Anda di halaman 1dari 6

Hubungan ilmu Hukum Tata Negara dengan beberapa ilmu 

lainnya seperti ilmu negara, ilmu


politik, dan Hukum Administrasi Negara akan kita bahas pada paparan di bawah ini.

Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara


Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat.

Ilmu Negara mempelajari:


 Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu dan tempat.
Ilmu Negara mempelajari konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara, serta
hakekatnegara.

Hukum Tata Negara mempelajari:


 Negara dalam keadaan konkret artinya negara yang sudah terikat waktu dan tempat.
Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang berlaku dalam suatu negara.
Hukum Tata Negara mempelajari negara dari segi struktur.

Kesimpulan
Dengan demikian hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara adalah Ilmu Negara
merupakan dasar dalam penyelenggaraan praktik ketatanegaraan yang diatur dalam Hukum
Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu Negara yang mempelajari konsep, teori tentang
Negara merupakan dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik


Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur organisasi
kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik  mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek perilaku
kekuasaan tersebut. Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik atau
keputusan politik karena setiap Undang-Undang pada hakekatnya disusun dan dibentuk oleh
Lembaga-Lembaga politik, sedangkan Hukum Tata Negara melihat Undang-Undang
adalah produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan Negara yang diberi wewenang
melalui prosedur dan tata cara yang sudah ditetapkan oleh Hukum Tata Negara. Dengan kata lain
Ilmu Politik melahirkan manusia-manusia Hukum Tata Negara sebaliknya Hukum Tata Negara
merumuskan dasar dari perilaku politik/kekuasaan. Menurut Barrents,Hukum Tata Negara ibarat
sebagai kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik diibaratkan sebagai daging yang membalut
kerangka tersebut.

Hubungan Hukum Tata Negara dengan HukumAdministrasi Negara


 
Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti luas,
sedangkan dalam arti sempit Hukum Administrasi Negara adalah sisanya setelah dikurangi oleh
Hukum Tata Negara. Hukum Tata Negara adalah hukum yang meliputi hak dan kewajiban
manusia, personifikasi, tanggung jawab, lahir dan hilangnya hak serta kewajiban tersebut hak-
hak organisasi batasan-batasan dan wewenang. Hukum Administrasi Negara adalah yang
mempelajari jenis bentuk serta akibat hukum yang dilakukan pejabat dalam melakukan tugasnya.
Menurut Budiman Sinaga, mengenai perbedaan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Administrasi Negara terdapat banyak pendapat. Secara sederhana, Hukum Tata Negara
membahas negara dalam keadaan diam sedangkan Hukum Administrasi Negara membahas
negara dalam keadaan bergerak. Pengertian bergerak di sini memang betul-betul bergerak,
misalnya mengenai sebuah Keputusan Tata Usaha Negara. Keputusan itu harus
diserahkan/dikirimkan dari Pejabat Tata Usaha Negara kepada seseorang.

 Hubungan HTN dengan Ilmu Negara


Ilmu Negara sangat erat hubungannya dengan HTN, karena ilmu negara mempelajari
negara pada umumnya tanpa terikat kepada waktu dan tempat tertentu. Sedangkan HTN
mempelajari suatu negara yang tertentu saja. Jadi terikat dengan waktu dan tempat tertentu.
Misalnya : Kalau kita mempelajari HTN maka akan timbul pertanyaan negara mana yang kita
pelajari, bagaimana hukumnya di negara itu sehingga kita harus menunjuk suatu negara
tertentu misalnya negara Indonesia. Jadi HTN yang kita pelajari itu adalah Hukum Tata Negara
Indonesia Ilmu negara → genus Ilmu Tata Negara → species
 Hubungan HTN dengan Ilmu Politik
Hubungan HTN dengan ilmu politik sangat erat, karena satu sama lain saling melengkapi
sehingga seorang sarjana ilmu politik bernama K. Barens menyatakan bahwa, HTM adalah ibarat
kerangka manusia dan ilmu politik ibarat daging manusia itu. Sebagai contoh pada awal
kemerdekaan yaitu Lisda Syamsumardian, SH, MH. Hukum Tata Negara 33 tanggal 16 Oktober
1945 pemerintah menggelarkan maklumat X yang isinya antara lain menyatakan Komite
Nasional Indonesia
 Hubungan HTN dengan HAN
Hubungan HTN dengan HAN adalah, HTN praktis mempelajari mengenai kededukan dan
kewenangan serta tugas-tugas dari pada Lembaga Negara serta mekanisme keberadaannya,
akan tetapi HAN lah yang mengatur atau mempelajari, apa tugas-tugas yang harus di jalani oleh
Lembaga Negara tersebut sehingga terwujudlah cita-cita Bangsa dan Negara Indonesia.
 Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Internasional.
Hukum Tata Negara mengatur hubungan negara dengan warga negaranya dan pihak-pihak
lain di dalam wilayah negara. Sedangkan Hukum Internasional, menurut C. Parry dalam
bukunya yang berjudul 'Manual of Public International Law' mengatakan bahwa Hubungan
Internasional berkaitan dengan hubungan luar negeri suatu negara dengan negara lain. Kedua
bidang ilmu tersebut memperhatikan mengenai masalah pengaturan nilai-nilai yang dimiliki
oleh suatu negara modern.
Pada prinsipnya sistem Hukum Tata Negara dan Hukum Internasional berlaku pada level yang
berbeda, tetapi satu cabang penting dari Hukum Tata Negara adalah hukum nasional yang
berhubungan dengan kekuasaan pemerintah untuk mengadakan perjanjian internasional
dengan negara-negara lain yang menimbulkan kewajiban-kewajiban internasional baru.
Menurut George Jellineck dan Zorm penganut paham monism, yang terkenal dengan Selbsi-
limitation theorie, berpendapat bahwa Hukum Internasional itu tidak lain dari pada Hukum
Internasional yang mengatur hubungan luar suatu negara. Hubungan Internasional bukan
suatu yang lebih tinggi yang mempunyai kekuatan mengikat di luar kemauan negara.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Internasional memiliki
hubungan yang saling membutuhkan, di mana Hukum Tata Negara memiliki fungsi-fungsi
yang bermanfaat bagi penerapan Hukum Internasional, demikian sebaliknya Hukum
Interbasional juga memiliki fungsi-fungsi penting bagi penerapan Hukum Tata Negara.
HUBUNGAN HUKUM TATA NEGARA DENGAN ILMU-ILMU LAIN

Hukum Tata Negara memiliki muatan aspirasi politik dan cita hukum yang tumbuh dalam masyarakat,
kemudian dikemas dan dibentuk hukum sehingga menjadi Hukum Tata Negara. Memunculkan unsur-
unsur muatan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, pemunculan dan pengembangannya
memerlukan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya. Dengan bantuan dari ilmuilmu sosial lainnya itu
memudahkan menemukan unsur muatan untuk membangun kaidah hukum positif. Berikut hubungan
antara Hukum Tata Negara dengan ilmu-ilmu lainnya :

1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara


Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat, Ilmu Negara mempelajari : 1) Negara
dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat waktu dan tempat, 2) Ilmu Negara mempelajari
konsepkonsep dan teori-teori mengenai Negara serta hakekat Negara. Sedangkan Hukum Tata
Negara mempelajari : 1) Negara dalam keadaan konkrit artinya Negara yang sudah terikat waktu
dan tempat, 2) Hukum Tata Negara mempelajari Hukum Positif yang berlaku dalam suatu
Negara. 3) Hukum Tata Negara mempelajari Negara dari segi struktur. Hubungan HTN dengan
ilmu negara dilihat dari :
a. Kedudukannya:
1) Ilmu negara merupakan pengantar bagi HTN dan HAN.
2) Ilmu negara, ilmu teoritis-ilmiah yang akan dipraktekan dalam HTN.
b. Manfaatnya (Rengers Hora Sicama):
 Dilihat tugas ahli hukum: Ilmu negara sebagai penyelidik yang hendak mendapatkan
kebenaran-kebenaran secara obyektif. Ilmu negara tidak melaksanakan hukum, sedangkan HTN
sebagai pelaksana hukum.
 Dilihat dari objek kajian: Ilmu negara obyek penyelidikannya adalah asas-asas pokok dan
pengertian-pengertian pokok tentang negara pada umumnya à sein wissenschaft. Sedangkan
HTN objeknya adalah hukum positif à normativen wissenschaft. Dengan demikian hubungan
antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara adalah Ilmu Negara adalah dasar dalam
penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang diatur dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut
dengan kata lain Ilmu Negara yang mempelajari konsep, teori tentang Negara merupakan dasar
dalam mempelajari Hukum Tata Negara.
2. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik
Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang mengatur organisasi
kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek perilaku
kekuasaan tersebut. Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik atau
keputusan politik karena setiap Undang-Undang pada hakekatnya disusun dan dibentuk oleh
Lembaga-Lembaga politik, sedangkan Hukum Tata Negara melihat Undang-Undang adalah
produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan Negara yang diberi wewenang melalui
prosedur dan tata cara yang sudah ditetapkan oleh Hukum Tata Negara. Menurut Barrents,
Hukum Tata Negara ibarat sebagai kerangka manusia, sedangkan Ilmu Politik diibaratkan
sebagai daging yang membalut kerangka tersebut. Dengan kata lain Ilmu Politik melahirkan
manusia-manusia Hukum Tata Negara, dan sebaliknya Hukum Tata Negara merumuskan dasar
dari perilaku politik/ kekuasaan. 3. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi
Negara Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti luas,
sedangkan dalam arti sempit Hukum Administrasi Negara adalah sisanya setelah dikurangi oleh
Hukum Tata Negara. Hukum Tata Negara adalah hukum yang meliputi hak dan kewajiban
manusia, personifikasi, tanggung jawab, lahir dan hilangnya hak serta kewajiban tersebut hak-
hak organisasi batasanbatasan dan wewenang. Sedangkan, Hukum Administrasi Negara adalah
yang mempelajari jenis bentuk serta akibat hukum yang dilakukan pejabat dalam melakukan
tugasnya. Pemisahan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum administrasi Negara terdapat
dua golongan pendapat, yaitu : · Golongan yang berpendapat ada perbedaan yuridis prinsip
adalah : Oppen Heim (Belanda) berpendapat Hukum Tata Negara adalah peraturan-peraturan
hukum yang membentuk alat-alat perlengkapan Negara dan memberikan kepadanya wewenang
dan membagibagikan tugas pemerintahan dari tingkat tinggi sampai tingkat rendahan. Jadi yang
menjadi pokok bahasan dari Hukum Tata Negara adalah Negara dalam keadaan diam (staat in
rust). Sedangkan Hukum Tata Pemerintahan adalah peraturan-peraturan hukum mengenai
Negara dalam bergerak ( Staats in beweging ), yang merupakan aturan-aturan pelaksanaan
tugas dari alat-alat perlengkapan Negara yang telah ditentukan oleh Hukum Tata Negara. ·
Golongan yang berpendapat tidak ada perbedaan prinsip Kranenburg mengatakan : Tidak ada
perbedaan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Tata Pemerintahan, kalau ada perbedaan
hanya pada praktek, perbedaan itu hanya karena untuk mencapai kemanfaatan saja. Hukum
Tata Negara adalah peraturan-peraturan yang mengandung struktur umum dari suatu
pemerintahan negara misalnya Undang-Undang Dasar, Undang-Undang organisasi,
Desentralisasi, otonomi dan lain-lainnya. Hukum Tata Pemerintahan yaitu peraturan-peraturan
yang bersifat khusus misalnya tentang kepegawaian, wajib militer, perumahan dan lingkungan
dan lain-lain. Menurut Budiman Sinaga, mengenai perbedaan antara Hukum Tata Negara
dengan Hukum Administrasi Negara terdapat banyak pendapat. Secara sederhana, Hukum Tata
Negara membahas negara dalam keadaan diam sedangkan Hukum Administrasi Negara
membahas negara dalam keadaan bergerak. Pengertian bergerak di sini memang betul-betul
bergerak, misalnya mengenai sebuah Keputusan Tata Usaha Negara. Keputusan itu harus
diserahkan/ dikirimkan dari Pejabat Tata Usaha Negara kepada seseorang. 4. Hubungan Hukum
Tata Negara dengan cabang Ilmu Sosial lainnya · Hubungan Hukum Tata Negara dengan Tata
Negara adalah bahwa Tata Negara merupakan hasil transformasi sosiologis dari Hukum Tata
Negara dalam wujud praktek ketatanegaraan. · Hubungan Hukum Tata Negara dengan Sosiologi-
Antropologi, terlihat ketika Hukum Tata Negara memerlukan sumbangan tatkala memerlukan
informasi tentang gejala sosial dalam kaitannya dengan masalah kenegaraan untuk memperoleh
dukungan sosial terhadap suatu konsep kenegaraan. · Hubungan Hukum Tata Negara dengan
Ilmu Sejarah, tampak pada saat perumusan kaidah hukum yang memerlukan analisis historis
agar konteks interpretasinya tidak hilang. · Hubungan Hukum Tata Negara dengan Geografi,
dimana Geopolitika (Geografi dan Politik) memberikan sumbangan dalam menetapkan dan
mengatur batas wilayah negara. · Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Ekonomi, tampak
pada saat penyusunan dan penetapan norma dasar mengenai perekonomian negara. ·
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Psikologi Sosial, yaitu pada saat diperlukannya
pendekatan psikologis dalam menganalisis dan memecahkan masalah politik suatu negara
sehingga dapat mengontruksinya menjadi kaidah hukum. · Hubungan Hukum Tata Negara
dengan Filsafat, terlihat pada perumusan dasar negara yang merumuskan Pancasila sebagai hasil
renungan filosofis

Anda mungkin juga menyukai