NEGARA
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu: Dr. Toto M Ahmad
Disusun oleh :
Muhammad Dhiyau Syams El Syafi’i (1212030088)
Muhammad Izzul Arifin (1212030092)
Lina herlina (1212030075)
Bismillaahirraahmaanirraahiim,
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat nikmat, rahmat dan
karunianya kami bisa menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "NEGARA" tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari Bapak Dr.Toto
M Ahmad selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan kami sebagai penulis dan para pembaca.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami untuk
dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun semangat bagi kami untuk memperbaiki
makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................................................4
B. Rumusan masalah................................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
A. Konsep Negara...................................................................................................................................5
B. Teori Asal Mula Negara....................................................................................................................5
C. Unsur-unsur Negara..........................................................................................................................7
D. Tujuan dan Fungsi Negara...............................................................................................................9
E. Hak dan Kewajiban Negara............................................................................................................11
F. Hubungan Negara dan Warga Negara..........................................................................................11
G. Hubungan Agama dan Negara dalam perspektif islam................................................................12
BAB III.....................................................................................................................................................14
KESIMPULAN........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam kehidupan
masyarakat. Pada prinsipnya setiaap warga mayaraka menjadi anggota dari suatu negara
dan harus tunduk pada kekuasaan negara. Melalui kehidupan bernegara dengan
pemerintah yang ada di dalamnya, masarakat ingin mewujutkan tujuan tujuan tertentu
sepertti teerwujudnya kertentaraman, ketertiban, dan kesejahteraan masyrakat. Agar
pemerintah suatu negara memiliki kekuasaan untuk mengatur kehidupan masayakat tidak
bertindak seenaknya, maka ada system aturan tersebut menggambarakan suatu hierakhi
atau pertindakan dalam aturan yang paliing tinggi tingkatanya sampai pada aturan yng
paling rendah.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai
pilar-pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi
Indonesia. Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi
tersebut telah dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah
perangkat negara yang perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
Kata negara mempunyai dua arti, pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah
yang merupakan satu kesatuan politis, kedua, negara adalah lembaga pusat yang
menjamin kesatuan politi tersebut, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah
tersebut.1 Sebagaimana diketahui bahwa tidak ada suatu definisi yang disepakati tentang
negara. Namun secara umum mungkin dapat dijadikan sekedar pegangan-sebagaimana
lazim dikenal dalam hukum internasional bahwa suatu negara biasanya memiliki unsur-
unsur pokok suatu negara.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Konsep Negara?
2. Bagaimana teori asal mula sebuah Negara?
3. Jelaskan unsur-unsur sebuah Negara!
4. Apa saja tujuan dan fungsi sebuah Negara?
5. Apa hak dan kewajiban Negara?
6. Bagaimana hubungan Negara dengan warga Negara?
7. Bagaimana hubungan agama dan Negara dalam perspektif islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Negara
Untuk memahami secara detail mengenai negara, maka terlebih dahulu akan
diawali dengan penelusuran kata negara tersebut. Secara literal istilah Negara merupakan
terjemahan dari kata asing, yakni state (bahasa Inggris), staat (bahasa Belanda dan
Jerman) dan etat (bahasa Prancis). Kata staat, state, etat diambil dari kata bahasa latin
status atau statum, yang berarti keadaan yang tegak dan tetap atau sesuatu yang memiliki
sifat-sifat yang tegak dan tetap.
Kata status atau statum lazim diartikan sebagai standing atau station (kedudukan).
Istilah ini dihubungkan dengan kedudukan persekutuan hidup manusia, yang juga sama
dengan istilah status civitatis atau status republicae. Dari pengertian yang terakhir inilah,
kata status pada abad ke-16 dikaitkan dengan kata Negara. Secara etimologi, Negara
diartikan dengan organisasi tertinggi dianara satu kelompok masyarakat yang mempunyai
cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan mempunyai pemerintahan
yang berdaulat. Pengertian ini mengandung nilai-nilai konstitutif dari sebuah negara yang
meniscayakan adanya unsur-unsur dlam sebuah negara, yakni adanya masyarakat
(rakyat), adanya wilayah (daerah), dan adanya pemerintahan yang berdaulat.
Menurut Roger F, Soltau, Negara didefinisikan dengan alat (agency) atau
wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama,
atas nama masyarakat. Lain halnya dengan apa yang dikemukakan Harold J. Laski.
Menurutnya Negara merupakan suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunya
wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu
atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu. Masyarakat merupakan suatu
kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-
keinginan mereka bersma.
Sejalan dengan Harold J. Laksi, Max Weber pun mendefinisikan bahwa Negara
adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik
secara sah dalam suatu wilayah. Sedangkan dalam konsep Robert M. Mac Iver, Negara
diartikan dengan asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat
dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan memaksa.
C. Unsur-unsur Negara
Untuk Mengetahui hal-hal apa saja yang harus ada atau diperlukan bagi terbentuknya
suatu negara, (elemen dari pada negara), maka berikut adalah unsur-unsur negara yang
telah ditentukan :
1) Penduduk / Rakyat
Setiap negara harus memiliki penduduk, dan kekuasaan negara menjangkau
semua penduduk didalam wilayahnya. Rakyat merupakan unsur terpenting dalam
Negara karena rakyatlah pertama kali berkehendak membentuk Negara. Rakyatlah
yang mulai merencanakan, merintis, mengendalikan, dan menyelenggarakan
pemerintahan negara. Rakyat dalam suatu negara dapat di bedakan menjadi berikut.
a. Penduduk dan Bukan Penduduk
Penduduk adalah mereka yang telah memnuhi syaratsyarat tertentu yang
ditetapkan undang-undang yang berlaku dalam suatu negara dan bertujuan
untuk menetap di wilayah negara tertentu. Bukan penduduk adalah
mereka/orang-orang yang bertempat tinggal di suatu negara hanya untuk
sementara waktu.
b. Warga Negara dan bukan warga Negara
Warga negara orang-orang yang berada di wilayah suatu negara. Bukan
warga negara adalah orang-orang yang berada diwilayah suatu negara yang
berniat hanya sementara waktu dan tunduk pada pemerintah negara dimana ia
berada.
c. Bangsa
Menurut Ernest Renant, bangsa adalah satu jiwa atau satu asas
kerohanianyang ditimbulka oleh adanya kemuliaan bersama dimasa lampau
atau bangsa tumbuh karena adanya soidaritas kesatuan.
2) Wilayah
Setelah rakyat, unsur selanjutnya yang membentuk suatu negara adalah wilayah.
Unsur wilayah adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pembentukan suatu
negara. Tanpa adanya wilayah, mustahil sebuah negara bisa terbentuk. Wilayah
inilah yang akan ditempati oleh rakyat dan penyelenggaraan pemerintahan. Wilayah
suatu negara adalah kesatuan ruang yang meliputi daratan, lautan, udara, dan wilayah
ekstrateritorial.
Pertama, batas wilayah daratan biasanya ditentukan dalam perjanjian dengan
negara-negara tetangga. Batas negara itu mungkin sengaja dibuat seperti tembok dan
patok, atau berupa benda-benda alam yang telah ada seperti gunung atau sungai yang
besar.
Kedua, lautan adalah seluruh wilayah lautan disuatu negara dengan batas-batas
tertentu dan disebut laut territorial. Laut di luar itu disebut laut terbuka.
Ketiga, wilayah udara suatu negara di atas wilayah daratan dan lautan negara itu.
Kekuasaan atas wilyah udara suatu negara diatur dalam perjanjian Paris tahun 1919.
Keempat, daerah ekstra teritorrial ini bedasarkan hukum internasional, misalnya,
mencakupi kapal-kapal laut yang berlayar di laut terbuka di bawah bendera suatu
negara tertentu dan tempat bekerja perwakilan suatu negara tertentu, seperti kantor
kedutaan besar. Daerah ekstra territorial artinya walaupun tempat itu terletak di
wilayah negara lain, tetapi dianggap menjadi wilayah negara yang diwakili. Misalnya
kantor perwakilan negara Amerika Serikat di Jakarta, maka termpat kedudukan
kantor perwakilan itu adalah menjadi ekstra territorial negara Amerika Serikat.
3) Pemerintahan yang berdaulat
Unsur ketiga dari negara yang sifatnya mutlak adalah pemerintah. Disini yang
dimaksud pemerintah adalah seoran atau berapa orang dan memerintah menurut huku
negaranya. Berkaitan dengan itu, Utrech menerangkan bahwa setidaknya ada tiga
pengertian pemerintah:
a. Pemerintah sebagai sebagai gabungan dari semua badan kenegaan atau
kelengkapan negara yang berkuasa memerintah dalam arti luas, yang meliputi
eksekutif, legislatif dan yudikatif.
b. Pemerintah sebagai gabungan badan-badan keegaraan tertinggi yang berkuasa
memerintah di dalam wilayah negara. Misalnya, Presiden, Raja, Badan
Unisoviet dan yang dipertuan Agung di Malaysia.
c. Pemerintahan dalam arti kepala negara (presiden) bersama-sama dengan
mentri-mentrinya yang berarti orang eksekutif.
Pemerintah sebagai unsur negara adalah dalam pengertian luas yaitu gabunga dari
seluruh alat perlengkapan negara. Pemerintah itu harus berdaulat, kedaulatan dalam
Jean Bodin (1530-1596) adalah sebagai kekuasaan mutlak, abadi dan asli dari suatu
negara.
4) Kemampuan untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain
Pengakuan dari negara-negara lain tidak termasuk unsur mutlak, dalam arti kata
lain, tidak merupakan pembentukan Negara, melainkan hanya bersifat menerangkan
tentang adanya suatu Negara. Pengakuan dari negara lain ini terdiri atas dua macam,
yaitu pengakuan “De Facto” dan pengakuan “De Jure”. Pengakuan De Facto
berdasarkan kepada kenyataan (fakta), bahwa diatas wilayah itu diakui telah berdiri
suatu negara. Sedangkan pengakuan De Jure adalah pengakuan berdasarkan hukum.
KESIMPULAN
Secara etimologi, Negara diartikan dengan organisasi tertinggi dianara satu kelompok
masyarakat yang mempunyai cita-cita untuk bersatu, hidup di dalam daerah tertentu dan
mempunyai pemerintahan yang berdaulat.
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai pilar-
pilar atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia.
Hampir setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah
dilaksanakan dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang
perannya tak bisa dipandang sebelah mata.
Kata negara mempunyai dua arti, pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah yang
merupakan satu kesatuan politis, kedua, negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan
politi tersebut, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah tersebut.1 Sebagaimana
diketahui bahwa tidak ada suatu definisi yang disepakati tentang negara. Namun secara umum
mungkin dapat dijadikan sekedar pegangan-sebagaimana lazim dikenal dalam hukum
internasional bahwa suatu negara biasanya memiliki unsur-unsur pokok suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA
Subhan Sofhyan dan Asep Sahid Gatara.2011. Pendidikan Kewarganegaraan,
Pendidikan Politik, Nasionalisme dan Demokrasi. Bandung. Fokusmedia. h.66
Laurensius Arliman S.2020. Pendidikan Kewarganegaraan. Deepublish. Yogyakarta
Dani Muhtada, Ayon Diniyanto. 2018. Dasar-dasar Ilmu Negara. BPFH UNNES
(Universitas Negeri Semarang). Jawa Tengah
Edi Gunawan. 2017. RELASI AGAMA DAN NEGARA PERSPEKTIF PEMIKIRAN ISLAM.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado. Vol. 11, No. 2