Anda di halaman 1dari 13

BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Deden Sutrisna, M.Pd.

Oleh
Niswatul Karomah (42010421040)
Kelas : D3 Keperawatan

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
KABUPATEN CIREBON
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas perkenan-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi satu di antara syarat untuk lulus mata kuliah
Dasar Umum Bahasa Indonesia.
Kami menyadari tanpa adanya dukungan serta motivasi yang telah diberikan
dari berbagai pihak, mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Deden Sutrisna,
M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah umum dasar bahasa Indonesia, serta teman-
teman yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Walaupun demikian, kami
berharap bahwa makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan. Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Cirebon, 7 oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ........................... 4
2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional ................................... 5
2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional ........... 5
2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang IdentitasNasional .................. 6
2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung
antar daerah dan antarbudaya ................................................................ 6
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para
pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan
berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu,
bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar
para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari
Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa
Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17 Agustus
1945 ketika bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan
nasional atau lambang kebangsaan. Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai
sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Melalui bahasa nasional, bangsa
Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dapat dijadikan
pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan
dikembangkan oleh bangsa Indonesia.
Rasa kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia ini pun terus dibina dan
dijaga oleh bangsa Indonesia. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
dijunjung tinggi disamping bendera nasional, Merah Putih, dan lagu nasional bangsa
Indonesia, Indonesia Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia
tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambang
kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat mewakili identitasnya sendiri apabila
masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa
sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa lain, yang memang benar-benar tidak
diperlukan, misalnya istilah/kata dari bahasa Inggris yang sering diadopsi, padahal
istilah/kata tersebut sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan
dibahas di dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
2. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional ?
3. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional?
4. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional?
5. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat
penghubung antar daerah dan antar budaya?

1.3 Tujuan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.
4. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.
5. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat
penghubung antar daerah dan antar budaya.

1.4 Batasan Masalah


Dalam makalah ini, pembatasan masalah sangat diperlukan. Hal ini dimaksudkan
agar masalah yang dibahas tid ak terlalu luas, dapat menyasar dan tidak

menyamping dari pokok permasalahan. Faktor-faktor yang ikut pula menjadikan


bahan pertimbangan, yaitu adanya keterbatasan tenaga dan waktu, serta

kemampuan peneliti dalam membahas permasalahan ini. Hal ini jelas


mempengaruhi proses serta hasil yang ingin dicapai. Mengingat ruang lingkup

dan faktor yang menjadi pertimbangan, maka maklah ini hanya mengarah pada:
1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.
4. Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.

2
5. Fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat penghubung
antar daerah dan antar budaya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


Bahasa Indonesia mempuyai kedudukan sangat penting, seperti tercantum
pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukannya berada
diatas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945
tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia
yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata lain,
ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928;
kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar 1945 (Halim, 1979: 4-56; Moeliono, 1980: 15-31).
Rasa kebangsaan bergantung sekali dengan bahasa nasional, karena
bahasa nasional itu merupakan elemen yang membentuk rasa kebangsaan suatu
bangsa. Peranan bahasa sebagai alat pembentuk rasa kebangsaan maka setiap
bangsa berkeinginan untuk memiliki suatu bahasa sendiri karena memiliki suatu
bahasa itu sama saja dengan memiliki suatu peradaban. Antara rasa kebangsaan
atau nasional karakter itu identik dengan bahasa nasional. Perjuangan
kemerdekaan Indonesia boleh dikatakan sejajar dengan perjuangan bahasa
Indonesia dalam mencapai kedudukannya atau fungsinya sebagai bahasa nasional
(Alisjahbana, 1957, dalam Muslich dan Oka, 2010: 72). Antara bahasa Indonesia
dengan rasa kebangsaan Indonesia terdapat hubungan kejiwaan yang saling
menentukan bila ditinjau dari teori di atas. Bahkan dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan simbiosis antara bahasa Indonesia dan nasionalisme kita. Kesamaan
lingua franca (bahasa Melayu) antarsuku bangsa atau bangsa turut memicu
lahirnya nasionalisme kita, dan sebaliknya nasionalisme kita memperkuat posisi
bahasa Melayu sebagai lingua franca yang akhirnya menjadi bahasa nasional bangsa
Indonesia (Muslich dan Oka, 2010: 72).
Menurut (Muslich dan Oka, 2010: 26) Apakah ada bedanya bahasa Melayu
pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober
1928? Perbedaan wujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas tidak ada.

4
Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum
Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan
atau jiwa Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa
Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa
Melayu yang berjiwa semangat baru diganti dengan nama bahasa Indonesia.
Dari sejarah bahasa Indonesia terlihat dengan jelas bahwa bahasa
Indonesia sebagai bahasa nasional mempersatukan bangsa yang demikian
bhinneka karena memungkinkan komunikasi yang lancar antara anggota
masyarakat, sekalipun berasal dari beraneka ragam suku bangsa. Betapa hebat
peranan bahasa Indonesia untuk membawa kawan-kawan kita di daerah untuk
dapat cepat turut dalam kehidupan nasional bangsa Indonesia. Persatuan nasional
tersebut merupakan tonggak utama untuk terpeliharanya kemerdekaan bangsa
(Suryohadiprodjo, 1980: 40).

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


Sudah 88 tahun kita bangsa Indonesia mengakui bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional. Bahasa Indonesia merupakan darah dan perekat nasionalisme
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan wahana penjalin bersemi dan
bersemainya nasionalisme dalam diri anggota masyarakat kita yang tersebar pada
seluruh kepulauan di nusantara ini sehingga menjadi satu keluarga bangsa
Indonesia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menjelaskan “Hasil
Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya
sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. lambang kebanggaan nasional,
2. lambang identitas nasional,
3. bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa daerah
4. bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional


Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional artinya bahasa
Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa

5
kebanggaan kita sekaligus ungkapan perwujudan sikap kita terhadap bahasa
Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia. Yang menjadi pertanyaan bagaimana
sikap kita terhadap bahasa Indonesia dan bagaimana kebanggaan kita
terhadap bahasa Indonesia. Positif atau negatifnya sikap kita, atau kebanggaan
kita terhadap bahasa Indonesia tergambar pada perilaku kita dalam berbahasa
Indonesia.
Kalau kita masih sering mengeluhkan penggunaan bahasa Indonesia oleh
masyarakat karena masih seringnya kekurangtepatan penggunaan bahasa
Indonesia tersebut, baik masyarakat umum, aparatur pemerintah, pejabat
negara, atau para elite partai politik dan masyarakat. Hal tersebut merupakan
gambaran sikap dan rasa kebanggaan tersebut atas bahasa Indonesia. Kepedulian,
rasa memiliki, dan rasa bertangung jawab merupakan faktor penentu atas sikap dan
kebanggaan terhadap bahasa Indonesia tersebut. Dengan demikian, kembali kita
bertanya apakah kita peduli, merasa memiliki, dan merasa bertanggung jawab
terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia (Halim, 1975).

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional


Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional merupakan fungsi
yang melekat pada masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap anggota
masyarakat kita harus bisa dan mampu berbahasa Indonesia baik secara lisan
maupun tertulis. Dalam fungsi ini pernah terjadi kasus penyalahgunaan
kewarganegaraan Indonesia oleh warga negara asing yang menggunakan pasport
Indonesia di satu Negara.
Setelah dilakukan interogasi menggunakan bahasa Indonesia yang
bersangkutan tidak bisa berbahasa Indonesia. Dengan kata lain bahwa orang
tersebut bukan warga negara Indonesia, namun mengunakan pasport palsu
Indonesia. Dengan demikian, berarti bahwa anggota masyarakat kita harus tidak
ada lagi yang buta aksara dan buta bahasa Indonesia (Halim, 1975).

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung
antardaerah dan antarbudaya
Bahasa Indonesia sebagai wahana persatuan nasional. Bahasa Indonesia
juga harus mampu sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang

6
memiliki latar belakang kebudayaan dan bahasa yang berbeda-beda. bahasa
Indonesia tidak hanya sebagai lambang persatuan nasonal, tetapi bahasa
Indonesia adalah darah persatuan nasional kita. Bahasa Indonesialah yang menjalin
dan menyatukan masyarakat yang mendiami beribu-ribu pulau di nusantara ini.
Bahasa Indonesia yang menyatukan masyarakat yang berbeda-beda bahasa dan
budaya senasib sepenanggungan mulai zaman penjajahan, masa perjuangan
kemerdekaan, sampai sekarang terjalin karena bahasa Indonesia (Halim, 1975).
Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antarbudaya dan antardaerah
yang berbeda-beda bahasa. Fungsi ini penekanan lebih jauh dari fungsi ketiga di
atas pada aspek perhubungan antarbudaya dan antardaerah. Bahasa-bahasa
daerah dan budaya-budaya daerah merupakan kekayaan dan kekuatan nasional
kita. Karena itu diperlukan perekat sebagai budaya nasional, yaitu dengan bahasa
Indonesia, sehingga semua bentuk budaya nasional dari berbagai daerah bisa
tampil dengan menggunakan bahasa Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia (Halim, 1975).

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sesuai dengan
sumpah pemuda 1928. Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
yaitulambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional, bahasa persatuan
nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa daerah, bahasa perhubungan
antarbahasa dan antarbudaya. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan
nasional artinya bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial budaya
yang mendasari rasa kebanggaan kita sekaligus ungkapan perwujudan sikap kita
terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional merupakan fungsi
yang melekat pada masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap anggota
masyarakat kita harus bisa dan mampu berbahasa Indonesia baik secara lisan
maupun tertulis. Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antar budaya
dan antar daerah yang berbeda-beda bahasa.

3.2 Saran
Masyarakat sebaiknya harus lebih bangga dalam menggunakan bahasa
Indonesia dari pada menggunakan bahasa asing. Anak-anak muda dan mahasiswa-
mahasiswa hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay, bahasa gaul dan
bahasa sejenisnya sejenisnya yang dapat mengancam eksistensi bahasa indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1957. Peranan Bahasa Indonesia dalam Modernisasi


Kebudayaan Indonesia. Dalam Bambang Kaswanti Purwo, PELLBA 5.
Jakarta:Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
Halim, Amran. 1975. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dalam Majalah
pengajaran Bahasa dan sastra. Tahun I Nomor 5 Jakarta : Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.
Halim, Amran.1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat
Pembinaaan dan Pengembangan Bahasa.
Moeliono, Anton M. 1980. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan
Alternatif di Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Muslich, Masnur dan Oka, I Gusti Ngurah. 2010.Perencanaan Bahasa pada Era
Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa
Nasional. Jakarta: Pusat Bahasa
Suryodihadiprodjo, Sayidiman. 1980. Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pembinaan
Ketahanan Nasional. Dalam Majalah Bahasa dan Sastra, Tahun VI No.4. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia.

9
10

Anda mungkin juga menyukai