Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

"KEDAULATAN NEGARA”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan

Dosen Pengampu
Henra Firdaus, S.H.,M.Kn

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Eka Damayanti (21.113023.60201.001)
Muhammad Azpan Nizam (21.113023.60201.016)
Sifa Nadilla (21.113023.60201.002)
Sinta Yunita (21.113023.60201.003)
Thrisia Wahyuni (21.113023.60201.022)
Tiurma A. Marpaung (21.113023.60201.023)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BULUNGAN
TARAKAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Adapun
dalam makalah ini kami membahas mengenai “Kedaulatan Negara”.

Makalah ini dibuat untuk memaparkan hal apa saja yang mencakup dalam
kedaulatan suatu negara. Makalah ini disusun juga sebagai syarat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pada kesempatan kali ini kami
ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pengampu mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan bagi kami
untuk mengerjakan makalah ini. Kami juga berterima kasih kepada berbagai pihak
yang turut membantu dan mendukung dalam proses pengerjaan makalah ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa masih
terdapat banyak kekurangan yang mendasar dalam makalah ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami hargai.

Tanjung Selor, 9 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................2
B. Rumusan Masalah.................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................3
A. Hakikat Negara......................................................................3
B. Konstitusi Negara..................................................................6
BAB III PENUTUP.................................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita ketahui bahwa negara merupakan sebuah organisasi atau badan


tertinggi yang memiliki kewenangan untuk mengatur perihal yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya itu,
negara juga memiliki kewajiban untuk melindungi, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.

Kemudian mengenai kedaulatan itu sendiri. Menurut Kamus Besar


Bahasa Indonesia (KBBI), kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi atas
pemerintahan negara, daerah, dan sebagainya. Jadi, kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi yang ada di dalam suatu negara dan dijalankan oleh
sistem pemerintahan pada negara tersebut. Sedangkan secara etimologi,
kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dan diambil dari bahasa Arab
“daulah” dengan arti kekuasaan. Sementara itu, dalam bahasa Latin yakni
“supremus” yang berarti tertinggi. Dan dalam bahasa Inggris, kedaulatan
yaitu “sovereignty”.

Namun, sebuah wilayah dapat dikatakan sebuah negara apabila wilayah


tersebut telah memenuhi berbagai unsur yang diperlukan oleh sebuah
negara di dalamnya. Hingga saat ini, jumlah negara yang terdapat di
seluruh dunia mencapai 195 negara berdaulat yang terdaftar
keanggotaannya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Meskipun ini
belum sepenuhnya termasuk sejumlah negara dependen serta wilayah
teritorial negara lain. Setiap negara tersebut memiliki bentuk pemerintahan
yang berbeda antara satu sama lain, di mana ada yang menggunakan
sistem pemerintahan kerajaan sampai dengan sistem pemerintahan
republik.

Berdasarkan dengan beberapa hal yang telah disampaikan di atas, dalam


makalah ini kami akan memberikan penjelasan mengenai kedaulatan
sebuah negara.

1
B. Rumusan Masalah

Berikut merupakan perumusan masalah yang akan dikaji dalam makalah


ini, yaitu :
1. Apa pengertian dan bagaimana hakikat suatu negara?
2. Bagaimana konstitusi sebuah negara?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :


1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
2. Untuk mengetahui pengertian dan bagaimana hakikat suatu negara
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk pemerintahan negara

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis :

Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam


mengembangkan dan memperdalam ilmu pengetahuan yang
dimiliki. Khususnya dalam hal-hal yang berkaitan dengan negara
secara mendalam.

2. Bagi Pembaca :

Makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sarana pembelajaran


guna menambah ilmu pengetahuan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Negara

Hakikat negara menurut pendapat para ahli, istilah negara berasal dari
bahasa Sanskerta “nagari” atau “nagara” yang berarti kota. Dalam
bahasa Inggris negara disebut “state”, bahasa Belanda “staat”, bahasa
Perancis “l’etat” dan bahasa Latin “statum”. Banyak sekali pengertian
tentang apa itu negara, diantaranya seperti ditulis oleh M Solly Lubis
dalam bukunya Ilmu Negara (1981: 9). Dimana beliau mengutip pendapat:

1. Soenarko, negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai


wilayah tertentu dan kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai
kedaulatan.

2. Logemann, negara adalah organisasi kemasyarakatan yang dengan


kekuasaannya bertujuan mengatur dan menyelenggarakan
masyarakat.

3. Harold J. Laski, negara itu adalah satu persekutuan manusia yang


mengikuti jika perlu dengan tindakan paksaan.

4. Woodrow Wilson, negara adalah rakyat yang terorganisasi untuk


hukum dalam wilayah tertentu.

Dari pengertian tersebut secara sederhana negara dapat kita artikan


sebagai sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan
diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya memiliki
kedaulatan, baik kedaulatan kedalam maupun kedaulatan keluar.
Kemudian terdapat pula pengertian dapat ditinjau dalam empat sudut yang
berbeda, yaitu :
 Negara sebagai organisasi kekuasaan

Dalam sudut pandang ini, negara dikatakan sebagai organisasi


kekuasaan dikarenakan negara merupakan alat yang digunakan
oleh sekelompok individu yang memiliki kekuasaan untuk
mengatur hubungan antar individu lainnya yang berada di dalam
kehidupan masyarakat di suatu wilayah tersebut. Negara yang
dijadian sebagai organisasi kekuasaan juga pada hakikatnya

3
merupakan sebuah tata kerja sama dalam membuat individu yang
ada di dalam sebuah wilayah tertentu untuk berbuat maupun
bersikap sesuai dengan kehendak yang telah dibuat oleh negara
tersebut.

 Negara sebagai organisasi politik

Negara dianggap sebagai sebuah asosiasi yang memiliki fungsi


untuk menjaga ketertiban pada masyarakat yang ada di dalamnya
menggunakan sistem hukum yang telah dijalankan oleh sistem
pemerintahan yang ada dan sifat dari kekuasaannya memaksa.
Berdasarkan sudut pandang organisasi politik, sebuah negara
merupakan bentuk integrasi dari kekuasaan politik maupun sebuah
organisasi pokok dari kekuasaan politik yang berlaku.

Sebagai organisasi politik sendiri, sebuah negara memiliki fungsi


sebagai alat yang digunakan masyarakat yang memiliki kekuasaan
agar dapat mengatur terbentuknya hubungan antar individu serta
menertibkan dan mengendalikan berbagai gejala kekuasaan yang
mungkin akan muncul pada kehidupan masyarakat. Ciri khas dari
negara tersebut dapat dilihat melalui kedaulatan serta keanggotaan
sebuah negara yang pada umumnya memiliki sifat mengikat serta
memaksa.

 Negara sebagai organisasi kesusilaan

Negara dianggap sebagai sebuah bentuk jelmaan dari keseluruhan


individu yang ada di dalamnya. Hal ini juga dapat kita lihat melalui
pandangan Friedrich Hegel yang menyatakan bahwa negara
merupakan sebuah organisasi kesusilaan yang terbentuk sebagai
sintesa antara kemerdekaan universal bersama serta kemerdekaan
bagi individu. Negara juga merupakan sebuah organisme dimana
setiap individu di dalamnya dapat menjelma menjadi dirinya,
karena negara merupakan bentuk jelmaan dari seluruh individu,
dengan begitu sebuah negara memiliki kekuasaan yang paling
tinggi dan tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara.

Berdasarkan pendapat Hegel tersebut, maka dapat diartikan


sebuah negara yang merupakan organisasi kesusilaan, dipandang
dapat mengatur tata tertib setiap kehidupan masyarakat yang ada di
dalamnya. Selain itu berarti menandakan bahwa negara mengatur
kehidupan bermasyarakat serta bernegara setiap individunya dan

4
individu yang ada di dalamnya tidak dapat berbuat semaunya
sendiri.

 Negara sebagai integrasi antara pemerintah serta rakyat

Negara dianggap sebagai sebuah kesatuan bangsa, sedangkan


seorang individu yang ada di dalamnya dianggap sebagai bagian
integral dari negara. Setiap individu tersebut memiliki kedudukan
serta fungsi dalam menjalankan sebuah negara.

Fungsi-fungsi Negara :
1. Melaksanakan Ketertiban

Fungsi dari sebuah negara yang pertama adalah


melaksanakan penertiban. Hal ini dikarenakan dalam sebuah
negara agar tujuan bersama yang ingin diraih tercapai, harus
adanya penertiban yang merupakan sebuah bentuk pencegahan
agar bentrokan antara masyarakat tidak terjadi.

Negara dalam hal ini bertindak sebagai stabilisator yang


menjaga keseimbangan segala lingkungan yang ada di
dalamnya.

2. Mengusahakan Kesejahteraan serta Kemakmuran Rakyat

Fungsi dari sebuah negara yang kedua adalah


mengusahakan kesejahteraan serta kemakmuran rakyat. Negara
dalam hal ini memiliki arti bahwa akan selalu berusaha untuk
memperjuangkan kehidupan masyarakat di dalamnya dan
mengeluarkan usaha agar masyarakat yang ada dapat hidup
dengan makmur secara adil dan juga merata.

3. Pertahanan

Fungsi dari sebuah negara yang ketiga adalah pertahanan.


Dalam konteks ini, pertahanan negara merupakan suatu hal
yang sangat penting bagi berjalannya serta kelangsungan hidup
dari sebuah negara.

5
4. Menegakkan Keadilan

Fungsi dari sebuah negara yang keempat adalah


menegakkan keadilan. Hal ini dikarenakan, keadilan merupakan
suatu hal yang penting dan bukanlah suatu status yang dapat
langsung terjadi, melainkan untuk meraih keadilan ini sendiri
membutuhkan sebuah proses. Pada sebuah negara, terdapat
berbagai badan pengadilan yang dapat digunakan untuk
menegakkan keadilan bagi seluruh masyarakat di dalamnya.

B. Konstitusi Negara

Konstitusi bisa diartikan sebagai salah satu perangkat yang membentuk


suatu negara. Konstitusi ini juga merupakan seperangkat prinsip serta
aturan yang mengatur suatu negara. Adapun berikut merupakan pengertian
konstitusi menurut para ahli.

Bolingbroke
Pengertian konstitusi adalah sekumpulan kaidah-kaidah hukum,
institusi-institusi dan kebiasaan-kebiasaan. Yang diambil dari asas
penalaran tertentu serta berisikan sistem umum atas dasar nama
masyarakat itu sepakat atau setuju untuk diperintah.

K. C. Wheare
Konstitusi merupakan keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara
yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau
memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

Jimly Asshiddiqie
Pengertian konstitusi yakni hukum dasar yang dijadikan pegangan
dalam penyelenggaraan suatu negara. Konstitusi juga dapat berupa
hukum dasar tertulis yang biasa disebut Undang-Undang Dasar serta
dapat pula tidak tertulis.

6
Jenis-jenis Konstitusi
K.C. Wheare (1975) membagi konstitusi menjadi empat jenis, yaitu
sebagai berikut:

1. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis


Konstitusi tertulis adalah suatu konstitusi (UUD) yang dituangkan
dalam dokumen formal. Sedangkan konstitusi yang bukan dalam
bentuk tertulis adalah suatu konstitusi yang tidak dituangkan
dalam dokumen formal, contohnya konstitusi yang berlaku di
Inggris, Israel, New Zaeland.

2. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid


Konstitusi fleksibel bersifat elastis, diumumkan dan diubah
dengan cara yang sama seperti undang-undang. Sedangkan
konstitusi rigid mempunyai kedudukan dan derajat yang jauh
lebih tinggi dari peraturan perundang-undangan yang lain, hanya
dapat diubah dengan cara yang khusus atau istimewa atau dengan
persyaratan yang berat.

3. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat


tinggi
Konstitusi derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang mempunyai
kedudukan tertinggi dalam negara. Sedangkan konstitusi derajat
tidak derajat tinggi adalah suatu konstitusi yang tidak mempunyai
kedudukan seperti derajat tinggi, sehingga persyaratan mengubah
konstitusi ini tidak sesulit mengubah konstitusi derajat tinggi,
melainkan sama dengan pengubahan undang-undang.

4. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan


Negara serikat didapatkan sistem pembagian kekuasaan antara
pemerintah negara serikat dengan pemerintah negara bagian.
Pembagian tersebut diatur dalam konstitusinya atau undang-
undang dasar. Dalam negara kesatuan pembagian kekuasaan
tersebut tidak dijumpai, karena seluruh kekuasaannya
tersentralkan di pemerintah pusat, walaupun dikenal juga dalam
desentralisasi.

7
5. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Parlementer.
Sistem pemerintahan presidensial adalah sistem pemerintahan di
mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan tidak
memiliki tanggung jawab terhadap parlemen (legislatif).
Sementara itu, menteri bertanggung jawab kepada presiden
karena presiden memiliki kedudukan sebagai kepala Negara
sekaligus kepala pemerintahan.
Sistem pemerintahan parlementer adalah sistem pemerintahan di
mana pemerintah (eksekutif) bertanggung jawab kepada
parlemen. Dalam sistem pemerintahan parlementer, parlemen
memiliki kekuasaan dan kewenangan yang besar dalam
mengawasi kebijakan eksekutif.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat


disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hakikat negara merupakan suatu organisasi yang memiliki
wewenang untuk membuat dan mengatur undang-undang pada
suatu wilayah. Tujuan dari pembuatan undang-undang tersebut
adalah untuk mengatur dan melindungi masyarakat yang tinggal di
dalam wilayah tersebut.
2. Konstitusi pada dasarnya adalah peraturan yang membentuk dan
mengatur suatu negara. Kedua hal tersebut, yakni negara dan
konstitusi, berhubungan sangat erat. Tanpa adanya konstitusi, maka
suatu negara tidak akan bertahan dalam waktu yang lama.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-negara/

https://buguruku.com/hakikat-negara-menurut-pendapat-para-ahli/
#:~:text=Hakikat%20negara%20menurut%20pendapat%20para%20ahli%2C
%20Istilah%20negara%20berasal%20dari,dan%20bahasa%20Latin
%20%E2%80%9Cstatum%E2%80%9D.

https://www.merdeka.com/trending/pengertian-konstitusi-dan-fungsinya-dasar-
hukum-negara-yang-sangat-penting-kln.html

https://medium.com/@indotesis/jenis-fungsi-dan-tujuan-konstitusi-af0c684392b5

https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-tujuan-
konstitusi.html

https://www.merdeka.com/jateng/perbedaan-sistem-pemerintahan-presidensial-
dan-parlementer-berikut-penjelasannya-kln.html

https://kumparan.com/berita-hari-ini/hakikat-negara-pengertian-sifat-fungsi-dan-
unsur-unsurnya-1wBJxdKqT5C

https://www.bola.com/ragam/read/4718203/pengertian-negara-unsur-fungsi-
tujuan-dan-bentuk-bentuknya

https://edukasi.okezone.com/read/2022/03/09/624/2558655/mengenal-teori-
kedaulatan-negara-simak-pendapat-pakar-pakar-berikut-ini

10

Anda mungkin juga menyukai