Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN NEGARA DENGAN WARGA NEGARA

HAK DAN KEWAJIBANNYA

Disusun Oleh:
Muhammad Hukman Fathir
M. Hafizh Rizki
Muhammad Khalil
Dosen Pengampu:
Khalisil Mukhlis M.Ag

PROGRAM STUDI TEKHNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKHNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan dengan judul
“Hubungan Warga Negara Dan Negara”.
Penulisan makalah ini merupakan salahsatu tugas yang diberikan dalam mata
Pendidikan kewarganegaraan di Universitas Negeri Ar-Raniry.Dalam penulisan
makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Banda Aceh, 22 November 2023


Penulis

Kelompok 4

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................I

DAFTAR ISI.................................................................................................................II

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

C. Tujuan Makalah...........................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................3

I. Pengertian Negara...........................................................................................3

II. Pengertian Hak Dan Kewajiban..................................................................4

III. Hak dan Kewajiban Warga Negara.............................................................6

IV. Hak dan Kewajiban Negara.........................................................................7

V. Hubungan Negara Dan Warga Negara........................................................8

VI. Hubungan Negara dengan Warga Negara...................................................9

VII. Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Negara Dan Warga Negara Di Negara
Pancasila................................................................................................................9

BAB III PENUTUP.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................17

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan antara negara dan warga negara identik dengan adanya hak dan
kewajiban, antara warga negara dengan negaranya ataupun sebaliknya. Negara
memiliki kewajiban untuk memberikan keamanan, kesejahteraan, perlindungan
terhadap warga negaranya serta mem iliki hak untuk dipatuhi dan dihormati.
Sebaliknya warga negara wajib membela negara dan berhak mendapatkan
perlindungan dari negara.

Di Indonesia seringkali terjadi adanya kesenjangan antara peranan negara


dengan kehidupan warga negara. Masalah-masalah politik, sosial, ekonomi, dan
budaya misalnya, seringkali terjadi karena adanya kesenjangan antara peranan negara
serta kehidupan warga negaranya.

Dalam deretan pasal-pasal beserta ayat-ayatnya, UUD 1945 secara jelas


mencantumkan hak serta kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga
harus dipenuhi melalaui tangan-tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui tangan
Legislatif suara rakyat tersampaikan, melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak
rakyat dipenuhi, dan di tangan yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban
di jelaskan. Idealnya begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di hitung dengan
sebelah tangan seberapa jauh negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga
berapa banyak negara menuntut haknya.

Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali haknya yang
selama ini telah di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan menjaga serta
menjalankan kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana meliputi sebuah
kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta mempunyai
rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada negara sebagi ganti

1
negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya, serta berkewajiban untuk
mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara. Hak
untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan
pelayanan umum seperti kesehatan, rumah, dan tentunya hak untuk mendapatkan
pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena itulah tanggung
jawab negara. Kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak bisa
disebut sebuah negara.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian negara?
b. Apa saja jenis jenis bentuk negara?
c. Apa pengertian dari warga negara, penduduk, rakyat, kewarganegaraan
dan
hukum kewarganegaraan ?
d. Apa saja asas asas kewarganegraan ?
e. Bagaimana cara memperoleh kewarganegraan Indonesia?
f. Apa pengertian hak dan kewajiban?
g. Bagaimana hubungan negara dan warga negara?
h. Bagaimana pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di
negara pancasila?
C. Tujuan Makalah
a. Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Kewarganegraan.
b. Menjadi sumber rujukan apabila mahasiswa membutuhkan bahan
pembelajaran hubungan negara dan warga negara.
c. Sebagai tambahan wawasan serta pengetahuan tentang hubungan negara
dan warga negara proses pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN
I. Pengertian Negara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian negara adalah organisasi
di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyat; kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang
diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai
kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.1
Konsepsi Kelsen mengenai Negara menekankan bahwa Negara merupakan
suatu gagasan tekhnis semata-mata yang menyatakan fakta bahwa serangkaian kaidah
hukum tertentu mengikat sekelompok individu yang hidup dalam suatu wilayah
teritorial terbatas.
Negara merupakan suatu lembaga, yaitu satu sistem yang mengatur hubungan
yang ditetapkan oleh manusia antara mereka sendiri sebagai satu alat untuk mencapai
tujuan yang paling pokok di antaranya ialah satu sistem ketertiban yang menaungi
manusia dalam melakukan kegiatan. Negara adalah lanjutan dari keinginan manusia
hendak bergaul antara seorang dengan orang lainnya dalam rangka menyempurnakan
segala kebutuhan hidupnya.Negara merupakan subjek utama hukum internasional.

Beberapa sarjana telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi


negara.
Henry C. Black mendefinisikan negara sebagai sekumpulan orang yang secara
permanen menempati suatu wilayah yang tetap, diikat oleh ketentuan-ketentuan
hukum yang melalui pemerintahannya, mampu menjalankan kedaulatannya yang
merdeka dan mengawasi masyarakat dan harta bendanya dalam wilayah
perbatasannya, mampu menyatakan perang dan damai serta mampu mengadakan
hubungan internasional dengan masyarakat internasional lainnya.

1
Namang. (2020). Negara dan Warga Negara. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 247-266.

3
Berdasarkan Pasal 1 Konvensi Montevindo 1933 mengenai Hak-hak wajiban-
Kewajiban Negara mengemukakan karak eristik-karakteristik negara yang merupakan
subjek hukum internasional sebagai berikut :
a) Penduduk yang tetap
Penduduk merupakan kumpulan individu-individu yang terdiri dari dua
kelamin tanpa memandang suku, bahasa, agama, dan kebudayaan yang hidup dalam
suatu masyarakat dan yang terikat dalam suatu negara melalui hubungan yuridik dan
politik yang diwujudkan dalam bentuk kewarganegaraan. Penduduk merupakan unsur
pokok bagi pembentukan suatu negara. Suatu pulau atau suatu wilayah tanpa
penduduk tidak mungkin menjadi suatu negara. Syarat penting untuk unsur ini yaitu
bahwa rakyat atau Masyarakat ini harus terorganisir dengan baik (organized
population). Sebab sulit dibayangkan, suatu negara dengan pemerintahan terorganisir
dengan baik hidup berdampingan dengan masyarakat disorganized.
b) Wilayah yang Tetap.
Wilayah yang tetap adalah suatu wilayah yang dimukimi oleh penduduk atau
rakyat dari negara itu. Agar wilayah itu dapat dikatakan tetap atau pasti sudah tentu
harus jelas batas-batasnya. Wilayah suatu negara terdiri dari daratan, lautan, dan
udara diatasnya.

II. Pengertian Hak Dan Kewajiban


Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk melakukan
sesuatu yang telah itentukan oleh undang-undang. MIsalnya, hak mendapat
pendidikan dasar, hak mendapt rasa aman.Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang
harus dikerjakan. Misalnya, wajib mematuhi rambu-rambu lalulintas dan wajib
membayar pajak.2

Orang yang mendiami wilayah suatu Negara, bisa jadi warga Negara tersebut
atau warga Negara asing. Di Indonesia, misalnya, penduduk yang tinggal di wilayah
2
Haifarashin. (2021). Pemahaman Tentang Kewajiban dan Hak Warga Negara. Jurnal Pendidikan
Tambusai, 261-265.

4
Indonesia bias warga Negara Indonesia atau warga Negara asing yang memiliki
kepentingan di Indonesia. Namun, mereka bukanlah warga Negara Indonesia. Jadi,
tidak semua orang yang tinggal di wilayah suatu Negara adalah warga Negara
tersebut . tentu saja Warga Negara Indonesia (WNI)dan Warga Negara Asing (WNA)
memiliki hak dan kewajiban yang berbeda.

Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika


tidak dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya. Sedangkan
hak adalah kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi
oleh undang-undang. Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang
tidak sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah
seimbang.

Dengan hak yang dimilikinya, seseorang dapat mewujudkan apa yang menjadi
keinginan dan kepentingannya. Sebagai warga Negara, kita memiliki hak untuk
mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan, kita akan mewujudkan cita-cita kita.

Antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh
terus menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban. Sebaliknya, Negara juga tidak boleh
berlaku sewenang-wenang dengan menuntut warga Negara menjalankan
kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka.
Berikut ini adalah beberapa contoh hak dan kewajiban kita sebagai rakyat
Indonesia. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama
lain tanpa terkecuali. Persamaaan antara manusia selalu dijunjung tinggi untuk
menghindari berbagai kecemburuan sosial yang dapat memicu berbagai permasalahan
dikemudian hari.

5
III. Hak dan Kewajiban Warga Negara
 Berhak mendapatkan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan atau demi kesejahteraan
hidupnya.
 Setiap orang berhak memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya.
 Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta pengakuan yang sama di depan hukum.
 Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan dan pengakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
 Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan.
 Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
 Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara, dan
meninggalkannya serta berhak kembali.
 Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan
pikiran, dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
 Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat.
 Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperileh informasi untuk
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk
mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan
informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tesedial.
 Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa

6
aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.
 Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik
dari negera lain.
 Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan kesehatan.
 Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan
dan keadilan.

IV. Hak dan Kewajiban Negara


Hak dan kewajiban negara adalah menggambarkan apa yang seharusnya
diterima dan dilakukan oleh negara atau pemerintah dalam melindungi dan
menjamin kelangsungan kehidupan negara serta terwujudnya cita-cita dan
tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
1. Hak negara atau pemerintah adalah meliputi :
 Menciptakan peraturan dan UU untuk ketertiban dan keamanan.
 Melakukan monopoli sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak.
 Memaksa warga negara taat akan hukum yang berlaku.
2. Kewajiban negara berdasarkan UUD 1945 :
 Melindungi wilayah dan warga negara.
 Memajukan kesejahteraan umum.
 Mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
 Menjamin kemerdekaan penduduk memeluk agama.
 Membiayai pendidikan dasar.

7
 Menyelenggarakan sistem pendidikan nasional.
 Memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari anggaran belanja
negara dan belanja daerah.
 Memajukan pendidikan dan kebudayaan.
 Mengembangkan sistem jaminan sosial.
 Menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kebudayaan nasional.
 Menguasai cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hidup
orang banyak.
 Menguasai bumi, air, dan kekayaan alam demi kemakmuran rakyat.
 Memelihara fakir miskin.
 Mengembangkan sistem jaminan sosial.
 Menyediakan fasilitas layanan kesehatan dan publik yang layak.
V. Hubungan Negara Dan Warga Negara
Negara merupakan suatu wilayah dengan luasan tertentu yang menjadi tempat
tinggal dari sekelompok orang. Namun untuk dapat disebut sebagai negara, wilayah
yang ditinggali penduduk tersebut juga harus mendapatkan pengakuan kedaulatan
dari negara lain. Selain itu, sebuah negara yang sudah berdiri tegak juga harus
memiliki undang-undang sendiri untuk mengatur tata kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Tepat di hari Jum’at bulan
Ramadhan itu, negara kita resmi berdiri. Namun perjalanannya tidak berhenti sampai
di situ saja. Ada banyak ancaman dan tekanan dari dalam maupun luar negeri yang
menginginkan kehancuran kedaulatan NKRI.

Berkat kegigihan dan kerjasama yang kompak antara penyelenggara negara


dengan warga negara, semua rintangan itu berhasil dilewati. Sampai saat ini, tidak
ada lagi peperangan fisik yang harus dihadapi oleh Indonesia. Ada hubungan yang

8
penting antara negara dengan warga negaranya. Hubungan inilah yang akan
menentukan apakah tujuan negara dapat dicapai atau tidak.

VI. Hubungan Negara dengan Warga Negara


Negara harus dapat memenuhi hak warga negaranya. Sementara itu, warga
negara juga harus menyelesaikan tugas sebagai warga negara yang baik. Barulah
dapat hak warga negara.

Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara. Tidak
perlu ada pemaksaan atau aturan resmi yang mewajibkan warga negara membela
negaranya. Karena hubungan emosional yang kuatlah, warga negara tentunya tidak
akan terima bila negaranya mengalami keadaan buruk

Sebut saja kasus pelanggaran batas negara. Spontan dan tanpa dikomando
oleh pemerintah, warga negara Indonesia akan berusaha membela kehormatan
negaranya sebisa mungkin. Hanya saja kadang cara yang digunakan tidak selalu
benar dan tidak sesuai dengan keinginan pemerintah.

VII. Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Negara Dan Warga Negara Di Negara
Pancasila
Persoalan yang paling mendasar hubungan antara negara dan warga negara
adalah masalah hak dan kewajiban. Negara demikian pula warga negara samasama
memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Sesungguhnya dua hal ini saling terkait,
karena berbicara hak negara itu berarti berbicara tentang kewajiban warga negara,
demikian pula sebaliknya berbicara kewajiban negara adalah berbicara tentang hak
warga negara.3

3
Yunita. (2021). Urgensi Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam Pelaksanaannya
Berdasarkan Undang-Undang. Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 429-
436.

9
Kesadaran akan hak dan kewajiban sangatlah penting, seseorang yang
semestinya memiliki hak namun ia tidak menyadarinya, maka akan membuka
peluang bagi pihak lain untuk menyimpangkannya. Demikian pula ketidaksadaran
seseorang akan kewajibannya akan membuat hak yang semestinya didapatkan orang
lain menjadi dilanggar atau diabaikan. Pada artikel ini akan dibahas pengertian hak
dan kewajiban, hak dan kewajiban negara dan warga negara menurut UUD 1945,
serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara di negara Pancasila.
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya
diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya. Hak dan
Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi
lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang
pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban
untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi
kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara
mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan
kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan
kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang
berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan
pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal
ini. Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan
rakyat, sampai saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh

10
karena itu, kita sebagai warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi
kita yang buruk ini dan merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa
melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang
menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat
akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia
bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara
dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih
baik dan maju, yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang.
Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
 Hak dan Kewajiban Warga negara :
 Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga
negara dan negara pada umumnya berupa peranan (role).
 Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara
Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
 Hak Warga Negara Indonesia :
 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat
2).
 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).
 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).
 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang”
 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya
dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan

11
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup
manusia. (pasal 28C ayat 1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif
untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan
hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi
manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

 Kewajiban Warga Negara Indonesia :


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945
berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1
mengatakan : Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.
Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan
kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan
dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

12
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan
ditetapkan dengan undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu.
Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan, dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan
undang-undang.
Suatu hal tidak dapat dilaksanakan sebelum mengetahui benar apa yang
hendak dilaksanakan, untuk melaksanakannya diperlukan pedoman, dan agar
pelaksanaan bisa berjalan sesuai dengan harapan maka perlu ada institusi yang
mengawal pelaksanaan tersebut. Dengan demikian ada tiga hal penting dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban ini. Pertama, Pancasila perlu dimengerti secara tepat
dan benar baik dari pengertian, sejarah, konsep, prinsip dan nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya. Tanpa mengerti hal-hal yang mendasar ini amat sulit
Pancasila untuk diamalkan.
Selain daripada itu, Pancasila akan cepat memudar dan dilupakan kembali.
Kekuatan akar pemahaman ini amat penting untuk menopang batang, ranting, daun
dan buah yang akan tumbuh di atasnya. Banyak hal yang terjadi ketika semangat
untuk mengamalkan Pancasila sangat tinggi namun tidak didasari oleh pemahaman

13
konsep dasar yang kuat, bukan hanya mudah memudar, namun juga akan kehilangan
arah, seakanakan sudah melaksanakan Pancasila padahal yang dilaksanakan bukan
Pancasila, bahkan bertentangan dengan Pancasila. Hal ini amat mudah dilihat dalam
praktek perekonomian dan perpolitikan Indonesia saat ini yang tanpa sadar sudah
mengekor pada sistem kapitalis-neoliberalis dan perpolitikan yang bernapaskan
individualis bukan kolektifis. Kedua, pedoman pelaksanaan. Semestinya kita tidak
perlu malu mencontoh apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah Orde Baru yang
berusaha membuat Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P4). Pedoman
ini sangat diperlukan agar negara dan warganegara mengerti apa yang musti
dilakukan, apa tujuannya dan bagaimana strategi mencapai tujuan tersebut. Manakala
tidak ada pedoman pelaksanaan, maka setiap orang berusaha membuat pedoman
sendiri-sendiri sehingga terjadi absurditas (kebingungan). Banyaknya kelemahan
yang terjadi pada pelaksanaan P4 perlu dievaluasi untuk diperbaiki. Contoh
kelemahan utama dalam pelaksanaan P4 adalah bahwa pedoman tersebut bersifat
kaku, tertutup dan doktriner, hanya pemerintah yang berhak menerjemahkan dan
menafsirkan Pancasila, sehingga tidak ada ruang yang cukup untuk diskusi dan
terbukanya konsep-konsep baru. Kelemahan tersebut harus diperbaiki tidak kemudian
dibuang sama sekali. Ketiga, perlunya lembaga yang bertugas mengawal pelaksanaan
Pancasila. Lembaga ini bertugas antara lain memfasilitasi aktivitas-aktivitas yang
bertujuan untuk mensosialisasikan Pancasila. Membuka ruang-ruang dialog agar
tumbuh kesadaran ber-Pancasila baik di kalangan elit politik, pers, anggota legislatif,
eksekutif, yudikatif, dan masyarakat luas. Yang tak kalah penting adalah ikut
memberi masukan kepada lembaga-lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan
membuat kebijakan serta ikut mengevaluasi setiap kebijakan yang dilakukan agar
terjamin tidak bertentangan dengan Pancasila. Dalam konteks pelaksanaan hak dan
kewajiban, maka tiga hal penting sebagaimana disebut di atas juga perlu ada, yaitu
perlu mengerti prinsip-prinsip dasar hak dan kewajiban negara dan warga negara,
terdapat pedoman pelaksanaannya dan ada lembaga yang mengawalnya. Tiga hal ini
tentu tidak berdiri sendiri khusus terkait dengan hak dan kewajiban negara dan warga
negara, namun merupakan kesatuan gerak besar revitalisasi Pancasila dalam semua

14
bidang kehidupan. Pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara dalam
negara Pancasila adalah sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945 seperti
tergambar dalam klasifikasi di atas. Namun demikian, selain melihat klasifikasi
tersebut perlu juga memahami konsep, prinsip dan nilai Pancasila dalam pelaksanaan
hak asasi manusia.

BAB III PENUTUP


pengertian negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat; kelompok sosial yang
menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik
dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak
menentukan tujuan nasionalnya.Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk
negara yang terpenting ialah negara Kesatuan (Unitarisme) dan negara Serikat
(Federasi).
Pengertian warga negara adalah semua penduduk di suatu negara atau bangsa
yang berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, serta memiliki hak
dan kewajiban penuh sebagai seorang warga negara di negara tersebut.Penduduk
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis suatu negara selama
kurang lebih enam bulan dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan
tetapi bertujuan menetap. Rakyat adalah seluruh orang yang berada pada suatu
wilayah Negara dan taat pada kekuasaan pemerintahan tersebut. Kewarganegaraan
dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan
negara.
Hubungan negara dan warga negara ibarat ikan dan airnya, keduanya
memiliki hubungan timbal balik yang sangat erat. Negara Indonesia sesuai dengan
institusi, misal, berkewajiban untuk menjamin dan melindungi seluruh warganya,
tanpa kecuali. Secara jelas dalam UUD Pasal 33.
pengertian hak dan kewajiban, hak dan kewajiban negara dan warga negara
menurut UUD 1945, serta pelaksanaan hak dan kewajiban negara dan warga negara
di negara Pancasila.

15
DAFTAR PUSTAKA
Haifarashin. (2021). Pemahaman Tentang Kewajiban dan Hak Warga Negara. Jurnal
Pendidikan Tambusai, 261-265.
Namang. (2020). Negara dan Warga Negara. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 247-
266.
Yunita. (2021). Urgensi Pemenuhan Hak Dan Kewajiban Warga Negara Dalam
Pelaksanaannya Berdasarkan Undang-Undang. Jurnal Penelitian Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, 429-436.

16

Anda mungkin juga menyukai