Anda di halaman 1dari 15

NEGARA DAN KONSTITUSI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pancasila


Dosen Pengampu : Ibrohim. SH

Disusun Oleh :

1. Niswatul Karomah (42010421040)


2. Rici Indriyani (42010421054)
3. Tina Antika (42010421063)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
KABUPATEN CIREBON
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan
karunia dan rahmatNya kepada kita berupa pengetahuan dan kesempatan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “NEGARA DAN
KONSTITUSI” ini tepat pada waktunya. Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui pengertian, sifat dan lain sebagainya yang berhubungan dengan
paradigma kepribadian traits.
Makalah ini berisi tentang pemaparan Negara dan konstitusi. Kami
mengucapkan terimakasih kepada bapak Ibrohim S.H yang telah memberikan
motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi pembaca,
meskipun kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena
itu kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki penyusunan makalah
kami selanjutnya.

Cirebon,11 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................ 2
1.4 Batasan Masalah .............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 2.1 Pengertian Negara Dan Konstitusi………………………………………….... 3
2.2 2.2 Hubungan Negara Dengan Konstitusi ……………………………………..... 7
2.3 2.3 Sistem Konstitusi DiIndonesia………………………………………….......... 9
2.4 2.4 Sistem Ketatanegaraan 9
Indonesia……………………………………………..
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 11
3.1 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11
3.2 3.2 Saran…………………………………………………………………….......... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini terdapat sebagian masyarakat Indonesia yang mengabaikan
arti dari pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia dan UUD 1945
sebagai konstitusi Negara. Bahkan tidak hanya mengabaikan, tetapi banyak
juga yang tidak mengetahui makna dari negara dan Konstitusi tersebut.
Terlebih dierah globalisasi ini masyarakat dituntut untuk dapay memilah-
milah pengaruh positif dan negatif. Dengan adanya pendidikan tentang dasar
Negara dan Konstitusi diharapkan masyarakat indonesia mampu
mempelajari serta melakukan segala kegiatan kenegaraan berlandaskan pada
dasar Negara dan Konstitusi diharapkan masyarakat Indonesia mampu
mempelajari, memahami,serta melaksanakan segala kegiatan kenegaraan
berlandaskan pada dasar Negara dan Konstitusi. Namun dengan tidak
menghilangkan jati dirinya.
Menurut Prof. Miriam Budiarjo “ Negara adalah organisasi yang dalam
suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua
golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari
kehidupan bersama itu.”
Menurut I Dewa Gede Atmadja “ konstitusi dibedakan menurut definisi dan
konseptual. Menurut definisi dapat dikatakan konstitusi adalah himpunan norma
atau kaidah konstitusi suatu negara yang menyiratkan bahwa konstitusi
merupakan dokumen yang berisi norma atau kaidah-kaidah hukum untuk
mengoperasionalkan penyelenggaraan kekuasaan negara.Sementara dari segi
konseptual, konstitusi adalah norma atau kaidah hukum yang mengkaji teks yang
tersurat dan tersirat di dalam pasal UUD1945.”
Dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan Kostitusi. Dasar Negara
menempatikedudukan sebagai norma hukum yang tertinggi disuatu Negara.
Konstitusi dalam arti luasadalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan
ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Negara dan Konstitusi?
2. Apa hubungan antara Negara dan Konstitusi?
3. Bagaimana sistem Konstitusi diIndonesia?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian Negara dan Konstitusi
2. Untuk mengetahui hubungan antara negara dan konstitusi
3. Untuk mengetahui sistem konstitusi diIndonesia

1.4 Batasan Masalah


Dalam makalah ini, pembatasan masalah sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan
agar masalah yang dibahas tidak terlalu luas, dapat menyasar dan tidak
menyamping dari pokok permasalahan. Faktor-faktor yang ikut pula menjadikan
bahan pertimbangan, yaitu adanya keterbatasan tenaga dan waktu, serta
kemampuan peneliti dalam membahas permasalahan ini. Hal ini jelas
mempengaruhi proses serta hasil yang ingin dicapai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Dan Konstitusi


1. Pengertian Negara
1) Menurut Max Weber, Negara adalah suatu masyarakat yang memonopoli
penggunaan kekuatan fisik yang sah pada suatu wilayah tertentu.
2) Menurut Miriam Budiardjo, Negara adalah suatu wilayah yang
penduduknya dipimpin oleh pejabat-pejabat dan melalui kekuasaan yang
sah telah berhasil mengatur rakyatnya untuk patuh terhadap peraturan
undang-undang.
3) Menurut Prof. Soenarko, Negara adalah suatu organisasi tertinggi dari
masyarakat yang mempunyai wilayah tertentu, tempat kekuasaan negara
yang kedaulatannya berlaku sepenuhnya.
2. Elemen di dalam negara
1) Masyarakat
Masyarakat merupakan unsur terpenring dalam tatanan suatu negara.
Masyarakat atau rakyat merupakan suatu individu yang berkepentingan
dalam suksesna suatu tatanan dalam pemerintahan. Pentingnya unsur
rakyat dalam suatu negara tidak hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan
(staatsleer) tetapi perlu juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu
kemasyarakatan (sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus
menyelidiki, mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan
ilmu penolong bagi ilmu hukum tata negara.
2) Wilayah (teritorial)
Suatu negara tidak dapat berdiri tanpa adanya suatu wilayah.
Disamping pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas yang jelas,
penting pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan, artinya apakah
layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya
dipecah menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan peraturan

3
perundang-undangan pada prinsipnya hanya berlaku bagi orang-orang yang
berada di wilayahnya sendiri. Orang akan segera sadar berada dalam suatu
negara tertentu apabila melampaui batas-batas wilayahnya setelah
berhadapan dengan aparat (imigrasi negara) untuk memenuhi berbagai
kewajiban yang ditentukan.
3) Pemerintahan
Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah pemerintahan
memiliki kekuasaan atas semua anggota masyarakat yang merupakan
penduduk suatu negara dan berada dalam wilayah negara.
3. Unsur-unsur Negara
1) Wilayah
Wilayah merupakan suatu daerah yang dikuasai dan ditempati oleh
sekelompok manusia, serta menjadi batas teritorial suatu kedaulatan.
Wilayah ini meliputi tiga bagian, yaitu darat, laut, dan udara.
2) Penduduk/ Rakyat
Penduduk atau rakyat adalah orang-orang yang menetap pada suatu
tempat dalam periode waktu yang cukup lama. Rakyat merupakan unsur
terpenting dalam suatu negara, dan negara hanya dapat terbentuk bila ada
kesepakatan para penduduknya.
3) Pemerintahan yang Berdaulat
Pemerintah adalah suatu lembaga di dalam negara yang memegang
kekuasaan tertinggi dan dibentuk untuk melaksanakan jalannya
pemerintahan suatu negara.
4) Pengakuan dari Negara Lain
Suatu negara belum sempurna bila belum ada pengakuan dari negara
lainnya. Pengakuan ini diperlukan guna mencegah terjadinya ancaman dari
dalam (kudeta) atau campur tangan dari negara lain.
Adanya pengakuan dari negara-negara lain akan membantu suatu negara untuk
menjalin hubungan kerjasama dengan negara lain di berbagai bidang (ekonomi,
politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan).
4. Fungsi Negara
1) Fungsi Ketertiban dan Keamanan

4
Negara memiliki fungsi sebagai pihak yang mengatur serta
melaksanakan ketertiban dan keamanan dalam kehidupan bermasyarakat.
Dengan begitu maka kegiatan para warga negara dapat berlangsung dengan
baik.
2) Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Penyelenggara negara, dalam hal ini pemerintah, harus
mengupayakan kesejahteraan dan kemakmuran warga negara, khususnya di
bidang ekonomi dan sosial.
3) Fungsi Pertahanan
Negara juga memiliki fungsi mempertahankan dan menjamin
kelangsungan hidup suatu bangsa dari berbagai ancaman, baik serangan
dari dalam (kudeta) maupun serangan dari luar (invasi).
4) Fungsi Penegakan Keadilan
Negara harus dapat menjamin keadilan sosial bagi seluruh warganya
yang mencakup seluruh aspek kehidupan (ideologi, ekonomi, sosial budaya,
politik, pertahanan dan keamanan). Fungsi keadilan ini dilakukan dengan
cara penegakan hukum melalui badan-badan peradilan di suatu negara.
5. Tujuan Negara
Pembentukan suatu negara tentunya ada tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Miriam Budiharjo, tujuan utama dibentuknya suatu negara adalah
untuk untuk mewujudkan kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi
seluruh rakyatnya.
Untuk Negara Indonesia sendiri, tujuan pembentukan negara telah
disebutkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yaitu pada
alinea ke-4. Adapun beberapa tujuan Negara Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Untuk memberikan perlindungan pada segenap bangsa Indonesia.
2) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat umum.
3) Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
4) Turut berpartisipasi melaksanakan ketertiban dunia.
6. Pengertian Konstitusi
1) Menurut Kamus Oxford Dictionary of Law
Konstitusi dijelaskan sebagai berikut:

5
- Konstitusi bukan saja aturan tertulis
- Segala yang diatur tidak hanya berkenaan dengan organ negara dan
fungsinya baik di tingkat pusat dan daerah
- Mekanisme hubungan antara negara dan warganya.
2) Menurut I Dewa Gede Atmadja
Pengertian tentang konstitusi dibedakan menurut definisi dan
konseptual. Menurut definisi dapat dikatakan konstitusi adalah himpunan
norma atau kaidah konstitusi suatu negara yang menyiratkan bahwa
konstitusi merupakan dokumen yang berisi norma atau kaidah-kaidah
hukum untuk mengoperasionalkan penyelenggaraan kekuasaan negara.
Sementara dari segi konseptual, konstitusi adalah norma atau kaidah
hukum yang mengkaji teks yang tersurat dan tersirat di dalam pasal-pasal
Undang-Undang Dasar.
3) Menurut Carl Schmitt
Konstitusi dibagi menjadi 3 (tiga), yakni;
1. Konstitusi dalam arti absolut (absoluter verfassungsbegriff), di mana
konstitusi dianggap sebagai kesatuan organisasi yang mencakup semua
bangunan hukum dan organisasi-organisasi di dalam negara.
2. Konstitusi dalam arti relatif (relativer verfassungsbegriff), di mana
konstitusi dimaksudkan sebagai penghubung antara kepentingan satu
masyarakat dengan masyarakat lainnya.
3. Konstitusi dalam arti positif (der positive verfassungsbegriff), di mana
konstitusi dihubungkan mengenai ajaran tentang keputusan. Konstitusi
dalam arti positif mengandung arti sebagai keputusan politik tertinggi
yang berhubungan dengan pembuatan peraturan perundang-undangan.
4) Menurut Kenneth Clinton Wheare
Konstitusi digunakan dalam 2 (dua) pengertian, yakni:
1. Digunakan untuk menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan
suatu Negara, kumpulan berbagai peraturan yang membentuk dan
mengatur atau mengarahkan pemerintahan.
2. Konstitusi digunakan dalam pengertian yang lebih sempit yang
digunakan untuk menggambarkan kumpulan peraturan yang biasanya

6
dihimpun dalam satu dokumen atau dalam beberapa dokumen yang
berkaitan erat.
5) Menurut Ferdinand Lassalle
Konstitusi terbagi dalam 2 (dua) pengertian yakni pengertian sosiologis dan
yuridis.
1. Dalam pengertian sosiologis atau politis (sociologische/ politische
begriffe), konstitusi diartikan sebagai sintesis faktor-faktor kekuatan riil
yang menggambarkan hubungan antara kekuasaan-kekuasaan yang
terdapat dengan nyata dalam suatu negara (parlemen, kabinet, pressure
groups, partai politik, dsb).
2. Dalam pengertian yuridis (juridische begriff), konstitusi adalah suatu
naskah yang memuat semua bangunan negara dan sendi-sendi
pemerintahan.

2.2 Hubungan Negara Dengan Konstitusi


Dasar negara mempunyai kedudukan sebagai norma hukum tertinggi di
negara kita yang mengatur hal yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan
Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dalam menjalankan hidupnya
sehari-hari.
Letak hubungan dasar negara dengan konstitusi adalah dari aturan dasar
tersebut akan dibentuk keseluruhan sistem ketatanegaraan yang berupa kumpulan
peraturan yang mengatur pemerintahan suatu negara, salah satunya adalah
konstitusi atau UUD.
1. Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi
Dasar negara dan konstitusi mempunyai hubungan secara yuridis, filosofis dan
sosiologis.
1) Secara Yuridis
Hubungan dasar negara dengan konstitusi bahwa konstitusi mengandung
pokok-pokok pikiran dasar negara yang berwujud pasal-pasal.
2) Secara Filosofis
Konstitusi didasarkan pada filosofi bangsa tersebut yang berakar pada
budaya bangsa.

7
3) Secara Sosiologis
Konstitusi bisa memuat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat yang
bersumber dari dasar negara dalam penyelenggaraan pemerintahan.
2. Hubungan Dasar Negara dan Konstitusi di Indonesia
Bisa dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat pada
pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam batang tubuh
UUD 1945.
Pasal-pasal UUD merupakan penjabaran dari pokok-pokok pikiran
yang ada dalam pembukaan UUD 1945.
Hubungan dasar negara dengan Pembukaan UUD 1945 dapat
digambarkan sebagai berikut:
 Falsafah dasar negara Pancasila yang abstrak tercermin dalam Pembukaan
UUD 1945 yang merupakan uraian detail dari Proklamasi 17 Agustus 1945.
 Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 45 adalah suatu
kebulatan yang utuh dan tersusun secara teratur dan bertingkat. Sila yang
satu menjiwai sekaligus meliputi sila yang lain secara bertingkat.
 Jiwa Pancasila yang abstrak, setelah terlahir menjadi Proklamasi
Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 tercermin dalam pokok-pokok pikiran
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945.
 Kesatuan tafsir sila-sila Pancasila mesti bersumber dan berdasarkan
Pembukaan dan pasal-pasal UUD 45.
Sedangkan hubungan mengenai dasar negara dengan pasal-pasal UUD
1945 adalah sebagai berikut:
 Sila ke 1 berhubungan dengan pasal 29 (1,2) UUD 1945
 Sila ke 2 berhubungan dengan pasal 27, 28, 28 A-28 J, 29, 30, 31, 32, 33,
34 UUD 1945
 Sila ke 3 berhubungan dengan pasal 1 (1), 32, 35, 36 UUD 1945
 Sila ke 4 berhubungan dengan pasal 1 (2), 2, 3, 22 E, 28, 37 UUD 1945
 Sila ke 5 berhubungan dengan pasal 23, 27 (2), 31, 33, 34 UUD 1945

8
2.3 Sistem Konstitusi Di Indonesia
Konsepsi Konstitusi Negara Indonesia bersumber pada Undang-
Undang Dasar 1945. Mekenisme konstitusional Demokrasi Pancasila
Mekanisme pelaksanaan demokrasi Pancasila bersumber pada konstitusi
atau Undang-Undang Dasar 1945. Perihal mekanisme demokrasi pancasila
telah tercantum di dalam penjelasan UUD 1945, dan dijabarkan lebih lanjut
dalam system pemerintahan Negara sebagai berikut:
1. Indonesia ialah Negara berdasar atas hukum (rechstaat).
2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional.
3. Kekuasaan Negara yang tertinggi ditangan MPR.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi dibawah majelis.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden ; Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepadaDewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala Negara tidak terbatas

2.4 Sistem Ketatanegaraan Indonesia


Sistem ketatanegaraan Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut.
1. Bentuk Negara adalah kesatuan
2. Bentuk pemerintahan adalah republik.
3. Sistem pemerintahan adalah presidensial.
4. Sistem politi adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat.
1) Bentuk Negara Kesatuan
Undang-undang dasar 1945 menetapkan bahwa bentuk susunan Negara
Indonesia adalah kesatuan bukan serikat atau federal. Dasar penetapan ini
tertuang dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “ Negara
Indnesialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”.
2) Bentuk Pemerintahan Republik
UUD 1945 menetapkan bahwa bentuk pemerintah Indonesia adalah
republic bukan monarki atau kerajaan. Yang tertuang dalam pasal 1 ayat (1)
UUD 1945 yang menyatakan “Negara Indonesia ialah Negara Kesaruan, yang
berbentuk republik”. Berdasarkan pasal tersebut dapat diketahui bahwa “

9
kesatuan” adalah bentuk Negara, sedang “republik” adalah bentuk
pemerintah.
3) Sistem Pemerintahan Presidensial
Bedasarkan ketentuan dalam UUD 1945, Indonesia menganut system
pemerintahan presidensial. Secara teoritis, sistem pemerintahan dibagi dalam
dua klafikasi besar, yaitu sistem pemerintahan parlementer dan system
pemerintahan presidensial.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Secara historis pengertian negara senantiasa berkembang sesuai
dengan kondisi masyarakat ada saat itu. Pada zaman Yunani Kuno para ahli
filsafat negara merumuskan pengertian negara secara beragam. Aristoteles
yang hidup pada tahun 384-322 S.M., merumuskan negara dalam bukunya
Politica, yang disebutnya sebagai negara polis. Konstitusi atau undang-
undang dasar (Bahasa latin : constitutio) dalam negara adalah sebuah norma
sistem politik dan hokum bentukan pada pemerintahan negara biasanya
dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Hukum ini tidak mengatur hal-hal
yang terperinci, melainkan hanya menjabarkan prinsip-prinsip yang menajdi
dasar bagi peraturan-peraturan lainnya. Konstitusi Negara Indonesia adalah
UUD 1945 yang untuk pertama kali disahkan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945. Dalam
tatasusunan peraturan perundang-undangan Negara, UUD 1945 menempati
tempatan tertinggi. Amandemen (bahasa inggris: amendtmendt) artinya
perubahan. Perubahan yang dilakukan merupakan ada atau sisipan dari
konstitusi yang asli. Konstitusi yang asli tetap berlaku. Adapun bagian yang
diamandemen merupakan atau menjadi bagian dari konstitusinya.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati
dalam menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih
banyak dan dapat lebih dipertanggung jawabkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Syafriadi.2019.” Hubungan Konstitusi dan Negara dalam Paham


Konstitusionalisme. UIR Law Review Volume 03 (Nomor 02).
Diakses pada 27 september 2018. “Pengertian Negara Menurut Para Ahli”.Dosen
pendidikan.com. Diakses pada
Prawiro,M.(2018).” Unsur-Unsur,Fungsi, Tujuan, dan Bentuk Negara”
Zulfikar, Fahri.(2021).” Pengertian Konstitusi Lengkap Menurut Para Ahli”
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-negara.html.
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-negara-menurut-para-ahli/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5623120/pengertian-konstitusi-lengkap-
menurut-para-ahli .Diakses pada Senin, 28 Jun 2021pukul 17:33.

12

Anda mungkin juga menyukai