Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "manusia, masayrakat, dan hukum".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi
untuk pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 11
B. Saran...................................................................................................................... 12
LAMPIRAN .........................................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebuah adagium hukum menyatakan "Ubi societas ibijus" (di mana ada
masyarakat di situ ada hukum). Yang artinya Masyarakat dan Hukum itu berkaitan.
Manusia membentuk Masyarakat untuk memenugi kebutuhan hidupnya. Masyarakat
membutuhkan hukum untuk menciptakan ketertiban dan keamanan bagi anggotanya.
Hukum adalah semua aturan (norma) yang harus dituruti dalam tingkah laku
Tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian
jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta,
umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, didenda dan sebagainya.
Sedangkan pengertian manusia adalah makhluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara continue serta
turut Menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan. Masyarakat juga memiliki pengertian manusia yang hidup Bersama,
sekurang kurangnya terdiri atas 2 orang dan bercampur atau bergaul dalam waktu yang
cukup lama serta berkumpulnya, manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru
sebagai akibat hidup Bersama itu, timbul system komunikasi dan peraturan-peraturan
yang mengatur hubungan ntar manusia bahwa sadar bahwa merekka merupakan satu
kesatuan. Merupakan suatu system hidup Bersama. System kehidupan Bersama
menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.
Pengertian tentang hukum, manusia, serta Masyarakat ada hal yang terkit
dengan 3 hal tersebut ketiganya memiliki houngan dan saling berinteraksi. Manusia
merupakan bagian dari Masyarakat dan didalam Masyarakat terdapat lebih dari satu
manusia yang saling berinteraksi satu sama lain. Dalam berinteraksi yang era kaitannya
dengan hidup saling bersosialisasi tersebut hukum memiliki peran tersendiri. Ditengah-
tengah Masyarakat. Hukum memiliki peran penting untuk mengatur dan membatasi
perilaku manusia dalam Masyarakat agar tercipta suatu keharmonisan Bersama dan
sebagai dasar acuan bagi manusia dalam bertindak dimasyarakatnya. Dalam
1
pembahasan tugas ini akan membahas lebih rinci tentang fungsi hukum bagi manusia
dalam bermasyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengerti dan memahami pengertian dan
ruang lingkup pembelajaran tentang Manusia, Masyarakat, dan Hukum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Keinginan untuk hidup bersama telah menjadi sifat manusia, itu adalah
kebutuhan fisik untuk bertahan hidup. Koeksistensi ini dapat berbentuk kota kecil, kota
besar, wilayah, negara, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa
Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu seperti manusia yang memiliki pemikiran
perasaan, serata system atau aturan yang sama, dan terjadi interaksi antara sesama
karena kesamaan tersebut untuk kebaikan masyarakat itu sendiri dan warga masyarakat
3
Persatuan manusia yang timbul dari kodrat yang sama itu lazim disebut
Masyarakat. Jadi Masyarakat itu terbentuk apabila ada 2 orang atau lebih hidup
Bersama, sehingga dapat pergaulan hidup itu timbul berbagai hubungan atau pertalian
yang mengakibatkan bahwa yang seorang dan yang lain saling kenal mengenal dan
pengaruh mempengaruhi.
Dalam satu tujuan, biasanya terdapat semangat khusus yang berbeda dengan
tujuan lainnya. Jika tujuan terasa lebih penting, lebih tinggi, dan lebih kuat dari tujuan
lain, maka semangat tujuan bisa berbahaya, oleh karena itu untuk persatuan bangsa,
kita harus selalu mengutamakan persatuan untuk kebaikan bersama. Ini adalah tugas
dan kewajiban setiap pemimpin sasaran di masyarakat. Negara adalah organisasi
kemasyarakatan yang kuat dan berkewajiban melakukan pengawasan untuk menjamin
keamanan dan melindungi kepentingan setiap orang, sehingga tercapai kebahagiaan
yang adil dalam masyarakat. Bukan hanya satu tujuan yang bisa membuatmu bahagia,
tapi seluruh negeri
4
BENTUK MASYARAKAT
Masyarakat sebagai bentuk kehidupan sosial memiliki banyak jenis, antara lain:
a) berdasarkan hubungan yang dibangun oleh anggotanya; Sociedad Peguyuban,
jikaporosnya adalah kepribadian, buat tautan internal, seperti rumah, dll. Komunitas
Pemembayana, jika pusatnya bersifat impersonal, bertujuan untuk mewujudkan
keuntungan materi, seperti perusahaan, perseroan terbatas, PT, dll.
b) Berdasarkan sifat pembentukannya yt: Masyarakat yang terorganisir, karena
sengaja diselenggarakan untuk tujuan tertentu, seperti Persatuan Olahraga Masyarakat
yang terorganisir tetapi spontan, karena orang-orang yang terlibat memiliki
kepentingan yang sama, Seperti: film penonton, penonton pertandingan olahraga,
olahraga, dll. Masyarakat tidak teratur, misalnya: pembaca koran Berdasarkan
hubungan keluarga: keluarga, kerabat, ras, negara, dll.
c) Berdasarkan kehidupan/budaya: 1. Masyarakat primitif dan modern; 2.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan; 3. Komunitas teritorial di mana para anggotanya
tinggal di wilayah yang sama; 4. Perkumpulan Silsilah, yang anggota-anggotanya ada
hubungan darah (garis keturunan); 5. Masyarakat silsilah teritorial yang anggotanya
bertempat tinggal di suatu wilayah dan merupakan keturunan.
salah satu alasan mengapa manusia selalu hidup dalam masyarakat adalah
kekuatanpendorong kesatuan biologis yang terdapat dalam naluri manusia, seperti:
Memuaskan nafsu makan dan minum; Keinginan membela diri; Bab Ingin mempunyai
anak
5
norma hukum / hukum yang berkewajiban untuk memastikan bahwa standar
masyarakat masyarakat dan masyarakat menjamin komunitas yang tertib.
Hukum
Beberapa contoh definisi hukum yang dikemukakan para Ahli Kukum :
1. S.M.Amin,S.H.menyatakan Hukum adalah kumpulan peraturan - peraturan
yang terdiri dari norma dan saksi itu.
2. M.H Tritaamidjaja, S.H, menyatakan Hukum ialah semua aturan-aturan (norma)
yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan
hidup.
3. J.C.T.Simorangkir,S.H., dan Woerjono Sastropranoto,S.H., menyatakan Hukum
adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa.
Utrect dalam bukunya berjudul Pengantar Hukum Indonesia yang dikutip oleh C. S. T
Kansil memberikan pengertian hukum sebagai berikut : Hukum adalah himpunan
6
peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata
tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat 1
UNSUR-UNSUR HUKUM
Dari beberapa perumusan yang diberikan oleh para Sarjana hukum indonesia tersebut
dapatlah diambil kesimpulan bahwa hukum itu meliputi:
a. Bahwa hukum itu adalah peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
hidup masyarakat
b. Bahwa hukum itu adalah peraturan diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
CIRI-CIRI HUKUM
Untuk mengetahui hukum itu Kita harus dapat mengenal ciri-ciri hukum, yaitu:
TUJUAN HUKUM
1. Keadilan
2. Kepastian
3. Kemanfaatan
1
Dr. Frence M. Wantu, S.H., MH. “Pengantar Ilmu Hukum”. Cetakan 1 oktober 2015. hlm.3
7
1. Norma Agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai
perintah,larangan,dan anjuran yang berasal dari tuhan .para pemeluk agama
mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup itu berasal dari
tuhan dan merupakan tuntunan hidup ke jalan yang benar.
2. Norma Kesusilaan
Norma kesusilaan ialah peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati
sanubari manusia,peraturan-peraturan hidup itu berupa suara batin yang diakui
setiap orang sebagai pedoman dalam sikap dan perbuatannya.Kesusilaan
memberikan peraturan-peraturan kepada manusia agar menjadi manusia yang
sempurna.hasil dari perintah dan larangan yang timbul dari norma kesusilaan
itu pada manuia tergantung pada pribadi masing-masing orang,isi hatinya akan
mengatakan perbuatan mana yang jahat,hati nuraninya akan menentukan
apakah ia akan melakukan suatu perbuatan.norma kesusilaan dapat menetapkan
baik buruknya suatu perbuatan manusia dan turut memelihara ketertiban
manusiadalam masyarakat.norma kesusilaan ini bersifat umum dan universal
dan dapat diterima oleh seluruh umat manusia.contoh norma kesusilaan:
3. Norma Kesopanan
Norma kesopanan ialah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan
manusia.peraturan-peraturan itu diikuti dan ditaati sebagai pedoman yang
8
mengatur tingkah laku manusia terhadap manusia yang ada di sekitarnya.satu
golongan masyarakat tertentu dapat menetapkan peraturan-peraturan tertentu
mengenai kesopanan yaitu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
seseorang dalam masyarakat.contoh norma kesopanan yaitu:
4. Norma Hukum
Norma hukum adalah peraturan-peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa
negara yang sifatnya memaksa dan memiliki sanksi berupa ancaman
hukuman.sisnya mengikat setiap orang dan pelaksanaannya dapat
dipertahankan dengan segala paksaan oleh alat-alat negara misalnya:
Siapa orang yang dengan sengaja mengambil jiwa orang lain ,dihukum karena
membunuh dengan hukuman setinggi-tingginya 15 tahun.disini ditentukan
besarnya hukuman penjara untuk orang-orang yang melakukan kejahatan
(norma hukum pidana).
9
Orang yang tidak memenuhi suatu perikatan yang diadakan ,diwajibkan
mengganti kerugian ((misalnya: jual beli,sewa menyewa).disini ditentukan
kewajiban mengganti kerugian atau hukuman denda (norma hukum perdata).
Suatu perseroan terbatas harus didirikan dengan akta notaris dan disetujui oleh
Kementrian hukum dan HAM.disini ditentukan syarat-syarat untuk mendirikan
perseroan dagang (norma hukum dagang).
Penataan dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan hukum bersifat
heteronoom artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar yaitu kekuasaan
negara.keistimewaan norma hukum terdapat pada sifatnya yang memaksa
dengan sanksinya berupa ancaman hukuman .paksaan tidak berarti sewenang-
wenang,melainkan harus bersifat sebagai alat yang dapat memberi suatu
tekanan agar norma-norma hukum dihormati dan ditaati.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Guna membangun dan mempertahankan tatanan sosial Masyarakat yang teratur ini, maka
manusia membutuhkan pranata pengaturan yang terdiri dari 2 hal aturan (hukum) dan
sipengatur (kekuasaan) dari sinilah hukum tercipta, yakni sebagai bagian pranata pengatur
disamping pranata lain yaitu kekuasaan. Hukum dihadirkan untuk menciptakan keteraturan
dengan mencegah atau mengatasi segala bentuk kekacauan. Fungsi kerja dari hukum adalah
menciptakan norma eqalityini, yaitu dengan mengatur kepentingan-kepentingan yang saling
berhadapan agar dapat bertemu secara seimbang dan agar proses bergainingatas kepentingan-
kepentingan tersebut juga berjalan seimbang. Secara lebih dalam lagi, proses penyeimbangan
kepentingan. Fungsi hukum yakni fungsi mengfasilitas, fungsi represif, fungsi ideologis, fungsi
reflektif.
11
B. Saran
Agar hukum bisa dibilang memadai dan berjalan secara optimal dalam mengatur manusia
dalam bermasyarakat, hukum harus memiliki kriteria baik pada sub-sub sistemya. Struktur
hukum harus berisi aturan aturan yang sesuai dengan ideologi bangsa dan disesuaikan dengan
budaya Indonesia serta mampu mempertahankan National interest pada suatu negara.
Substansi hukum harus terdiri dari orang-orang yang menjunjung tinggi keadilan dan memiliki
kerja bagus, kredibilitas dan kompeten dalam melaksanakan agenda hukum. Kultur hukum
sendiri bersumber pada kesadaran Masyarakat, Masyarakat diharapkan dapat meningkatkan
kessadaran yang tinggi sehingga rasa kepatuhan Masyarakat terhadap hukum juga tinggi pula.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ali, achmad. “Menguak Tabir Hukum” Jakarta:PT. Toko Gunung Agung, 2002
Dr. Frence M. Wantu, S.H., MH. “Pengantar Ilmu Hukum”. Cetakan 1 oktober 2015. hlm.3
Sokresno. 2004. “Buku Ajar Pengantar Ilmu Hukum”. Kudus: Universitas Muria Kudus
13
LAMPIRAN
14