Anda di halaman 1dari 13

BENTUK NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Negara yang diampu oleh Ibu
Siti Partiah, MH.

Disusun Oleh :

Muhamad Syamsul Arifin (21382071067)

Muhammat Alfan Huda (21382071066)

Devi Yulia Firnanda (213820720003)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (HTN)

FAKULTAS SYARIAH

INSITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA

(2022)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Bentuk
negara dan Bentuk pemerintahan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Negara. Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang bagi para pembaca dan juga
bagi penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Partiah, MH. selaku
dosen Ilmu Negara,. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa krlompok kami selaku penyusunan makalah ini jauh
dari kata sempurna apalagi kami sebagai penyusun masih dangkal akan wawasan
keilmuan, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik agar makalah ini
mendekati sempurna. Kami sadar kesempurnaan hanya milik-Nya.
Akhir kata, semoga makalah yang kami susun ini berguna bagi kita semua.
Aamiin Ya Rabbal Alamin

Pamekasan 28 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................3
A. Pengertian Pemerintah dan bentuk pemerintah.........................................3
B. Pengertian Bentuk Negara........................................................................3
C. Bentuk bentuk Pemerintahan.....................................................................5
D. Bentuk bentuk Negara...............................................................................6

BAB III. PENUTUP ........................................................................................9


A. Kesimpulan ..........................................................................................9
B. Saran .....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara adalah institusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hdup
dalam wilayah tertentu dengan tujuan yang sama serta terikat dan taat terhadap
Perundang- undangan serta memiliki Pemerintahan sendiri. Negara dibentuk atas
dasar kesepakatan bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya
dan memperoleh hidup dan memenuhi kehidupan mereka. Untuk mengatur
bagaimana anggota masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya sebagai warga
negara. Negara memiliki batasan-batasan bagi warga negaranya dalam wujud
aturan dan hukum.
Bentuk negara adalah batas peninjauan secara sosiologis dan peninjauan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan sosiologis adalah jika negara dilihat
secara keseluruhan tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis negara hanya
dilihat dari isinya atau strukturnya.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk
undang-undang atau konstitusi dan juga sistem atau bentuk pemerintahanya.
Konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat yang
disebut dengan adat istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat
yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat. Adat istiadat
mempunyai suatu hukum yang dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu
walaupun belum ada undang-undang seperti halnya sekarang, tetapi kehidupan
masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang melanggar adat istiadat akan
dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun Beberapa Rumusan Masalah yang akan dibahas Pada Makalah ini
adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan bentuk negara?

2. Apa saja bentuk bentuk negara pada masa modern?

3. Apa saja bentuk bentuk Pemerintahan

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui Apa yang ditanyakan Pada Rumusan Masalah yaitu :

1. Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Negara


2. Mampu Mengetahui apa saja bentuk bentuk Negara
3. Mampu Mengetahui apa saja bentuk bentuk pemerintahan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemerintahan dan bentuk pemerintahan

Secara umum, pengertian pemerintahan adalah proses atau


cara pemerintah dalam menjalankan wewenangnya di berbagai
bidang (Ekonomi, politik, administrasi dan lain lain) dalam
rangka mengelola urusan Negara untuk mensejahterakan
masyarakat.1
Pengertian Pemerintahan dalam arti sempit adalah semua
kegiatan, fungsi, tugas dan kewajiban yang dijalankan oleh
lembaga Eksekutif untuk mencapai tujuan negara. Sedangkan
Pemerintahan dalam arti luas adalah semua kegiatan yang
bersumber pada kedaulatan dan kemerdekaan, berlandaskan pada
dasar negara, rakyat atau penduduk dan wilayah negara itu demi
tercapainya tujuan negara.
Sementara itu, Bentuk Pemerintahan adalah suatu istilah yang
digunakan untuk merujuk pada rangkaian Institusi politik yang
digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk
2
menegakkan kekuasaannya atau suatu komunitas politik.

B. Pengertian Bentuk Negara


Bentuk negara adalah batas antara peninjauan secara
Sosiologis dan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara
sosiologis yaitu apabila negara keseluruhan tanpa melihat isinya,
Peninjauan secara yuridis yaitu apabila negara hanya dilihat dari
isinya dan strukturnya

C. Bentuk bentuk Pemerintahan


1. Pemerintahan Monarki (Kerajaan)
Perbedaan antara Pemerintahan "monarki" dan "republik"
menurut Leon Duguit, adalah pada kepala Negaranya. Jika
ditunjuk berdasarkan Hak turun-temurun, maka pemerintahan
tersebut ber bentuk monarki. Tetapi apabila Kepala negaranya
dipilih berdasarkan Pemilihan maka Pemeriintahan nya berbentuk
Republik

1
Kamus Bahasa Indonesia
2
http://kumpulan-materi.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-pemerintahan.html

3
Pemerintahan bentuk Monarki sendiri terbagi atas beberapa
bagian, yaitu:
1. Monarki absolut
Adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah, atau kaisar) yang
kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja
merupakan wewenang yang hrus dipatuhi oleh rakyatnya. Pada
diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif
yang menyatu dalam ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis
semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat
C’est Moi (negara adalah saya).
2. Monarki Konstitusional
Adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang
dikepalai oleh seorang raja yang kekuasaannya dibatasi undang –
undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah
sebagai berikut:
- Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja
itu sendiri karena takut dikudeta. Contohnya: negara Jepang
dengan hak octroon.
- Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena
adanya revolusi rakyat terhadap raja. Contohnya: inggris yang
melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania, Denmark,
Aarab Saudi, Brunei Darussalam.
3. Monarki Parlementer
Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu
negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan menempatkan
parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam
monarki parlementer, kekuasaan, eksekutif dipegang oleh kabinet
(perdanan menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen.
Fungsi raja hanya sebagain kepala negara (simbol kekeuasaan)
yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara
Inggris, Belanda, dan Malaysia.3

2. Bentuk Pemerintahan Oligarki


Oligarki adalah kekuasaan yang dikendalikan oleh sedikit
orang, tetapi memiliki pengaruh dominan dalam pemerintahan.
Oligarki merupakan tipe klasik suatu bentuk kekuasaan. Kata
oligarki berasal dari bahasa Yunani, yaitu oligoi berarti
"beberapa" atau "segelintir" danarche berarti "memerintah".

3
https://pusdik.mkri.id

4
Oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh
beberapa orang, namun untuk kepentingan beberapa orang
tersebut (bentuk negatif). Hampir senada dengan itu, menurut
Aristoteles, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang dipegang
oleh sekelompok cendekiawan demi kepentingan kelompoknya.
Adapun negara negara dengan bentuk pemerintahan Oligarki :
a. Uni Soviet
Di Uni Soviet saat rezim Stalin, hanya anggota Partai
Komunis yang mendukung birokratisasi Stalin saja dapat
memegang jabatan pemerintahan, sisanya disingkirkan atau
dibunuh dengan kejam.
b. Afrika Selatan
Di Afrika Selatan sebelum 1994, orang-orang minoritas
berkulit putih memerintah secara oligarki atas mayoritas
penduduk Afrika Selatan berkulit hitam. Politik rasisme ini secara
resmi pada 1948 disebut aparteid.

3. Bentuk Pemerintahan Republik


Dalam pelaksaaannya bentuk pemerintahan republik dapat
dibedakan menjadi republik absolut, republik kontitusional, dan
republik parlementer.
a. Republik Absolut
Dalam sistem republik absolut, pemerintahan bersifat diktator
tanpa ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengakibatkan
konstitusi dan untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah
partai politik. Dalam pemerintahan ini, parlemen memang ada,
namun tidak berfungsi.
b. Republik Konstitusional
Dalam sistem republik konstitusional, presiden memegang
kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun,
kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu,
pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.
c. Republik Parlementer
Dalam sistem republik palementer, presiden hanya berfungsi
sebagai kepala negara. Namun, presiden tidak dapat diganggu –
gutat. Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana
menteri yang bertanggung jawab kepada parlemen. Dalam sistem

5
ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan
eksekutif.4
D. Bentuk Bentuk Negara

1. Bentuk negara pada Zaman Yunani kuno

Pada masa yunani kuno dahulu hanya dikenal adanya 3 bentuk


pokok dari negara. Pada waktu itu pengertian dari negara,
pemerintahan dan masyarakat masih belum dibedakan, hal ini
disebabkan karena susunan negara masih sangat sederhana sekali,
bila dibandingkan dengan luas daerah negara dan julah
penduduknya belu sebesar asa sekarang ini. Negara hanya seluas
kota saja oleh karena itu pada hakikatnya hanya merupakan
negara-kota saja. Negara-kota ini ada istilahnya yaitu “polis”.
Selain itu sifat dari urusan negara masih sangat sederhana sekali.
Dalam pandangan masyarakat dan para ahli negara, belu ada
perbedaan antara pengertian negara, pengertian masyarakat dan
pengertian pemerintahan.
Adapun tiga bentuk pokok daripada negara pada masa yunani
kuno tersebut ialah: Monarchi, Oligarchi, dan Demokrasi.
Dipergunakan sebagai ukuran untuk membedakan bentukbentuk
tersebut diatas yaitu: jumlah dari pemegang kekuasaan. Jika yang
memegang kekuasaan itu satu oarang aka bentuk negaranya
Monarchi (bahasa Yunani “monos” berarti “satu” sedangkan
“archien” berarti “memerintah”). Jika memegang pemeritahan itu
beberapa orang maka bentuk negaranya itu Oligarchi (bahasa
Yunani “oligai” berarti “beberapa”). Jika yang emegang
pemerintahan rakyat maka bentuk negara nya disebut Demokrasi
(bahasa Yunani “Demos” bararti “rakyat”).5
Menurut Plato ada lima macam bentuk negara :
1.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh Aristokrat (cendikiawan)
sesuai dengan pikiran orang lain.
2.Timokrasi yaitu pemerintaj olrh orang-orang yang ingin
mencapai kemasyhuran dan kehormatan.
3.Oligharkhi yaitu pemerintahan oleh para golongan hartawan
yang melahirkan milik partilkuli.
4.Demokrasi yaitu pemrintahan oleh rakyat miskin
5.Tirani yaitu pemerintahan oleh seorang penguasa yang
bertindak dengan sewenang -wenang.

6
Menurut Aristoteles ada tujuh macam bentuk negara
1.Monarki yaitu pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan
seluruh rakyat
2.Tirani yaitu oleh satu orang untuk kepentingannya sendiri
3.Aristokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang yaitu para
cendikiawan guna kepentingan seluruh rakyat
4.Oligarhki yaitu pemerintah oleh kelompok orang guna
kepentingan kelompok/golongan sendiri
5.Plutokrasi yaitu pemerintah oleh sekelompok orang kaya untuk
kepentingan orang kaay
6.Politea yaitu pemrintahan oleh seluruh orang guna kepentingan
rakyat
7.Demokrasi yaitu pemerintahan dari orang yang tidak tahu sama
sekali soal-soal pemerintahan.

2. Bentuk Negara zaman Pertengahan


Pada zaman Pertengahan Bentuk negara Ada dua macam yaitu
Bentuk negara Republik dan Kerajaan
Menurut Duguit,membedakan Negara Republik dengan
Kerajaan berdasarkan cara pengangkatan kepala Negara,jika
kepala negara ditunjuk secara keturunan,maka disebut Monarkhi
jika kepala negaranya dipilih disebut dengan Republik.
Menurut Machiavelli,Negara kerajaan pembentukan menurut
kemauan seseorang/orang tertentu sedangkan negara berbentuk
republik kemauan negara berdasarkan hukum dan keinginan
banyak orang.

3. Bentuk Negara Masa Modern Sekarang


1. Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka
dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan
mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara
kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem pemerintahan yaitu:
Sentral dan Otonomi.Negara Kesatuan,apabila kekuasaan
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah tidak sama dan
tidak sederajat.
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah
pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintahan pusat,

7
sementara pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan
kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde Baru di
bawah pemerintahan presiden Soeharto adalah salah satu contoh
sistem pemerintahan model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah
penyerahan wewenang dari pemerintahahan pusat ke
daerah.contohnya: kepala daerah diberikan kesempatan dan
kewenangan untuk memgurus urusan pemerintahan diwilayah
sendiri. Sisitem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau
swatantra. Sistem pemerintahan negara Malaysia dan
pemerintahan paska Orde Baru di Indonesia dengan sistem
otonomi khusus dapat dimasukan kedalam model ini.
2. Negara Serikat

Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara


gabungan yang terdiri dari beberapa negara bagian dari sebuah
negara serikat. Pada mulanya negara-negara bagian tersebut
merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri.
Setelah memnggabungkan dengan negara serikat, dengan
sendirinya negara tersebut melepaskan sebagian dari
kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Penyerahan kekuasaan dari negaranegara bagian kepada nagara
serikat tersebut dikenal dengan istilah limitatif (satu demui satu)
dimana hanya kekuasaan yang diberikan oleh negara-negara
bagian saja (delagated powers) yang menjadi kekuasaan Negara
Serikat. Namun pada perkembangan selanjutnya, negara serikat
mengatur hal yang bersifat strategis seperti kebijakan politik luar
negeri, keamanan dan pertahanan negara6.
3. Negara Federal Negara Kesatuan
Bagian-bagian Negara bukan merupakan negara bagian,
lazimnya disebut provinsi. Negara-negara bagian memiliki
wewenang untuk memebuat UUD sendiri dan dapat menentukan
bentuk-bentuk organisasinya masing-masing yang tidak
bertentangan dengan konstitusi.Organisasi bagian-bagian negara
secara garis besar ditentukan oleh pembuat undangundang di
pusat danmerupakan pelaksanaan sistim desentralisasi.
Wewenang pembuat UU pemerintah pusat ditentukan secara
terperinci dan wewenang lainnya ada pada negara bagian.
Wewenag secaratereperinci terdapat pada propinsi-propinsi dan
residu powernya ada pada pemerintah pusat 7.

6
http://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negara-dan-kenegaraan/pada tanggal 8 oktober 2018
7
S.T, Kansil, Ilmu negara (umum dan Indonesia), Jakarta: Pradya Paramita,2004

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bentuk negara adalah batas antara peninjauan secara


Sosiologis dan secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara
sosiologis yaitu apabila negara keseluruhan tanpa melihat isinya,
Peninjauan secara yuridis yaitu apabila negara hanya dilihat dari
isinya dan strukturnya
Bentuk negara Pada masa modern terbagi atas beberapa
bentuk yaitu Negara Kesatuan, Negara Serikat, Negara Federal
Sedangkan bentuk Pemerintahan sendiri terbagi atas
Monarki, Oligarki dan Republik

B. SARAN

Kami selaku penulis makalah ini berharap kepada pembaca untuk lebih
mempelajari tentang Bentuk bentuk Pemerintahan dan Bentuk bentuk Negara
secara mendalam, karena Mempelajari Makalah ini sangat penting untuk dapat
mengetahui tentang Apa saja bentuk bentuk negara dan pemerintahan yang ada di
berbagai negara. Dan semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu,
walaupun tidak seberapa, kami juga menyadari bahwa makalah yang kami susun
ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan, kritik,
saran, dan masukan untuk kesempurnaan makalah ini

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.yuksinau.id/bentuk-bentuk-negara-dan-kenegaraan/pada tanggal 8
oktober 2018
S.T, Kansil, Ilmu negara (umum dan Indonesia), Jakarta: Pradya Paramita,2004

https://pusdik.mkri.id

http://kumpulan-materi.blogspot.com/2012/02/bentuk-bentuk-
pemerintahan.html

10

Anda mungkin juga menyukai