Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang maha
mengetahui dan maha bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-
Nya.Shalawat serta salam semoga tercurahkan dengan suri tauladan-Nya yang baik.
Dan segala syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada saya untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
pengetahuan tentang Perjanjian Masyarakat, semuanya dirangkup dalam makalah ini, agar
pemahaman dalam permasalahan ini dapat dengan mudah dipahami, lebih singkat dan akurat.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen dalam
pembelajaran Ilmu Negara, serta menambah pengetahuan tentang materi Perjanjian Masyarakat
bagi pembaca dan juga bagi penulis. Saya mengucapka terimakasih kepada Bapak Muh. Halwan,
S.H., M.H. selaku dosen mata kuliah Ilmu Negara yang telah memberikan tugas ini kepada saya,
sehingga saya dapat menyelesaikannya dan juga menambah pengetahuan kita semua.
Adapun yang terakhir, saya menyaadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran konstruktif dari pembaca demi
perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.
Masnaeni Bontang
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
A. Kesimpulan ................................................................................................................8
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu perjanjian masyarakat?
2. Siapa saja tokoh yang mengemukakan teori perjanjian masyarakat?
3. Bagaimana perbandingan kontrak sosial dikalangan pemikir barat?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang teori perjanjian masyrakat
2. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang teori perjanjian masyarakat menurut
pemikiran-pemikiran barat
3. Mengetahui lebih lanjut perbandingan kontrak sosial di kalangan pemikiran barat
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
B. TUJUAN PERJANJIAN MASYARAKAT
Tujuan Mengadakan perjanjian (pactum) / kontrak social adalah Untuk
menunjuk seorang pemimpim yang dapat menjalankan pemerintahan. Sesuai hukum
alam / sehingga juga sering Disebut teori hukum alam (theorie van het natuursrecht)
Dengan berjalannya waktu Berkembang menjadi sebuah Negara
4
bertindak tidak sepatut, tetapi ia tak mungkin bertindak berlawanan
dengan hukum. Jadi rakyatnya pun tak dapat menuduh bahwa ia telah
berbuat demikian atau telah melanggar perjanjian, selebihnya rakyat juga
tak dapat menyatakan kehendak mereka untuk melakukan perlawanan.
Kedaulatan ialah kekuasaan tanpa untuk kepentingan tujuan-tujuan
negara."
b. John Locke
Seperti Hobbes, begitu pula Locke bertolak dari fiksi suatu keadaan
alamiah manusia (state of nature) yang mendahului eksistensi negara. Dasar
kontraktual dari negara dikemukakan oleh Locke sebagai peringatan, bahwa
kekuasaan penguasa tidak pernah mutlak, tetapi selalu terbatas. Karena dalam
mengadakan perjanjian dengan seorang atau sekelompok orang, individu-individu
tidak menyerahkan seluruh hak-hak alamiah mereka,. Ada hak-hak alamiah yang
merupakan hak-hak asasi yang tidak dapar dilepaskan, juga tidak oleh individu itu
sendiri. Dan penguasa yang diserahi tugas mengatur hidup individu dalam ikatan
kenegaraan harus menghormati hak-hak asasi itu
Menurut Locke, pertama individu dengan individu lainnya mengadakan
suatu perjanjian masyarakat untuk membentuk suatu masyarakat politik atau
negara. Pembentukan negara adalah frase pertama dan dilakukan dengan suatu
pactum unionis. Selanjutnya Locke menyatakan, bahwa suatu permufakatan yang
dibuat berdasarkan suara terbanyak dapat dianggap sebagai tindakan seluruh
masyarakat itu, karena persetujuan individu-individu untuk membentuk negara,
mewajibkan individu-individu lain untuk menaati negara yang dibentuk dengan
suara terbanyak itu. Negara yang dibentuk dengan suara terbanyak itu tidak dapat
mengambil hak-hak milik manusia dan hak-hak lainnya yang tidak dapat
diasingkan. Dengan demikian Locke menambah pactum unions dengan suatu
pactum subjektionis.
Menurut Locke paham perjanjian asali (original compact) mempunyai
implikasi yang penting. Yang pertama, ialah bahwa "kekuasaan politis
pemerintahan negara bukan lain halnya kekuasaan para warga negara yang
bersatu membentuk tubuh politis, kekuasaan mana mereka percayakan kepada
orang-orang politis masyarakat". Jadi segala kekuasaan yang dimiliki negara
dimilikinya, dan sejauh, didelegasikan oleh para warga negara. Wewenang negara
adalah persis seluas keluasan hak-hak yang diserahkan kepadanya oleh para
warga negara. Jadi kekuasaan negara secara hakiki terbatas dan tidak mutlak.
Wewenang negara bukan langsung dari Allah melainkan dari para warga
masyarakat.
Kedua, motivasi manusia untuk mendirikan negara, yaitu menjamin hak-
hak asasinya, terutama miliknya, menjadi tujuan negara. Maka kewajiban utama
negara adalah untuk melindungi kehidupan dan hak milk para warga negara.
5
Hanya demi tujuan itulah para warga negara meninggalkan kebebasan mereka
dalam keadaan alamiah yang pern ketakutan itu
Walaupun Hobbes (homo homini lupus) dan Locke (tabula rasa) memiliki
perbedaan dalam melihat hakikat manusia tetapi mereka memiliki tujuan yang sama
yakni berupaya memberikan solusi pada pergolakan masyarakat Inggris di zaman
mereka. Keduanya dapat disebut sedang “bekerjasama” secara tidak langsung ketika
mengajukan teori kontrak sosial. Kesepakatan dan kesepahaman bersama dianggap
sebagai kunci peredam konflik dan perang. Negara dianggap sebagai pondasi utama
dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.
6
Namun, hal berbeda nampak dalam negara ideal versi Hobbes dan Locke. Jika
Hobbes sangat mendambakan kekuasaan mutlak. Sifat manusia yang brutal layaknya
serigala menurut Hobbes menjadikan perlu adanya kekuasaan yang sangat kuat agar
mampu menjaga ketertiban dalam masyarakat, karena itulah Hobbes menganggap
pemerintahan negara (apapun bentuknya) apakah itu Monarki, Republik, Federasi
atau yang lainnya intinya adalah pemerintahan tersebut haruslah memiliki kekuatan
yang mutlak dan tidak terbantahkan.
Teori kontrak sosial menurut Hobbes dan Locke terlihat sama tetapi
sebenarnya berbeda. Hobbes melihat hakikat manusia sebagai serigala bagi manusia
lainnya. Mereka tidak akan berhenti merampas bahkan membunuh manusia lain,
hingga kesejahteraan dan kebahagiaan mereka tercapai. Akan tetapi, Locke melihat
manusia sebagai kertas putih tanpa noda. Manusia hidup dengan kebahagiaan dan
kesejahteraan sampai mereka merasa memiliki sesuatu. Keinginan untuk memiliki
membuat mereka saling berebut satu sama lain hingga terjadilah konflik dan perang.
Keadaan perang menuntut Hobbes dan Locke mencari jalan keluarnya. Mereka
seirama untuk mengajukan kontrak sosial sebagai jalan perdamaian dimana negara
akan menjamin keadilan dan kesejahteraan rakyat.
7
BAB 2
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari klasifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa teori perjanjian masyarakat adalah
pandangan yg melihat bahwa kewajiban politis dan moral seseorang bisa bergantung di
suatu kontrak atau perjanjian diantara mereka pada rangka membuat suatu komunitas
masyarakat yg mereka tinggali. Persamaan antara T. Hobbes, Locke dan JJ. Rousseau
merupakan bahwa manusia memiliki keadaan alamiah yang mensugesti tindakan dan
tujuan pembentukan kontrak sosial. Konsep kontrak sosial berakar di manusia yang pada
awalnya mempunyai keadaan alamiah (state of nature). Latar belakang sosial serta politik
yang berbeda dapat mempengaruhi pemikiran serta pandangan seorang. Hobbes,
contohnya, dengan syarat sosial politik Inggris waktu itu yg penuh permasalahan dan
ketakutan, membuatnya mengemukakan konsep keadaan alamiah manusia yg selalu
berkonflik serta dipenuhi ketakutan. Sedangkan Locke, yg hayati di masa penguasaan
sistem monarki absolut, melihat bahwa sesungguhnya insan lebih baik kembali pada
keadaan alamiah mereka yang baik dan menjunjung moralitas. Walaupun terdapat
disparitas dalam dasar pembentukan kontrak sosial itu sendiri, namun ke 2 filsuf ini
sama-sama meyakini bahwa kontrak sosial ialah elemen yg paling fundamental dimana
manusia bergantung padanya buat bisa hidup dengan baik serta tenang.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/3138759/Social_Contract_Theory_by_Hobbes_Locke
_and_Rousseau
• Cunningham. 2006.
https://hi.unida.gontor.ac.id/perbandingan-kontrak-sosial-john-locke-dan-thomas-
hobbes
https://www.academia.edu/4652137/Teori_Kontrak_Sosial_Thomas_Hobbes_dan
_John_Locke_Isnan