PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NEGARA DAN KONSTITUSI
Oleh:
Kelompok 1
1. Dela Nur Rahmadiyan NIM 211611008
2. Dhafin Dwi Syaputra NIM 211611009
3. Marisa Mariyani Hamzah NIM 211611021
4. Naufal Dwi Purnama NIM 211611024
Kelas: 2A – RTU
Puji dan syukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, penulis
panjatkan atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada
penulis. Atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah yang berjudul “Negara dan
Konstitusi” ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pendidikan Pancasila.
Dalam proses penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan serta dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala hormat, penulis mengucapkan terima kasih
selain kepada orang tua juga kepada:
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk dijadikan bahan
evaluasi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
dinamakan “Singa Penakluk dari suku Yuda yang terpilih
Tuhanmenjadi Raja di Ethiopia”.
2) Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)
Teori kedaulatan Negara (Staats souvereiniteit)menganggap
sebagai suatuaxioma yang tidak dapat dibantah, artinya dalam
suatu wilayah negara,negaralah yang berdaulat. Inilah inti pokok
dari semua kekuasaan yang adadalam wilayah suatu negara.
Otto Mayer (dalam buku DeutschesVerwaltungsrecht)
menyatakan “kemauan negara adalah memilikikekuasaan
kekerasan menurut kehendak alam”. Sementara itu
Jellinekdalam buku Algemeine Staatslehre menyatakan kedaulatan
negara sebagaipokok pangkal kekuasaan yang tidak diperoleh dari
siapapun. Pemerintahadalah “alat negara”.
3) Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit)
Teori kedaulatan hukum (Rechts souvereiniteit)
menyatakan semuakekuasaan dalam negara berdasar atas hukum.
Pelopor teori ini adalah H.Krabbe dalam buku Die Moderne Staats
Idee
4) Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit),
Teori Kedaulatan Rakyat (Volks aouvereiniteit), semua
kekuasaan dalamsuatu negara didasarkan pada kekuasaan rakyat
(bersama). J.J. Rousseau(Perancis) menyatakan apa yang dikenal
dengan “kontrak sosial”, suatuperjanjian antara seluruh rakyat
yang menyetujui Pemerintah mempunyaikekuasaan dalam suatu
negara
2.2 Unsur dan Sifat Negara
Unsur – unsur terbentuknya negara ada 2 yaitu :
1. Unsur Konstitutif Negara
Unsur Konstitutif Negara adalah unsur yang menentukan ada
tidaknyasuatu Negara, seperti:
a. Rakyat
5
b. Rakyat adalah semua
orang yang berdiam di
dalam suatu Negara atau
c. menjadi penghuni
Negara, meliputi
Rakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara
ataumenjadi penghuni Negara, meliputi :
a) Penduduk
Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap
atauberdomisili tetap di dalam wilayah Negara (menetap).
b) Bukan Penduduk
Bukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam
wilayahNegara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal
di Negaraitu.Misalnya : Wisata Asing yang sedang melakukan
perjalanan wisata
c) Warga negara
Warga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum
merupakananggota dari Negara (menurut undang-undang diakui
sebagai warganegara).
d) Bukan warga negara
Bukan Warga Negara adalah mereka yang mengakui
Negara lainsebagai negaranya
b. Wilayah
Wilayah adalah bagian tertentu dari permukaan bumi
dimanapenduduk suatu Negara bertempat tinggal secara tetap. Wilayah
suatuNegara meliputi: wilayah daratan, lautan, dan udara
6
a) Daratan
Batas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan
denganperjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain dalam
bentuktraktat. Perbatasan antara Negara dapat berupa:
Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan,
ataulembah.
Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat
berduri
Batas menurut geofisika, misalnya: lintang
utara/selatan,bujur timur/barat
b) Lautan
Menurut Konferensi Hukum Laut internasional III pada
10Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego
Bay,Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai
berikut :
Laut Teritorial
Setiap negara mempunyai kedaulatan atas laut
territorialselebar 12 mil laut, yang diukur
berdasarkan garis lurusyang ditarik dari garis dasar
(base line) garis pantai kearahlaut bebas.
c) Zona Bersebelahan
Zona bersebelahan merupakan batas laut selebar 12 mil laut
darigaris batas laut territorial atau batas laut selebar 24 mil laut
darigaris dasar
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas lautan
suatunegara pantai lebarnya 200 mil laut dari garis
dasar..Dalambatas ini, negara pantai berhak
menggali kekayaan alam yang ada dan menangkap
para nelayan asing yangkedapatan sedang melakukan
penangkapan ikan.
7
Landas Benua
Landas benua adalah wilayah daratan negara pantai
yangberada di bawah lautan di laut ZEE, selebar lebih
kurang200 mil di lautan bebas
Landas Kontinen
Landas kontinen merupakan daratan yang berada
dibawah permukaan air di luar laut territorial
sampaikedalaman 200 m. Bagi negara pantai, landas
kontinendinyatakan sebagai bagian yang tak
terpisahkan dariwilayah daratan.
d) Udara
Wilayah udara suatu negara ada di atas wilayah
daratan danwilayah lautan Negara itu. Pembatasan
wilayah suatu negarasangat penting sekali karena
menyangkut pelaksanaankedaulatan suatu negara dalam
segala bentuk, seperti hal-halberikut :
Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di
dalamnya.
Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan
warganegaranya dalam wilayah tersebut bila tidak
memiliki izindari negara itu.
c. Pemerintah yang Berdaulat
Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai
berikut :
1. Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa,
berwenang menentukandan menegakkan hukum
atas warga dan wilayah negaranya
2. Kedaulatan keluar adalah mempunyai
kedudukan yang sederajatdengan negara lain,
sehingga bebas untuk menentukanhubungan
diplomatik dengan negara lain.
8
Pemerintah
Suatu Negara memiliki pemerintah,
yaitu suatu organisasiyang berwenang
untuk memutuskan dan
memerintahseluruh warga Negara di
dalam wilayahnya
Kedaulatan
Suatu Negara meilikii kedaulatan, yaitu
kekuasaan tertinggiuntuk membuat
undang-undang dan
melaksanakannyadengan semua cara
yang tersedia untuk mengatur
kehidupanwarganya.
9
demikianpenertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkhi
dicegah.Misalnya : setiap warga Negara harus membayar pajak dan orang
yangmenghindarinya akan dikenakan denda.
2. Sifat monopoli artinya Negara mempunyai monopoli dalam menetapkantujuan
bersama dari masyarakat atau untuk mencapai cita-cita Negara.Misalnya : aliran
kepercayaan atau aliran politik dilarang bertentangandengan tujuan masyarakat.
3. Mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlakuuntuk semua
orang tanpa terkecuali. Misal : keharusan membayar pajak.
Bentuk-bentuk NegaraBentuk Negara ada 2, yaitu:
1. Bentuk Negara Kesatuan adalah suatu negara merdeka dan berdaulat yangmemiliki
pemerintah pusat dan berkuasa mengatur seluruh wilayah.Ciri-ciri :
a) Mempunyai 1 UUD
b) Mempunyai 1 presiden
c) Hanya pusat yang berhak membuat UU
Untuk memerintah daerah, dibagi 2 sistem, yaitu:
a) Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat.
b) Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan mengurusrumah
tangganya sendiri (hak otonomi)
10
wilayah serta pemerintahan dariancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik
yang berasal daridalam maupun dari luar.
2. Fungsi KeadilanNegara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya
unsur kepentingan tertentu. Setiap warga negara harus dipandang sama didepan hukum.
3. Fungsi Pengaturan dan KetertibanNegara harus mempunyai peraturan (UU) dan
peraturan-peraturan lainnyauntuk menjalankannya agar terwujudnya tatanan kehidupan
masyarakat,berbangsa dan bernegara.
4. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) danmeningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkanpendapatan rakyat guna
mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.
2.3 Pengertian Konstitusi
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu“constituer”
(Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengandemikian konstitusi
mengandung makna awal (permulaan) dari segalaperaturan perundang-undangan
tentang negara. Belanda menggunakan istilah“Grondwet” yaitu berarti suatu undang-
undang yang menjadi dasar (grond)dari segala hukum. Indonesia menggunakan istilah
Grondwet menjadi Undang-undang Dasar. Menurut Brian Thompson, secara sederhana
pertanya¬an: whatis a constitution dapat dijawab bahwa “…a consti¬tution is a document
whichcontains the rules for the the operation of an organization”
Organisasidimaksud bera¬gam bentuk dan kompleksitas struktur¬nya. Negara
sebagaisalah satu bentuk organisasi, pada umumnya selalu memiliki naskah
yangdisebut sebagai konstitusiatauUndang-Undang Dasar.
Dahulu konstitusi digunakan sebagai penunjuk hukum penting biasanyadikeluarkan
oleh kaisar atau raja dan digunakan secara luas dalam hukumkanon untuk
menandakan keputusan subsitusi tertentu terutama dari Paus.Konstitusi pada
umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen yangberisian aturan-aturan
untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahannegara, namun dalam pengertian
ini, konstitusi harus diartikan dalam artiantidak semuanya berupa dokumen tertulis
(formal). Namun menurut para ahliilmu hukum maupun ilmu politik konstitusi
harus diterjemahkan termasukkesepakatan politik, negara, kekuasaan, pengambilan
11
keputusan, kebijakan dandistibusi maupun alokasi Konstitusi bagi organisasi pemerintahan
negara yangdimaksud terdapat beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya,
terdapatkonstitusi politik atau hukum akan tetapi mengandung pula arti
konstitusiekonomi Konstitusi memuat aturan-aturan pokok (fundamental) yang
menopang berdirinya suatu negara. Terdapat dua jenis kontitusi, yaitu konstitusi
tertulis (Written Constitution) dan konstitusi tidak tertulis (UnwrittenConstitution). Ini
diartikan seperti halnya “Hukum Tertulis” (geschrevenRecht) yang termuat
dalam undang-undang dan “Hukum Tidak Tertulis”(ongeschreven recht) yang
berdasar adat kebiasaan. Dalam karangan“Constitution of Nations”, Amos J. Peaslee
menyatakan hampir semua negaradi dunia mempunyai konstitusi tertulis, kecuali
Inggris dan Kanada. Dibeberapa negara terdapat dokumen yang menyerupai konstitusi,
namun olehnegara tersebut tidak disebut sebagai konstitusi. Dalam buku yang berjudul
TheLaw and The Constitution, Ivor Jenning menyebutkan di dalam
dokumenkonstitusi tertulis yang dianut oleh negara-negara tertentu mengatur tentang :
1. Adanya wewenang dan tata cara bekerja suatu lembaga kenegaraan.
2. Adanya ketentuan hak asasi yang dimiliki oleh warga negara yang
diakuidan dilindungi oleh pemerintah. Tidak semua lembaga-
lembagapemerintahan dapat diatur dalam poin 1 dan tidak semua hak-hak
warganegara diatur dalam poin 2. Seperti halnya di negara Inggris.
Dokumen-dokumen yang tertulis hanya mengatur beberapa lembaga
negara danbeberapa hak asasi yang dimiliki oleh rakyat, satu
dokumen dengandokumen lainya tidak sama. Ada konstitusi yang materi
muatannya sangatpanjang dan sangat pendek. Konstitusi yang
3. terpanjang adalah Indiadengan 394 pasal. Kemudian Amerika Latin
seperti uruguay 332 pasal,Nicaragua 328 pasal, Cuba 286 pasal, Panama
271 pasal, Peru 236 pasal,Brazil dan Columbia 218 pasal, selanjutnya di
Asia, Burma 234 pasal, diEropa, belanda 210 pasal. Konstitusi terpendek
adalah Spanyol dengan 36pasal, Indonesia 37 pasal, Laos 44 pasal,
Guatemala 45 pasal, Nepal 46pasal, Ethiopia 55 pasal, Ceylon 91 pasal dan
Finlandia 95 pasal.
Tujuan Konstitusi
12
Pada umumnya hukum bertujuan untuk mengadakan tata tertib
untukkeselamatan masyarakat yang penuh dengan konflik antara
berbagaikepentingan yang ada di tengah masyarakat. Tujuan hukum tata
negara padadasarnya sama dan karena sumber utama dari hukum
tata negara adalah konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih
jelas dapat dikemukakantujuan konstitusi itu sendiri. Konstitusi juga
memiliki tujuan yang hampir samadeengan hukum, namun tujuan dari
konstitusi lebih terkait dengan :
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan
tugasnyamasing-masing.
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga
negara(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.
konstitusi atau Undang-Undang Dasar, akan lebih jelas dapat
dikemukakantujuan konstitusi itu sendiri. Konstitusi juga memiliki tujuan
yang hampir samadeengan hukum, namun tujuan dari konstitusi lebih
terkait dengan :
1. Berbagai lembaga-lembaga kenegaraan dengan wewenang dan
tugasnyamasing-masing.
2. Hubungan antar lembaga negara
3. Hubungan antar lembaga negara(pemerintah) dengan warga
negara(rakyat).
4. Adanya jaminan atas hak asasi manusia
5. Hal-hal lain yang sifatnya mendasar sesuai dengan tuntutan jaman.
Semakin banyak pasal-pasal yang terdapat di dalam suatu konstitusitidak
menjamin bahwa konstitusi tersebut baik. Di dalam praktekna,
banyaknegara yang memiliki lembaga-lembaga yang tidak
tercantum di dalamkonstitusi namun memiliki peranan yang tidak kalah
penting dengan lembaga-lembaga yang terdapat di dalam konstitusi.
13
Bahkan terdapat hak-hak asasimanusia yang diatur diluar konstitusi
mendapat perlindungan lebih baikdibandingkan dengan yang diatur
di dalam konstitusi. Dengan demikianbanyak negara yang
memiliki aturan-aturan tertulis di luar konstitusi yangmemiliki
kekuatan yang sama denga pasal-pasal yang terdapat pada
konstitusi.Konstitusi selalu terkait dengan paham konstitusionalisme.
Walton H.Hamilton menyatakan “Consti¬tutionalism is the name given to
the trust whichmen repose in the power of words eng¬rossed on
parchment to keep agovernment in order. Untuk tujuan to keep
a government in order itudiperlukan pengaturan yang sede-mikian
rupa, sehingga dinamika kekuasaan dalam proses peme¬rintahan dapat
dibatasi dan dikendalikan seba¬gai¬manamestinya. Gagasan mengatur
dan membatasi kekua-saan ini secara alamiahmuncul karena adanya
kebutuhan untuk merespons perkembangan peran relatifkekuasaan umum
dalam kehidupan umat manusia.
Klasifikasi Konstitusi
Hampir semua negara memiliki kostitusi, namun antara negara
satudengan negara lainya tentu memiliki perbeadaan dan
persamaan. Dengandemikian akan sampai pada klasifikasi dari konstitusi
yang berlaku di semuanegara. Para ahli hukum tata negara atau
hukum konstitusi kemudianmengadakan klasifikasi berdasarkan cara
pandang mereka sendiri, antara lainK.C. Wheare, C.F. Strong, James Bryce
dan lain-lainnya.Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution”
(1975)mengklasifikasi konstitusi sebagai berikut :
a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis (written constitution
andunwritten constitution)
b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid
constitution)Konstitusi fleksibelitas merupakan konstitusi yang
memiliki ciri-ciripokok:
1) Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah.
2) Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti
14
mengubahundang-undang.
3) Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat
tinggi(Supreme and not supreme constitution). Konstitusi derajat
tinggi,konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam
negara(tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak
derajattinggi adalah konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan seperti
yangpertama
.4) Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and
UnitaryConstitution)Bentuk negara akan sangat menentukan
konstitusi negara yangbersangkutan. Dalam suatu negara serikat
terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat)
dengan negara-negarabagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya.
Pembagian kekuasaanseperti itu tidak diatur dalam konstitusi negara
kesatuan, karena padadasarnya semua kekuasaan berada di tangan
pemerintah pusat.
Konstitusi Pemerintahan
c.
Presidensial dan
pemerintahan Parlementer
(President Executive and
Parliamentary Executive
Constitution).Dalam
15
sistem pemerintahan
presidensial (strong) terdapat
ciri-ciri antara lain
Konstitusi Pemerintahan
Presidensial dan
pemerintahan Parlementer
(President Executive and
Parliamentary Executive
Constitution).Dalam
sistem pemerintahan
presidensial (strong) terdapat
ciri-ciri antara lain
d. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan
Parlementer(President Executive and Parliamentary Executive
Constitution).Dalamsistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-
ciri antara lain :
1. Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara,
tetapijuga memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan.
2. Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih.
16
3. Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak
dapatmemerintahkan pemilihan umum.
Berlakunya suatu konstitusi sebagai hukum dasar yang meng¬ikat
didasarkanatas kekuasaan tertinggi atau prinsip kedaulatan yang
dianut dalam suatunegara. Jika negara itu menganut paham
kedau¬latan rakyat, maka sumberlegitimasi konstitusi itu adalah
rakyat. Jika yang berlaku adalah pahamkedaulatan raja, maka raja
yang menentukan berlaku tidaknya suatu konstitusi.Hal inilah yang
dise¬but oleh para ahli sebagai constituent power
yangmerupakan kewe¬nangan yang berada di luar dan sekaligus di atas
sistem yangdiatur¬nya. Karena itu, di lingkungan negara-negara
demo¬krasi, rak¬yatlah yatlahyang dianggap menentukan
berlakunya suatu konstitusi. Constituent powermendahului
konstitusi, dan konstitusi mendahului organ pemerintahan
yangdiatur dan dibentuk berdasarkan konstitusi. Pengertian
constituent powerberkaitan pula dengan pengertian hirarki hukum
(hierarchy of law). Konstitusimerupakan hukum yang lebih tinggi
atau bahkan paling tinggi serta palingfundamental sifatnya, karena
konstitusi itu sendiri merupakan sumberlegitimasi atau landasan
otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan-peraturan
perundang-undangan lainnya. Sesuai dengan prinsip hukum
yangberlaku universal, maka agar peraturan-peraturan yang
tingkatannya berada dibawah Undang-Undang Dasar dapat berlaku
dan diberlakukan, peraturan-peraturan itu tidak boleh
bertentangan dengan hukum yang lebih tinggitersebut.
Dengan ciri-ciri konstitusi yang disebutkan oleh Wheare
“KonstitusiPemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer
(President Executive and Parliamentary Executive Constitution)”,
oleh Sri Soemantri, Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45) tidak
termasuk kedalam golongan konstitusiPemerintahan Presidensial
maupun pemerintahan Parlementer. Hal inidikarenakan di dalam
17
tubuh UUD 45 mengndung ciri-ciri pemerintahanpresidensial dan
ciri-ciri pemerintahan parlementer. Oleh sebab itu menurut
SriSoemantri di Indonesia menganut sistem konstitusi campuran.
Sedangkan menurut Carl Schmitt dari mazhab politik adalah
Konstitusi dalam arti absolut, mencakup seluruh keadaan
dan strukturdalam negara. Hal ini didasarkan bahwa negara adalah
ikatan dari manusiayang mengorganisir dirinya dalam wilayah
tertentu. Konstitusimenentukan segala bentuk kerja sama dalam
organisasi negara. Sehinggakonstitusi menentukan segala norma.
Konstitusi dalam arti relatif, naskah konstitusi merupakan naskah
pentingyang sulit untuk diubah dan dengan sendirinya
menjamin kepastianhukum. Konstitusi memuat hal-hal yang
fondamental saja sehingga tidakabsolut.
Konstitusi dalam arti positif, konstitusi merupakan keputusan
tertinggi daripada rakyat.
Konstitusi dalam arti ideal, konstitusi dapat menampung ide
yangdicantumkan satu persatu sebagai isi konstitusi seperti
pada konstitusirelatif.
Tingkat Konstitusi
Herman Heller membagi Konstitusi dalam 3 tingkat :
Konstitusi sebagai pengertian politik, mencerminkan keadaan sosial
politiksuatu bangsa . Pengertian Hukum menjadi sekunder, yang
primer adalahbangunan masyarakat atau sering disebut
political decision. Bangunanmasyarakat sebagai hasil keputusan
masyarakat.
Konstitusi sebagai pengertian hukum , keputusan masyarakat
dijadikanperumusan yang normatif, yang harus berlaku. Dari
pengertian ini timbul aliran kodifikasi menghendaki hukum tertulis
untuk terciptanya kesatuanhukum, kesederhanaan hukum dan
kepastian hukum.
Konstitusi sebagai peraturan hukum, peraturan hukum
18
tertulis. Dengandemikian UUD adalah bagian dari konstitusi
tertulis.
Sifat dan Fungsi Konstitusi
1. Sifat Konstitusia.
a. Formil dan material
Formil berarti tertulis.Materiil dilihat dari segi isinya
berisikan hal-halbersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara
b. Flexibel dan rigid.
c. Kalau rigid berarti kaku sulit untuk mengadakan
perubahan. Sedangflexibel berarti elastic, diumumkan dan
diubah sama dengan undang-undang.
d. Tertulis dan tidak tertulis
2. Fungsi Konstitusia.
a. Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai
suatu fungsikonstitusionalisme
b. Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah
c. Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan
dari pemegangkekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem
demokrasi atau raja dalamsistem monarki) kepada organ-
organ kekuasaan negara
2.4 Hubungan Negara dengan Konstitusi
Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha
untukmelaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal,
yangpenjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD
(Konstitusi)Merupakan satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum
dasar negara Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya jugamelaksanakan
dasar negara.
19
Kedaulatan ke
dalam, artinya
wibawa,
berwenang
menentukan
dan menegakkan
hukum atas warga
dan wilayah
neasyarakat
merupakan unsur
terpenring dalam
tatanan suatu
3 negara. Masyarakat atau
rakyat merupakan suatu
individu yang
20
4 berkepentingan dalam
suksesna suatu tatanan
dalam pemerintahan.
5 Pentingnya unsur rakyat
dalam suatu negara tidak
hanya diperlukan dalam
6 ilmu kenegaraan
(staatsleer) tetapi perlu juga
perlu melahirkan apa yang
7 disebut ilmu
kemasyarakatan (sosiologi)
suatu ilmu pengetahuan
baru
21
8 yang khusus menyelidiki,
mempelajari hidup
kemasyarakatan. Sosiologi
9 merupakan ilmu penolong
bagi ilmu hukum tata negaa
BAB III
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa
halsebagai berikut:
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/pendidikan-pancasila/makalah-negara-dan-
konstitusi/7976686
https://www.academia.edu/38155535/JURNAL_NEGARA_DAN_KONSTITUSI
https://www.pdfdrive.com/search?
q=buku+negara+dan+konstitusi&pagecount=&pubyear=&searchin=&em=&more=true
24