Anda di halaman 1dari 13

PANCASILA

HUBUNGAN NEGARA DAN MASYARAKAT DALAM KONSTITUSI DI


INDONESIA

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila

Dosen Pengampu Nawa Angkasa, S.H.,M.A.

Disusun Oleh:
1. Dinda Amelia Putri (2203020011)
2. Ella May Rina (2203020013)
3. Lusi Noviana Ramadeni (2203020021)
4. Mesiana (2203020023)
5. Muhammad Amir Syuhada (2203020024)
6. Putri Umi Kulsum (2203020027)

PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik, serta
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan
Negara dan masyarakat dalam konstitusi di Indonesia”. Makalah ini sebagai salah satu
syarat untuk memenuhi tugas Pancasila.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Karena terebatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Metro, 22 November 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara, Masyarakat, dan Konstitusi............................................ 3
B. Hubungan Negara dan Masyarakat dalam Konstitusi di Indonesia .............. 6
C. Fungsi Konstitusi Dalam Hubungan Negara dan Masyarakat....................... 7
D. Tujuan Konstitusi Bagi Sebuah Negara......................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan Negara dan masyarakat dengan konstitusi di Indonesia sangat
erat. Negara dalam hal ini pemerintah tidak dapat melaksanakan kekuasaan tanpa
konstitusi. Demikian sebaliknya, konstitusi tidak akan lahir tanpa adanya negara.
Akan tetapi, kelahiran sebuah konstitusi adalah kehendak dari rakyat, sebab
rakyatlah yang memiliki kedaulatan atas Negara. Dalam pandangan K.C. Wheare,
Konstitusi digambarkan sebagai system ketatanegaraan dari suatu Negara dan
kumpulan dari berbagai peraturan yang membentuk serta mengatur pemerintahan.
Berbicara masalah negara dan rakyat adalah dua hal yang tidak bisa
dilepaskan. Kedua hal tersebut satu sama lain saling berhubungan dan
membutuhkan. Salah satu ciri dari negara adalah adanya rakyat sehingga komponen
utama dari apa yang dinamakan rakyat selain ciri-ciri yang lain seperti adanya
wilayah dan kedaulatan. Negara merupakan suatu organisasi yang terpenting dari
suatu masyarakat dan tertinggi yang membawahi organisasi-organisasi lain di
bawahnya. Dalam hubungan rakyat dengan negara ini banyak sekali timbul pola
misalnya adanya intervensi, eksploitasi, hegemoni, kerjasama atau mungkin yang
lain sehingga untuk itu perlu adanya hukum yang kuat sehingga kedua belah pihak
tidak saling dirugikan. Terapi dalam prakteknya banyak sekali terjadi kecurangan
terutama dari pihak negara dalam hal ini dijalankankn oleh sebuah pemerintah atau
oknum penguasa yang mementingkan kepentingannya sendiri tetapi dari pihak
rakyat harus jujur kita akui juga terjadi banyak kecurangan yang pada dasarnya
timbul karena ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Negara, masyarakat, dan konstitusi?
2. Bagaimana hubungan Negara dan masyarakat dalam konstitusi di Indonesia?
3. Apa fungsi konstitusi dalam hubungan Negara dan masyarakat?
4. Apa tujuan konstitusi bagi sebuah Negara?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Negara, masyarakat, dan konstitusi
2. Untuk mengetahui hubungan Negara dan masyarakat dalam konstitusi di
Indonesia
3. Untuk mengetahui fungsi konstitusi dalam hubungan Negara dan masyarakat.
4. Untuk mengetahui tujuan konstitusi bagi sebuah Negara

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara, Masyarakat, dan Konstitusi


1. Pengertian Negara
a. Roger H. soltau: “Ngara adalah alat (agency) atau wewnang (authority)
yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat.”
b. Max weber: “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli
dalampenggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.”
c. Robert M. Maclver: “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan
penertiban di dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistim hukum yang
diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut
diberikan kekuasaan memaksa.”
d. George Jellinek: “Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok
manusia yang telahberkediaman di suatu wilayah tertentu.”
e. R. Djopkosoetono: “Negara adalah organisasi manusia yang berbeda di
wilayah suatu pemerintahan yang sama.”
f. J.H.A Logeman: ”Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang
mempunyai tujuan melalui kekuasaannya untuk mengatur dan
menyelengarakan sesuatu ( berkaitan dengan jabatan, fungsi lembaga
kenegaraan atau lapangan kerja ) dalam masyarakat.”
Jadi, sebagai pengertian umum dapat dikatakan bahwa Negara adalah
suatu daerah teritorial yang yang rakyatnya di perintah (governed) oleh
sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntutdari warganegaranya ketaatan pada
peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan(kontrol) monopolistik
dari kekuasaan yang sah. (Budiarto. 1978:39-40)2.

2. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama,
bekerja sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki
tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam
lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa inggris yaitu "society" yang

3
berarti "masyarakat", lalu kata society berasal dari bahasa latin yaitu "societas"
yang berarti "kawan". Sedangkan masyarakat yang berasal dari bahasa arab
yaitu "musyarak". Pengertian Masyarakat dalam Arti Luas adalah keseluruhan
hubungan hidup bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan
sebagainya. Sedangkan Pengertian Masyarakat dalam Arti Sempit adalah
sekelompok individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain
sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai kelompok
orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama. Pengertian
Masyarakat secara Sederhana adalah sekumpulan manusia yang saling
berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama. Terbentuknya
masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran dan keinginannya
memberikan reaksi dalam lingkungannya.

3. Pengertian Konstitusi
Di dalam ilmu Negara dan hukum tata Negara, konstitusi diberi arti yang
berubah-ubah sejalandengan perkembangan kedua ilmu tersebut. Pertama,
pengertian konstitusi pada masa pemerintahan-pemerintahan kuno (ancient
regime). Kedua, pengertian yang baru yaitu pengertian konstitusi menurut
tafsiran modern yakni sejak lahirnya dokumen konstutusi yang pertama di dunia
yang dikenal dengan nama Virginia Bill of Right (1776).Konstitusi dalam
pengertian pertama diartikan sebagai nama bagi ketentuan-ketentuan
yangmenyebut hak-hak dan kekuasaan dari orang-orang tertentu, keluarga-
keluarga tertentu yang berkuasa atau suatu badan-badan tertentu. Sebagai
contoh di mas-masa pemerintahan kerajaan absolut, konstitusi diartikan sebagai
“ kekuasaan perorangan yang tak terbatas dari sang raja”. Sedangkan konstitusi
dalam pengertian kedua, menurut Sovernin Lohman, meliputi tiga unsur,yaitu:
a. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat (kontrak
social), artinyakonstitusi merupakan hasil atau kongklusi dari kesepakatan
masyarakat untuk membina Negaradan pemerintahan yang akan mengatur
mereka;
b. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan warga
Negarasekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga Negara
dan alat-alat pemerintahannya;

4
c. Konstitusi sebagai forma regimenis yaitu kerangka bangunan pemerintahan.
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu
“constituer” (Perancis)atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara,
dengan demikian konstitusi mengandung maknaawal (permulaan) dari
segala peraturan perundang-undangan tentang negara. Belanda
menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu undang-undang yang
menjadi dasar dari segala hukum.
Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen
yang berisian aturan-aturanuntuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan
negara, namun dalam pengertian ini, konstitusiharus diartikan dalam artian
tidak semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Namun menurut para ahli
ilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk
kesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan
distibusi maupun alokasi.Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental)
yang menopang berdirinya suatu negara.Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu
konstitusi tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (Unwritten
Constitution). Ini diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschrevenRecht)
yang termuat dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis”
(ongeschreven recht) yang berdasar adat kebiasaan.Pada umumnya hukum
bertujuan untuk mengadakan tata tertib untuk keselamatan masyarakatyang
penuh dengan konflik antara berbagai kepentingan yang ada di tengah
masyarakat. Tujuanhukum tata negara pada dasarnya sama dan karena sumber
utama dari hukum tata negara adalahkonstitusi atau Undang-Undang Dasar,
akan lebih jelas dapat dikemukakan tujuan konstitusi itusendiri. Konstitusi juga
memiliki tujuan yang hampir sama deengan hukum, namun tujuan
darikonstitusi lebih terkait dengan:
a. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan tugasnya
masing-masing.
b. Hubungan antar lembaga negara.
c. Hubungan antar lembaga negara (pemerintah) dengan warga negara
(rakyat).
d. Adanya jaminan atas hak asasi manusia.

5
e. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.

Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusi tidak


menjamin bahwakonstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna, banyak negara
yang memiliki lembaga-lembagayang tidak tercantum di dalam konstitusi
namun memiliki peranan yang tidak kalah pentingdengan lembaga-lembaga
yang terdapat di dalam konstitusi. Bahkan terdapat hak-hak asasimanusia yang
diatur diluar konstitusi mendapat perlindungan lebih baik dibandingkan
denganyang diatur di dalam konstitusi. Dengan demikian banyak negara yang
memiliki aturan-aturan tertulis di luar konstitusi yang memiliki kekuatan yang
sama denga pasal-pasal yang terdapat pada konstitusi.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang mengikat
didasarkan atas kekuasaantertinggi atau prinsip kedaulatan yang dianut dalam
suatu negara. Jika negara itu menganut paham kedaulatan rakyat, maka sumber
legitimasi konstitusi itu adalah rakyat. Jika yang berlakuadalah paham
kedaulatan raja, maka raja yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi.
Halinilah yang disebut oleh para ahli sebagai constituent power yang
merupakan kewenangan yang berada di luar dan sekaligus di atas sistem yang
diaturnya. Karena itu, di lingkungan negara-negara demokrasi, rakyatlah yang
dianggap menentukan berlakunya suatu konstitusi.” Konstitusi Pemerintahan
Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive and
Parliamentary Executive Constitution)”, oleh Sri Soemantri, Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD45) tidak termasuk kedalam golongan konstitusi
Pemerintahan Presidensial maupun pemerintahan Parlementer . Hal ini
dikarenakan di dalam tubuh UUD 45 mengndung ciri-ciri pemerintahan
presidensial dan ciri-ciri pemerintahan parlementer. Oleh sebab itu menurut
SriSoemantri di Indonesia menganut sistem konstitusi campuran.

B. Hubungan Negara dan Masyarakat dalam Konstitusi di Indonesia


Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk
melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasaloleh UUD (Konstitusi) Merupakan

6
satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara
Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakandasar Negara.
Hubungan masyarakat dengan negara pada dasarnya berupa peranan (role).
Peranan pada dasarnya merupakan tugas apa yang dilakukan sesuai dengan tugas
yang dimiliki dalam status sebagai masyarakat. Suatu peranan tertentu, menurut
Soerjono Sukanto dapat dijabarkan ke dalam unsur-unsur sebagai berikut: (a)
Peranan yang ideal (ideal role); (b) peranan yang seharusnya (expected role); (c)
peranan menurut diri sendiri (perceined role); (d) peranan yang sebenarnya
dilakukan (actual role). Dilihat dari status masyarakat, yang meliputi status pasif,
aktif, negatif, dan positif, maka peranan masyarakat juga bersifat aktif, pasif,
negatif dan positif secara komprehensif.
Peranan pasif, merupakan kepatuhan terhadap peraturan perunang-undangan
yang berlaku, sebagai cerminan masyarakat yang taat, patuh dan loyal kepada
negara. Peranan aktif, merupakan aktivitas masyarakat untuk berpartisipasi dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama dalam ikut serta mempengaruhi
kebijakan pemerintah. Peranan positif merupakan aktivitas masyarakat untuk
meminta pelayanan kepada negara yang memang memiliki fungsi pelayanan umum
(public service) untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup warganya. Peranan
negatif, merupakan aktivitas masyarakat untuk menolak campur tangan negara
(pemerintah) dalam persoalan atau hak yang bersifat pribadi.

C. Fungsi Konstitusi Dalam Hubungan Negara dan Masyarakat


Fungsi konstitusi menurut guru besar hukum tata negara Jimly Asshiddiqie, adalah
1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.
2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara
4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun
kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara.
5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli
(yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

7
6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity), sebagai rujukan identitas
dan keagungan kebangsaan (identity of nation), serta sebagai center of
ceremony.
7. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti
sempit hanya di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial
dan ekonomi.
8. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat (social
engineering atau social reform).

D. Tujuan Konstitusi Bagi Sebuah Negara


Ada beberapa tujuan konstitusi dalam suatu negara, berikut beberapa di antaranya:
1. Memberikan pembatasan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
pemerintahan agar tidak merugikan masyarakat.
2. Memberikan perlindungan terhadap masyarakat terhadap hak asasi manusia dan
hak-hak masyarakat lainnya.
3. Memberikan batasan-batasan ketetapan bagi penguasa dalam melaksanakan
kekuasaannya. Selain itu, konstitusi juga bertujuan memberikan pedoman bagi
penyelenggara negara agar negara dapat berdiri kuat dan kokoh
4. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik. Hal
ini berfungsi untuk membatasi penguasa sehingga tidak melakukan tindakan-
tindakan yang merugikan masyarakat.
5. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasaan sendiri.
6. Memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia, sehingga setiap
penguasa dan masyarakat wajib menghormati HAM, berhak mendapatkan
perlindungan dan melakukan setiap haknya.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang diberikan dalam pembahasan dapat di simpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Negara adalah suatu daerah teritorial yang yang rakyatnya di perintah
(governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntutdari
warganegaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui
penguasaan(kontrol) monopolistik dari kekuasaan yang sah.
2. Masyarakat adalah sekumpulan individu-individu yang hidup bersama, bekerja
sama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan
kehidupan, norma-norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya
3. Konstitusi didefinisikan sebagai aturan negara, baik tertulis maupun tidak
tertulis. Konstitusi memuat peraturan-peraturan dasar (constitutional rules) yang
mendukung berdirinya negara. Ada hubungan yang sangat erat antara negara
dan konstitusi. Karena pelaksanaan konstitusi pada hakekatnya melaksanakan
dasar negara.

Hubungan Negara dan Masyarakat dalam Konstitusi di Indonesia


Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk
melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang
penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasaloleh UUD (Konstitusi) Merupakan
satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara
Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakandasar Negara.

B. Saran
1. Diharapkan pembaca mengetahui tentang hubungan Negara dan masyarakat
dalam konstitusi di Indonesia
2. Diharapkan informasi ini dapat tersebar luas ke masyarakat agar terbentuk jiwa
nasionalisme sebagai tonggak kemajuan Negara.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://m.merdeka.com/jateng/tujuan-konstitusi-di-indonesia-ketahui-jenis-dan-
fungsinya-kln.html?page=3

https://bobo.grid.id/read/082974074/penjelasan-tujuan-dan-fungsi-konstitusi-dalam-
suatu-negara

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6359921/konstitusi-tujuan-dan-fungsi-
pentingnya-bagi-sebuah-negara

Prasetyo, D., & Irwansyah. (2020). MEMAHAMI MASYARAKAT DAN


PERSPEKTIFNYA . JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU
SOSIAL, 1(1), 163-175.

Ashiddiqie, Jimly.,Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi Dan Pelaksanaannya


Di Indonesia,PT. Ictiar Baru Van Hoeve, Jakarta 1994

Ubaidillah, A.,Pendidikan Kewarganegaraan: Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani

,Jakarta: IAIN Press, 2000 h. 33-37, 48-55, 82-83, 85-87.

10

Anda mungkin juga menyukai