Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHANNYA

Dosen Pengampuh :
Gita Farista, S.Sos, M.A.P
Di susun Oleh
Kelompok 3 :
1. Sela Mitha B10123145

2. Siska Amalia B10123138

3. Melati Afriani B10123130

4. Nasilla Handayaningrum B10123129

5. Saharani B10123150

6. Febrianty B10123159

7. Rizkhy Pramustya Saharani B10123139

8. Andrian B10123142

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PRODI ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS TADULAKO 2023

PAGE \* MERGEFORMAT i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas
Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini adalah “Negar dan Sistem
Pemerintah ”. Tujuan penulisan Tugas Makalah So ini adalah untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh dosen pengampuh mata kuliah
kewarganegaraan. Kami selaku penulis menyadari bahwa tugas makalah ini jauh
dari kesempurnaan untuk itu, diharapkan kritik dan saran yang dapat membangun
untuk lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca pada umumnya dan terutama bagi kami
selaku penulis.

Palu,22 Oktober 2023

Penulis

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1 Konsep Negara...........................................................................................................6
2.2 Bentuk Negara dan Pemerintahan..............................................................................7
2.2.1 Bentuk Negara.....................................................................................................7
2.2.2 Bentuk Pemerintahan..........................................................................................9
2.3 Susunan Pemerintahan.............................................................................................10
a.) Pemerintahan pusat...................................................................................................10
2. 4 Sistem Pemerintahan...............................................................................................11
2.5 Sistem Pemerintahan Indonesia...............................................................................12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................14
3.2 Saran.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

BAB I
PENDAHULUAN

PAGE \* MERGEFORMAT i
1.1 Latar Belakang
Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata
pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah
tertentu, dan memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyatnya. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau
aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara
independen. Syarat primer sebuah negara adalah memiliki rakyat, memiliki
wilayah,dan memiliki pemerintahan yang berdaulat. Sedangkan syarat
sekundernya adalah mendapat pengakuan dari negara lain.
Ada dua bentuk negara yang dikenal di dunia saat ini, yakni kesatuan
(unitaris) dan serikat (federasi). Ciri-ciri negara kesatuan: Hanya terdiri satu
undang-undang dasar, kepala negara, dewan menteri dan dewan perwakilan
rakyat, kedaulatan negara mencakup kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar
yang telah ditandatangani oleh pemerintah bagian pusat, Menganut dua sistem,
yaitu sentralistik atau dari pusat dan desentralistik atau dari daerah, hanya
menggunakan satu kebijakan terhadap masalah yang dihadapi seperti ekonomi,
sosial, politik, budaya, keamanan dan pertahanan.Contoh negara kesatuan
yaitu Inggris Raya, Prancis, Indonesia, dan Maladewa. Ciri-ciri negara federasi:
Kepala negara yang telah dipilih rakyat dan bertanggung jawab terhadap
rakyatnya., kepala negara memiliki hak veto yang dapat diajukan oleh parlemen,
masing-masing negara bagian mempunyai kekuasaan asli namun tidak memiliki
kedaulatan, tiap-tiap negara bagian mempunyai wewenang menyusun undang-
undang dasar sendiri, pemerintah pusat mempunyai kedaulatan terhadap negara
bagian dalam urusan dalam maupun luar. Contoh negara federasi yaitu Amerika
Serikat, Rusia, Brasil, dan Jerman.
Sistem pemerintahan adalah hal yang mendasari negara. Dapat dikatakan
bahwa sistem pemerintahan akan menentukan bagaimana sebuah negara berjalan.
Inilah yang membuat sistem pemerintahan sangat penting. Setiap negara tentu
memiliki sistem pemerintahannya sendiri. Melalui sistem pemerintahan, negara
tersebut dapat berjalan sesuai yang sudah ditetapkan. Sistem pemerintahan tidak
langsung ditentukan begitu saja.
Ada beberapa sistem pemerintahan di dalam sebuah negara. Seperti sistem
pemerintahan presidensial, semi presidensial, parlementer, monarki, liberal,
demokrasi, federal, tirani dan aristokrasi. Adapun orang yang menjalankan sistem
pemerintahan adalah pemerintah. Pemerintah adalah gabungan dari sekelompok
orang. Pemerintah adalah sejumlah lembaga di dalam negara. Tugas pemerintah
adalah membuat serta menegakan hukum di suatu negara. Ada faktor-faktor yang
mempengaruhi sistem pemerintahan di sebuah negara. Salah satunya seperti

PAGE \* MERGEFORMAT i
negara Indonesia, yang merupakan negara berbentuk kesatuan dan republik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaiamana Konsep Negara ?
2. Bagaimana Bentuk Negara dan Pemerintahannya ?
3. Bagaimana Bentuk Susunan Negara ?
4. Apa Saja Bentuk Sistem Pemerintahan ?
5. Bagaimana Sistem Pemerintahan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaiamana Konsep Negara
2. Untuk Mnegetahui Bagaimana Bentuk Negara dan Pemerintahannya
3. Untuk Mnegetahui Apa Saja Bentu kSistem Pemerintahan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Susunan Negara
5. Untuk Mengetahu Bagaimana Sistem Pemerintahan di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN

PAGE \* MERGEFORMAT i
2.1 Konsep Negara
Negara adalah sebuah organisasi atau badan tertinggi yang memiliki
kewenangan untuk mengatur perihal yang berhubungan dengan kepentingan
masyarakat luas serta memiliki kewajiban untuk mensejahterakan, melindungi dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pengertian Negara Menurut Prof R. Djokosoetono menyarakan negara
adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah
suatu pemerintahan yang sarna.
Pengertian Negara Menurut Prof Mr. Soenarto menyatakan negara adalah
organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, di mana kekuasaan
negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan.
Unsur-Unsur Negara :

 Rakyat: rakyat adalah semua orang yang ada di wilayah suatu Negara dan
taat pada peraturan di Negara tersebut. Rakyat suatu Negara meliputi
penduduk dan bukan penduduk (orang asing).
 Wilayah: wilayah Negara merupakan tempat tinggal rakyat dan
penyelenggara pemerintahan. Sebuah Negara tidak mungkin berdiri jika
tidak memiliki wilayah. Wilayah suatu Negara meliputi daratan, lautan,
dan udara.
 Pemerintah yang Sah dan Berdaulat: pemerintah yang sah mempunyai
kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk mengatur Negara. Kedaulatan yang
dimiliki oleh pemerintah meliputi kedaulatan ke dalam (intern) dan keluar
(ekstern). Kedaulatan ke dalam maksudnya kekuasaan untuk mengatur
rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan bangsa lain. Adapun
kedaulatan keluar maksudnya kekuasaan untuk bekerja sama atau
berhubungan dengan Negara lain.
 Pengakuan dari Negara Lain: pengakuan dari Negara lain sangat
diperlukan bagi suatu Negara dalam tata hubungan internasional.
Pengakuan dari Negara lain termasuk dalam unsur deklaratif. Jadi,
meskipun tanpa pengakuan dari Negara lain, ketiga unsur di atas sudah
cukup menunjukkan sahnya kebedaraan suatu Negara. Pengakuan dari
Negara lain meliputi dua macam, yaitu pengakuan de facto dan de
jure. Pengakuan de facto adalah pengakuan berdasarkan kenyataan bagi
Negara baru yang telah memiliki unsur konstitusi. Sedangkan, pengakuan
de jure adalah pengakuan terhadap suatu Negara baru yang sesuai dengan
hukum internasional.

PAGE \* MERGEFORMAT i
2.2 Bentuk Negara dan Pemerintahan

2.2.1 Bentuk Negara

1.) Negara Kesatuan (Unitaris)


Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan
untuk mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Negara
kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu: Sentralisasi, dan
Desentralisasi.
2.) Negara Serikat (Federasi)
Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa
negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian
boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan
kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-
negara bagian yang disebut negara federal.
Ciri-ciri negara serikat/ federal:
1. tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dewan menteri
(kabinet) demi kepentingan negara bagian;
2. tiap negara bagian boleh membuat konstitusi sendiri, tetapi tidak boleh
bertentangan dengan konstitusi negara serikat;
3. hubungan antara pemerintah federal (pusat) dengan rakyat diatur melalui
negara bagian, kecuali dalam hal tertentu yang kewenangannya telah
diserahkan secara langsung kepada pemerintah federal.
3.) Perserikatan Negara (KONFEDERASI)
Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara, melainkan suatu
perserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing berdaulat.
Contoh Perserikatan Negara yang pernah ada:
Perserikatan Amerika Utara (1776-1787)
Negara Belanda (1579-1798), Jerman (1815-1866)

4.) Koloni atau Jajahan


Negara koloni atau jajahan adalah suatu daerah yang dijajah oleh bangsa

PAGE \* MERGEFORMAT i
lain. Koloni biasanya merupakan bagian dari wilayah negara penjajah.
5.) Trustee (Perwalian)
Negara Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang Dunia II
diurus oleh beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB. Tujuan pokok
sistem perwalian adalah untuk meningkatkan kemajuan wilayah perwalian menuju
pemerintahan sendiri. Mikronesia merupakan negara trusteeterakhir yang dilepas
Dewan Perwalian PBB pada tahun 1994.
6.) Dominion
Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan
Inggris. Negara dominion semula adalah negara jajahan Inggris yang setelah
merdeka dan berdaulat tetap mengakui Raja/ Ratu Inggris sebagai lambang
persatuan mereka.
7.) Uni
Bentuk kenegaraan Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang
merdeka dan berdaulat penuh, memiliki seorang kepala negara yang sama. Pada
umumnya Uni dibedakan menjadi dua macam, yaitu: Uni Riil (Uni Nyata) dan
Uni Personil.
Selain itu ada yang dikenal dengan nama Uni Ius Generalis, yaitu bentuk
gabungan negara-negara yang tidak memiliki alat perlengkapan bersama.
Tujuannya adalah untuk bekerja sama dalam bidang hubungan luar negeri.
Contoh: Uni Indonesia – Belanda setelah KMB.
8.) Protektorat
Sesuai namanya, negara protektorat adalah suatu negara yang ada di
bawah perlindungan negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak
dianggap sebagai negara merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk
menggunakan hukum nasionalnya.
Negara protektorat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu:
1) Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan
sebagian besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada
negara pelindung. Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek
hukum internasional. Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah
negara protektorat Inggris.
2) Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek hukum
internasional. Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917),
Zanzibar sebagai negara protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai

PAGE \* MERGEFORMAT i
negara protektorat Italia (1936).
9.) Mandat
Negara Mandat adalah suatu negara yang semula merupakan jajahan dari
negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan
suatu negara yang menang perang dengan pengawasan dari Dewan Mandat LBB.
Ketentuan-ketentuan tentang pemerintahan perwalian ini ditetapkan dalam suatu
perjanjian di Versailles. Contoh: Syria, Lebanon, Palestina (Daerah Mandat A);
Togo dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika Barat Daya (Daerah Mandat C).

2.2.2 Bentuk Pemerintahan

1.) Teori Klasik


Berdasarkan ajaran klasik, bentuk pemerintahan dapat dibedakan menjadi
3 (tiga) golongan yaitu : Monarkhi, Aristokrasi dan Demokrasi. Pembagian itu
berdasarkan kreteria jumlah orang yang memegang kekuasaan pemerintahan
negara. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi 3 golongan tersebut mula
pertama kali berasal dari Herodotus yang kemudian dilanjutkan dan
dikembangkan oleh Plato, Aristoteles dan Polybios.

2.) Teori Modern


Dalam teori modern, bentuk pemerintahan dibedakan antara bentuk
Monarkhi dan Republik. Pembagian bentuk pemerintahan menjadi Monarkhi dan
Republik mula pertama kali dikemukakan oleh Nicollo Machiavelli. Dalam
bukunya yang berjudul “Il Principe”, ia menyatakan bahwa Monarkhi merupakan
pemerintahan negara yang dipegang oleh seorang, yang dalam menjalankan
kekuasaannya untuk kepentingan semua orang, sedangkan Republik berasal dari
kata “Res–Publika” yang berarti organisasi kenegaraan yang mengurus
kepentingan bersama. Akan tetapi Machiavelli tidak memberikan penjelasan lebih
lanjut mengenai kreteria yang dapat digunakan untuk membedakan kedua bentuk
tersebut.

2.3 Susunan Pemerintahan

a.) Pemerintahan pusat


 MPR
 DPR
 DPD
 MA

PAGE \* MERGEFORMAT i
 MK
 KY
 BPK
 PRESIDEN RI
 WAKIL PRESIDEN

b.) Pemerintahan Daerah


1.) Tingkat Daerah I

 DPRD Provinsi
 Gubernur
 Wakil Gubernur

2.) Tingkat Daerah II

 DPRD Kabupaten
 Bupati / Walikota
 Wakil Bupati / Walikota

3.) Tingkat Kecamatan

 Camat
 Sekertariat Camat
 Tingkat desa/kelurahan
 Lurah
 Carek

2. 4 Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan merupakan hubungan serta susunan di antara
lembaga negara. Lembaga negara tersebut saling terikat. Selain itu, lembaga
tersebut juga berkesinambungan di dalam satu kesatuan di dalam rangka
penyelenggaraan negara. Ada beberapa sistem pemerintahan di dalam sebuah
negara. Seperti sistem pemerintahan presidensial, semi presidensial, parlementer,
monarki, demokrasi, federal,dan lain-lain.

1.) Sistem Pemerintahan Parlementer

PAGE \* MERGEFORMAT i
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen
memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki
wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak
percaya.
2.) Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistem
kongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana kekuasan
eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasan legislatif.
3.) Sistem Pemerintahan Semipresidensial
Sistem pemerintahan semipresidensial adalah sistem pemerintahan yang
menggabungkan kedua system pemerintahan : presidensial dan parlementer.
Terkadang, sistem ini juga disebut dengan Dual Eksekutif (Eksekutif
Ganda). Dalam sistem ini, presiden dipilih oleh rakyat sehingga memiliki
kekuasaan yang kuat. Presiden melaksanakan kekuasaan bersama-sama
dengan perdana menteri. Sistem ini digunakan oleh negara Prancis
4.) Sistem pemerintahan Monarki
Monarki adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi
dipegang oleh seorang penguasa tunggal yang disebut sebagai raja atau ratu.
Dalam monarki, kepemimpinan dan gelar ini biasanya diwariskan secara turun-
temurun melalui garis keturunan, meskipun ada juga monarki yang menggunakan
sistem pewarisan yang berbeda, seperti pemilihan atau penunjukan.
Dalam monarki, raja atau ratu adalah kepala negara dan memiliki
kekuasaan politik yang signifikan. Namun, dalam bentuk monarki konstitusional,
kekuasaan raja atau ratu sering kali dibatasi oleh undang-undang dasar atau
konstitusi yang membagi kekuasaan dengan badan legislatif atau badan eksekutif
lainnya. Sebagai hasilnya, monarki konstitusional sering memiliki peran
seremonial atau simbolis yang lebih besar daripada kekuasaan politik yang
sebenarnya.
5.) Sistem pemerintahan Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya
memiliki hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta-baik secara
langsung atau melalui perwakilan-dalam perumusan, pengembangan, dan
pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, adat dan

PAGE \* MERGEFORMAT i
budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan
setara. Dengan menentukan kebijakan sesuai dengan keinginan masyarakat, dalam suatu
negara demokrasi akan tercipta kepuasan rakyat.

6.) Sistem Pemerintahan Federal


Federalisme merupakan sistem yang berdasarkan dengan aturan
demokratis dan juga lembaga-lembaga dimana kekuasaan untuk dibagi antara
pemerintah pusat dan juga pemerintah provinsi. untuk menciptakan apa yang
disebut dengan federalis. Negara federalisme ini meemgang penuh dalam
pemerintahan. Bentuk dari pemerintahannya bekerja sama dan juga membentuk
kesatuan yang disebut dengan federal.

2.5 Sistem Pemerintahan Indonesia


1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS
Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem
Pemerintah Parlementer yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain :
a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat
b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan sistem
pertanggung jawaban menteri.

2) Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950

UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan


seperti yang diatur dalam konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950
dinyatakan :

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat

b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah,


baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya
sendiri-sendiri.

3) Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:

1. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.

2. DPR sebagai pembuat UU.

3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.

PAGE \* MERGEFORMAT i
4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.

5. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.

6. BPK pengaudit keuangan.

4) Sistem Pemerintahan setelah amandemen

1. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.

2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih
oleh rakyat.

3. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.

4. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.

5. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.

Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan


republik adalah suatu pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat
memegang kekuasaan yang tertinggi di dalam negara. Oleh karena itu, kadaulatan
berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang dasar.

PAGE \* MERGEFORMAT i
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Negara adalah organisasi kekuasaan yang berdaulat dengan tata
pemerintahan yang melaksanakan tata tertib atas orang-orang di daerah
tertentu, dan memiliki kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh
rakyatnya. Ada dua bentuk negara yang dikenal di dunia saat ini, yakni kesatuan
(unitaris) dan serikat (federasi).
Sistem pemerintahan adalah hal yang mendasari negara. Ada beberapa
sistem pemerintahan di dalam sebuah negara. Seperti sistem pemerintahan
presidensial, semi presidensial, parlementer, monarki, liberal, demokrasi, federal,
tirani dan aristokrasi. Adapun orang yang menjalankan sistem pemerintahan
adalah pemerintah.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari bapak
dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan
menambah wawasan kita.

PAGE \* MERGEFORMAT i
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara

https://www.gramedia.com/literasi/apa-itu-sistem-pemerintahan/

https://kuliahonline.unikom.ac.id/?go/listmateri/
&dl=file&kid=NjkxOA==&matid=39041

https://fahum.umsu.ac.id/apa-itu-monarki-pengertian-sejarah-jenis-dan-negara-
yang-menggunakannya/#:~:text=Monarki%20adalah%20sebuah%20sistem
%20pemerintahan,disebut%20sebagai%20raja%20atau%20ratu.

https://katadata.co.id/agung/lifestyle/64f09b4fdea21/pengertian-demokrasi-
liberal-ciri-dan-penerapannya-di-indonesia

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

https://belajargiat.id/sistem-federal-di-indonesia/

https://www.academia.edu/38553687/
MAKALAH_SISTEM_PEMERINTAHAN_INDONESIA_docx

PAGE \* MERGEFORMAT i

Anda mungkin juga menyukai