Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................................3
E. Metode Penelitian........................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................ 5
KERANGKA TEORITIK............................................................................................5
A. Grand Theory...............................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN.........................................................................................................6
A. Lembaga Negara..........................................................................................................6
B. Tugas dan Wewenang Lembaga Legislatif, Eksekutuf dan Yudikatif.............................6
BAB IV.................................................................................................................... 16
PENUTUP............................................................................................................... 16
A. Kesimpulan.................................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................................17

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara adalah suatu organisasi yang memiliki kekuasaan untuk mengatur
wilayah yang dikehendakinya dan di daerahnya diberlakukan sistem atau tata
aturan yang berlaku bagi semua orang di wilayah tersebut. serta berdiri secara
independen.1 Negara terbentuk dari beberapa unsur, unsur tersebut ada yang
sifatnya mutlak dan tambahan. Unsur pertama yaitu unsur yang bersifat mutlak,
unsur tersebut meliputi, rakyat atau biassa dibahasakan sebagai kumpulan
manusia yang hidup Bersama menempati suatu wilayah, yang kedua
merupakan wilayah meliputi daratan, lautan, dan udara. Ketiga yaitu terdapat
pemerintah yang mana terdiri dari beberapa orang yang memerintah wilayah
tersebut. Ke-empat yaitu di dapatkannya pengakuan-pengakuan dari negara
lain.2
Selain itu, suatu negara tentu saja mempunyai fungsi dan tujuannya masing-
masing. Tujuan negara telah dicantumkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea
keempat yakni menciptakan keamanan, kebahagiaan, keselamatan, dan
kemakmuran bagi rakyatnya agar mereka bisa merasakan kedamaian. Serta
negara menyelenggarakan 4 fungsi utama diantaranya melaksanakan
penertiban (law and order) atau dapat dikatakan sebagai stabilisator, yang
kedua adalah mengusahakan kesejahteraan maupun kemakmuran rakyatnya ,
lalu yang ketiga yaitu Pertahanan yang berfungsi untuk menjaga segala
kemungkinan ancaman dari luar wilayah negara serta yang keempat
menegakkan keadilan yang direalisasikan melalui badan-badan peradilan yang
telah dibentuk oleh pemerintah. Dalam langkah mewujudkan tujuan tersebut dan
untuk tercapainya fungsi negara, maka dibuatlah Lembaga-lembaga negara
yang akan mengatur, mengawasi pelaksanaan tujuan dan memaksimalkan
fungsi dari negara tersebut.3 Lembaga Negara merupakan lembaga
1
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara diakses pada hari Senin (3/10/2022), pukul 12.05 WITA.
2
Subhan Sofhian, “Tinjauan Tentang Peran Dan Fungsi Lembaga-Lembaga Negara Di Indonesia,”
Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan 12, no.33 (2018): 159-168.
3
Ibid.

1
pemerintahan atau dalam kata lain "Civilizated Organization" yang pada
hakikatnya lembaga tersebut dibuat oleh pemerintah negara dan tujuan
dibentuknya untuk negara juga. Yang mempunyai tujuan untuk membangun
negara di berbagai aspek serta Lembaga negara sendiri terbagi atas tiga yaitu
Lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif yang mempunyai tugas dan
wewenang masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.4
Lembaga legislatif sendiri contohnya adalah MPR (Majelis Permusyawaratan
Rakyat), DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) serta DPD (Dewan Perwakilan
Daerah). Sedangkan untuk Lembaga Eksekutif contohnya adalah Presiden,
Wakil Presiden, Kementrian Negara, Pejabat yang Setingkat dengan Menteri,
Lembaga Pemerintah NonKementrian. Dan yang terakhir adalah Lembaga
Yudikatif yang terdiri dari MA (Mahkamah Agung), MK (Mahkamah Konstitusi),
KY (Komisi Yudisial) yang mana semua Lembaga tersebut saling melengkapi
untuk meningkatkan kedaulatan negara.5
Di zaman sekarang ini yang bisa dikatakan sudah modern tidak jarang kita
jumpai masyarakat yang masih belum paham dan belum tahu terkait dengan
lembaga-lembaga negara apa saja yang ada di negara kita Indonesia dan apa
yang di lakukan oleh lembaga-lembaga negara, penting atau tidaknya
keberadaan lembaga-lembaga negara di Indonesia. Serta banyaknya
masyarakat-masyarakat yang masih menyalahartikan mengenai tugas dan
wewenang lembaga-lembaga negara. Untuk itu, dalam makalah atau tulisan
yang saya buat ini, saya menjelaskan apa saja lembaga-lembaga negara
(pengertian), peran dan fungsinya, tugas dan wewenang lembaga-lembaga
negara di Indonesia. Sehingga sangat diharapkan tulisan ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis tentang lembaga-
lembaga negara.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
4
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_negara diakses pada hari Senin (3/10/2022), pukul 12.05 WITA.
5
https://kids.grid.id/read/472473362/3-lembaga-negara-dan-tugasnya-legislatif-yudikatif-dan-eksekutif?
page=all diakses pada hari Senin (3/10/2022), pukul 16.00 WITA.

2
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan lembaga negara ?
2. Jelaskan apa yang di maksud dengan lembaga legislatif, eksekutif dan
yudikatif serta tugas dan wewenangnya ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dan kegunaan
penelitian dapat dirinci, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan lembaga negara.
2. Untuk mengetahui lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif serta tugas dan
wewenangnya.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk kepentingan teoretis dan
praktis, yakni :
1. Secara teoretis, berguna untuk :
a. Pengembangan Pengantar Hukum Indonesia di bidang lembaga
negara dalam sistem pemerintahan yang dibahas dalam penelitian ini ;
b. Memberikan informasi kepustakaan tambahan bagi para akademisi
lainnya.
2. Secara praktis, berguna untuk pembaca dan penulis yaitu yaitu :
a. Penulis dan pembaca : sebagai bahan untuk menambah wawasan
mengenai lembaga negara dalam sistem pemerintahan.

E. Metode Penelitian
1. Pendekatan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
normatif yang berdasarkan pada teori-teori, konsep, asas hukum serta
peraturan perundang-undangan yang berhubungan. Adapun jenis
penelitian studi literatur yaitu serangkaian kegiatan pengumpulan data
kepustakaan, membaca dan menulis serta mengelola bahan penelitian.
Studi kepustakaan digunakan dalam penelitian akademik bertujuan untuk

3
mencari dasar pijakan / fondasi untuk memperoleh dan membangun
landasan teori, kerangka berpikir, dan menentukan hipotesis.
2. Metode pengumpulan data
Data yang digunakan berasal dari buku, materi yang diberikan oleh
dosen, jurnal, artikel ilmiah, serta tinjauan literatur berkenaan dengan
konsep yang akan diteliti.
3. Teknik analisis data
Analisa data dimulai dengan membaca dan memahami materi
yang diberikan oleh dosen yang relevan dengan konsep penelitian yang
diambil. Selanjutnya, melalui jurnal, artikel ilmiah, dengan
mempertimbangkan penelitian terbaru. Setelah meninjau tahun
pengunggahan jurnal, membaca abstrak dari setiap penelitian dan
mengambil yang paling relevan dengan mencatat bagian – bagian
penting di dalamnya. Mencantumkan sumber informasi dan
mencantumkan daftar pustaka jika memang informasi berasal dari ide
atau penelitian orang lain.

4
BAB II
KERANGKA TEORITIK

A. Grand Theory
Grand Theory dalam penulisan makalah ini menggunakan Teori Hukum.
1. Teori Hukum
Teori hukum menurut Hans Kelsen adalah suatu ilmu pengetahuan
mengenai hukum yang berlaku dan bukan hanya mengenai hukum yang
seharusnya. Teori hukum adalah ilmu yang mempelajari pengertian-
pengertian pokok seperti subjek hukum dan perbuatan hukum. Serta
mempelajari sistem hukum. Pada intinya, teori hukum membahas
mengenai hal seputar hukum yang sifatnya umum dan teknis, yang bisa
mempermudah manusia dalam memahami suatu masalah hukum yang
sedang terjadi.
Berdasarkan teori tersebut dapat dipahami bahwa hukum di suatu
negara memiliki tujuan untuk menjaga kedaulatan negara Indonesia.
Namun dalam penerapan hukum, bukan hanya pemerintah yang
menjalankannya, melainkan rakyat juga perlu bekerja sama agar
terciptanya kedaulatan di suatu negara.
Pengawasan merupakan salah satu hal yang bisa menunjang
keefektifan dari penerapan hukum yang berlaku di suatu negara. Karena
dengan adanya pengawasan, maka tindak kejahatan dapat diidentifikasi
dengan mudah. Tindak kejahatan bukan hanya dapat dilakukan oleh
warga yang berasal dari dalam negara, melainkan orang dari luar negara
juga berpotensi melakukan tindak kejahatan, maka pengawasan terhadap
orang asing di suatu negara juga perlu untuk dilakukan.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Lembaga Negara
Lembaga negara merupakan lembaga pemerintahan yang memiliki
kedudukan di pusat yang tugas, fungsi, dan kewenangannya sendiri telah diatur
dalam Undang-Undang menurut Dewi Oktaviani. Singkatnya, lembaga negara
adalah lembaga pemerintahan yang mana, untuk mencapai tujuan negara,
lembaga tersebut oleh negara, dari negara, dan untuk negara. Di dalam
lembaga negara, anggota dari lembaga negara tersebut turut serta dalam
menjaga kestabilan kinerja agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh negara tersebut.6

Pembagian negara menurut George Jellinek yaitu lembaga negara dibagi


menjadi dua bagian, yang pertama, alat-alat perlengkapan negara yang
langsung dan yang kedua alat-alat perlengkapan negara yang tidak langsung.7

Dalam mewujudkan kedaulatan negara yang tentunya akan berdampak


bagi seluruh warga negara, Indonesia memiliki beberapa lembaga negara, di
antaranya adalah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tapi, yang perlu
anda ketahui bahwa keberadaan lembaga negara di suatu negara tidak hanya di
bataskan pada ketiga lembaga negara tersebut saja. Di Indonesia sendiri,
keberadaan lembaga negara telah diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945
dan beberapa peraturan perundangan lainnya. Akibatnya, setiap lembaga
Negara yang ada di Indonesia telah bergantung pada wewenang, tugas, dan
fungsi yang telah diberikan oleh Undang-Undang Dasar 1945.8

B. Tugas dan Wewenang Lembaga Legislatif, Eksekutuf dan Yudikatif


1. Lembaga Legislatif

6
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-fungsi-lembaga-negara/ daikses pada hari Selasa
(4/10/2022), pukul 13.57 WITA.
7
Ibid.
8
Ibid.

6
Lembaga legislatif merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh
pemerintah yang memiliki kuasa untuk membuat hukum. Lembaga Legislatif
sendiri dikenal dengan beberapa nama diantaranya adalah parlemen,
kongres, dan asembli nasional. Dalam sistem Parlemen, legislatif
merupakan badan tertinggi dan menujuk eksekutif. Secara umum, struktur
dari lembaga legislatif terdiri dari dua macam, yaitu lembaga perwakilan
rakyat satu kamar dan lembaga perwakilan rakyat dua kamar .Di
Indonesia ada 3 lembaga yang memegang kekuasaan legislatif diantaranya
adalah MPR, DPR, dan DPD.9
a) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Tugas dan wewenang MPR Sebelum adannya keputusan tentang
perubahan UUD 1945, berdasar pada Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat
(1), Pasal 3, Pasal 6, Pasal 37 yaitu sebagai berikut :
1) Menetapkan UUD NRI tahun 1945 serta garis-garis besar
mengenai haluan negara, maupun mengubah UUD NRI Tahun
1945 apabila akan disesuaikan dengan perkembangan negara
dikarenakan UUD NRI 1945 masih bersifat multitafsir sehingga
masih perlu dilakukan revisi dalam rangka meningkatkan
kedaulatan negara Indonesia.
2) Menetapkan garis-garis besar haluan yang ada di negara
Indonesia.
3) Memilih dan mengangkat Presiden beserta wakilnya yang sesuai
dengan kriteria.
4) Membuat putusan-putusan yang sifatnya mutlak dalam artian
putusan-putusan tersebut tidak bisa dibatalkan oleh lembaga
negara yang lainnya, hal ini juga berlaku terhadap penetapan
garis-garis besar haluan negara.
5) Memberikan penjelasan yang sifatnya adalah penafsiran mengenai
putusan-putusan Majelis.

9
Fadel Bimawanpati, “Fungsi Lembaga Perwakilan”, Makalah dalam Universitas Ekasakti Padang,
(Padang : Universitas Ekasakti Padang, 4 Februari 2021).

7
6) Menyelesaikan proses pemilihan umum dan setelah itu
mengangkat Presiden dan wakilnya.
7) Meminta pertanggungjawaban dari Presiden tentang pelaksanaan
garis-garis besar haluan negara dan mereka juga sekaligus menilai
pertanggungjawaban yang diberikan oleh Presiden tersebut.
8) Mencabut kekuasaan dan memberhentikan Presiden dalam masa
jabatannya jika Presiden terbukti sungguh-sungguh melanggar
UUD dan/atau garis-garis besar haluan negara yang telah
ditetapkan sebelumnya.
9) Menetapkan Peraturan Tata Tertib Majelis.
10) Menetapkan Pimpinan Majelis yang diambil dari anggota dan juga
dipilih oleh Anggota.
11) Mengambil dan/atau memberi keputusan kepada anggota apabila
anggota yang bersangkutan telah melanggar sumpah/janji
Anggota yang telah ditetapkan.10
Adapun tugas dan wewenang MPR RI setelah dilakukannya
Perubahan terhadap UUD 1945 berdasarkan pada Pasal 1 ayat (2);
Pasal 2 ayat (1); Pasal 3 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3); Pasal 7B ayat
(6); Pasal 8; dan Pasal 37 UUD NRI Tahun 1945, serta Undang-
Undang RI No. 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan
Rakyat, Dewan Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu sebagai berikut:
1) mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
2) melantik Presiden dan Wakilnya.
3) memutuskan usul dari lembaga negara dalam hal ini DPR
berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi untuk memberhentikan
Presiden dan/atau wakilnya.
4) melantik Wakil Presiden menjadi Presiden jika dalam hal ini
Presiden negara Indonesia mangkat, berhenti, diberhentikan, atau
tidak dapat melaksanakan kewajiban-kewajibannya sebagai
10
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret, Penataan Wewenang dan Tugas MPR, (Jakarta : Biro
Pengkajian Sekertariat Jendral MPR RI), 2020, Hlm. 73-74.

8
seorang presiden dalam kurun masa jabatannya (5 tahun untuk 1
periode).
5) memilih dan melantik Wakil Presiden dari dua calon yang diajukan
oleh Presiden apabila terjadi kekosongan dalam hal jabatan Wakil
residen paling lambat yakni 60 hari.
6) memiih dan melantik Presiden dan Wakil Presiden apabila
keduanya berhenti bersama-sama dalam kurun masa jabatannya
dari dua pasang calon Presiden dan Wakil Presiden yang
diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang
mana pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden tersebut
meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
umum yang dilaksanakan sebelumnya hingga habis masa
jabatannya paling lambat dalam kurun waktu 30 hari.
7) menetapkan Peraturan Tata Tertib serta menetapkan Kode Etik.
8) memilih dan menetapkan Pimpinan Majelis.
9) membentuk alat kelengkapan Majelis.11
Berdasarkan pada uraian diatas, apabila disimpulkan terkait tugas dan
wewenang MPR maka terdapat 5 pokok tugas dan wewenang MPR
yakni:
1) mengubah maupun menetapkan UUD (yaitu pada Pasal 3 dan
Pasal 37 UUD NRI Tahun 1945).
2) melantik presiden beserta wakilnya (yaitu pada Pasal 3 UUD NRI
Tahun 1945).
3) memberhentikan presiden dan wakilnya (yaitu pada Pasal 3 UUD
NRI Tahun 1945).
4) memilih wakil presiden (yaitu pada Pasal 8 ayat (2) UUD NRI
Tahun 1945).
5) memilih presiden dan wakilnya (yaitu pada Pasal 8 ayat (3) UUD
NRI Tahun 1945).12

11
Ibid., Hlm. 74-75.
12
Ibid., Hlm. 76.

9
b) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Terdapat salah satu lembaga negara yaitu Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). DPR sendiri adalah lembaga yang menjadi perwakilan dari
rakyat Indonesia yang terdiri dari anggota partai politik yang
sebelumnya telah dipilih melalui sistem pemilihan umum.13
Terkait dengan tugas dan wewenang DPR tentusaja memiliki tugas dan
wewenang yang banyak, diantaranya berhubungan dengan fungsi
legislasi, dalam hal tersebut DPR memiliki tugas dan wewenang,
diantaranya adalah :
1) Membentuk Program Legislasi Nasional yang dalam hal ini adalah
perencanaan mengenai program-program dalam membentuk
undang-undang yang akan disusun secara sistematis.
2) Menyusun dan membahas Rancangan Undang-Undang yakni
adalah undang-undang yang akan diusulkan agar dipertimbangkan
terlebih dahulu.
3) Menerima RUU yang akan diajukan oleh DPD (mengenai otonomi
daerah, lalu menyangkut tentang hubungan pusat dan daerah,
serta berhubungan juga dengan pembentukan, pemekaran dan
penggabungan daerah, dan pengelolaan SDA dan SDE lainnya,
dan yang terakhir mengenai perimbangan terhadap keuangan
pusat dan daerah).
4) Membahas RUU yang dalam hal ini RUU tersebut diajukan oleh
Presiden maupun DPD.
5) Menetapkan UU bersama dengan lembaga negara dalam hal ini
adalah Presiden.
6) Memberikan pernyataan baik setuju maupun tidak setuju mengenai
peraturan pemerintah pengganti UU untuk ditetapkan.14

13
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indonesia diakses pada hari
Selasa (4/10/2022), pukul 18.07 WITA.
14
https://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang#:~:text=Tugas%20dan%20wewenang%20DPR
%20lainnya,dan%20memberhentikan%20anggota%20Komisi%20Yudisial. Diakses pada hari Selasa
(4/10/2022) pukul 19.26 WITA.

10
Lalu mengenai fungsi anggaran, DPR memiliki tugas dan wewenang
yang diantaranya adalah:
1) Memberikan persetujuan terhadap RUU mengenai APBN.
2) Memperhatikan pertimbangan yang dilakukan oleh DPD terhadap
RUU mengenai APBN serta RUU tentang pajak, pendidikan dan
agama.
3) Menindaklanjuti hasil yang dikeluarkan dari pemeriksaan terhadap
pengelolaan beserta tanggung jawab keuangan negara yang
disampaikan oleh BPK.
4) Memberikan persetujuan mengenai pemindahtanganan aset negara
dalam hal ini adalah infrastruktur jalan tol, infrastruktur air minum
dsb. maupun mengenai perjanjian yang akan berdampak besar
terhadap kehidupan rakyat yang berhubungan dengan beban
keuangan negara.15
Selain itu mengenai fungsi pengawasan, DPR memiliki tugas dan
wewenang yang diantaranya adalah:
1) mengawasi pelaksanaan UU, APBN serta kebijakan pemerintah.
2) Membahas serta menindaklanjuti hasil dari pengawasan yang akan
disampaikan oleh DPD (yang dalam hal ini mengenai UU yang
membahas tentang otonomi daerah, serta pembentukan,
pemekaran dan penggabungan daerah, dan pengelolaan SDA dan
SDE lainnya, dan yang terakhir mengenai pelaksanaan APBN,
pajak, pendidikan dan agama).16
Dan yang terakhir terdapat tugas dan wewenang DPR lain, diantaranya
adalah menampung dan akan menindaklanjuti aspirasi/pemikiran
yang dikeluarkan oleh rakyat Indonesia dalam rangka memajukan
negara Indonesia. Lalu memberikan persetujuan terhadap presiden,
dalam hal ini ketika menyatakan perang, maupun ketika ingin
membuat suatu perdamaian antara negara Indonesia dengan
negara lain dan mengangkat maupun memberhentikan anggota dari
15
Ibid.
16
Ibid.

11
lembaga negara yang dalam hal ini adalah anggota Komisi Yudisial.
Lalu DPR juga berhak untuk memberikan pertimbangannya
terhadap presiden mengenai pemberian amnesti dan abolisi serta
dalam hal mengangkat duta besar maupun ketika menerima
penempasat duta besar lain. Selanjutnya DPR juga memilih anggota
BPK yang dalam hal ini tetap memperhatikan pertimbangan
lembaga negara, yaitu DPD. Serta memberi persetujuan terhadap
Komisi Yudisial mengenai calon hakim agung yang akan diangkat
menjadi hakim agung oleh Presiden. Dan yang terakhir memilih tiga
orang hakim konstitusi yang selanjutnya akan diajukan kepada
pemimpin negara yaitu presiden.17

c) Dewan Perwakilan Daerah


Sebelum tahun 2022, Dewan perwakilan Daerah disebut sebagai
Utusan Daerah. DPD adalah salah satu lembaga tinggi negara pada
sistem ketat anegaraan yang isinya merupakan utusan dari seiap
provinsi yang telah dipilih melalui pemilihan umum.18
Adapun Tugas dan wewenang DPD, diantaranya adalah :
1) Yang pertama adalah fungsi Legislasi yaitu mengenai pengajuan
RUU kepada DPR serta membahas RUU yang berhubungan
dengan otonomi daerah, lalu hubungan Pusat dan Daerah, serta
mengenai pembentukan pemekaran, serta penggabungan daerah,
dan pengelolaan SDA dan SDE lain dan yang terakhir mengenai
perimbangan keuangan pusat dan daerah.
2) Yang kedua adalah fungsi Konsultasi, yang dalam hal ini adalah
Memberikan pertimbangan kepada DPR tentaang RUU APBN, lalu
RUU yang berhubungan dengan pajak, serta pendidikan dan
agama dan pemilihan anggota BPK.

17
Ibid.
18
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Daerah_Republik_Indonesia diakses pada hari
Selasa (4/10/2022), pada pukul 20.03 WITA.

12
3) Yang ketiga adalah fungsi Pengawasan. Fungsi pengawasan yang
dimaksud dalam hal ini adalah dapat mengawasi pelaksanaan
Undang-Undang serta menyampaikan hasilnya kepada DPR. Hasil
tersebut yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk ditindaklanjuti dengan otonomi daerah
hubungan pusat dan daerah.
4) Selanjutnya adalah fungsi anggaran, yaitu dapat mengajukan RUU
mengenai perimbangan keuangan pusat dan daerah, lalu
memberikan pertimbangan mengenai RUU APBN, serta
melakukan pengawasan mengenai pelaksanaan APBN.19

2. Lembaga Eksekutif
Selanjutnya terdapat lembaga yang memppunyai tugas untuk
melaksanakan kebijakan, peraturan dan undang-undang yang dalam hal
ini dibuat oleh lembaga legislative ( telah disebutkan di atas) merupakan
lembaga eksekutif. Lebaga eksekutif terdiiri dari Presiden beserta
wakilnya dan menteri-menteri negara yang mempunyai tugas dalam
menjalankan pemerintahan. Lembaga eksekutif tentu saja mempunyai
kekuasaan eksekutif, yang dimaksud dengan kekuasaan eksekutif yaitu
kekuasaan menjalankan pemerintahan di dalam suatu negara. Di dalam
negara yang sistem pemerintahannya republic seperti Indonesia, yang
memiliki kedudukan sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan yaitu presiden.20
Sebagian dari tugas dari lembaga eksekutif telah di cantumkan dalam
Undang-Undang Dasar 1945 di Alinea ke empat yakni untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga legislatif juga telah

19
Iskandar, “Peran dan Fungsi DPD RI”. Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora 8, no.3 (2020): 441.
20
Eko Rahim, “PERAN DAN FUNGSI BADAN KEHORMATAN DEWAN DITINJAU DARI FIQIH
SIYASAH,” Skripsi dalam Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan Lampung, (Lampung : Universitas
Islam Negeri (Uin) Raden Intan Lampung, 2020).

13
menetapkan lembaga eksekutif sebagai lembaga yang memiliki tugas
sebagai pelaksana undang-undang. 21
Lalu adapun tugas dan wewenang lembaga eksekutif lain yang
diantaranya adalah:
a) Bekerja sama dan membuat suatu perjanjian dengan negara lain
dengan persetujuan dari perwakilan rakyat.
b) Mengangkat perwakilan negara Indonesia (yang dimaksud adalah
duta dan konsul) untuk negara-negara sahabat.
c) Menerima lalu menjamu duta besar dari negara tetangga yang
berkunjung ke wilayah Indonesia sehingga hubungan Indonesia
dengan negara-negara lain tetap terjaga dan terhindar dari konflik
yang bisa memecah hubungan antar negara tersebut.22

3. Lembaga Yudikatif
Salah satu lembaga negara yang mempunyai tugas mengawasi
penerapan terhadap Undang-Undang Dasar atau yang biasa di sebut
UUD serta hukum yang berlaku merupakan lembaga yudikatif.
Kehadiran lembaga yudikatif dan kekuasaan kehakiman tentu tidak
dapat dipisah karena lembaga yudikatif merupakan lembaga yang
memiliki tugas untuk menjalankan kehakiman di Indonesia. Dibentuknya
suatu lembaga yudikatif adalah sebagai alat penegak suatu hukum,
penguji material, serta penyelesaian apabila terjadi suatu perselisihan
dan mengesahkan ataupun membatalkan peraturan yang bertentangan
dengan dasar negara Indonesia.23
Selanjutnya lembaga negara terbagi menjadi 3 yaitu :
a) Mahkamah Agung yaitu Lembaga negara yang memiliki
wewenang untuk mengadili pada tingkat kasasi, menguji
peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang

21
Ibid.
22
Ibid.
23
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/25/04000061/lembaga-yudikatif-dan-kekuasaan-
kehakiman-di-indonesia diakses pada hari Rabu (5/10/2022), pada pukul 08.09.

14
terhadap Undang-Undang, serta mempunyai wewenang lain yang
dalam hal ini wewenang tersebut diberikan oleh Undang-Undang.
b) Mahkamah Konstitusi adalah Lembaga negara yang memiliki
wewenang untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan
memutuskan sengketa kewenagan lembaga negara yang mana
kewenangan tersebut diberikan oleh Undang-Undang Dasar
1945.
c) Komisi yudisial adalah Lembaga negara yang memiliki wewenang
untuk memberikan usulan tentang pengangkatan hakim agung
dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan
menegakkan kehormatan, keluruhan martabat, dan perilaku
hakim.24

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian lembaga negara adalah lembaga pemerintahan yang memiliki
kedudukan di pusat. Tugas, fungsi, dan kewenangan Lembaga sendiri telah
diatur dalam Undang-Undang atau secara singkat dapat dikatakan bahwa
lembaga negara adalah lembaga pemerintahan (Civilizated Organization) yang

24
Syukri Rahmi, “KEDUDUKAN DAN FUNGSI YUDIKATIF SEBAGAI PEMEGANG KEKUASAAN
KEHAKIMAN DALAM SISTEM NEGARA HUKUM DI INDONESIA,” Journal Of Islamic Studies 1, no.2
(2017): 125.

15
pada hakikatnya Lembaga tersebut dibentuk untuk mencapai tujuan negara. Di
dalam lembaga negara, anggota dari lembaga negara tersebut turut serta dalam
menjaga kestabilan kinerja agar dapat mencapai tujuan negara tersebut.
Terdapat beberapa lembaga negara yang berada di Indonesia, yaitu lembaga
legislatif, lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif.
Lembaga legislatif adalah badan pemerintah yang memiliki kekuasaan untuk
membuat hukum. Dalam sistem Parlemen, legislatif adalah badan tertinggi dan
menujuk eksekutif. Lembaga legislatif terdiri dari Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, dan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Adapun lembaga yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kebijakan,
peraturan dan undang-undang yang dibuat oleh lembaga legislative, Lembaga
tersebut adalah lembaga eksekutif. Lembaga eksekutif terdiiri dari Presiden
beserta wakilnya, dan Menteri-menteri negara yang mempunyai tugas untuk
menjalankan suatu pemerintahan.
Salah satu lembaga negara yang mempunyai tugas mengawasi penerapan
Undang-Undang Dasar atau yang biasa di sebut UUD serta hukum yang berlaku
merupakan lembaga yudikatif. Kehadiran lembaga yudikatif dan kekuasaan
kehakiman tidak dapat dipisah karena lembaga yudikatif merupakan lembaga
yang menjalankan kehakiman di Indonesia, Lembaga Yudikatif terdiri dari
Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah agung (MA), dan Komisi Yudisial (KY).
Jadi, ketiga Lembaga negara telah disebutkan (Lembaga legislative,
eksekutif, dan yudikatif) saling terikat dan memiliki tugas dan perannya sangat
penting dalam mewujudkan kedaulatan di negara Indonesia, sehingga rakyat
Indonesia dapat hidup dengan damai dan Makmur, tanpa adanya konflik baik
dari dalam maupun luar negara Indonesia sehingga negara Indonesia bisa
maju.

B. Saran
Dengan Adanya pembahasan tentang Peran Lembaga Negara Dalam Sistem
Pemerintahan diharapkan kepada pembaca agar dapat memahami lebih lanjut
tentang Peran Lembaga Negara Dalam Sistem Pemerintahan yaitu lembaga

16
Legislatif yang terdiri dari MPR, DPR, DPD, lembaga eksekutif yang terdiri dari
Presiden, Wakil Presiden, dan mentri-mentri negara, lembaga yudikatif yang
terdiri dari MA, MK, dan KY. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang sudah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga bisa
diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan.

References

BUKU
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret. Penataan Wewenang dan Tugas MPR.
Jakarta : Biro Pengkajian Sekertariat Jendral MPR RI, 2020.
JURNAL ILMIAH

17
Sofhian, Subhan. “Tinjauan Tentang Peran Dan Fungsi Lembaga-Lembaga Negara
Di Indonesia.” Tatar Pasundan: Jurnal Diklat Keagamaan 12, no.33 (2018):
159-168.
Iskandar. “Peran dan Fungsi DPD RI”. Jurnal Pendidikan, Sains, dan Humaniora 8,
no.3 (2020): 441.
Rahmi, Syukri. “KEDUDUKAN DAN FUNGSI YUDIKATIF SEBAGAI PEMEGANG
KEKUASAAN KEHAKIMAN DALAM SISTEM NEGARA HUKUM DI
INDONESIA.” Journal Of Islamic Studies 1, no.2 (2017): 125.
KARYA ILMIAH YANG TIDAK DI PUBLIKASIKAN
Bimawanpati, Fadel. “Fungsi Lembaga Perwakilan”, Makalah dalam Universitas
Ekasakti Padang, (Padang : Universitas Ekasakti Padang, 4 Februari 2021).
Rahim, Eko. “PERAN DAN FUNGSI BADAN KEHORMATAN DEWAN DITINJAU
DARI FIQIH SIYASAH”, Skripsi dalam Universitas Islam Negeri (Uin) Raden
Intan Lampung, (Lampung : Universitas Islam Negeri (Uin) Raden Intan
Lampung, 2020).
INTERNET
https://id.wikipedia.org/wiki/Negara, diakses pada hari Senin (3/10/2022), pukul
12.05 WITA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_negara, diakses pada hari Senin (3/10/2022),
pukul 12.05 WITA.
https://kids.grid.id/read/472473362/3-lembaga-negara-dan-tugasnya-legislatif-
yudikatif-dan-eksekutif?page=all, diakses pada hari Senin (3/10/2022), pukul
16.00 WITA.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-dan-fungsi-lembaga-negara/, daikses
pada hari Selasa (4/10/2022), pukul 13.57 WITA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Rakyat_Republik_Indonesia,
diakses pada hari Selasa (4/10/2022), pukul 18.07 WITA.
https://www.dpr.go.id/tentang/tugas-wewenang#:~:text=Tugas%20dan
%20wewenang%20DPR%20lainnya,dan%20memberhentikan%20anggota
%20Komisi%20Yudisial, Diakses pada hari Selasa (4/10/2022) pukul 19.26
WITA.
https://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_Perwakilan_Daerah_Republik_Indonesia,
diakses pada hari Selasa (4/10/2022), pada pukul 20.03 WITA.
https://nasional.kompas.com/read/2022/03/25/04000061/lembaga-yudikatif-dan-
kekuasaan-kehakiman-di-indonesia, diakses pada hari Rabu (5/10/2022),
pada pukul 08.09.

18

Anda mungkin juga menyukai