Anda di halaman 1dari 8

JAWABAN SOAL

HUKUM TATA NEGARA


Dosen: Surohmat SH.,MH.

DIJAWAB OLEH :
Nama : Claudia Maharani Damsa
NPM : (20210210100056)
Kelas : F

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYYAAH JAKARTA
2022

1
SOAL
1. Sebagai disiplin ilmu, hukum tata negara termasuk dalam kelompok ilmu
kenegaraan yang mempunyai aspek teoritis mengenai persoalan negara
dalam perspektif hukum, dan persoalan hukum dalam perspektif negara.
Sehubungan dengan hal tersebut, saudara sebutkan apa yang menjadi
lingkup kajian dari hukum tata negara, dan apakah hukum tata negara juga
mempunyai aspek praksis, jelaskan pendapat saudara!
2. Terdapat beragam istilah dan pengertian mengenai hukum tata negara yang
pada prinsipnya dilatar belakangi oleh adanya perbedaan dari para ahli
mengenai apa yang menjadi pokok kajian dari hukum tata negara.
Berkenaan dengan hal tersebut, kemukakan dan jelaskan mengenai istilah
dan pengertian hukum tata negara yang saudara ketahui, dan sebutkan pula
pendekatan yang pada umumnya dipergunakan dalam hukum tata negara!
3. Uraikan dengan singkat, padat, dan jelas berikut dengan contohnya
mengenai : hubungan hukum tata negara dan ilmu negara, hubungan
hukum tata negara dan ilmu politik, dan hubungan hukum tata negara dan
hukum administrasi!
4. Uraikan dengan singkat, padat, dan jelas konsepsi konstitusi sebagai the
natural frame of the state, dan jus publicum regni, yaitu the public law of
the realm !
5. Kemukakan apa yang saudara ketahui mengenai “konstitutionalisme”,
“supremasi konstitusi”, “supremasi parlemen”, dan “supremasi hukum” !
6. Sebutkan landasan konstitusional dianutnya supremasi konstitusi dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !
7. Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber hukum tata
negara formil dan materiil!
8. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) konstitusi berikut dengan pendapat
saudara mengenai nilai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dalam penyelenggaraan pemerintahan negara!
9. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi asas hukum tata negara
positif di Indonesia!
10. Apa yang saudara ketahui mengenai bentuk negara dan pemerintahan
negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ! dan Apakah bentuk negara dan pemerintahan dapat
mempengaruhi penganutan sistem pemerintahan negara, jelaskan pendapat
saudara!

2
JAWABAN
1. Ruang lingkup Hukum Tata Negara adalah struktur umum dari negara
sebagai organisasi,yaitu:
 Bentuk Negara (Kesatuan atau Federasi)
 Bentuk Pemerintahan (Kerajaan atau Republik)
 Sistem Pemerintahan (Presidensial, Parlementer, Monarki absolute)
 Corak Pemerintahan (Diktator Praktis, Nasionalis, Liberal,
Demokrasi)
 Garis besar organisasi pelaksana ( pemerintahan atau peradilan,
hubungan rakyat dan negara, hak ketatanegaraan rakyat, dasar-
dasar negara, dan ciri lahir kepribadian suatu negara)
Menurut saya hukum tata negara bersifat praksis(praktis) karena
hukum tata negara mempelajari hal-hal yang disediakan, diselidiki, dan
dikumpulkan oleh ilmu negara sebagai ilmu pengetahuan murni yang
memiliki landasan teoritis bagi hukum tata negara sehingga dapat
disimpulkan bahwa hukum tata negara merupakan penerapan dari
teori-teori yang dikaji dalam ilmu negara.
2. Istilah dan pengertian hukum tata negara menurut para ahli :
 Apeldoorn
Hukum Tata Negara dalam arti sempit yang sama artinya dengan
istilah hukum tata negara dalam arti sempit, adalah untuk
membedakannya dengan hukum negara dalam arti luas, yang
meliputi hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu
sendiri.
 J.H.A Logemann
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur organisasi
negara. Het staatsrecht als het recht dat betrekking heeft op de
staat -die gezagsorganisatie- blijkt dus functie, dat is
staatsrechtelijk gesproken het amb, als kernbegrip, als bouwsteen
te hebben. Bagi Logemann, jabatan merupakan pengertian yuridis
dari fungsi, sedangkan fungsi merupakan pengertian yang bersifat
sosiologis. Oleh karena negara merupakan organisasi yang terdiri
atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan yang lain
maupun dalam keseluruhannya maka dalam pengertian yuridis
negara merupakan organisasi jabatan atau yang
Pendekatan yang pada umumnya dipergunakan dalam hukum tata
negara diantaranya
 Pendekatan Yuridis Formil,

Pada asas-asas hukum yang mendasari ketentuan peraturan, seperti


misalnya: perundangundangan tidak boleh menyimpang dari
Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).

3
 Pendekatan Filosofi pada pandangan hidup bangsa.

Contohnya adalah: Falsafah Bangsa Indonesia adalah Pancasila.

 Pendekatan Sosiologis.

Pendekatan kemasyarakatan, khususnya politik, ini


berarti ketentuan yang berlaku hakikatnya merupakan hasil
keputusan politis.

 Pendekatan Historis.

Pendekatan Historis, yaitu pendekatan yang memanfaatkan sudut


pandang sejarah. Contohnya: kronologis pembuatan.

3.

 Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara

Kedudukannya :

1) Ilmu negara merupakan pengantar bagi Hukum Tata Negara dan


Hukum Administrasi Negara

2) Ilmu negara, ilmu teoritis-ilmiah yang akan dipraktikan dalam Hukuk


Tata Negara

Manfaatnya (Rengers Hora Sicama):


1) Dilihat tugas ahli hukum: Ilmu negara sebagai penyelidik yang
hendak mendapatkan kebenaran-kebenaran secara obyektif. Ilmu
negara tidak melaksanakan hukum, sedangkan HTN sebagai
pelaksana hukum.

2) Dilihat dari objek kajian: Ilmu negara obyek penyelidikannya adalah


asas-asas pokok dan pengertian-pengertian pokok tentang negara
pada umumnya sein wissenschaft. Sedangkan HTN objeknya adalah
hukum positif normativen wissenschaft.

Jadi hubungan antara Ilmu Negara dengan Hukum Tata Negara adalah Ilmu
Negara adalah dasar dalam penyelenggaraan praktek ketatanegaraan yang
diatur dalam Hukum Tata Negara lebih lanjut dengan kata lain Ilmu Negara
yang mempelajari konsep, teori tentang Negara merupakan dasar dalam
mempelajari Hukum Tata Negara.

 Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik

Hukum Tata Negara mempelajari peraturan-peraturan hukum yang


mengatur organisasi kekuasaan Negara, sedangkan Ilmu Politik
mempelajari kekuasaan dilihat dari aspek perilaku kekuasaan
tersebut.

4
Setiap produk Undang-Undang merupakan hasil dari proses politik
atau keputusan politik karena setiap Undang-Undang pada
hakekatnya disusun dan dibentuk oleh Lembaga-Lembaga politik.
Sedangkan Hukum Tata Negara melihat Undang-Undang adalah
produk hukum yang dibentuk oleh alat-alat perlengkapan Negara
yang diberi wewenang melalui prosedur dan tata cara yang sudah
ditetapkan oleh Hukum Tata Negara.

 Hubungan Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi


Negara

Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata


Negara dalam arti luas, sedangkan dalam arti sempit Hukum
Administrasi Negara adalah sisanya setelah dikurangi oleh Hukum
Tata Negara.

4.

 Konsepsi konstitusi the natural frame of the state yang sejajar &
dapat ditarik ke belakang terkait dengan pengertian politeia dalam
tradisi Yunani Kuno.
 Konsepsi konstitusi the public law of the realm yang merupaka
makna konstitusi dalam arti jus publicum regni
 Konsepsi jus publicum regni yang merupakan kerangka alami dan
konstitusi politik bagi kerajaan.

5.

o konstitusionalisme adalah gagasan bahwa pemerintah merupakan


suatu kumpulan aktivitas yang diselenggarakan atas nama rakyat,
tetapi yang tunduk kepada beberapa pembatasan yang dimaksud
untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk
pemerintahan itu tidak disalahgunakan oleh mereka yang mendapat
tugas.

Ada 3 kesepakatan umum untuk tegaknya konstitusionalisme yaitu

I. Kesepakatan tentang tujuan dan cita-cita bersama


II. Kesepakatan tentang rule of law sebagai landasan
pemerintahan atau penyelenggara negara.
III. Kesepakatan tentang bentuk institusi dan prosedur
ketatanegaraan.

o Supremasi konstitusi dimaksudkan, bahwa konstitusi dijadikan


sumber tertib hukum yang tertinggi dalam suatu Negara. (The
Supreme Law of the Land). Oleh karena konstitusi merupakan The
Supreme Law of The Land, maka untuk mengubah atau

5
mengamandemen suatu konstitusi harus digunakan cara yang
khusus. Di indonesia lembaga khusus yang berwenang mengubah
konstitusi adalah MPR.
o Supremasi parlemen

Kedaulatan parlemen (supremasi parlemen atau supremasi


legislatif) adalah sebuah konsep dalam hukum konstitusi dari
beberapa parlemen negara-negara demokrasi. Hal ini menyatakan
bahwa badan legislatif memiliki kedaulatan mutlak, dan adalah
yang tertinggi atas semua lembaga pemerintah lainnya, termasuk
eksekutif atau yudikatif. Hal ini juga menyatakan bahwa badan
legislatif dapat mengubah atau mencabut semua undang-undang
sebelumnya, dan karena itu tidak terikat oleh hukum tertulis (dalam
beberapa kasus, bahkan konstitusi) atau presiden.

6. UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusional

UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dipahami sebagai hukum dasar


tertulis bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan negara.

 Undang-undang dasar sebagai konstitusi tertulis merupakan


dokumen formal yang memuat: Hasil perjuangan politik bangsa di
masa lampau.

 Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa.

 Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, baik


untuk saat ini maupun masa yang akan datang.

 Suatu keinginan mengembangkan kehidupan ketatanegaraan yang


hendak dipimpin

7. Sumber hukum formil itu adalah sumber hukum yang menentukan bentuk
dan sebab terjadinya suatu peraturan dan kaidah hukum
o Undang-undang;
o Kebiasaan (costum) dan adat.
o Perjanjian antara negara (traktat)
o Keputusan hakim (jurisprudensi)
o Pendapat ahli hukum terkemuka (doktrin)

Sumber hukum materil adalah sumber hukum yang menentukan isi suatu
peraturan atau kaidah hukum yang mengikat setiap orang. contoh sumber
hukum yang termasuk dalam arti materiil yaitu
o Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup bernegara. 
o Hukum adat ketatanegaraan. 
o Hukum kebiasaan ketatanegaraan atau konvensi ketatanegaraan
8.
a) UUDS 1945: yaitu konstitusi pertama yang ada di
Indonesia. Konstitusi ini berbentuk tertulis yang memuat

6
hukum dasar negara Indonesia yang dituangkan dalam
dokumen formal. UUD 1945 ini berlaku pada 18 Agustus
1945–27 Desember 1949.
b) Konstitusi RIS 1949: setelah UUD 1945 berakhir kemudian
diberlakukan Konstitusi RIS 1949. Konstitusi ini juga
merupakan konstitusi tertulis karena dituangkan dalam
bentuk dokumen. Konstitusi RIS berlaku dari 27 Desember
1949–17 Agustus 1950.
c) UU Sementara 1950: yaitu konstitusi yang berlangsung dari
17 Agustus 1050–5 Juli 1959. Sama dengan dua jenis
konstitusi sebelumnya, Undang-Undang Sementara 1950
juga merupakan bentuk konstitusi tertulis.
d) UUD 1945: yaitu konstitusi yang berlaku hingga sekarang
ini. Konstitusi yang berbentuk tertulis dan memuat hukum
dasar dan pedoman dalam pembentukan peraturan.

Dalam konstitusi terdapat tiga nilai, yakni:


 Nilai normatif yang berarti konstitusi benar-benar dijalankan secara
utuh;
 Nilai Nominal yang berarti konstitusi belum benar-benar dijalankan
secara maksimal; dan
 Nilai semantik yang berarti konstitusi tidak dijalankan sama sekali.

9. Tata hukum suatu negara (ius constitutum = hukum positif) adalah tata
hukum yang diterapkan atau disahkan oleh negara itu. Dalam kaitannya di
Indonesia, yang ditata itu adalah hukum positif yang berlaku di Indonesia.

ASAS -ASAS HUKUM TATA NEGARA :


o ASAS PANCASILA
Artinya setiap tindakan/perbuatan baik tindakan pemerintah
maupun perbuatan rakyat  harus sesuai dengan ajaran pancasila.
o ASAS NEGARA HUKUM
Atas ketentuan  yang tegas diatas maka setiap sikap kebijakan dan
tindakan perbuatan alat negara  berikut seluruh rakyat harus
berdasarkan dan sesuai dengan aturan hukum.  Dengan demikian
semua pejabat/alat-alat negara tidak akan bertindak sewenang-
wenang  dalam menjalankan kekuasaannya.
o ASAS KEDAULATAN RAKYAT DAN DEMOKRASI
Kedaulatan artinya kekuasaan atau kewenangan yang tertinggi
dalam suatu wilayah. Kedaulatan  rakyat artinya kekuasaan itu ada
ditangan rakyat. Sehingga dalam pemerintah melaksanakan
tugasnya harus sesuai dengan keinginan rakyat.

o ASAS NEGARA KESATUAN

7
Indonesia semenjak kemerdekaannya memilih bentuk negara
kesatuan sebagai bentuk negaranya. Hal ini dikarenakan bentuk
negara inilah yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia yang
mendambakan adanya persatuan dan kesatuan setelah terpecah
belah oleh kuasa penjajah. 
o ASAS PEMBAGIAN KEKUASAAN 
Agar penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan efektif dan
efisien, maka digunakan pembagian kekuasaan yang mengikuti
teori Montesquieu, yaitu kekuasaan legislatif yang berkuasa
membentuk undang-undang, kekuasaan eksekutif yang
melaksanakan undang-undang, dan kekuasaan yudikatif yang
bertugas mengadili pelanggaran atas undang-undang.

10. Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik. Berdasarkan hal itu dapat disimpulkan
bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintahannya adalah republik.

Menurut saya sangat mempengaruhi dalam menyelenggarakan suatu


negara bentuk pemerintahan dan bentuk pemerintahan sangat berperan
penting menentukan sistem apa yang akan di anut kedepannya oleh suatu
negara. Hal ini merupakan dasar bedirinya suatu negara dan juga bentuk
negara melukiskan dasar-dasar negara dan tertib suatu negara yang
berhubungan dengan organ tertinggi dalam negara indonedia dan
kedudukan masing-masing organ itu dalam kekuasaan negaranya.
sedangkan bentuk-bentuk pemerintahan, melukiskan bekerjanya organ-
organ tertinggi itu sejauh organ-organ itu mengikuti ketentuan-ketentuan
yang tetap.

Anda mungkin juga menyukai