ILMU NEGARA
KELOMPOK 2 :
FAKULTAS HUKUM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini dalam bentuk maupun isinya sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi
pembaca.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Negara, bapak Ari Sukady Talaba, S H., M.H. yang telah memberikan tugas
makalah ini kepada kami.
Dalam penulisan makalah ini, kami masih merasa banyak sekali kekurangan.
Baik itu kekurangan dalam teknis penulisan maupun materi. Untuk itu, kritik dan
saran sangat kami butuhkan dan kami harapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………….………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….ii
BAB I…………………………………………………………………………….1
BAB II……………………………………………………………………………4
BAB III…………………………………………………………………………...5
3.1 Simpulan……………………………………………………………………...5
3.2 Saran………………………………………………………………………….5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….6
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah negara lahir dari proses yang begitu panjang dan masing-masing
negara memiliki sejarah tentang kemunculannya. Maka dari itu, ada beberapa
teori yang mengemukakan asal usul negara yang sangat menarik untuk kita bahas.
Terdapat beberapa teori yang membahas tentang asal mula negara yaitu teori yang
bersifat ketuhanan, teori yang didasari kekuatan dan kekuasaan, teori perjanjian
masyarakat, teori hukum alam, teori kenyataan, teori penaklukan, teori alamiah,
teori filosofis, teori historis, teori organis, teori patrilineal dan matrilineal, serta
teori kadaluarsa.
Yang pertama yaitu teori yang bersifat ketuhanan merupakan teori yang tertua
dalam kerangka asal usul negara. Teori ini merujuk merujuk pada perjanjian
terdahulu bahwa Tuhan adalah sumber kekuatan negara. Teori ini menganggap
bahwa terjadinya negara memang sudah kehendak Yang Maha Kuasa. Anggapan
ini berawal dari determinisme religious, yaitu segala sesuatu yang terjadi ini sudah
takdir Allah SWT. Misalnya kita dapat membaca pembukaan UUD 1945 “atas
berkat rahmat Tuhan yang maha esa” dan seterusnya.
Bangsa Yahudi percaya bahwa Tuhan yang menetapkan seorang raja. Kaum
Yahudi yakin bahwa raja merupakan wakil tuhan dan diamanatkan kepadanya
tanggung jawab yang duharuskan untuk dilaksanakan. Dalam teori ketuhanan, ada
keyakinan bahwa siapapun yang menentang raja, maka dia telah melawan
peraturan tuhan dan pembangkang akan menerima kutukan atas perlawanannya.
Menurut teori ketuhanan, Tuhan menciptakan negara. Sehingga, negara berfungsi
untuk memperbaiki kenjahatan manusia.
Selanjutnya ada teori penaklukan yang menganggap bahwa negara itu timbul
karena adanya kelompok manusia mengalahkan manusia lain. Dengan demikian,
pembentukan negara dapat terjadi karena proklamasi, peleburan, dan penguasaan,
atau pemberontakan. Teori ini juga seringkali disebut teori kekuatan karena dalam
teori ini kekuatan yang memnuat hukum dan kekuatan itu sendiri yang menjadi
pembenaran.
Teori alamiah adalah teori yang menganggap bahwa negara adalah ciptaan alam
karena manusia dianggap sebagai makhluk sosial dan sekaligus makhluk politik.
Oleh karena itu, manusia ditakdirkan untuk bernegara. Jadi, dalam situasi dan
kondisi setempat yang ada, negara terbentuk dengan sendirinya.
Teori filosofis yang juga dikenal dengan teori idealistic, teori mutlak, teori
metafisis. Teori ini bersifat filosofis karena merupakan renungan-renungan
tentang negara dan bagaimana negara itu seharusnya ada. “negara bersifat ide”
bersifat mutlak karena melihat negara sebagai suatu kesatuan yang omnipotent
dan omnikompeten. Bersifat metafisis karena adanya negara terlepas dari individu
yang menjadi bagian dari bangsa. Negara mempunyai atau memiliki kemauan
sendiri, kepentingan sendiri, dan moral sendiri.
Teori patrilineal dan matrilineal menganggap bahwa negara itu timbul dari
perkembangan kelompok keluarga yang dikuasai oleh garis keturunan ayah
(patrilineal) atau garis keturunan ibu (matrilineal). Keluarga tersebut terus
berkembang menurut garis keturunan yang ada dan menjadi benih-benih negara
sampai terbentuk pemerintahan yang terdesentralisasi.
Yang terakhir dan yang akan menjadi pembahasan adalah teori perjanjian
masyarakat menyatakan bahwa terbentuknya negara dikarenakan adanya
perjanjian di mana semua masyarakat mengikat diri dalam perjanjian tersebut.
Masyarakat mendirikan suatu organisasi negara dengan tujuan agar negara dapat
melindungi dan menjamin kelangsungan hidup mereka.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1) Dapat mengetahui dan memahami asal mula negara menurut teori
perjanjian masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
Teori ini biasa juga disebut dengan sebagai teori kontrak sosial yang memiliki
arti bahwa suatu negara terbentuk karena adanya perjanjian antar masyarakat di
negara itu sendiri. Selain itu, teori ini juga menganggap bahwa negara itu
terebentuk berdasarkan perjanjian bersama. Perjanjian ini yang melibatkan
individu dan individu yang lainnya yang bersepakat mendirikan suatu negara.
Menurut Jean Jacques Rosseaeu, masyarakat hidup secara bebas, sederajat, dan
individual sebelum terbentuknya negara. Tetapi, suatu saat masyarakat tidak
nyaman dan bahagia dikarenakan serangan dari luar yang akhirnya mendorong
masyarakat untuk membuat sebuah perjanjian dan mendirikan kesepakatan untuk
membuat suatu negara. Secara tidak langsung, hal ini membuat kekuasaan sebuah
negara berada di tangan masyarakat karena untuk memilih dan menentukan
pemimpin, semuanya ditentukan oleh rakyat.
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran