Nama : Santos
Ardiansyah
NIM : 2015110001
Kelas : A
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MADURA
2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................2
1.3 Tujuan Makalah...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
2.1 Pengertian Hukum Tata Negara Menurut Para Ahli....................................3
2.2 Ruang Lingkup Hukum Tata Negara...........................................................4
2.3 Makna Negara Dalam Hukum Tata Negara.................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada abad ke-20, berakhirnya Perang Dunia ke-2 sekitar tahun 1945,
berimplikasi pada terbentuknya banyak negara baru. Tiap negara modern yang
telah menyatakan kemerdekaannya, umumnya memiliki konstitusi. Konstitusi
tersebut ada yang telah dipersiapkan dengan baik, ada pula yang dipersiapkan
kemudian. Indonesia termasuk negara yang menyatakan kemerdekaannya pada
tahun 1945.
Menurut pustaka, proses kemerdekaan Indonesia juga dipersiapkan terlebih
dulu melalui pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945 oleh Pemerintah
Kolonial Jepang yang saat itu sedang dalam keadaan terdesak oleh Pasukan
Sekutu. Ahli kenegaraan saat itu diantarnya Muh. Yamin menyampaikan usulan
asas dan dasar negara Republik Indonesia dan batas wilayah Indonesia.
Sedangkan Ir.Soekarno menyampaikan usulan dasar negara yang diberi
nama Pancasila (Setialaksana, 2017:117). Selajutnya BPUPKI dibubarkan dan
dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 9 Agustus
1945, untuk mempersiapkan kegiatan proklamasi kemerdekaan, yang akhirnya
dapat dilaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus
1945, yaitu dua hari setelah Jepang menyatakan menyerah kepada Sekutu. Setelah
Proklamasi, tanggal 18 Agustus 1945, PPKI segera mengesahkan Undang-Undang
Dasar 1945 atau UUD 1945 menjadi konstitusi bagi bangsa Indonesia (Satia, A.,
Rimayani, C., & Nuraini, H., 2019:97).
Dengan demikian UUD NRI Tahun 1945, sebagai konstitusi adalah dasar
hukum pemberlakuan semua peraturan, ketentuan, serta hukum di Indonesia.
Termasuk di dalamnya adalah pengaturan tentang lembaga-lembaga dalam
struktur kenegaraan, mekanisme hubungan antar lembaga-lembaga dalam struktur
kenegaraan, dan hubungan antar lembaga tersebut dengan warga negaranya. Oleh
sebab itu, beberapa ahli mendefinisikan istilah Hukum Tata Negara sebagai
identik dengan hukum Konstitusi.
1
Untuk itu makalah ini bertujuan menjelaskan makna negara melalui Hukum
Tata Negara, dengan melihat Indonesia sebagai contoh organisasi negara, dan juga
UUD NRI Tahun 1945 sebagai konsitusi yang menjelaskan praktek
ketatanegaraan sebagaimana dimaksud dalam berbagai teori Hukum Tata Negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Unsur yang terkandung dalam definisi tersebut adalah: hubungan hukum,
masyarakat hukum, bawahan dan atasan, badan-badan atau lembaga negara,
penataan kekuasaan dalam bentuk fungsi dan wewenang.
Moh Kusnardi dan H Ibrahim (1989: 29) dalam buku "Pengaturan Tata
Negara Indonesia" menyampaikan bahwa Hukum Tata Negara adalah kumpulan
peraturan hukum yang mengatur organisasi negara, hubungan antar alat
perlengkapan negara dalam arah vertikal dan horizontal, serta kedudukan warga
negara dan hak-hak asasinya. Unsur-unsur didalamnya adalah : peraturan hukum,
organisasi negara, lembaga negara, hak warga negara, dan jaminan hak asasi
negara. Pemikirannya mendeskripsikan aturan sesuai dengan muatan suatu
konstitusi negara.
Dalam hal ini dapat dipahami bahwa definisi para ahli tersebut di atas
mempunyai beberapa kesamaan unsur, yaitu adanya : pengaturan hukum,
penetapan lembaga dalam struktur kenegaraan, penataan kekuasaan, fungsi dan
wewenang lembaga, pengaturan hubungan antar lembaga, dan juga hubungan
lembaga dengan warga negara. Dengan demikian negara sebagai organisasi dapat
diharapkan untuk menjalankan fungsinya dalam mensejahterakan warga negara.
Untuk itu, pengaturan hukum, penataan kekuasaan dan pelaksanaan kewenangan
lembaga tersebut harus ditetapkan dan dapat dipaksakan oleh organisasi negara,
sesuai dengan konstitusi.
4
Positif Staatsrecht (Hukum Tata Negara Positif) yaitu ada berbagai sumber
hukum yang dapat kita kaji, HTN positi mempunyai beberapa sumber hukum ;
a) Hukum Tertulis
b) Hukum Tak tertulis
c) Yurispridensi
d) Pendapat Pakar Hukum
Sedangkan Hukum tata negara adalah sekumpulan peraturan hukum yang
mengatur dari pada Negara.
Menurut A.M. Donner (Guru Besar Belanda; bahwa obyek penyelidikan
ilmu HTN yaitu penerobosan Negara dengan Hukum “ de doordringing van de
staat met het recht” artinya Negara sebagai organisasi kekuasaan/jabatan/rakyat
diterobos oleh aneka ragam Hukum).
5
3. Bagaimana cara melengkapi mereka dengan pejabat-pejabat
4. Apa yang menjadi tugasnya
5. Apa yang menjadi wewenangnya
6. Perhubungan kekuasaan satu sama lain
7. Di dalam batas-batas apa organisasi Negara. Dan bagaimana menjalankan
tugasnya.
Dalam membagi HTN dalam arti luas itu dibagi atas dua golongan hukum, yaitu :
a) Hukum tata Negara dalam arti sempit
b) Hukum tata usaha Negara administrative recht
Berbicara mengenai Hukum Tata Negara jelas erat kaitannya dengan negara.
Lalu apa perbedaan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara?. Dalam ilmu
negara, negara diposisikan sebagai objek yang dibentuk oleh manusia yang
sebagai subjek. Manusia membentuk suatu negara dengan harapan mencapai
tujuan yang sama.
Sedangkan Hukum Tata Negara, negara berposisi sebagai subjek yang
mengatur susunan organ-organnya hingga menjadi tatanan kenegaraan. Maka dari
itu pengertian Hukum Tata Negara adalah peraturan susunan organ-organ negara
serta peraturan hubungan sistem pemerintahanan diantaranya, yang dibuat oleh
negara, sesuai norma fundamental negara.
Layaknya tubuh manusia. Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem,
yakni sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem
pernapasan, dll. Tubuh manusia mengatur sistem-sistem ini agar tetap stabil, saat
lapar tubuh manusia sontak memenuhi kebutuhan konsumsinya, saat sistem
6
pencernaan terganggu sontak tubuh manusia mengobatinya, tentu dengan resep
dokter atau apoteker. Dan dokter maupun apoteker berpaduan pada sains. Sama
halnya dengan Hukum Tata Negara, negara mengatur sistem lembaga-lembaganya
agar tetap stabil dengan berpedoman pada norma fundamental negara, yakni
Pancasila. Contoh dari Hukum Tata Negara sendiri bisa kita lihat salah satunya
presiden yang melantik para menterinya dan memberhentikan menterinya seperti
mantan Menteri Sosial Juliari Peter Batubara yang diberhentikan presiden karena
telah melakukan tindak pidana korupsi dan digantikan dengan Tri Rismaharini
yang dilantik kembali oleh presiden.
Pada pembahasan pertama menyinggung bahwa Indonesia telah
mempersiapkan kemerdekaanya dengan dibentuknya BPUPKI dan dilanjutkan
dengan PPKI, namun pembentukan itu hanya sebatas persiapan kemerdekaan
bukan untuk penataan negara berlanjut. Sehingga Indonesia sebagai negara lah
yang membentuk dan menyusun pemerintahannya. Mulai dari konstitusi negara
kita yang ditetapkan sehari setelah kemerdekaan bersamaan dengan pelantikan
presiden pertama yakni Ir. Soekarno tepatnya pada tanggal 18 Agustus 1945
sebagai lembaga eksekutif, MPR dan DPR yang dibentuk tanggal 29 Agustus
1945 sebagai lembaga legislatif, hingga Mahkamah Agung yang didirikan pada
tanggal 18 Agustus 1945 sebagai lembaga yudikatif.
Untuk meningkatkan pemahaman tentang Hukum Tata Negara ini, penulis
(kelompok 1) melihat dari berbagai sudut dengan sejarah Indonesia sebagai
negara hukum (rechstaat) yang memiliki karakteristik tertentu diantaranya adalah
pembatasan kekuasaan dalam penyelenggaraan negara, yang berdasarkan pada
konstitusi negara (constitutional state).
7
pemerintah telah melakukan roadshow Omnibus Law di 18 kota di Indonesia
untuk menyerap aspirasi rakyat. Dari salah satu kekuasaan tersebut menunjukan
hubungan antar lembaga- lembaga negara.
a. Eksekutif
Memegang kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang, serta
mempertahankan tata tertib dan keamanan baik didalam maupun luar negeri.
Teridiri dari presiden, wakil presiden, dan para menteri.
b. Legislatif
Bertugas membuat atau merancang undang-undang hingga menjadi sebuah
undang-undang. Terdiri dari DPR, MPR, DPD.
c. Yudikatif
Bertugas mengawasi penerapan UUD dan hukum yang berlaku. Terdiri atas
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran