menua dan mat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan diatas penulis menyimpulkan bahwa negara adalah organisasi yang
terbentuk berdasarkan perjanjian antara individu-individu masyaralat baik dikarenakan
paksaan ataupun karena kesadaran masyarkat tersebut untuk mencapai tujuan mereka,didalam
masyarakat tersebut tentu ada pihak yang kuat dan ada yang lemah sehingga pihak yang kuat
akan memimpin namun ada hukum yang mengatur kekuasaan pihak yang kuat agar terdapat
keseimbangan.
Selain itu dapat juga kita simpulkan bahwa asal mula suatu negara berhubungan
dengan tenggelamnya atau runtuhnya suatu negara juga berlaku sebaliknya faktor penyebab
tenggelamnya suatu negara dapat menjadi faktor munculnya sebuah negara.Seperti faktor
peperangan,dimana negara-negara berperang sampai akhirnya pihak yang kalah akan
mengalami krisis dan akhirnya hancur layaknya negara Jerman sebagai pihak yang kalah
dalam PD II dihancurkan pasukan Sekutu dan dibentuk 2 negara baru.
Tenggelamnya suatu negara dapat kita ambil kesimpulan dari terori organisme dimana
teori ini menganggap negara sebagai organisme dimana negara akan lahir dan berkembang
hingga dewasa dan akhirnya negara pasti akan mati layaknya makhluk hidup didunia ini
sehingga teori yang paling tepat untuk menjelaskan dan menggambarkan tenggelamnya suatu
negara juga bagaimanapun asal mula negara berdasarkan teori-teori diatas pada akhirnya
negara akan mengikuti tahap-tahap perkembangan organisme.

B. Saran
Penulisan makalah ini, penulis berharap agar pembaca yang tentunya akan menjadi
calon guru dapat memahami apa saja unsur-unsur yang ada dalam sebuah indikator. Kelak
makalah tentang indikator ini dapat membatu calon guru dalam kegiatan proses
pengembangan pembelajaran. Penulis sadar makalah ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, Moh. dan Bintan R. Saragih. 2008. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Busroh, Abu Daud. 2011. Ilmu Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Satriawan, Iwan dan Siti Khoiriah. 2016. Ilmu Negara. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Budiardjo, Miriam. 2013. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Soehino. 1986. Ilmu Negara.Jakarta: Liberty.

Anda mungkin juga menyukai