Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH HUKUM

TATA NEGARA
INDONESIA

Muhamad Zulfa Yani

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
singkat ini adalah “Sejarah Hukum Tata Negara Indonesia”.

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah manajemen perusahaan yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan makalah
singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar ............................................................................................................

Daftar isi.......................................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................

 Pengertian Dan Istilah Hukum.........................................................................


 Definisi Hukum Tata Negara..........................................................................
 Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu-Ilmu lainnya...........................
 Sejarah Tata Hukum Indonesia............................................................................

BAB III: PENUTUP.....................................................................................................

KESIMPULAN....................................................................................................

3
BAB I

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup selalu bersama-sama dalam satu
kelompok untuk mempertahankan hidupnya. Kelompok manusia itu awalnya hidup dari
perburuhan, sehingga selalu berpindah-pindah tempat. Kemudian perkembangan peradaban,
mereka mulai hidup menetap pada suatu daerah tertentu dengan bercocok tanam dan beternak
dan dipimpin oleh seseorang atau sekelompok orang. Kepada pemimpin kelompok diberi
kekuasaan-kekuasaan tertentu dan anggotaanggota kelompok diharuskan mentaati aturan-
aturan perintah pimpinannya, maka dalam kelompok itu telah terdapat suatu kekuasaan/
pemerintahan yang sangat sederhana. Anggota-anggota kelompok mengakui serta mendukung
tata hidup dan peraturanperaturan yang ditetapkan oleh pemimpin mereka. Tata hidup dan
peraturan-peraturan hidup mulanya tidak tertulis dan hanya merupakan adat kebiasaan saja.
Kemudian peraturan-peraturan hidup itu dibuat secara permanen dalam bentuk tanda-tanda
tertentu yang kemudian dibuat secara tertulis.. Jumlah mereka makin banyak, kepentingan-
kepentingan dalam kelompok makin luas dan kompleks, kesulitan dan bahaya-bahaya dari
dalam maupun dari luar muncul, maka diperlukan adanya suatu organisasi yang lebih teratur
dan lebih berkekuasaan. Suatu organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan dan
mempertahankan peraturan-peraturan hidup agar berjalan dengan tertib. Organisasi yang
dibentuk dan memiliki kekuasaan itulah yang dinamakan Negara.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Istilah Hukum

Tata Negara pada dasarnya adalah hukum yang mengatur organisasi kekuasaan suatu
Negara beserta segala aspek yang berkaitan dengan organisasi Negara tersebut. Sehubungan
dengan itu dalam lingkungan Hukum Ketatanegaraan dikenal berbagai istilah yaitu :

a. State Law dimana yang diutamakan adalah Hukum Negara


b. State Recht ( Belanda ) dimana State Recht dibedakan antara :
i. Arti luas Staat Recht in Ruinenzin
ii. Arti sempit Staat Recht in Engeezin
c. Constitutional Law (Inggris) dimana hukum Tata Negara lebih
menitikberatkan pada konstitusi atau hukum konstitusi
d. Droit Constitutional dan Droit Adminitrative (Perancis), dimana titik tolaknya
adalah untuk membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Aministrasi Negara.
e. Verfassnugrecht dan Vervaltingrecht ( Jerman ) yang sama dengan di Perancis.
f. Bagi Indonesia tentunya mempunyai hubungan dengan Hukum Tata Negara
Belanda dengan istilah State Recht atau Hukum Negara/ Hukum Tata Negara.

B.. Definisi Hukum Tata Negara

1. Van Vallenhoven : Hukum Tata Negara mengatur semua masyarakat hukum


atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya dan dari
masingmasing itu menentukan wilayah lingkungan rakyatnya, dan akhirnya
menentukan badan-badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam
lingkungan masyarakat hukum itu serta menentukan sususnan dan wewenang
badan-badan tersebut.
2. Scholten : Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi
daripada Negara
3. Van der Pot : Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang
menentukan badan-badan yang diperlukan serta wewenangnya masing-masing,

5
hubungannya dengan yang lainnya dan hubungannya dengan individu-
individu.
4. Longemann : Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur
organisasiorganisasi Negara.
5. Apeldoorn : Hukum Negara dalam arti sempit menunjukkan organisasi-
organisasi yang memegang kekuasaan pemerintahan dan batas-batas
kekuasaannya., Hukum Negara dalama arti luas meliputi Hukum Tata Negara
dan Hukum Administrasi Negara.
6. Wade and Philips : Hukum Tata Negara mengatur alat-alat perlengkapan
Negara, tugas, dan hubungannya antar perlengkapan Negara itu.
7. Paton : Hukum Tata Negara adalah hukum mengenai alat-alat, tugas dan
wewenang alat-alat perlengkapan Negara.
8. R. Kranenburg : Hukum Tata Negara meliputi hukum mengenai susunan
hukum dari Negara- terdapat dalam UUD.
9. UTRECHT : Hukum Tata Negara mempelajari kewajiban sosial dan
kekuasaan pejabat-pejabat Negara.

10. Longemann, Prof., Dr., J.H.A. Hukum Tata Negara yang dipelajari adalah :

o Jabatan-jabatan apa yang ada dalam suatu Negara.


o Siapa yang mengadakan jabatan-jabatan itu
o Bagaimana caranya melengkapi jabatan-jabatan itu
o Apa tugas jabatan itu
o Apa yang menjadi wewenangnya
o Bagaimana hubungan kekuasaan antara para pejabat

7. Didalam batas-batas apa organisasi Negara menjalankan tugasnya.

11. J.R. Stellinga

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur wewenang dan


kewajibankeawajiban alat-alat perlengkapan Negara, mengatur hak, dan kewajiban warga
Negara.

12. L.J. Apeldorn Pengertian Negara mempunyai beberapa arti :

6
1. Negara dalam arti penguasa, yaitu adanya orang-orang yang memegang
kekuasaan dalam persekutuan rakyat yang mendiami suatu daerah.
2. Negara dalam arti persekutuan rakyat yaitu adanya suatu bangsa yang hidup
dalam satu daerah, dibawah kekuasaan menurut kaidah-kaidah hukum
3. Negara dalam arti wilayat tertentu yaitu adanya suatu daerah tempat
berdiamnya suatu bangsa dibawa kekuasaan.
4. Negara dalam arti Kas atau Fikus yaitu adanya harta kekayaan yang dipegang
oleh penguasa untuk kepentingan umum.

C. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu-Ilmu lainnya

1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara Keduanya mempunyai hubungan
yang sangat dekat Ilmu Negara mempelajari :
a. Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu dan tempat.
b. Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-teori mengenai Negara
serta hakekat Negara, Sedangkan Hukum Tata Negara mempelajari :
c. Negara dalam keadaan konkrit artinya Negara yang sudah terikat waktu dan
tempat. - Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang berlaku dalam
suatu Negara
d. . - Hukum Tata Negara mempelajari Negara dari segi struktur. Dengan
demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara adalah
Ilmu Negara adalah dasar dalam penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang
diatur dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu Negara
yang mempelajari konsep, teori tentang Negara merupakan dasar dalam
mempelajari Hukum Tata Negara.

D. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik.

Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur


organisasi kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dilihat dari
aspek perilaku kekuasaan tersebut. Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari

7
proses politik atau keputusan politik karena setiap Undang-Undang pada hakekatnya disusun
dan dibentuk oleh Lembaga-Lembaga politik, sedangkan Hukum Tata Negara melihat
Undang-Undang adalah produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan Negara
yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah ditetapkan oleh Hukum
Tata Negara. Dengan kata lain Ilmu Politik melahirkan manusia-manusia Hukum Tata Negara
sebaliknya Hukum Tata Negara merumuskan dasar dari perilaku politik/ kekuasaan. Menurut
Barrents, Hukum Tata Negara ibarat sebagai kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik
diibaratkan sebagai daging yang membalut kerangka tersebut.

E. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi

Negara Hubungan Administrasi Negara. Hukum Administrasi Negara merupakan


bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti luas, sedangkan dalam arti sempit Hukum
Administrasi Negara adalah sisanya setelah dikurangi oleh Hukum Tata Negara.

Sumber :https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/hukum_tata_negara

F. Sejarah Tata Hukum Indonesia

Terkait sejarah tata hukum Indonesia, Wahyu Sasongko dalam Sejarah Tata Hukum
Indonesia menerangkan bahwa sejarah tata hukum Indonesia ini terdiri dari tahap-tahap
tertentu yang umum dikenal dengan periodisasi sejarah.

Lebih lanjut, periodesasi ini didasarkan pada kondisi politik hukum yang terjadi pada
kurun masa tertentu. Adapun tahapan sejarah tata hukum di Indonesia, yakni:

1. masa prapenjajahan;
2. masa penjajahan Belanda;
3. masa penjajahan Jepang; dan
4. masa kemerdekaan.

Oleh: 
Tim Hukumonline

8
Penjelasan sejarah tata hukum Indonesia berdasarkan periodesasi sebagaimana
dijelaskan Wahyu Sasongko dapat disimak dalam uraian berikut:

Tata Hukum Indonesia Masa Prapenjajahan

Tata hukum Indonesia masa prapenjajahan ini bercorak pluralistik, yang ditandai
dengan keragaman hukum yang berlaku bagi masyarakat. Adapun keragaman hukum yang
dimaksud yakni hukum adat dan hukum Islam.

Hukum adat ini berlaku menurut sistem kekerabatan masyarakat yang tersebar di
Nusantara. Kemudian, hukum Islam berlaku untuk masyarakat yang memeluk Islam.

Oleh: 
Tim Hukumonline

Sejarah Tata Hukum Indonesia berdasarkan Periodesasi

Sejarah tata hukum di Indonesia terbagi atas periodisasi sejarah, yakni masa Lebih
lanjut, baik hukum adat dan hukum Islam ini memiliki kedudukan yang setara dan berlaku
secara bersamaan atau berdampingan, sesuai dengan bidang dan yuridiksi keduanya.

Sebelum dijajah oleh Belanda, Indonesia (atau Nusantara) telah memiliki tata hukum
sendiri. Diterangkan Utrecht (dalam Sasongko, 2013: 23) saat Belanda datang, Indonesia
telah memiliki tata hukum sendiri, yaitu tata hukum asli, yang berlainan dari tata hukum
Belanda.

Oleh: 
Tim Hukumonline
Tata Hukum Indonesia Masa Penjajahan Belanda

Arah politik hukum yang dijalankan pemerintah Belanda adalah menerapkan sejumlah
prinsip, seperti kodifikasi, konkordansi, unifikasi, dualisme, dan pluralisme
hukum.prapenjajahan, penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan kemerdekaan.Pada tahap
awal, penggunaan hukum dan prinsipnya tersebut ditujukan untuk memenuhi kepentingan
Belanda dengan menindas rakyat.Kemudian, dalam perkembangan selanjutnya, hukum tidak
hanya digunakan sebagai sarana menindas, melainkan juga mencari keuntungan. Di masa ini,

9
merkantilisme terjadi.Hukum dalam periode ini merupakan saran, instrumen, dan alat dari
pihak yang berkuasa.

Oleh: 
Tim Hukumonline
Tata Hukum Indonesia Masa Penjajahan Jepang

Masa penjajahan Jepang berlangsung dengan suasana perang sehingga kondisinya


bersifat darurat. Kedaruratan ini berdampak langsung pada situasi dan keadaan tata hukum
politik hukum yang mengakibatkan kondisi yang kurang berkembang. Pada era ini,
didominasi atau dikuasai oleh penguasa militer.

Terkait tata hukum Indonesia, berdasarkan Osamu Seirei, pemerintah Jepang


menetapkan bahwa badan-badan pemerintahan dan kekuasaan pemerintah terdahulu (Hindia
Belanda) tetap diakui sah untuk sementara waktu, asalkan tidak bertentangan dengan
pemerintahan militer.

Sumber : 
Tim Hukumonline

Sejarah Tata Hukum Indonesia berdasarkan Periodesasi

Sejarah tata hukum di Indonesia terbagi atas periodisasi sejarah, yakni masa
prapenjajahan, penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, dan kemerdekaan.

Perubahan signifikan yang dilakukan adalah membagi Indonesia ke dalam tiga


wilayah militer. Tiga wilayah militer yang dimaksud, antara lain:

1. Pulau Jawa dan Madura berpusat di Jakarta dan dipimpin oleh Angkatan Darat
Jepang;
2. Pulau Sumatera berpusat di Medan dan dipimpin oleh Angkatan Darat Jepang; dan
3. Pulau Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sunda Kecil berpusat
di Makassar dan dipimpin oleh Angkatan Laut Jepang.

10
Nantinya, bentuk peraturan akan disesuaikan dengan ketiga wilayah militer tersebut.
Selain pembagian wilayah militer, perubahan tata hukum Indonesia paling signifikan di masa
ini terletak pada perubahan peradilan.

Di masa penjajahan Jepang, dualisme dalam tata peradilan dihapuskan. Dengan


demikian, hanya ada satu sistem peradilan untuk semua golongan penduduk, namun hal ini
dikecualikan bagi orang Jepang.

Sumber : 
Tim Hukumonline

Tata Hukum Indonesia Masa Kemerdekaan

Tata hukum Indonesia di masa kemerdekaan ini terbagi lagi ke dalam tiga periode,
yakni orde lama, orde baru, dan reformasi.

Di masa orde lama, tepatnya di awal kemerdekaan, pemerintahan didasarkan pada


UUD 1945 semata. Jika dijabarkan, sistem pemerintahan negara sebagaimana diterangkan
dalam Penjelasan UUD 1945 adalah sebagai berikut.

1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum.


2. Sistem konstitusional.
3. Kekuasaan negara tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara tertinggi di bawah majelis.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri negara ialah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada
DPR.
7. Kekuasaan kepala negara tidak terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.hukumonline.com/berita/a/sejarah-tata-hukum-indonesia-lt632ed4a0550a4/
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/05/hukum_tata_negara.

11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

 Berdasarkan uraian diatas dapat didefinisikan bahwa hukum tata negara adalah sebuah
aturan yang bersangkutan dengan berbagai tindakan suatu negara. Indonesia bukan
satu-satunya negara dengan sistem tersebut, diantaranya diistilahkan juga dalam
bahasa Inggris, Constitutional Law.
 Tujuan dibentuknya tata hukum adalah untuk mempertahankan, memelihara dan
melaksanakan tata tertib di kalangan anggota- anggota masyarakat dalam negara itu
dengan peraturan-peraturan yang diadakan oleh negara atau bagian-bagiannya.

 Adapun tahapan sejarah tata hukum di Indonesia, yakni:


1. masa prapenjajahan;
2. masa penjajahan Belanda;
3. masa penjajahan Jepang; dan.
4. masa kemerdekaan.

12

Anda mungkin juga menyukai