Disusun oleh :
Fakultas Syariah
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberi kesempatan pada
kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayat-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Negara Dan Bentuk Pemerintahan’ tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Haq Muahammad Hammka Habibie, S.E.,
M.A. pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Islam Negeri Raden Mas
Said Surakarta. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
Kesimpulan .........................................................................................................................30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kekuasaan politik dan bahkan sumber kekuasaan politik terintegrasi kedalam negara.
Organisasi tertinggi dari semua kelompok orang yang ingin bersatu, tinggal di suatu wilayah,
dan memiliki pemerintah berdaulat dianggap negara. Pengertian ini mengandung nilai
konstitutif yang pada hakikatnya dimiliki oleh suatu negara berdaulat. Yaitu masyarakat
(rakyat), wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Ketiga unsur ini perlu didukung dengan
unsur lainnya seperti adanya konstitusi dan pengakuan dunia internasional.
Negara merupakan sarana dari masyarakat untuk mengelola dan mengatur hubungan-
hubungan manusia dalam masyarakat. Oleh karena itu, negara mempunyai kapasitas untuk
memberlakukan aturan yang sah terhadap wewenang yang sudah ada dan untuk menetapkan
tujuan dari kehidupan bersama itu. Untuk mencapai hal itu, maka negara menetapkan cara-
cara dan batas-batas sampai di mana kekuasaan dapat digunakan dalam kehidupan bersama
itu.
Setiap negara, pasti memiliki tujuan tertentu. Tujuan negara inilah yang menjadi pedoman
bagaimana negara disusun serta bagaimana kehidupan rakyatnya diatur. Tujuan dari tiap-tiap
negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh dari penguasa negara
yang bersangkutan.Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga dapat mengetahui sifat
organisasi negara dan legitimasi kekuasaan negara tersebut.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsepsi Negara
Istilah negara berasal dari kata state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), atau etat
(Perancis).¹1Secara terminologi, Organisasi tertinggi dari semua kelompok orang yang ingin
bersatu, tinggal di suatu wilayah, dan memiliki pemerintah berdaulat dianggap negara.2.3
Secara sederhana, negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed)
oleh sejumlah pejabat yang berhak menuntut dari warganegaranya untuk taat pada peraturan
perundang-undangan melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang
sahPengertian diatas mengandung nilai konstitutif yang pada hakikatnya dimiliki oleh suatu
negara berdaulat. Yaitu masyarakat (rakyat), wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat.
Ketiga unsur ini perlu didukung dengan unsur lainnya seperti adanya konstitusi dan
pengakuan dunia internasional yang oleh Mahfud M.D. disebut dengan unsur deklaratif.4
Setiap negara tidak mungkin bisa ada tanpa adanya warga atau rakyatnya. Unsur rakyat ini
sangat penting dalam sebuah negara, karena secara nyata rakyatlah yang memiliki
kepentingan agar negara itu apat berjalan dengan baik. Selain itu, bagimanapun juga
manusialah yang akan mengatur dan menentukan sebuah organisasi (negara).5
Dalam pemahaman tentang suatu suatu bangsa, rakyat adalah sekelompok manusia yang
dipersatukan oleh persamaan dan bersama-sama mendiami suatu kawasan tertentu. Tidak
1
A. Ubaedillah & Abdul Rozak, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education), Jakarta: Kencana) 2012), hlm.,120
2
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
( Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatulla) hlm., 42.
3
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
( Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatulla) hlm., 43.
4
. Moh. Mahfud M.D., Dasar dan Struktur Kenegaraan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001), hlm., 2
5
. Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
( Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatulla) hlm., 46.
3
mungkin membayangkan sebuah negara tanpa rakyat. Hal ini mengingat bahwa warga negara
adalah substratum personel negara.6
Mengenai wilayah, yang merupakan komponen penting dari suatu negara, harus memiliki
batas-batas teritorial yang jelas. Secara umum, wilayah teritorial dalam sebuah negara
biasanya mencakup daratan (wilayah darat), perairan (wilayah laut, sungai, samudera) dan
udara (wilayah udara). 7 Dalam konsep negara modern, masing-masing batas wilayah tersebut
diatur dalam Perjanjian dan Perundang-undangan Internasional.8
Sedangkan pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas memimpin organisasi
negara untuk mencapai tujuan bersama didirikannya sebuah negara. Pemerintah, melalui
aparat dan alat-alat negara, yang menetapkan hukum, melaksanakan ketertiban dan
keamanan, mengadakan perdamaian dan lainnya dalam rangka mewujudkan beragam
kepentingan warga negaranya.
Untuk mewujudkan cita-cita bersama, ditemui bentuk-bentuk negara dan pemerintahan. Pada
umumnya, nama sebuah negara identik dengan model pemerintahan yang dijalankannya,
misalnya, negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer atau presidensial.
Ketiga unsur ini dilengkapi dengan unsur negara lainnya.9
Unsur pengakuan oleh negara lain hanya bersifat menerangkan tentang adanya negara. Hal
ini hanya bersifat deklaratif, bukan konstutif, sehingga tidak bersifat mutlak. Ada dua macam
pengakuan suatu negara, yakni pengakuan de facto dan pengakuan de jure.
Pengakuan de facto ialah pengakuan atas fakta adanya negara. Pengakuan ini didasarkan
adanya fakta bahwa suatu masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur utama negara
(wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berdaulat).
Adapun pengakuan de jure merupakan pengakuan akan sahnya suatu negara atas dasar
pertimbangan yuridis menurut hukum. Dengan memperoleh pengakuan de jure, maka suatu
negara mendapat hak-haknya di samping kewajiban sebagai anggota keluarga bangsa
sedunia.
6
C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, (Jakarta: Aksara Baru, 1979), hlm., 13
7
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
( Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatulla) hlm., 46
8
. Kaelani, Pendidikan Pancasila: Yuridis Kenegaraan, (Yogyakarta: Paradigma, 1999), hlm., 7
9
. C.S.T. Kansil, Ilmu Negara Umum dan Indonesia, (Jakarta: Pradnya Paramita, 2001), hlm. 28
4
Hak dan kewajiban dimaksud adalah hak dan kewajiban untuk bertindak dan diberlakukan
sebagai suatu negara yang berdaulat penuh di antara negara-negara lain.10
Teori ini dimulai sejak abad permulaan abad pertengahan, pandangan hidup sangat
dipengaruhi oleh pandangan agama. Menurut pandangan teokrasi segala sesuatu
yang ada di dunia ini adanya atas kehendak Tuhan, juga negara itu pada
hakikatnya adalah atas kehendak Tuhan.11Pemikir teori teokrasi antara lain ;
Agustinus, Thomas Aquinas dan Marsilius.
Dasar pemikiran teori ini bahwa manusia dalam keadaan alamiah (civitas
naturalis), yakni sebelum terjadinya negara, manusia mengadakan perjanjian untuk
mendirikan negara (civitas Civilis). Pemikir dalam teori perjanjian antara lain :
Hugo de Groot menyatakan bahwa hukum alam merupakan hukum yang mutlak,
sehingga tidak dapat diubah.12
Hobbes menyatakan bahwa yang berlaku pada masa sebelum adanya negara adalah
hukum rimba. Di masa tersebut, yang berlaku adalah prinsip homo homini lupus,
yang berarti manusia menjadi serigala bagi manusia lain. Selain itu, juga berlaku
prinsip bellum omnium contra omnes¸ yang artinya semua lawan semua.
Kemudian, untuk mengakhiri hukum rimba di tegah masyarakat, maka masyarakat
membuat kontrak sosial atau perjanjian masyarakat. 13
10
. M. Solly Lubis, Asas-asas Hukum Tata Negara, (Bandung: Alumni, 1982), hlm. 15
11
Dani Muhtada & Ayon Diniyanto, Dasar-Dasar Ilmu Negara (Semarang : BPFH UNNES, 2018), hlm., 17
12
Soehino, Op.Cit., hlm 45.
13
. Dani Muhtada & Ayon Diniyanto, Dasar-Dasar Ilmu Negara (Semarang : BPFH UNNES, 2018), hlm., 17
5
Bagi Locke, keadaan alamiah ditafsirkan sebagai suatu keadaan di mana manusia
hidup bebas dan sederajat, menurut kehendak hatinya sendiri.14
Dasar pemikiran terori ini adalah golongan yang kuat akan menindas golongan
yang lemah. Karl Marx16 mengajarkan bahwa negara adalah hasil pertarungan
antara kekuatan-kekuatan ekonomis, dan negara adalah alat pemeras bagi mereka
yang lebih kuat terhadap yang lemah. Harold J. Laski berpendapat bahwa setiap
pergaulan hidup memerlukan organiasi pemaksa untuk menjamin kelanjutan
hubungan produksi tetap. George Jellineck menyatakan negara adalah kesatuan
yang dilengkapi dengan berrschmacht, yakni kuasa memerintah bagi orang-orang
yang diam di dalamnya.
Teori ini menerangkan bahwa negara dapat terbentuk dari perkembangan suatu
keluarga yang menjadi besar kemudian bersatu membentuk negara. Adakalanya
garis keturunan berdasarkan ayah/patriarkhal, dan ada kalanya berdasarkan garis
ibu/matriarkhal. Teori ini juga disebut teori perkembangan suku, orang-orang yang
mempunyai hubungan darah berkembang menjadi suatu suku/ tribe.
5. Teori Organis
14
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta:
ICCE Uin Syarif Hidayatullah) hlm., 49.
15
. Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
(Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah) hlm., 50-51.
16
. Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani
(Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah) hlm., 50-51.
6
Negara disamakan dengan mahluk hidup . Nicholas da cusa (1401-1464)
mengatakan kehidupan korporal dari negara dapat disamakan dengan anatomi
mahluk hidup. Fisiologi negara sama dengan fisiologi mahluk hidup, dengan
kelahirannya, pertumbuhan, perkembangan dan kematiannya.17
Intisari teori historis atau teori evolotionistis atau gradualistic theory ialah bahwa
lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tapi tumbuh secara evolusioner sesuai
dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial diperuntukan guna
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput
dari pengaruh tempat, waktu dan tuntutan-tuntutan zaman.
7. Teori Alamiah
Teori ini dikemukakan oleh Aristolteles bahwa negara adalah ciptaan alam. Kodrat
manusia membenarkan adanya negara, karena manusia pertama-tama adalah
mahluk politik dan baru kemudian mahluk sosial, karena kodrat itu manusia
ditakdirkan untuk hidup bernegara. Negara adalah organisasi yang rasional dan etis
yang memungkinkan manusia mencapai tujuannya dalam hidupnya untuk
mencapai yang bahagia dan adil.
8. Teori Modern
Teori selanjutnya yang bisa menjelaskan tentang asal mula negara yaitu teori
modern. Kranenburg menjelaskan bahwa negara lahir karena adanya komunitas
manusia yang disebut sebagai bangsa. Negara akan lahir apabila terdapat suatu
bangsa. Oleh karena itu, bangsa menjadi fondasi bagi terciptanya negara.18
Penjelasan dari Kranenberg bertolak belakang dengan penjelasan Logemann, ia
berpandangan bahwa negara, dengan kekuasaan yang dimilikinya, kemudian
menciptakan suatu bangsa, sehingga bangsa itu ada karena adanya suatu negara
17
Ni’matul Huda, Ilmu Negara, op.ciy., hlm 47.
18
Dani Muhtada & Ayon Diniyanto, Dasar-Dasar Ilmu Negara (Semarang : BPFH UNNES, 2018), hlm., 22
7
C. UNSUR-UNSUR NEGARA
a. Unsur wilayah
Negara Indonesia kita ini memiliki wilayah yang cukup strategis karena terletak di
antara dua benua dan dua samudera. Lalu, dari segi kepentingan perangnya, negara
Indonesia telah dikenal sebagai wilayah yang kuat akan pangkalan militernya.
19
Budi juliardi ,pendididkan kewarganegaran, hlm 8
20
Budi juliardi ,pendididkan kewarganegaran, hlm 9
8
c. Unsur kapasitas industri
Kondisi perindustrian di negara Indonesia ini tergolong lengkap, baik adanya
industri berat, industri perkayuan, hingga industri kimia. Keberadaan industri-
industri tersebut membuktikan bahwa Indonesia memenuhi unsur ketiga ini.
d. Jumlah penduduk
Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia
nomor lima. Hal tersebut diimbangi dengan luasnya wilayahnya.
9
i. Kualitas diplomasi
Indonesia sangat aktif dalam kegiatan di dunia internasional. Bahkan, Indonesia
menjadi anggota dari berbagai organisasi internasional, baik yang bersifat regional
yakni ASEAN, maupun internasional yakni PBB. Hal tersebut menunjukkan
kualitas diplomasi bangsa Indonesia baik di mata dunia internasional.21
D. Tujuan negara
21
Budi juliardi ,pendididkan kewarganegaran, hlm 9
22
Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog )
10
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia
11
pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alenia keempat. Tujuan
tersebut berbunyi “untuk memajukan kesejahteraan umum”.23
23
Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog )
24
Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog )
12
Negara Indonesia harus memastikan, bahwa seluruh warga negaranya
memiliki kesempatan dalam mengenyam pendidikan yang layak. Tidak
hanya layak, pendidikan yang diberikan kepada warga negara juga harus
berkualitas.
Akan tetapi, tujuan negara dalam hal pencerdasan ini tidak hanya
dilakukan oleh negara. Mencerdaskan bangsa Indonesia adalah tugas
dari negara, pemerintah dan seluruh warga negara Indonesia. Seluruh
komponen tersebut harus berusaha meraih jenjang pendidikan yang
terbaik.
25
Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog )
13
Tujuan negara Indonesia yang ketiga adalah berkaitan dengan
pencerdasan. Tujuan negara Indonesia ini tercantum di dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alenia keempat. Tujuan
tersebut berbunyi “dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.
26
Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog )
14
E. Funsi negara
Secara umum setiap negara memiliki empat fungsi bagi setiap bangsanya yait:
a. Fungsi pertahanan dan keamanan
Negara meindungi, rakyat ,wilayah dan pemerintah dari ancaman, tantangan dan
gangguan, baik dari dalam maupun dari luar yang dapat mengangu petahanan
keamanan negara kesatuan republic Indonesia. Contoh fungsi ini adalsh
meningkatkankualitas dan kuantitas penjagaan daerah perbatasan oleh tni
c. Fungsi kesejahteraan
Negara melakukan upaya eksplorasi sumber daya alam maupun sumber daya
manusia yntuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga terwujud
kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat contohnya antara lain
penguasaan SDA yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti listrik, air dan
bahann pangan
15
1. Negara Kesatuan Negara kesatuan, merupakan bentuk suatu negara yang
merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan
mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini
terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi.
16
Disamping 2 bentuk diatas, dari sisi pelaksana dan mekanisme
pemilihannya, bentuk Negara dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki,
Oligarki, dan Demokrasi.
a. Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau
ratu. Dalam prakteknya, monarki ada dua jenis yaitu: Monarki absolut dan
monarki konstutional
b. Oligarki
17
Oligarki Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang
dijalankan oleh beberapa orang berkuasa dari golongan atau kelompok
tertentu29
c. Demokrasi
Dalam teori Ilmu Negara pengertian tentang teori bentuk Negara sejak
dahulu kala dibagi menjadi dua yaitu: monarchie dan republik. Untuk menentukan
suatu Negara itu berbentuk monarchie dan republik, dalam Ilmu Negara banyak
macam ukuran yang dipakai. Antara lain Jellinek dalam bukunya yang berjudul
Allgemene Staatslehre memakai sebagai kriteria bagaimana caranya kehendak
negara itu dinayatakan. Jika kehendak Negara itu ditentukan oleh satu orang saja,
maka bentuk Negara itu monarchie dan jika kehendak Negara itu ditentukan oleh
orang banyak yang merupakan suatu majelis, maka bentuk negaranya adalah
republik[. PendapatJellinek ini tidak banyak penganutnya karena banyak
mengandung kelemahan. Faham Duguit lebih lazim dipakai, yang menggunakan
sebagai kriteria bagaimana caranya kepala Negara itu diangkat. Dalam bukunya
yang berjudul Traite de Droit Contitutionel jilid 2, diutarakan jika seorang kepala
negara diangkat berdasarkan hak waris atau keturunan maka bentuk negaranya
disebut monarchie dan Kepala Negaranya disebut raja atau ratu. Jika kepala negara
dipilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang ditentukan, maka
bentuk negaranya disebut republik dan Kepala Negaranya adalah seorang Presiden
29
Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984
30
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,
Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah, 200
18
bentuk kenegaraan meliputi bentuk-bentuk Negara yang pernah ada antara lain
sebagai berikut:
3. Negara Protektorat: suatu negara yang berada dibawah lindungan negara lain.
Biasanya soal hubungan luar negeri dan pertahanan dari negara protektorat itu
dengan persetujuan diserahkan kepada negara pelindung. Contoh negara
protektorat; Mesir, protektorat dari Turki (1917)31
31
Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984
32
Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,
Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah, 200
19
Setiap negara tentunya membutuhkan organ atau lembaga negara untuk
menjalankan struktur pemerintahan guna mencapai tujuan negara tersebut.
Kelembagaan negara sendiri dibentuk dalam sejumlah bagian berdasarkan fungsi
dan tanggung jawab yang berbeda-beda selama menjalankan tugasnya.33
1. Menjaga kestabilan keamanan, politik, hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), dan
budaya dalam suatu negara yang bersangkutan.
33
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
34
Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, halm,108
20
Eksekutif, bertugas menerapkan dan melaksanakan perundang-undangan, yakni
Presiden dan wakil presiden, beserta para menteri.
1. Lembaga Eksekutif 36
35
Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, halm,108
36
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
21
proses pemilu. Ketentuan mengenai jumlah anggota telah diatur dalam Undang-
Undang.
MPR melaksanakan sidang paling sedikit sekali dalam lima tahun. Wewenang
MPR yang paling “terlihat” adalah melantik Presiden dan Wakil Presiden yang
telah dipilih oleh rakyat melalui proses pemilu.
b. Presiden
Presiden dan wakilnya menjabat selama lima tahun dan dapat dipilih kembali
hanya satu kali jabatan dalam pemilihan umum selanjutnya.
37
Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, halm,108
38
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
22
3. Menerima duta dari negara lain.
4. Memberikan gelar, tanda jasa, dan tanda kehormatan kepada warga negara,
baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang telah berjasa.
Selain berperan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, presiden juga
menjadi panglima tertinggi dalam angkatan perang, sehingga memiliki
wewenang sebagai berikut40:
2. Lembaga Legislatif
39
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
40
Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, halm,108
23
Lembaga legislatif merupakan lembaga pemerintah yang mempunyai fungsi
umum dalam membuat perundang-undangan. Lembaga legislatif ini memiliki
beberapa fungsi fungsi legislasi dan fungsi kontrol41.
Anggota DPR berasal dari partai politik yang dipilih rakyat melalui
proses pemilu. DPR bertempat di tingkat pusat, sedangkan yang berada
di tingkat provinsi dan kabupaten/kota adalah DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah)42.
Tugas dan wewenang yang dimiliki oleh DPR adalah sebagai berikut,
41
A, Rahman, Pendidikan Kewarganegaraan, halm, 111
42
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
24
c. Hak Inisiatif, yakni hak untuk mengajukan Rancangan Undang-
Undang kepada pemerintah
d. Hak Amandemen, yakni hak untuk mengadakan perubahan atas
Rancangan Undang-Undang
e. Hak Budget, yakni hak untuk mengajukan RAPBN (Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)
f. Hak Petisi, yakni hak untuk mengajukan pertanyaan atas kebijakan
pemerintah
Anggota DPD terdiri atas wakil-wakil dari provinsi yang telah dipilih
melalui proses pemilu. Keanggotaan DPD diresmikan oleh keputusan
Presiden dan bertempat di daerah pemilihannya44.
Anggota DPD ini bukan berasal dari partai politik, melainkan dari
organisasi-organisasi kemasyarakatan. Masa jabatan DPD adalah lima
tahun.
43
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
44
A, Rahman, Pendidikan Kewarganegaraan, halm, 111
25
pembentukan, pemekaran, serta penggabungan daerah, pengelolaan
sumber daya alam, dan keuangan pusat daerah.
2. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas Rancangan Undang-
Undang APBN dan RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan,
dan agama.
3. Mengawasi pelaksanaan mengenai hal-hal tersebut dan
melaporkannya kepada DPR.
3. Lembaga Yudikatif
Hakim Agung ini diusulkan oleh DPR yang berasal dari usulan Komisi
Yudisial. Lembaga MA mempunyai kewajiban dan kewenangan sendiri,
yakni:
45
A, Rahman, Pendidikan Kewarganegaraan, halm, 111
46
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
26
3. Memberikan pertimbangan grasi dan rehabilitasi yang diajukan oleh
Presiden
47
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
48
A, Rahman, Pendidikan Kewarganegaraan, halm, 111
27
4. Lembaga-Lembaga Baru yang Bersifat Mandiri49
49
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
28
Dalam menjalankan tugas dan wewenang sekaligus mendapat hak-hak
tertentu tersebut, anggota lembaga negara tetap mempunyai kewajiban
untuk mengamalkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Selain
itu juga wajib untuk mendahulukan kepentingan rakyat daripada
kepentingan pribadinya50.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
50
Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
29
Negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat
yang berhak menuntut dari warganegaranya untuk taat pada peraturan perundang-undangan
melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah. Teori asal mula negara
ada 8. Yaitu, Teori Ketuhanan (teori teokrasi), Teori Perjanjian Masyarakat, Teori
kekuatan/Golongan, Teori Garis Keturunan, Teori Organis, Teori Historis atau Evolusi, Teori
Alamiah, dan Teori Modern.
Unsur-unsur negara bagi menjadi 4. Wilayah, Rakyat, Diplomasi negara lain, kekuasaan
tertingi, Tujuan sendiri tercantum pada UUD 1945, Alinea ke 4
Funsi negara, Dibagi ,menjadi 4,.Fungsi pertahanan dan keamanan , fungsi pengaturan dan
ketertiban , Fungsi kesejahteraan , Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban
Bentuk Negara Dan Pemerintah :
1. Negara Kesatuan Negara kesatuan, merupakan bentuk suatu negara yang merdeka dan
berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
2. Negara serikat Negara serikat atau Federasi, merupakan bentuk negara gabungan yang
terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat.
Lembaga negara yang ada di Indonesia ada beberapa, yakni lembaga legislatif, lembaga
eksekutif, dan lembaga yudikatif.
Eksekutif, bertugas menerapkan dan melaksanakan perundang-undangan, yakni Presiden dan
wakil presiden, beserta para menteri.
Legislatif, bertugas membuat perundang-undangan, yakni Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Yudikatif, bertugas mempertahankan pelaksanaan perundang-undangan, yakni Mahkamah
Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK)
DAFTAR PUSTAKA
30
3. Dani Muhtada & Ayon Diniyanto, Dasar-Dasar Ilmu Negara, Semarang : BPFH UNNES,
2018
4. Dr. Isharyanto, S.H., M.Hum, Ilmu Negara, Karanganyar : Oase Pustaka, 2016
5. https://dspace.uii.ac.id › Latar Belakang Konsepsi Negara kesatuan Republik Indonesia
6. Joeniarto, Demokrasi dan Sistem Pemerintahan Negara, Jakarta: PT Bina Aksara, 1984
7. Rinda arum, Pembagian Lembaga Negara, Blog granmedia digital, 2022
8. S. T, Kansil, Ilmu Negara (umum dan indonesia), Jakarta: Pradya Paramita, 2004.
9. Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Mahasiswa, halm,108
10. Tim ICCE UIN Jakarta, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, Hak
Asasi Manusia dan Masyarakat Madani ( Jakarta: ICCE Uin Syarif Hidayatullah)
11. Winda kurniasih, tujuan negara (grandmedia blog)
31