Disusun Oleh:
Novika Oktavia
NIM................................
PPKN
EKONOMI SYARI’AH
STAI MUHAMMADIYAH GARUT
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb,
Puji serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan
dan kelancaran sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat
beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad
SAW. Juga kepada keluarganya, sahabatnya serta kepada kita selaku umatnya.
Adapun tujuan pembuatan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKn prodi
Ekonomi Syari’ah.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis kata status itu dalam bahasa Latin Klasik adalah suatu
istilah abstrak yang menunjukan keadaan yang tegak dan tetap, atau sesuatu yang
dimiliki sifat-sifat yang tegak dan tegak itu. Kata “negara” mempunyai dua arti.
Pertama, negara adalah masyarakat atau wilayah yang merupakan satu kesatuan
politis. Dalam arti ini India, Korea Selatan, atau Brazil merupakan negara. Kedua,
negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan
dengan demikian menguasai wilayah itu. Sementara itu dalam ilmu politik, istilah
“negara” adalah agency (alat) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan yang
mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan
gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja teori asal usul negara dan bangsa?
2) Apa saja syarat suatu negara?
3) Apa yang dimaksud masyarakat dan warga negara?
C. Tujuan Penelitian
1) Mampu menjelaskan teori muasal negara dan bangsa.
2) Mengetahui syarat-syarat suatu negara.
3) Mampu mendeskripsikan arti masyarakat dan warga negara.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Teori Teokrasi
Teori teokrasi atau teori ketuhanan merupakan salah satu teori yang
mengkonstruksi tentang asal mula negara. Teori teokrasi yang mempunyai kaitan
dengan asal mula negara terdiri atas dua teori. Dua teori tersebut yaitu teori
teokrasi klasik dan theori teokrasi modern. Teori teokrasi klasik menyatakan
bahwa otoritas kekuasaan berasal Tuhan dan kemudian diberikan secara langsung
kepada manusia yang memerintah. Manusia yang mendapat kekuasaan tersebut
yang dianggap sebagai titisan Tuhan (Atmadja 2012: 24). Sebagai contoh
Iskandar Zulkarnaen yang dianggap sebagai putera Zeus, Fir’aun dari Mesir yang
juga dianggap sebagai titisan Dewa Ra atau Dewa Matahari.
2
3. Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat diperkenalkan oleh tokoh yang bernama
Thomas Hobbes, yang lahir pada tahun 1588 dan meninggal pada tahun 1679.
Hobbes menyatakan bahwa yang berlaku pada masa sebelum adanya negara
adalah hukum rimba. Di masa tersebut, yang berlaku adalah prinsip homo homini
lupus, yang berarti manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Selain itu, juga
berlaku prinsip belum omnium contra omnes¸ yang artinya semua lawan semua.
Kemudian, untuk mengakhiri hukum rimba di tegah masyarakat, maka
masyarakat membuat kontrak sosial atau perjanjian masyarakat. Kontrak sosial
tersebut berupa penyerahan kewenangan atau kekuasaan kepada raja untuk
memerintah. Artinya masyarakat secara bersama-sama berjanji untuk
menyerahkan kekuasaan kepada raja yangditunjuk untuk memerintah agar hukum
rimba tidak terjadi lagi (Atmadja, 2012: 26-27).
4. Teori Kekuatan
Teori kekuatan juga dapat disebut sebagai teori kekuasaan. Teori kekuatan
sendiri dapat dibagi menjadi dua: teori kekuatan fisik dan teori kekuatan ekonomi.
Teori kekuatan fisik menyatakan bahwa kekuasaan adalah bentukan orang-orang
yang paling kuat, berani, dan berkemauan teguh untuk memaksakan kemauannya
kepada pihak yang lemah. Voltaire menyatakan bahwa raja yang pertama
merupakan “the winning hero”. Teori kekuatan fisik mendeklarasikan bahwa
negara dapat muncul disebabkan oleh kemenangan dari pihak yang secara fisik
lebih unggul dan kuat dari pihak lain (Atmadja, 2012: 33).
5. Teori Positivisme
Teori positivisme juga turut menjelaskan tentang asal mula negara. Hans
Kelsen, salah satu tokoh positivisme hukum, sering mengaitkan antara teori
hukum, negara, dan hukum internasional. Sebenarnya Hans Kelsen bukan
merupakan bagian penuh dari aliran positivisme empiris, dan juga bukan
merupakan bagian penuh dari aliran hukum alam. Menurut para ahli, Hans Kelsen
lebih pada posisi di tengah-tengah antara dua aliran tersebut (Asshiddiqie dan
Safaat, 2006:9). Walaupun demikian, karya-karya Hans Kelsen yang selalu
3
mempromosikan teori hukum murni membuat Hans Kelsen dapat dianggap
cenderung pada teori hukum positivisme. Selain mempromosikan teori hukum
murni yang dekat dengan teori hukum positivisme, Hans Kelsen juga mengkaji
tentang negara. Salah satu buku yang ditulisnya, yaitu General Theory of Law and
State, khususnya pada bagian dua, mengkaji tentang negara (Kelsen, 1949: 181).
6. Teori Organis
Teori organis dalam kaitan dengan asal mula negara lebih mensimulasikan
negara seperti anatomi manusia. Negara dianggap sama dengan makhluk hidup
yang mempunyai struktur seperti kepala, badan, kaki, tangan, otak dan lain.lain.
Kepala, badan, kaki, tangan dapat disamakan dengan struktur lembaga negara,
sedangkan otak dapat disamakan dengan pemerintah yang menjalankan kekuasaan
negara.
8. Teori Modern
Teori selanjutnya yang bisa menjelaskan tentang asal mula negara yaitu
teori modern. Kranenburg menjelaskan bahwa negara lahir karena adanya
komunitas manusia yang disebut sebagai bangsa. Negara akan lahir apabila
terdapat suatu bangsa. Oleh karena itu, bangsa menjadi fondasi bagi terciptanya
negara. Pendapat Kranenberg ini menyimpulan bahwa tidak akan mungkin ada
negara jika tidak ada komunitas yang disebut bangsa. Keadaan tersebut
4
menyebabkan penguasa dari sebuah negara adalah bangsa yang menciptakan
negara. Penjelasan dari Kranenberg bertolak belakang dengan penjelasan
Logemann, yang menjelaskan bahwa negara lebih dulu ada sebelum tercipta
bangsa. Logemann berpandangan bahwa negara, dengan kekuasaan yang
dimilikinya, kemudian menciptakan suatu bangsa, sehingga bangsa itu ada karena
adanya suatu negara (Hufron dan Hadi, 2016: 91).
5
Sedangkan, pengertian bangsa dalam arti sosiologis/antropologis adalah
perkumpulan orang yang saling membutuhkan dan berinteraksi untuk mencapai
tujuan bersama dalam suatu wilayah Sedangkan, dalam arti politis Pengertian
Bangsa adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan tunduk pada
kedaulatan negara sebagai satu kekuasaan tertinggi ke luar dan ke dalam.
6
C. Syarat-Syarat Suatu Negara
Negara sebagai subyek hukum internasional harus memiliki unsur
kualifikasi-kualifikasi yang memberikan definisi atau pengertian tentang negara
serta unsur-unsur terbentuknya negara. Menurut pasal 1 Konvensi Montevideo
1993 unsur suatu negara adalah:
7
3. Goverment (Pemerintahan Yang Berdaulat)
Penduduk yang mendiami atau bermukim disuatu wilayah, hidup dengan
mengorganisasikan diri mereka yang kemudian disebut sebagai negara. Guna
mengatur penggunaan dan pengamanan wilayah serta mengatur hubungan
masyarakat dengan wilayah agar dapat mengatur dan membina tata tertib dalam
masyarakat, maka perlu adanya suatu kekuasaan. Kekuasaan ini dipegang dan
dijalankan oleh pemerintah negara. Pemerintah adalah perwakilan negara untuk
menjalankan kekuasaan negara demi tercapainya suatu tujuan negara.
8
sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian
Masyarakat secara Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya
masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya
memberikan reaksi dalam lingkungannya.
Warga negara adalah seseorang yang berhak atas hak asasi manusia dan
kebebasan di bawah konstitusi. Menurut UUD 1945 Pasal 26, ayat (1), warga
negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Definisi ini
disebutkan kembali dalam pasal 1 UU No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan RI yang menjelaskan bahwa warga negara Indonesia adalah
orang-orang bangsa indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara Indonesia.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Negara merupakaan salah satu bentuk organisasi yang ada dalam
kehidupan masyarakat. Terdapat beberapa teori yang menceritakan asal mula
terbentuknya suatu negera salah satunya yaitu teori modern yang menyatakan
bahwa negara lahir karena adanya komunitas manusia yang disebut sebagai
bangsa.
B. Saran
Agar negara bisa di akui di ranah internasional, sekurangnya wajib
memiliki bebrapa unsur sebagai berikut:
10
DAFTAR PUSTAKA
11