Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENERAPAN FUNGSI BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA


NEGARA ATAU BAHASA NASIONAL

DOSEN PEMBIMBING :

JENDRI MULYADI, S.S,M.Hum

DISUSUN OLEH :

ILHAM ASYUARI
21101152630248

TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Swt., atas perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penerapan Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara atau
Bahasa Nasional”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Umum
Bahasa Indonesia.
Kami menyadari tanpa adanya dukungan serta motivasi yang telah diberikan dari
berbagai pihak, mungkin kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Untuk itu
kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Jendri Mulyadi, S.S, M.Hum selaku
dosen pengampu mata kuliah umum dasar bahasa Indonesia, serta teman-teman yang telah
memberikan semangat dan dukungan dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna karena
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Walaupun demikian, kami
berharap bahwa makalah ini dapat diterima dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi kami khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya.

Merangin, 05 November 2021


Penulis,

Ilham Asyuari

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan Masalah...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional....................... 3

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional............................... 4

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional...... 5

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang IdentitasNasional.............. 5

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung

antar daerah dan antarbudaya................................................................ 6

BAB III PENUTUP............................................................................................... 7

3.1 Kesimpulan............................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 8

ii
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Bahasa menjadi salah satu alat untuk manusia berkomunikasi, dengan bahasa manusiakan
lebih mudah untuk berkomunikasi. Manusia merupakan mahluk sosial yang saling berinteraksi
satu sama lain. Komunikasi digunakan untuk menyampaikan maksud tertentu dari seseorang
kepada orang lain melalui bahasa,baik itu secara lisan, tulisan, maupun bahasa isyarat. Tanpa
bahasa kita akan sulit untuk berkomunikasi dan menyampaikan maksud ataupun tujuan kita
kepada orang lain serta berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap Negara memiliki bahasanya masing-masing. Seperti Indonesia memiliki bahasa
persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
memiliki peran penting dalam membentuk karakter manusia. Bahasa Indonesia berperan
sebagai cerminan karakter bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia harus digunakan sesuai
dengan konteks dan kedudukannya secara baik dan benar.dengan penggunaan bahasa
Indonesia secara baik dan benar.
Dalam kehidupan sehari-hari bahasa Indonesia sangat berperan penting, bahasa Indonesia
berperan sebagai pemersatu artinya perbedaan bahasa dan kebudayaan masyarakat Indonesia
dapat disatukan menjadi satu yaitu bahasa Indonesia. Bahasa sanagat diperlukan dalam
kehidupan sosial, tanpa adanya bahasa interaksi sosial tidak akan berjalan dengan baik.
Dengan adanya bahasa interaksi sosial akan berjalan dengan baik, karena adanya komunikasi
dan hubungan timbal balik satu sama lainnya.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional mulai dikenal sejak 17 Agustus 1945 ketika
bangsa Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Dalam kedudukan sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kebanggaan nasional atau lambang kebangsaan.
Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan.
Melalui bahasa nasional, bangsa Indonesia menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang
dapat dijadikan pegangan hidup. Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan
dikembangkan oleh bangsa Indonesia.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah yang akan dibahas di dalam
makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?


2. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional .
3. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional
4. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.
5. Bagaimana fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat penghubung antar
daerah dan antar budaya?

1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Mengetahui kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.


2. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.
4. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional.
5. Mengetahui fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu serta alat penghubung antar
daerah dan antar budaya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Bahasa Indonesia mempuyai kedudukan sangat penting, seperti tercantum pada ikrar
ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
persatuan bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional; kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-
Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa
Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada
dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 (Halim, 1979: 4-56;
Moeliono, 1980: 15-31).

Rasa kebangsaan bergantung sekali dengan bahasa nasional, karena bahasa nasional itu
merupakan elemen yang membentuk rasa kebangsaan suatu bangsa. Peranan bahasa sebagai alat
pembentuk rasa kebangsaan maka setiap bangsa berkeinginan untuk memiliki suatu bahasa
sendiri karena memiliki suatu bahasa itu sama saja dengan memiliki suatu peradaban. Antara
rasa kebangsaan atau nasional karakter itu identik dengan bahasa nasional. Perjuangan
kemerdekaan Indonesia boleh dikatakan sejajar dengan perjuangan bahasa Indonesia dalam
mencapai kedudukannya atau fungsinya sebagai bahasa nasional (Alisjahbana, 1957, dalam
Muslich dan Oka, 2010: 72). Antara bahasa Indonesia dengan rasa kebangsaan Indonesia
terdapat hubungan kejiwaan yang saling menentukan bila ditinjau dari teori di atas. Bahkan
dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan simbiosis antara bahasa Indonesia dan nasionalisme
kita.

3
Kesamaan lingua franca (bahasa Melayu) antarsuku bangsa atau bangsa turut memicu
lahirnya nasionalisme kita, dan sebaliknya nasionalisme kita memperkuat posisi bahasa Melayu
sebagai lingua franca yang akhirnya menjadi bahasa nasional bangsa Indonesia (Muslich dan
Oka, 2010: 72).

Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa Indonesia
pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik struktur, sistem, maupun kosakata jelas
tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda adalah semangat dan jiwa barunya. Sebelum
Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat kedaerahan atau jiwa
Melayu. Akan tetapi, setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa bahasa Melayu sudah bersifat
nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, bahasa Melayu yang berjiwa semangat baru
diganti dengan nama bahasa Indonesia (Muslich dan Oka, 2010: 26).

Dari sejarah bahasa Indonesia terlihat dengan jelas bahwa bahasa Indonesia sebagai
Bahasa nasional mempersatukan bangsa yang demikian bhinneka karena memungkinkan
komunikasi yang lancar antara anggota masyarakat, sekalipun berasal dari beraneka ragam suku
bangsa. Betapa hebat peranan bahasa Indonesia untuk membawa kawan-kawan kita di daerah
untuk dapat cepat turut dalam kehidupan nasional bangsa Indonesia. Persatuan nasional tersebut
merupakan tonggak utama untuk terpeliharanya kemerdekaan bangsa (Suryohadiprodjo, 1980:
40).

2.2 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Sudah 88 tahun kita bangsa Indonesia mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional. Bahasa Indonesia merupakan darah dan perekat nasionalisme bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia merupakan wahana penjalin bersemi dan bersemainya nasionalisme dalam diri
anggota masyarakat kita yang tersebar pada seluruh kepulauan di nusantara ini sehingga menjadi
satu keluarga bangsa Indonesia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa menjelaskan
“Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada
tanggal 25-28 Februari 1975 antaralain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

4
1. Lambang kebanggaan nasional,
2. Lambang identitas nasional,
3. Bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa daerah
4. Bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.

2.3 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional artinya bahasa Indonesia mampu
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita sekaligus
ungkapan perwujudan sikap kita terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia.
Yang menjadi pertanyaan bagaimana sikap kita terhadap bahasa Indonesia dan bagaimana
kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia. Positif atau negatifnya sikap kita, atau
kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia tergambar pada perilaku kita dalam berbahasa
Indonesia. Kalau kita masih sering mengeluhkan penggunaan bahasa Indonesia oleh masyarakat
karena masih seringnya kekurang tepatan penggunaan bahasa

Indonesia tersebut, baik masyarakat umum, aparatur pemerintah, pejabat negara, atau
para elite partai politik dan masyarakat. Hal tersebut merupakan gambaran sikap dan rasa
kebanggaan tersebut atas bahasa Indonesia. Kepedulian, rasa memiliki, dan rasa bertangung
jawab merupakan faktor penentu atas sikap dan kebanggaan terhadap bahasa Indonesia tersebut.
Dengan demikian, kembali kita bertanya apakah kita peduli, merasa memiliki, dan merasa
bertanggung jawab terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia (Halim, 1975).

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang Identitas Nasional

Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional merupakan fungsi yang melekat
pada masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, setiap anggota masyarakat kita harus bisa dan
mampu berbahasa Indonesia baik secara lisan maupun tertulis. Dalam fungsi ini pernah terjadi
kasus penyalahgunaan kewarganegaraan Indonesia oleh warga negara asing yang menggunakan
pasport Indonesia di satu Negara. Setelah dilakukan interogasi menggunakan bahasa Indonesia
yang bersangkutan tidak bisa berbahasa Indonesia.

5
Dengan kata lain bahwa orang tersebut bukan warga negara Indonesia, namun
mengunakan pasport palsu Indonesia. Dengan demikian, berarti bahwa anggota masyarakat kita
harus tidak ada lagi yang buta aksara dan buta bahasa Indonesia (Halim, 1975).

2.5 Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Alat Pemersatu serta Alat Penghubung
antardaerah dan antar budaya

Bahasa Indonesia sebagai wahana persatuan nasional. Bahasa Indonesia juga harus
mampu sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa yang memiliki latar belakang kebudayaan
dan bahasa yang berbeda-beda. bahasa Indonesia tidak hanya sebagai lambang persatuan
nasonal, tetapi bahasa Indonesia adalah darah persatuan nasional kita. Bahasa Indonesialah yang
menjalin dan menyatukan masyarakat yang mendiami beribu-ribu pulau di nusantara ini. Bahasa
Indonesia yang menyatukan masyarakat yang berbeda-beda bahasa dan budaya senasib
sepenanggungan mulai zaman penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan, sampai sekarang
terjalin karena bahasa Indonesia (Halim, 1975).

Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antar budaya dan antar daerah yang
berbeda-beda bahasa. Fungsi ini penekanan lebih jauh dari fungsi ketiga di atas pada aspek
perhubungan antar budaya dan antar daerah. Bahasa-bahasa daerah dan budaya - budaya daerah
merupakan kekayaan dan kekuatan nasional kita. Karena itu diperlukan perekat sebagai budaya
nasional, yaitu dengan bahasa Indonesia, sehingga semua bentuk budaya nasional dari berbagai
daerah bisa tampil dengan menggunakan bahasa Indonesia agar dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia (Halim, 1975).

6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda
1928. Fungsi bahasa Indonesiasebagai bahasa nasional yaitulambang kebanggaan nasional,
lambang identitas nasional, bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda
bahasa daerah, bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.Bahasa Indonesia sebagai
lambang kebanggaan nasional artinya bahasa Indonesia mampu mencerminkan nilai-nilai sosial
budaya yang mendasari rasa kebanggaan kita sekaligus ungkapan perwujudan sikap kita
terhadap bahasa Indonesia dan dalam berbahasa Indonesia.Bahasa Indonesia sebagai lambang
identitas nasional merupakan fungsi yang melekat pada masyarakat Indonesia. Dengan kata
lain, setiap anggota masyarakat kita harus bisa dan mampu berbahasa Indonesia baik secara
lisan maupun tertulis. Bahasa Indonesia adalah media perhubungan antarbudaya dan
antardaerah yang berbeda-beda bahasa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Alisjahbana, Sutan Takdir. 1957. Peranan Bahasa Indonesia dalam Modernisasi Kebudayaan
Indonesia. Dalam Bambang Kaswanti Purwo, PELLBA 5. Jakarta:Lembaga Bahasa
Unika Atma Jaya.

Halim, Amran. 1975. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Dalam Majalah pengajaran
Bahasa dan Sastra. Tahun I Nomor 5. Jakarta: Pusat Pembinaan daN
Pengembangan Bahasa.
Halim, Amran.1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Pembinaaan dan
Pengembangan Bahasa.
Moeliono, Anton M. 1980. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif di
Dalam Perencanaan Bahasa. Jakarta: Djambatan.
Muslich, Masnur dan Oka, I Gusti Ngurah. 2010.Perencanaan Bahasa pada Era Globalisasi.
Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa Nasional.
Jakarta: Pusat Bahasa

Suryodihadiprodjo, Sayidiman. 1980. Bahasa Indonesia sebagai Sarana Pembinaan Ketahanan


Nasional. Dalam Majalah Bahasa dan Sastra, Tahun VI No.4. Jakarta:Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai