MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Negara yang diampu oleh Ibu
Siti Partiah, MH.
Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
(2022)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bentuk
negara dan Bentuk pemerintahan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Negara. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga
bagi penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Partiah, MH. selaku
dosen Ilmu Negara,. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa krlompok kami selaku penyusunan makalah ini jauh
dari kata sempurna apalagi kami sebagai penyusun masih dangkal akan wawasan
keilmuan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik agar makalah ini
mendekati sempurna. Kami sadar kesempurnaan hanya milik-Nya.
Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita semua.
Aamiin Ya Rabbal Alamin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hdup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan yang sama serta terikat dan taat terhadap
Perundang- undangan serta memiliki Pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya
dan memperoleh hidup dan memenuhi kehidupan mereka. Untuk mengatur
bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga
negara. Negara memiliki batasan-batasan bagi warga negaranya dalam wujud
aturan dan hukum.
Bentuk negara adalah batas peninjauan secara sosiologis dan peninjauan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan sosiologis adalah jika negara dilihat
secara keseluruhan tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis negara hanya
dilihat dari isinya atau strukturnya.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi dan juga sistem atau bentuk pemerintahanya.
Konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat yang
disebut dengan adat istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat
yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat. Adat istiadat
mempunyai suatu hukum yang dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu
walaupun belum ada undang-undang seperti halnya sekarang, tetapi kehidupan
masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang melanggar adat istiadat akan
dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.
1
B. Rumusan Masalah
Adapun Beberapa Rumusan Masalah yang akan dibahas Pada Makalah ini
adalah:
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Kamus Bahasa Indonesia
2
http://kumpulan-materi.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-pemerintahan.html
3
Pemerintahan bentuk Monarki sendiri terbagi atas beberapa
bagian, yaitu:
1. Monarki absolut
Adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar) yang
kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada
diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif
yang menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis
semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat
C’est Moi (negara adalah saya).
2. Monarki Konstitusional
Adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi undang –
undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah
sebagai berikut:
- Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja
itu sendiri karena takut dikudeta. Contohnya: negara Jepang
dengan hak octroon.
- Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena
adanya revolusi rakyat terhadap raja. Contohnya: inggris yang
melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania, Denmark,
Aarab Saudi, Brunei Darussalam.
3. Monarki Parlementer
Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu
negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan
parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam
monarki parlementer, kekuasaan, eksekutif dipegang oleh kabinet
(perdanan menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol kekeuasaan)
yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.3
3
https://pusdik.mkri.id
4
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh
beberapa orang, namun untuk kepentingan beberapa orang
tersebut (bentuk negatif). Hampir senada dengan itu, menurut
Aristoteles, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang
oleh sekelompok cendekiawan demi kepentingan kelompoknya.
Adapun negara negara dengan bentuk pemerintahan Oligarki :
a. Uni Soviet
Di Uni Soviet saat rezim Stalin, hanya anggota Partai
Komunis yang mendukung birokratisasi Stalin saja dapat
memegang jabatan pemerintahan, sisanya disingkirkan atau
dibunuh dengan kejam.
b. Afrika Selatan
Di Afrika Selatan sebelum 1994, orang-orang minoritas
berkulit putih memerintah secara oligarki atas mayoritas
penduduk Afrika Selatan berkulit hitam. Politik rasisme ini secara
resmi pada 1948 disebut aparteid.
5
ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan
eksekutif.4
D. Bentuk Bentuk Negara
6
Menurut Aristoteles ada tujuh macam bentuk negara
1.Monarki yaitu pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan
seluruh rakyat
2.Tirani yaitu oleh satu orang untuk kepentingannya sendiri
3.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang yaitu para
cendikiawan guna kepentingan seluruh rakyat
4.Oligarhki yaitu pemerintah oleh kelompok orang guna
kepentingan kelompok/golongan sendiri
5.Plutokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang kaya untuk
kepentingan orang kaay
6.Politea yaitu pemrintahan oleh seluruh orang guna kepentingan
rakyat
7.Demokrasi yaitu pemerintahan dari orang yang tidak tahu sama
sekali soal-soal pemerintahan.
7
sementara pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan
kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di
bawah pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah
penyerahan wewenang dari pemerintahahan pusat ke
daerah.contohnya: kepala daerah diberikan kesempatan dan
kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau
swatantra. Sistem pemerintahan negara Malaysia dan
pemerintahan paska Orde Baru di Indonesia dengan sistem
otonomi khusus dapat dimasukan kedalam model ini.
2. Negara Serikat
6
http://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negara-dan-kenegaraan/pada tanggal 8 oktober 2018
7
S.T, Kansil, Ilmu negara (umum dan Indonesia), Jakarta: Pradya Paramita,2004
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. SARAN
Kami selaku penulis makalah ini berharap kepada pembaca untuk lebih
mempelajari tentang Bentuk bentuk Pemerintahan dan Bentuk bentuk Negara
secara mendalam, karena Mempelajari Makalah ini sangat penting untuk dapat
mengetahui tentang Apa saja bentuk bentuk negara dan pemerintahan yang ada di
berbagai negara. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu,
walaupun tidak seberapa, kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan, kritik,
saran, dan masukan untuk kesempurnaan makalah ini
9
DAFTAR PUSTAKA
http://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negara-dan-kenegaraan/pada tanggal 8
oktober 2018
S.T, Kansil, Ilmu negara (umum dan Indonesia), Jakarta: Pradya Paramita,2004
https://pusdik.mkri.id
http://kumpulan-materi.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-
pemerintahan.html
10