Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
1. Alfin Ragil Saputra 2022150054
2. Sifaul Hikmah 2022150186
3. Niko Ikmal Wirawan 2022150190
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Warga negara memiliki peran yang penting bagi
keberlangsungan sebuah negara. Oleh karena itu, hubungan antara
warga negara dan negara sebagai institusi yang menaunginya
memiliki aturan atau hubungan yang diatur dengan peraturan yang
berlaku di negara tersebut. Agar dapat memiliki status yang jelas
sebagai warga negara, pemahaman akan pengertian, sistem
kewarganegaraan serta hal-hal lain yang menyangkut warga negara
hendaknya menjadi penting untuk diketahui. Dengan memiliki status
sebagai warga negara, orang memiliki hubungan dengan negara.
Hubungan ini nantinya tercermin dalam peran, hak dan kewajiban
secara timbal balik antara warga negara dengan negaranya.
Terbentuknya negara indonesia di latar belakangi oleh
perjuangan seluruh bangsa, sudah sejak lama indonesia menjadi
incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya yang
besar dilihat dari wilayah yang luas dengan kekayaan alam yang
banyak, kenyataannya ancaman datang tidak hanya datang dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti setelah perjuangan bangsa tercapai
dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga
timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis. Meski
demikian, bangsa Indonesia memegang suatu komitmen bersama
untuk tegaknya NKRI. Dorongan kesadaran negara yang dipengaruhi
kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan
dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam
menciptakan suasana damai, salah satu unsur penting dalam
membangun masyarakat demokratis ke dalam peranan negara,
negara demokratis adalah yang ikut terlibat dalam pertumbuhan
masyarakat demokratis, pada saat yang sama masyarakat demokratis
harus bersinergi dengan negara dalam membangun peradaban
demokrasi.
1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakanag di atas, maka dapat di
uraikan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian Negara dan Warga Negara?
2. Apa saja Hak dan kewajiban Negara dan warga Negara?
3. Bagaimana Hubungan Negara dan warga Negara?
4. Apa Contoh Kasus yang terjadi tentang warga Negara ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara
Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok manusia yang
mendiami suatu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu
pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan kelompok
tersebut. Negara juga diartikan sebagai suatu perserikatan yang
melaksanakan satu pemerintahan melalui hokum yang mengikat
masyarakatnya demi ketertiban sosial.
Negara merupakan alat masyarakat yang mempunyai
kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam
masyarakat. Negara dapat memaksakan kekuasaannya secara sah
terhadap semua golongan.
Tugas utama Negara yaitu :
a. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam
masyarakat yang bertentangan satu sama lain.
b. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk
menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan
pada tujuan Negara.
1. Unsur Negara
a. Konstitutif : Negara meliputi wilayah udara, darat, perairan,
rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.
b. Wilayah: Batas wilayah suatu negara ditentukan dalam
perjanjian dengan negara lain. Perjanjian itu disebut Perjanjian
Internasional, Perjanjian dua negra disebut Perjanjian Bilateral,
sedangkan apabila dilakukan oleh banyak negara disebut
Perjanjian Multilateral
c. Rakyat : Harus ada orang yang berdiam di negara tersebut dan
untuk menjalankan pemerintahan.
d. Pemerintah : Negara harus mempunyai suatu badan yang
berhak mengatur dan berwenang merumuskan serta
melaksanakan peraturan yang mengikat rakyatnya.
3
2. Bentuk Negara
a) Negara Kesatuan (Unitarisme)
Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaannya
atau pemerintahannya berada di Pusat.
b) Bentuk Negara Kesatuan
c) Negara dengan sistem sentralisasi
Segala sesuatu dalam negara diatur langsung oleh
pemerintah pusat Dampak Positif:
● Berlakunya peraturan yang sama di setiap wilayah Negara
● Penghasilan daerah dapat digunakan untuk keperluan
seluruh Negara.
3. Bentuk Kenegaraan
a) Negara Dominion : Bentuk ini hanya terdapat di lingkungan
kerajaan Inggris. Negara Dominion adalah semua Negara
jajahan Inggris, dan tetap mengakui Raja Inggris sebagai
rajanya walaupun Negara tersebut sudah merdeka.
Negara-negara tersebut tergabung dalam “The British
Commonwealth of Nations”.
b) Negara Uni : Gabungan dua negara dengan satu kepala
Negara.
● Uni Riil : Terjadi karena adanya perjanjian
● Uni Personil : Terjadi karena kebetulan
c) Negara Protektorat : Negara yang berada di bawah
perlindungan Negara lain.
4. Sifat-sifat Negara
Memaksa, Negara mempunyai kekuasaan untuk
menggunakan kekerasan fisik secra legal agar tercapai ketertiban
dan mencegah timbulnya anarki.
Monopoli, Negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam
menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
Sifat mencakup semua, Semua peraturan
perundang-undangan berlaku untuk setiap orang tanpa kecuali.
4
B. Pengertian Warga Negara
Warga Negara adalah orang yang terkait dengan sistem hukum
Negara dan mendapat perlindungan Negara.Warga Negara secara
umum ada Anggota suatu negara yang mempunyai keterikatan timbal
balik dengan negaranya.Warga negara adalah orang yg tinggal di
dalam sebuah negara dan mengakui semua peraturan yg terkandung
di dalam negara tersebut.Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26
UUD 1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain
yang disahkan Undang-undang sebagai warga
Negara.Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12
tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut
UU ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) adalah
1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi
WNI.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI
dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.\
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI
dan ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum
negara asal sang ayah tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut.
5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu
seorang WNI.
6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI.
7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang
diakui oleh seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu
dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18 tahun atau belum
kawin.
8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada
waktu lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah megara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui.
5
10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah
dan ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya.
11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah
dan ibu WNI, yang karena ketentuan dari Negara tempat anak
tersebut dilahirkan memberikan kewarganegaraan kepada anak
yang bersangkutan.
12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan
permohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya
meninggal dunia sebelum mengucapkan sumpah atau
menyatakan janji setia.
Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:
1. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia
18 tahun dan belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang
berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara
sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.
3. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya
memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
4. Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak
secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.
Kewarganegaraan Indonesia juga diperoleh bagi seseorang
yang termasuk dalam situasi sebagai berikut:
1. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau
ibunya memperoleh kewarganegaraan Indonesia
2. Anak warga negara asing yang belum berusia lima tahun yang
diangkat anak secara sah menurut penetapan pengadilan sebagai
anak oleh warga negara Indonesia.
Jadi, warga negara adalah orang yang tinggal di suatu negara
dengan keterkaitan hukum dan peraturan yang ada dalam negara
tersebut serta diakui oleh negara, baik warga asli negara tersebut atau
pun warga asing dan negara tersebut memiliki ketentuan kepada
siapa yang akan menjadi warga negaranya.
6
C. Pengertian Hak dan Kewajiban
1. Pengertian Hak
Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan
penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Contohnya: hak
mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai dari guru dan
sebagainya. Adapun Prof. Dr. Notonagoro mendefinisikannya
sebagai berikut: “Hak adalah kuasa untuk menerima atau
melakukan suatu yang semestinya diterima atau dilakukan
melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.
2. Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.
Notonagoro). Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya :
melaksanakan tata tertib di sekolah, membayar SPP atau
melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan sebaik-baiknya
dan sebagainya.
7
warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
c) Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang.
d) Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut
serta dalam pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan
pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
8
Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi sebuah kawasan
yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta mempunyai
rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada
negara sebagi ganti negara akan melindunginya dari setiap mara
bahaya, serta berkewajiban untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat
tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara. Hak untuk hidup, hak untuk
mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan pelayanan
umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk
mendapatkan pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh
negara, karena itulah tanggung jawab negara. Kalau hal itu tak bisa
dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak bisa disebut sebuah negara.
1. Teori Hubungan Negara dengan Warga Negara
1) Teori Marxis
Menurut teori Marxis, negara hanyalah sebuah
panitia yang mengelola kepentingan kaum borjuis, sehingga
sebenarnya tidak memiliki kekuasaan yang nyata. Justru
kekuasaan nyata terdapat pada kelompok atau kelas yang
dominan dalam masyarakat (kaum borjuis dalam sistem
kapitalis dan kaum bangsawan dalam sistem feodal).
2) Teori Pluralis
Dalam pandangan teori pluralis, negara merupakan
alat dari masyarakat sebagai kekuatan eksternal yang
mengatur negara. Dalam masyarakat terdapat banyak
kelompok yang berbeda kepentingannya, sehingga tidak ada
kelompok yang terlalu dominan. Untuk menjadi mayoritas,
kepentingan yang beragam ini dapat melakukan kompromi.
3) Teori Organis
Menurut teori Organis, negara bukan merupakan alat
dari masyarakatnya, tetapi merupakan alat dari dirinya
sendiri. Negara mempunyai misinya sendiri, yaitu misi
sejarah untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Oleh
karena itu, negara harus dipatuhi oleh warganya sebagai
lembaga diatas masyarakat. Negaralah yang tahu apa yang
baik bagi masyarakat secara keseluruhan. Pandangan ini
9
merupakan dasar bagi terbentuknya negara-negara kuat
yang seringkali bersifat otoriter bahkan totaliter.
4) Teori Elite Kekuasaan
Teori ini muncul sebagai bentuk kritik terhadap teori
pluralis. Menurut teori ini, meskipun masyarakatnya terdiri
dari bermacam-macam kelompok yang pluralitas, tetapi
dalam kenyataannya kelompok elite penguasa datang hanya
dari kelompok masyarakat tertentu, meskipun secara hukum
semua orang memang bisa menempati jabatan-jabatan
dalam negara/pemerintah
10
d. Prinisp penyelesaian snegketa secara
musyawarah dan peradilan merupakan sarana
terakhir.
e. Keseimbangan antara hak dan kewajiban
(Hadjoen, 1987: 90)
Di dalam pelaksanaan hubungan hukum
tersebut harus di sesuaikan juga dengan tujuan
hukum di negara Pancasila yaitu “... Memelihara dan
mengembangkan budi pekerti kemanusiaan serta
cita-cita moral rakyat yang luhur berdasarkan
ketuhanan yang maha esa” (Klili Rasjididan Arief
Sidharta, 1988: 172).
b) Hubungan yang bersifat politik
Kegiatan poliik (Peran politik) warga negara
ldama bentuk partisipasi (mempengaruhi pembuatan
kebijaksanaan) dan dalam bentuk subyek (terlibat
dalam pelaksanaan kebijaksanaan) misalnya :
Menerima perauran yang telah di tetapkan.
Sifat hubungan politik antara warganegara
dengan pemerintah di Indonesia yang berdasarkan
kekeluargaan, akan dapat menunjang terwujudnya
pengambilan keputusan politik secara musyawarah
mufakat, sehingga kehidupan politik yang dinamis
dalam kestabilan juga masih terwujud.
3) Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara
a) peran pasif, yakni merupakan kepatuhan terhadap
peraturan perudnang-undangan yang berlaku sebagai
cermin dari seorang warga negara yang taat dan
patuh kepada negara. Contoh : membayar pajak,
menaati peraturan lalu lintas.
b) Peran aktif : yakni merupakan aktivitas warga negara
untuk ikut serta mengambil bagian dalam kehidupan
bangsa dan negara Contoh : memberikan Hak suara
pada saat pemilu
11
c) Peran positif : yakni merupakan aktivitas warga negara
untuk meminta pelayanan dari negara / pemerintah
sebagai konskeuensi dari fungsi pemerintah sebagai
pelayanan umum (public service) Contoh : mendirikan
lembaga sosial masyarakat LSM)
d) Peran Negatif, yakni merupakan aktivitas warga negara
untuk menolak campr tangan pemerintah dalma
persoalan yang bersifat pribadi. Contoh : Kebebasan
warga negara untuk memeluk ajaran agama yang
diyakininya.
12
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor)
juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Pada saat bersamaan, KPK juga mendalami kasus dugaan
korupsi proyek Pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Jakabaring,
Palembang, Sumsel, dan proyek Pembangunan Gedung Serba Guna di
Pemprov Sumsel tahun anggaran 2010-2011. Pada kasus itu KPK
telah menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sumsel
Rizal Abdullah sebagai tersangka.
Untuk itu, hari ini KPK memeriksa bekas anak buah Rizal di
Dinas PU Cipta Karya Pemprov Sumsel, yakni M Arifin. "Dia jadi saksi
untuk tersangka RA," ujar Priharsa.
KPK menetapkan Rizal Abdullah sebagai tersangka dalam
kasus dugaan korupsi proyek Pembangunan Wisma Atlet SEA Games
di Jakabaring, Palembang, Sumsel dan proyek Pembangunan Gedung
Serba Guna di Pemprov Sumsel tahun anggaran 2010-2011.
Penetapan tersangka terhadap Rizal yang sebelumnya
menjabat sebagai Ketua Komite Pembangunan Wisma Atlet dan Kadis
PU Cipta Karya Pemprov Sumsel itu merupakan pengembangan dari
kasus korupsi proyek Wisma Atlet di mana salah satunya menjerat
bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Atas perbuatannya, anak buah Gubernur Sumsel Alex Noerdin
itu dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantaasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55
ayat 1 ke-1 KUHP. (Yus)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Warga Negara adalah sebuah rakyat yang mendiami sebuah
wilayah dalam sebuah komunitas atau bisa disebut dengan Negara,
Negara adalah suatu wilayah yang memiliki sistem atau aturan yang
berlaku bagi semua Kelompok atau individu di wilayah tersebut,
Warga Negara dan Negara saling bekaitan terlihat dari sejarah
terbentuknya suatu Negara, Hukum Negara harus di patuhi karena
hokum Negara bersifat mutlak.
B. Saran
Kita harus berhati-hati dalam bertindak karena setiap tindakan
kita pasti akan memiliki tanggung jawab, contohnya seperti kasus di
berita di atas, seorang gubernur menghabiskan uang rakyat,dan
akhirnya gubernur tersebut berhasil di cekal dengan pasal-pasal yang
berlaku di Indonesia,sekiranya itu saja saran dari semoga bermanfaat.
Kurang lebihnya mohon maaf.
14
DAFTAR PUSTAKA
15