Anda di halaman 1dari 15

LEMBAGA PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA

KONSEP DASAR PpKN SD

Kelompok 5 2019 F
Nama Anggota Kelompok:

1. Tiara Nabila Pia Mariska (19010644200)


2. Mamluatun Nur Rahmaniyah (19010644205)
3. Amiroh Aulia Sari (19010644225)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah ini dengan judul “Lembaga Pemerintahan Negara Republik Indonesia”
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep
Dasar Ppkn SD. Dalam makalah ini mengulas tentang konsep Trias Politika dan
mengetahui tentang lembaga negeara kementrian,non kementrian dan bentukan
pemerintahan Negara.
Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki
pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Surabaya, 28 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar
Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2

BAB 2
PEMBAHASAN..........................................................................................3

A. Pengertian Trias
Politika...............................................................................3
B. Lembaga Negara
Kementrian.......................................................................5
C. Lembaga Negara Non Kementrian...............................................................7
D. Lembaga Pemerintah
Daerah........................................................................7

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................11

A. Kesimpulan................................................................................................11
B. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga negara berarti berbicara mengenai alat kelengkapan yang


ada dalam sebuah negara. Alat kelengkapan negara berdasarkan teori
klasik hukum negara meliputi, kekuasaan eksekutif, dalam hal ini bisa
Presiden atau Perdana Menteri atau Raja; kekuasaan legislatif, dalam hal
ini bisa disebut parlemen atau dengan nama lain seperti Dewan Perwakilan
Rakyat; dan kekuasaan yudikatif seperti Mahkamah Agung atau supreme
court. Setiap alat kelengkapan negara tersebut bisa memiliki organ-organ
lain untuk membantu melaksanakan fungsinya.

Kekuasaan eksekutif, misalnya, dibantu oleh menteri-menteri yang


biasanya memiliki suatu depertemen tertentu. Meskipun demikian, dalam
kenyataanya, tipe-tipe lembaga yang diadopsi setiap negara berbeda-beda
sesuai dengan perkembangan sejarah politik kenegaraan dan juga sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dalam negara yang bersangkutan. Secara
konseptual, tujuan diadakan lembaga-lembaga negara atau alat
kelengkapan negara adalah selain untuk menjalankan fungsi negara, juga
untuk menjalankan fungsi pemerintahan secara aktual.

Trias politika adalah teori yang membagi kekuasaan


pemerintahannegara menjadi 3 kekuasaaan,trias politika pertama kali
dikemukakan oleh Montesquieu dan penerapan trias politika di lakukan di
banyak Negara termasuk Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1 Apa itu Trias Politika ?

2. Apa kedudukan fungsi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif ?

3. Apa pengertian lembaga Negara kementrian dan non kementrian ?

4. Apa itu lemmbaga pemertintahan daerah ?

1
C. Tujuan

1 Mengetahui Trias Politika.

2. Mengetahui fungsi lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

3. Mengetahui pengertian lembaga Negara kementrian dan non kementrian.

4. Mengetahui lembaga pemertintahan daerah.

2
BAB II

PPEMBAHASAN

A. Pengertian Trias Politika

Trias Politika adalah sebuah teori yang menerapkan pembagian


kekuasaan pemerintahan negara menjadi tiga jenis kekuasaan, yaitu
kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, serta kekuasaan yudikatif. Trias
Politika pertama kali dikemukakan oleh Montesquieu, seorang pemikir
politik asal Prancis. Saat ini, penerapan Trias Politika dilakukan di banyak
negara, termasuk Indonesia.

Montesquieu mengemukakan teori Trias Politika yang membagi


kekuasaan pemerintahaan menjadi tiga jenis. Teorinya ini kemudian
banyak disadur dan diadopsi pada diskusi-diskusi mengenai pemerintahan
dan diterapkan pada banyak konstitusi di seluruh dunia.

Tiga jenis kekuasaan pada teori Trias Politica meliputi kekuasaan


(pelaksana undang-undang), kekuasaan legislatif (pembuat undang-
undang), dan kekuasaan yudikatif atau kekuasaan kehakiman (pengawas
pelaksanaan undang-undang).

1. Pengertian Teori Trias Politika


a. Eksekutif
Kekuasaan eksekutif merupakan lembaga yang melaksanakan
undang-undang. Kekuasaan eksekutif dipimpin oleh seorang kepala
negara, bisa berupa presiden, perdana menteri, atau raja. Selain
menjalankan undang-undang, kekuasaan eksekutif juga memiliki
kewenangan di bidang diplomatik, yudikatif, administratif, legislatif, dan
militer.
Dalam menjalankan kekuasaan eksekutif ini, presiden selaku
kepala negara dibantu oleh wakil presiden, para pejabat dan menteri-
menteri dalam kabinet, sesuai yang diatur dalam undang-undang.
b. Legislatif

3
Kekuasaan legislatif merupakan lembaga yang berwenang dalam
membuat dan menyusun undang-undang. Kekuasaan legislatif dipegang
oleh parlemen yang menjadi perwakilan rakyat. Selain kekuasaan
membuat undang-undang, kekuasaan legislatif berwenang mengawasi dan
meminta keterangan pada kekuasaan eksekutif. Yang bertugas membuat
undang undang. Lembaga legislatif meliputi Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR),DPD, MPR.

c. Yudikatif

Kekuasaan yudikatif merupakan lembaga yang memiliki kekuasaan


dan kewenangan untuk mengontrol seluruh lembaga negara yang
menyimpang atas hukum yang berlaku pada negara tersebut. Lembaga
yudikatif dibentuk sebagai alat penegakan hukum, hak penguji material,
penyelesaian penyelisihan, hak mengesahkan peraturan hukum atau
membatalkan peraturan apabila bertentangan dengan dasar negara. yang
bertugas mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Lembaga
yudikatif terdiri atas Mahkamah Agung(MA), Mahkamah Konstitusi
(MK), dan Komisi Yudisial (KY).

2. Penerapan Trias Politika di Indonesia


Logemann mengatakan “Negara adalah sesuatu organisasi
kemasyarakatan yang bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta
menyelengarakan suatu masyarakat” dapat dikatakan bahwa berjalannya
negara apabila adanya suatu wilayah yang di dalamnya terdapat kekuasaan
yang sah untuk mengatur masyarakatnya, berbicara negara, erat kaitannya
dengan masalah Kekuasaan.
Kekuasaan yang dimaksud disini adalah pemerintahan yang
berdaulat, dimana pemerintah merupakan representasi dari seluruh
masyarakatnya, yang menjalankan kekuasaan atas kehendak rakyat bukan
atas kehendak dari segelntir golongan.
Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu
negara untuk satu golongan walaupun golongan karya, tetapi kita

4
mendirikan negara semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk
satu.

Presiden pertama Indonesia mengisyaratkan bahwa Negara


Indonesia ini merdeka salah satunya untuk kemakmuran rakyatnya dengan
pemersatu di dalamnya, ini yang mendasari negara Indonesia merupakan
Negara Kesatuan, dimana kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan
tidak pada pemerintah daerah. Namun pemerintah pusat mempunyai
wewenang untuk menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada daerah
berdasarkan hak otonomi (negara kesatuan dengan sistem desentralisasi),
tetapi pada tahap terakhir kekuasaan tertinggi ada pada pemerintah pusat.

Secara Implisit Negara Indonesia menerapkan pembagian


kekuasaan sesuai Teori Trias Politika yang dianut oleh Montesquieu
dimana adanya pembagian kekuasaan berdasarkan fungsi negara baik
Legislatif, Eksekutif maupun Yudikatif kedalam lembaga - lembaga
negara di Indonesia, namun Selain dari tiga fungsi negara itu, Indonesia
membagi kekuasaan lagi yaitu Kekuasaan Eksaminatif atau pemeriksaan
keuangan Negara.

B. Lembaga Negara Kementrian

Kementrian merupakan lembaga Pemerintah Indonesia yang membidangi


urusan tertentu dalam pemerintahan. Kementerian berkedudukan di Jakarta
(ibukota negara) dan bertanggung jawab langsung kepada presiden serta berada
dibawah presiden.

Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat, karena ia


merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Dengan
demikian, seorang Presiden mempunyai kewenangan yang sangat banyak.

Landasan hukum Kementerian di indonesia adalah Bab V Pasal 17 UUD


1945 yang menyebutkan bahwa:

• Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.

• Menteri-menteri negara diangkat dan diperhentikan oleh Presiden.

5
Selain itu Lembaga Pemerintahan kementerian juga diatur oleh Peraturan Presiden
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara serta Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara.

Berikut Nama Lembaga Kementerian di Indonesia :

Kementerian koordinator yang memiliki tugas sinkronisasi dan koordinasi


urusan kementerian-kementerian yang berada dalam kewenangannya, adalah
sebagai berikut :

• Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)

• Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)

• Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan


(Kemenko Polhukam)

Kementerian yang memiliki tugas menangani urusan pemerintahan dengan


nomenklatur kementeriannya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun
1945 (UUD 1945), adalah sebagai berikut :

• Kementerian Pertahanan (Kemenhan)

• Kementerian Luar Negeri (Kemlu)

• Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)

Kementerian yang mempunyai tanggung jawab urusan pemerintahan yang


ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD
1945), adalah sebagai berikut :

• Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)

• Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM)

• Kementerian Agama (Kemenag)

Kementerian yang bertugas mengurusi urusan pemerintahan sebagai


bentuk penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah, adalah
sebagai berikut :

6
• Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)

• Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemenegpdt)

• Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)

C. Lembaga Non Kementrian

Lembaga Pemerintah Nonkementerian disingkat (LPNK), dulu bernama


Lembaga Pemerintah Nondepartemen (LPND), LPNK merupakan lembaga negara
yang dibentuk guna menjalankan tugas pemerintahan tertentu dari presiden.
Kepala LPNK berada di bawah serta bertanggung jawab secara langsung kepada
presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang mengoordinasikan
nya.

LPNK sendiri merupakan lembaga negara di Indonesia yang dibentuk


untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang tertentu yang tidak
dilaksanakan oleh kementerian / instansi, bersifat strategis, nasional, lintas
instansi / kementerian, lintas sektor dan lintas wilayah. Selain itu, LPNK juga
menunjang tugas yang dilakukan oleh Menteri sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Berikut Nama-Nama Lembaga Non Kementerian di Indonesia:

• Lembaga Administrasi Negara

• Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

• Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

• Lembaga Ketahanan Nasional

• Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

• Lembaga Sandi Negara

• Badan Intelijen Negara

D. Lembaga Pemerintah Daerah

7
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.(UU RI NO.23
TH 2014 tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat 2- 3).

Lembaga-lembaga daerah yang diatur dalam Bab VI UUD 1945 tentang


Pemerintah Daerah. Dalam ketentuan tersebut diatur adanya beberapa organ
jabatan yang dapat disebut sebagai organ daerah atau lembaga daerah yang
merupakan lembaga negara yang terdapat di daerah. Lembaga-lembaga daerah itu
adalah:

1. Pemerintahan Daerah Provinsi (terdiri atas Gubemur & DPRD Provinsi)

2. Pemerintahan Daerah Kabupaten (terdiri atas Bupati & DPRD Kabupaten)

3. Pemerintahan Daerah Kota (terdiri atas Walikota & DPRD Kota).

Tugas dan wewenang pemerintahan daerah adalah:

Menurut Pasal 65 UU No. 23 Tahun 2014, tugas pemerintah daerah atau kepala
daerah adalah sebagai berikut:

 Sebagai pemimpin jalannya urusan pemerintahan yang mempunyai


wewenang daerah sesuai dengan ketetapan peraturan perundang-undangan
dan kebijakan yang ditentukan secara bersama dengan DPRD.
 Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat
 Menyusun dan juga mengajukan suatu rancangan Perda tentang APBD,
rancangan Perda tentang perubahan APBD, rancangan Perda tentang
pertanggungjawaban jalannya APBD terhadap suatu DPRD yang
kemudian untuk dibahas bersama.
 Tidak hanya itu, Kepala Daerah juga mempunyai tugas dalam mewakili
daerahnya didalam dan juga diluar pengadilan, dan bisa menunjuk suatu
kuasa hukum untuk mewakilinya menurut ketetapan peraturan perundang-
undangan.

8
 Kepala daerah mempunyai tugas dengan mengusulkan pengangkatan wakil
kepala daerah
 Tugas kepala daerah yang lain adalah pelaksanaan tugas yang sesuaiu
dengan peraturan perundang-undangan

Menurut Pasal 65 ayat 2 UU No. 23 Tahun 20014, wewenang seorang kepala


daerah adalah:

 Melakukan pengajuan rancangan Perda


 Melakukan tindakan tertentu dalam kondisi yang mendesak dan diperlukan
oleh daerah maupun maysarakat
 Melakukan penetapan Perda yang sudah memperoleh persetujuan bersama
dari DPRD
 Menetapkan Perkada Keputusan Kepala Daerah

Hak dan Kewajiban Pemerintah Daerah

Berdasarkan UU No. 23 Tahun 2014, kepala daerah mempunyai hak yakni:

 Menjalankan pengelolaan kekayaan daerah


 Mengatur dan mengurusi sendiri urusan pemerintahannya
 Memperoleh sumber-sumber pendapatan lain yang sah
 Memungut pajak daerah dan juga redistribusi daerah
 Melakukan pengelolaan aparatur daerah
 Memilih pemimpin daerah
 Memperoleh bagi hasil dari suatu pengelolaan sumber daya alam dan juga
sumber daya yang lainnya yang sesuai pada daerahnya
 Memperoleh hak lain yang sudah diatur. Didalamnya juga seperti gaji
pokok, hak protokoler, tunjangan jabatan serta tunjangan yang lain.

Adapun Kewajiban pemerintah daerah menurut Pasal 67 UU No. 23 Tahun 2014


adalah:

 Menjalankan program strategis nasional

9
 Melakukan pengembangan kehidupan demokrasi
 Memegang teguh dan juga mengamalkan Pancasila, menjalankan UUD RI
Tahun 1945 dan juga bisa memelihara suatu keutuhan NKRI.
 Menjalankan program strategis nasional
 Menjalin hubungan dengan semua instansi vertikal di daerah dan juga
semua perangkat daerah
 Melakukan penerapan suatu prinsip tata pemerintahan yang dapat berguna
untuk semua masyarakat yakni pemerintahan daerah yang baik dan bersih.
 Menjaga etika dan norma dalam setiap jalannya urusan pemerintahan yang
merupakan kewenangan untuk daerah.
 Menaati semua ketetapan peraturan perundang-undangan

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Trias Politika adalah sebuah teori yang menerapkan pembagian kekuasaan


pemerintahan negara menjadi tiga jenis kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif,
kekuasaan eksekutif, serta kekuasaan yudikatif. Serta, di Negara Indonesia
terdapat lembaga Negara kementerian, lembaga Negara nn-kementerian, dan
lembaga pemerintah daerah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak


kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran  yang bersifat membangun sangat lah penulis harapkan terutama dari Bapak
Dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini
dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan
menambah wawasan kita.

11
DAFTAR PUSTAKA

12

Anda mungkin juga menyukai