Rangga Kurniawan
Tak lupa pula rasa terimakasih kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah
mengkontribusikan dirinya untuk memberikan saran, kritikan, dan nasehatnya dengan setulus
hati.
Dan yang terpenting ialah kami sadar betul bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan karena sejatinya kami adalah manusia yang tak luput dari salah dan lupa “
”اإلنسان محل الخطأ و النسيان, untuk itu sangatlah urgent bagi kami sepucuk asupan ber nutrisi yang
kiranya bisa menbuat makalah kami lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB 1..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................................8
PENUTUP.......................................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................8
3.2 Saran......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Warga negara adalah salah satu fundamen penting dalam keberadaan sebuah negara,
sudah selayaknya mendapat kepastian hukum dan jaminan hukum yang layak dari
negara.Sepeti dikemukakn oleh para ahli, sudah menjadi kenyataan yang berlaku umum
bahwa syarat untuk berdirinya sebuah negara yang merdeka harus sekurang-kurangnya ada
tiga syarat, yaitu adanya wilayah, adanya rakyat (warga negara) yang tetap, adanya
pemerintahan yang berdulatdan adanya pengakuan dari Negara lain.Seorang warga negara
indonesia harus mendapat jaminan perlindungan dan kepastian hukumatas hak-hak yang
dimilikinya, sekaligus kewajiban-kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sebagai
warga negara dari suatu negara.
Warganegara merupakan salah satu yang bersifat prinsipal dalam bernegara, tidak
mungkin ada sebuah Negara kalau tidak memiliki warga negara begitupun sebaliknya tidak
mungkin ada warga negara tanpa negara. Dewasa ini semakin banyak permasalahan di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya menyebabkan semakin kompleknya pekerjaan
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Maka dari itu ada hubungan
tertentu mengenai warga negara dan negara yaitu saling menjaga,mengayomi,memberikan
perlakuan yang bebas agar negara itu maju serta warga negaranya sejahtera.
1
Latar belakang hubungan antara negara dan warga negara adalah negara dan warga
negara sesuatu yang tidak bisa dipisahkan karena ketika ada kata negara pasti harus ada
warga negara. Salah satu unsur terbentuknya suatu negara adalah adanya warga negara.
Maka dari itu negara dan warga negara adalah tidak bisa berdiri sendiri karena otomatis
ketika ada negara harus ada warga negara.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul makalah ini adalah “Hubungan Negara dan
Warga Negara”
1.3. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian negara
2. Mengetahui pengertian warga Negara
3. Mengetahui hubungannya negara dan warga Negara.
4. Agar menjadi bahan rujukan untuk konsumen berikutnya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Max Weber: Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu masyarakat.
Roger H. Soltou: Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur
atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat.
G. Jellinek: Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah berkediaman
di wilayah tertentu atau dengan kata lain negara merupakan ikatan orang–orang yang
3
bertempat tinggal di wilayah tertentu yang dilengkapi dengan kekuasaan untuk
memerintah.
Plato: Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya keinginan
manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.
Aristoteles: Negara adalah persekutuan manusia dari keluarga dan desa untuk mencapai
kehidupan sebaik-baiknya.
Prof. Miriam Budihardjo: Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat
memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan
yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan itu.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa negara adalah suatu organisasi
dalam suatu wilayah, yang memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan di taati oleh
rakyatnya.
Warga negara merupakan salah satu yang bersifat principal dalam bernegara, tidak
mungkin ada sebuah negara kalau tidak memiliki warga negara begitupun sebaliknya tidak
mungkin ada warga negara tanpa negara. Dewasa ini semakin banyak permasalahan di
bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya menyebabkan semakin kompleknya pekerjaan
pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan
dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga
4
suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum negara
menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus mengakui bahwa setiap
orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat
diklasifikasikian menjadi :
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang
diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor
imigrasi.
Namun demikian, negara yang berkewajiban dalam memenuhi hak-hak warga negaranya
tidak dapat berlangsung dengan baik tanpa dukungan warganya. Dukungan yang dimaksud
adalah adanya bentuk pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara. Dalam pemenuhan hak
warga negaranya haruslah sejalan dengan pelaksanaan kewajibannya, salah satunya warga
negara harus menunjukkan sikap patuh terhadap peraturan yang diberlakukan.
Menjadi warga negara yang baik merupakan suatu hasil yang diharapkan dari hubungan
antara negara dengan warga negara. Warga negara yang baik adalah warga negara yang
sadar akan hak dan kewajibannya mampu mengkritisi, serta partisipatif, dan
bertanggungjawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dari hal tersebut, maka warga
5
negaranya mampu melaksanakan serta memahami keseimbangan antara hak dan
kewajibannya maka terbentuklah masyarakat yang mandiri.
- Orang-orang yang berada dalam wilayah satu Negara dapat dibedakan menjadi:
1. Penduduk, ialah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh
peraturan Negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok
(domisili) di wilayah Negara ini. Penduduk ini dibedakan menjadi dua yaitu:
- Penduduk warganegara atau warga Negara adalah penduduk, yang sepenuhnya dapat
diatur oleh pemerintah Negara terebut dan mengakui pemerintahannya sendiri
- Penduduk bukan warganegara atau orang asing adalah penduduk yang bukan
warganegara
2. Bukan penduduk, ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk
sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah tersebut
Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua criteria yaitu:
- Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini masih dibedakan menjadi dua yaitu:
a. kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut juga Ius Sanguinis.
Didalam asas ini seorang memperoleh kewarganegaraann suatu Negara
berdasarkan asa kewarganegaraan orang tuanya, dimanapun ia dilahirkan.
b. kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau ius soli. Didalam asas ini
seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan Negara tempat dimana
dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warganegara dari Negara tersebut.
c. naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang
menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai
kewarganegaraan Negara lain.
6
Allah dan ta’atilah Rasul(Nya) dan ulil amri diantara kamu.Kemudian jika kamu
berlainan pendapat,maka kembalilah kepada Allah (Al-qur’an) dan
Rasulnya(sunnah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian.Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.
2. Q.S An-Nisa :Ayat 134 “Wahai orang-orang yang beriman,jadilah kamu orang yang
benar-benar penegak keadilan,menjadi saksi karena Allah biarpun terhadapmu
sendiri atau Ibu bapak dan kaum kerabat. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikakan(kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan (134).
3. Q.S Ali-Imran :Ayat 153-155
4. Q.S An-Nahl : Ayat 90-93
5. Q.S Al-baqarah : Ayat 161-164
6. Q.S At-Taubat : Ayat 70-72 dan 111-114
7. Q.S Al-Kahfi : Ayat 103-118
Maka dari itu sebagai warga negara harus mena’ati ulil amri dan sebagai negara harus
menegakan hukum dengan seadil-adilnya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah, yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan di taati oleh rakyatnya.
Warga negara merupakan unsur terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara
dan negara merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling berkaitan
dan memiliki hak dan kewajiban masing-masing yang berupa hubungan timbal balik. Warga
negara mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan membelanya.
Negara yang berkewajiban dalam memenuhi hak-hak warga negaranya tidak dapat
berlangsung dengan baik tanpa dukungan warganya. Dukungan yang dimaksud adalah
adanya bentuk pelaksanaan kewajiban sebagai warga negara. Dalam pemenuhan hak warga
negaranya haruslah sejalan dengan pelaksanaan kewajibannya, salah satunya warga negara
harus menunjukkan sikap patuh terhadap peraturan yang diberlakukan.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kesalahan drta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan melakukan
perbaikan dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa
membangun dari para pembaca.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-negara-menurut-para-ahli.html
http://scholar.unand.ac.id/10210/2/b.%20Bab%20I%20Skripsi_Yanvino_1210112084.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/211780269.pdf
file:///C:/Users/USER/AppData/Local/Temp/75-Article%20Text-205-1-10-20200924.pdf
https://thefikkar.blogspot.com/2016/10/makalah-hubungan-negara-dengan-warga-negara.html
http://repository.uinbanten.ac.id/2657/3/BAB%20I%20B5%202.pdf
https://www.qureta.com/post/dinamika-hubungan-negara-dengan-warga-negara
9
10