Anda di halaman 1dari 20

Definisi Hukum Tata Negara dan Peristilahan.

Secara umum, Hukum Tata Negarat adalah hukum yang mengatur organisasi kekuasaanyang disebut negara
beserta seluk-beluk yang ada didalamnya yang mengatur organisasi kekuasaanyang disebut negara.

Pengaturan tersebut meliputi:


1. Bentuk Negara yang dikehendaki
2. Tata cara pembentukan alat-alat pemegang kekuasaan(alat-alat perlengkapan negara)
3. Wewenang, tugas, fungsi, kewajiban, dan tanggungjawabmasing-masing alat perlengkapan negara
4. Hubungan antar alat perlengkapan negara (baik secaravertikal maupun horizontal)
5. Hubungan antara organisasi kekuasaan (negara denganwarga negara berikut hak-hak asasi manusia)

,
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
CONSTITUTIONAL LAW
Istilah ini dipergunakan di Inggris pada intinya berdasarkan pada alasan bahwa Hukum Tata Negara lebih menitik beratkan
kepada unsur-unsur yangterdapat di dalam konstitusi. Kata lain pokok kajian yang dilakukan adalah mengenai hukum
konstitusinya.

. STATE LAW

Istilah ini merupakan variasi dari Constitutional Law dan di dasarkan pada pertimbanganbahwa Hukum Negaralah yang
lebih dipentingkan;3.

. DROIT CONSTITUTIONE

Peristilahan ini dipergunakan di Perancisdan bertujuan membedakan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum
Administrasi Negara. Istilah ini pararel dengan yang dipergunakan di Jerman (Verfassungrecht dan Vervaltungrecht)
Hukum Tata Negara dibagi dua

Hukum Tata Negara dalam ari sempit, atau hanya


disebutHukum Tata Negara
Hukum Tata Usaha Negara (Administrative Recht),
dalam ilmu Hukum di Indonesia lebih populer dengan
sebutan Hukum Administrasi Negara.
Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu-ilmu Lainnya
1. Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Negara.

Ilmu Negara mempelajari negara dalam pengertian abstrak (tidak terikat waktu maupun tempat),artinya
mempelajari negara yang masih dalam tataran ideataupun gagasan.
Dalam Ilmu Negara yang menjadi pokok bahasan adalah prinsip-prinsip atau konsep-konsep, serta teori-
teori mengenai negara dan seluk beluk yang ada di dalamnya. Ilmu Negara merupakan suatu cabang ilmu
yang berusaha untuk mengkaji mengenai hakikat negara.
Sedangkan Hukum Tata Negara pada prinsipnya mempelajari negara dalam keadaan konkrit, artinya sudah
terikat waktu maupun tempat. Disebut demikian karena dasar pijakan yang dipergunakan untuk
mempelajari dan mengkaji Hukum Tata Negara adalah hukum positif yang berlaku di dalam suatu
negara.Kendatipun demikian diantara Hukum Tata Negara danIlmu Negara sebenarnya sama-sama
membahas negara dalam keadaan "diam".
Untuk mempelajari Hukum Tata Negara dan segala aspek yang terkandung di dalamnya, tentu harus
mempelajari dan menguasai terlebih dahulu Ilmu Negara.
Ilmu Negarayang mempelajari dan mengkaji konsep-konsep, ide-idemaupun teori kenegaraan, pada
hakikatnya merupakan sumber utama bagi penyelenggaraan praktek kehidupan kenegaraan.Sedangkan
penyelenggaraan praktek kehidupan kenegaraan bila ditinjau dari aspek hukum jelas diatur oleh Hukum
TataNegara
Maka dapat disimpulkan bahwa landasan teori untuk mempelajari dan mengkaji Hukum Tata Negara tidak
2. Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Ilmu Politik.
Hubungan Hukum Tata Negara dengan Ilmu Politik di ibaratkan layaknya dua sisi dalam satu keping mata uang
Tata Negara mempelajari paraturan-peraturan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur organisasi
kekuasaan
Ilmu Politik juga mengkaji persoalan kekuasaan ditinjau dari aspek perilaku kekuasaan tersebut. Berbagai
ketentuan hukum yang digariskan oleh Hukum Tata Negara sering disebabkan oleh adanya konsep-konsep
perilaku kekuasaan negara sebagaimana dipelajari oleh IlmuPolitik.
Peraturan Perundang-undangan itu pada hakikatnya merupakan bentuk dari suatu keputusan politik. Mengapa?
Karena Peraturan Perundang-undangan pada hakikatnya disusun dan dibentuk oleh lembaga-lembaga politik.
Sementara itu bagi Hukum Tata Negara, Peraturan Perundang-Undangan adalah produk hukum yang dibentuk
oleh alat-alat perlengkapan negara yang diberi wewenang untuk itu dengan melalui prosedur dan tatacara yang
telah digariskan oleh Hukum Tata Negara
Maka perancang peraturan perundang-undangan harus memformulasikan berbagai kepentingan termasuk perilaku
kekuasaan yang ada ke dalam norma hukum perundang-undangan sepanjang tidak melanggar kaidah-kaidah dan
asas-asas hukum yang dikenaldalam lingkup ilmu hukum termasuk Hukum Tata Negara.
Politik (sebagai ilmu) dapat dikatakan sebagai ibu dari Hukum Tata Negara, artinya politiklah yang melahirkan
rumusan-rumusan Hukum Tata Negara. Sebaliknya rumusan-rumusan Hukum TataNegara dapat pula bertindak
sebagai Ibu dari politik, artinya perilaku politik (dalam arti kekuasaan) harus berlandaskan pada rumusan-rumusan
Hukum Tata Negara. Pemahaman semacam ini dapat dianalogkan dengan pertanyaan Lebih duluan mana telur
atau ayam ??
3. Hubungan Hukum Tata Negara Dengan Hukum
Administrasi Negara.

Sebagaimana telah penulis kemukakan terdahulu bahwa, Hukum Administrasi Negara


merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti luas setelah dikurangi Hukum Tata
Negara dalam arti sempit.
Kata lain, Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari Hukum Tata Negara dalam arti
luas.
Konsepsi seperti ini sering menjadi bahan perdebatan dikalangan ahli hukum. Disatu pihak
ada yang menganggap bahwa antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara
terdapat perbedaan yang bersifat prinsipiil, sedangkan dipihak yang lain menganggap bahwa
antara keduanya tidak dijumpai adanya perbedaan yang bersifat prinsipiil
Sumber Hukum Tata Negara

1. Sumber Hukum materiil


Sumber Hukum Materiil dari Hukum Tata Negara Indonesia adalah isi dari suatu
ketentuan yang berlaku umum, dan bagi bangsa Indonesia tidak lain adalah Pancasila
yang sebagai Staatsfundamentalnorm.
Pancasila dapat dikategorikan sebagai isi dari ketentuan yang berlaku umum, karena
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dan melekat di dalam
masyarakat danbangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut telah diakui kebenarannya serta
menjadi pedoman hidup masyarakat dan bangsa Indonesia
2. Sumber Formil
Seluruh tahapan proses untuk membentuk suatu ketentuan umumitu menjadi ketentuan hukum. Atau semua
tahapan mempositifkan suatu ketentuan umum menjadi ketentuan hukum
Perundang -undangan
Proses yang dilakukan oleh alat-alat perlengkapan negara untuk membentuk ketentuan umum menjadi
ketentuan-ketentuan hukum yang mengikatdan dituangkan dalam satu kitab (kodifikasi). Hasil dari proses ini
bisa dalam bentuk Undang-Undang,Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden maupun Peraturan Daerah
Yurisprudensi
Penemuan hukum yang dilakukan oleh hakim berdasarkan kasus-kasus konkrit yang terjadi dalam masyarakat
yang kemudian menjadi keputusan-keputusan hakim berikutnya yang memeriksa kasus-kasus konkrit yang
sifatnya sejenis
Kebiasaan atau Konvensi
Proses memformulasikan suatu praktek kehidupan ketatanegaraan yang tidak tertulis namun dilakukan secara
berulang-ulang dan bersifatmengikat
Traktat
Proses merumusan kesepakatan-kesepakatandalam perjanjian internasional yang kemudian mengikat negara
peserta dan dijadikan sebagai ketentuan yang termuat di dalam hukum nasional
Doktrin
pendapat para sarjana, yakni proses mem-formulasikan teori-teori ketatanegaraan melalui serangkaian
penelitian dan pengujian, kemudian di pergunakan sebagai referensi bagi pembentukan Hukum Tata Negara
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda

https://www.scribd.com/doc/23935177/Hukum-Tata-
Negara-Indonesia-Hestu-Cipto-Handoyo
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda
Hukum Tata Negara memiliki istilah yang berbeda-beda

Anda mungkin juga menyukai