Anda di halaman 1dari 12

Makalah HUKUM TATA

NEGARA INDONESIA
Posted on April 14, 2015 by mafdahaulaini

HUKUM TATA NEGARA

INDONESIA

OLEH:

MAFDA HAULAINI

INDRY NURLIANA

MEGA WATI ILYAS

ASMAUL HUSNA

ISMAIL

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME. Karena hanya dengan rahmat dan kasihnya tugas makalah
ini bisa terselesaikan.Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas matakuliah Pendidikan
Pancasila.dengan judul HUKUM TATA NEGARA INDONESIA.Kami selaku penulis
mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah masih terdapat banyak kekurangan,maka
dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan karya kami selanjutnya.
Penulis

Kelompok 1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Hukum Tata Negara (HTN) merupakan cabang ilmu hukum yang langsung
membicarakan masalah-masalah hukum tata negara yang berlaku pada saat sekarang di
indonesia.ini berarti bahwa peraturan Hukum Tata Negara yang pernah berlaku pada masa
yang lampau bukan merupakan Hukum Positif,jika peraturan itu pada masa sekarang ini
sudah tidak berlaku lagi.namun demikian peraturan-peraturan itu juga masih di perlukan
sebagai bahan yang penting dalam rangka mempelajari sejarah ketatanegaraan indonesia.

Setiap peraturan hukum yang berlaku pada hakikatnya memiliki asas-asas tertentu.asas-asas
itu berakar di dalam masyarakat dan selama masyarakat masih mau untuk menerimanya,maka
peraturan itu masih tetap di pertahanka.demikian pula halnya dengan hukum tata negara;ia
berlaku karena ia mencerminkan asas-asas tertentu yang hidup dalam masyarakat.dan
Pengantar Hukum Tata Indonesialah yang bertugas menyelidiki asas-asas tersebut sebelum
memasuki Hukum Tata Negara Positif.seperti halnya dengan ilmu Negara yang memiliki
nilai praktis HTN juga memiliki nilai teoritis.

Pemakaian Istilah Indonesia pada Hukum Tata Negara Indonesia mengandung makna
sebagai berikut:
Jika Hukum Tata Negara positf,mempunyai arti sebagai hukum yang berlaku pada suatu saat
ditempat tertentu yang mungkin diartikan sebagai Hukum Tata Negara yang berlaku
diinggris,amerika atau negara belanda pada saat ini,maka Hukum Tata Negara Indonesia
merupakan Hukum yang berlaku pada saat ini di Indonesia.jadi Hukum Tata Negara
Indonesia adalah ilmu pengetauan yang menyelidiki asas-asas dan pengertian-pengertian
tentang HTN khusus pada Indonesia.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang tersebut diatas maka yang menjadi rumusan


masalah pada makalah ini yaitu:

1. Apakah hukum tata negara itu?


2. Apa saja yang menjadi sumber-sumber hukum pada hukum tata negara?
3. HTN selalu dikaitkan dengan konstitusi,apa yang di maksud konstitusi?

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.Ilmu Pengetahuan Hukum Tata Negara

1. Istilah
Istilah lain yang di gunakan untuk menyebutkan Hukum Tata Negara adalah
Hukum Negara.kedua-duanya adalah terjemahan dari bahasa belanda staatsrechtyang
mempunyai dua arti yaitu dalam arti luas dan arti sempit.Penggunaan istilah Hukum Tata
Negara dimaksud untuk membedakannya dari Hukum Tata Negara dalam arti
sempit.sedangkan bagi pihak lain yang lebih senang mempergunakan stilah Hukum Tata
Negara senantiasa menambahkannya dalam arti luas,yang sama artinya dengan pengertian
Hukum Negara seperti tersebut di atas,dan dalam arti sempit itu membedakan Hukum Tata
Negara dari Hukum Administrasi Negara atau Hukum Tata Usaha Negara atau Hukum Tata
Pemerintahan.Perpedaan yang mendasar dari kedua istilah tersebut diatas pada pada
hakikatnya tidak ada,karena baik Hukum Negara maupun Hukum Tata Negara dalam arti luas
mengarndung arti yang sama.dalam perkembangan selanjutnya,karena alasan-alasan praktis
serta mengingat kegiatan-kegiatan yang sangat kompleks yang dilakukan oleh
pemerintah,maka dapat dipastikan bahwa Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara akan terpisah dan menjadi ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri.hal ini dikuatkan
oleh kenyataan yang ada bahwa dibeberapa perguruan tinggi,kedua ilmu ini diasuh dan
dijadikan dua mata kuliyah yang berbeda dengan dua pengajar yang berlainan.

Di inggris pada umumnya dipakai istilah constitutional Law untuk menunjukan arti yang
sama dengan Hukum Tata Negara.Penggunaan istilah contitutional law di dasarkan atas
alasan bahwa dalam Hukum Tata Negara unsur konstitusi lebih menonjol.sebagai variasi dari
istilah Constitutional law tersebut dijumpai state law yang didasarkan atas pertimbangan
bahwa Hukum Negaranya lebih penting.di perancis orang menggunakan istilah Droit
Contitutionelyang dilawankan dengan Droit Administrative.Sedang di jerman untuk
istilah Hukum Tata Negara di pakai istilah Verfassungrecht dan Verwaltungrecht untuk
istilah Hukum Administrasi Negara.

2.Definisi

Beberapa definisi yang akan diberikan dbawah ini menunjukkan bahwa antara
para ahli Hukum Tata Negara masih terdapat perbedaan pendapat.

1. Van Vollen Hovven

Hukum Tata Negara mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum
bawahan menurut tingkatannya dan dari masing-masing itu menentukan wilayah lingkungan
rakyatnya dan akhirnya menentukan badan-badan dan fungsinya masing-masing yang
berkuasa dalam lingkungan masyarakat hukum itu,serta menentukan susunan dan
wewenangnya dari badan-badan tersebut.

Sebagai murid dari Oppenheim yang terkenal dengan ajaran negara dalam keadaan tidak
bergerak untuk menunjukkah kepada Hukum Tata Negara dan Negara dalam kedaan bergerak
untuk Hukum Administrasi Negara,Van vollenhoven mengikuti jejaknya.Tata Negara
membicarakan masyarakat Hukum atasan dan bawahan dan Hubungannya menurut hierarki
serta hak dan kewajibannya masing-masing.

1. Van apeldoorn

Hukum Negara dalam arti sempit menunjukkan orang-orang yang memegang kekuasaan
pemerintah dan batas-batas kekuasaannya.
1. Paton

Dalam bukunya textbook of jurisprudence merumuskan bahwa Hukum tata negara hanya
dilihat dari alat perlengkapan Negara,tugas dan wewenangnya.

1. Kusumasi Pudjosewejo

Dalam bukunya Pedoman Pekajaran Tata Hukum Indonesia disebutkan bahwa Hukum Tata
Negara adalah Hukum yang mengatur bentuk negara(kesatuan atau federal),dan bentuk
pemerintahan (Kerajaan atau republik)yang menunjukkan masyarakat hukum yang atasan dan
masyarakat hukum yang bawahan,beserta tingkat-tingkatannya(hierarki),yang selanjutnya
menegaskan wilayah lingkungan rakyat dari masyarakat-masyarakat hukum itu dan akhirnya
menjunjukkan alat-alat perlengkapan yang memegang kekuasaan (penguasa) dari masyarakat
Hukum itu,beserta susunan (terdiri dari seorang atau sejumlah orang) wewenang dan
keseimbangan antra alat perlengkapan itu.

Dari beberapa pandangan ahli tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Hukum Tata
Negara pada dasarnya membahas tentang Organisasi negara dan alat-alat perlengkapan
negara,susunan,wewenang dan hubungann antara alat kelengkapan negara
tersebut.selanjutnya Hukum Tata Negara dapat dirumuskan sebagai sekumpulan peraturan
hukum yang mengatur organisasi pada negara,hubungan antar alat kelengkapan negara dalam
garis vertikal da horizontal serta kedudukan warga negara dan hak asasinya.

3.Hubungan Hukum Tata Negara dengan cabang Ilmu Pengetahuan lainnya

Hubungan HTN dengan ilmu Negara

Ilmu negara dalam kedudukannya sebagai ilmu pengetahuan pengantar bagi Hukum Tata
Negara dan Hukum administrasi Negara tidak mempunyai nilai yang praktis seperti halnya
dengan hukum tata negara dan hukum administrasi negara itu sendiri.jika orang mempelajari
Ilmu Negara ,ia tidak memperoleh hasilnya untuk dipergunakan secara langsung di dalam
praktik.berbeda halnya dengna mempelajari HTN dari hasil yang didapatkan orang bisa
langsung meperaktekkannya,karena sifatnya yang praktis.Sehingga hubungan Hukum Tata
Negara dengan ilmu negara adalah ilmu negara merupakan dasar dalam penyelenggaraan
praktek ketatanegaraan yang diatur dalam HTN lebih lanjut dengan kata lain ilmu negara yg
mempelajari konsep,teori tentang negara merupakan dasar dalam mempelajari HTN.Ilmu
negara merupakan suatu pelajaran pengantar dan ilmu dasar pokok bagi HTN karenanya
HTN tidak dapat dipelajari secara ilmiah dan teratur sebelum terlebih dahulu dipelajari
pengetahuan tentang pengertian pokok dan sendi pokok dari negara. Maka ilmu negara dapat
memberikan dasar teoritis untuk hukum tata negara yang positif. HTN merupakan penerapan
didalam kenyataan konkret dari bahan teoritis yang dihasilkan oleh ilmu negara. karenanya
HTN itu mempunyai sifat praktis applied science yang bahanbahannya diselidiki,
dikumpulkan dan disediakan oleh pure science ilmu negara

Hubungan HTN dengan Ilmu Politik

Hubungan Ilmu politik dengan HTN pertama-tama ditunjukkan oleh Barents dengan
perumpamaan Hukum Tata Negara adalah kerangka manusia dan Ilmu politik adalah daging
yang ada disekitarnya.dalam beberapa hal untuk mengetahui suatu peraturan Undang-Undang
sebaiknya perlu dibantu dengan mempelajari ilmu politik,karena kadang-kadang sukar
diketahui apa maksud serta bagaimana terbentuknya suatu peraturan-peraturan perundang-
undangan tersebut.keputusan-keputusan politik merupakan peristiwa yang banyak
pengaruhnya terhadap Hukum Tata Negara.

Hubungan HTN dengan Hukum Administrasi Negara

Hukum administrasi negara merupakan bagian dari hukum tata negara dalam arti luas,dimana
hukum tata negara sebagai sekumpulan peraturan hukum yang menentukan badan-badan
kenegaraan serta memberi wewenang kepadanya.dan Hukum administrasi negara merupakan
sekumpulan peraturan yang mengikat badan-badan dalam organisasi negara dalam
menjalankan fungsi serta wewenangnya.

B.Sumber-sumber Hukum Tata Negara

Sumber hukum formil dalam HTN tidak hanya terbatas sampai pada sumber hukum
tertulis.selanjutnya sumber hukum formil dalam HTN dapat dilihat pertama-tama dari
Undang-undang Dasar 1945 kemudian mengalir bperaturan-peraturan pelaksana yang
menurut tingkatannya masing-masing merupakan hukum formil. Yaitu:

1. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat

Melirik kepada pasal 3 undang-undang dasar 1945 di mana terdapat sumber hukum,karena
undang-undang dasar menyebutkan bahwa majelis permusyawaratan rakyat berwenang
menetapkan Undang-undang Dasar,garis-garis besar haluan negara dan sebagainya.

2. Undang-undang(UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang(PERPU)

Dapat dilihat dari undang-undang dasar 1945 pasal 5 ayat 1 dan pasal 20 ayat 1 serta pasal
22.undang-undang ini selain berfungsi melaksanakan undang-undang dasar 1945 dan
ketetapan majelis permusyawaratan rakyat ,juga mengatut hal-hal yang tidak diatur dalam
UUD 1945 maupun ketetapan MPR.Undang-undang sebagai pelaksana dari undang-undang
dasar 1945,umpamanya undang-undang no 16/1969,tentang anggota MPR,DPR dan DPD
adalah pelaksanaan dari pasal 2 ayat 1 dan pasal 19 UUD 1945 .

Bentuk peraturan lain yang juga merupkan sumber hukum yang sederajat dengan Undang-
undang ialah peraturan pemerintah pengganti UU (PERPU).perpu di tetapkan oleh presiden
dalam hal kegentingan yang memaksa yang kalau di tetapkan dalam bentuk undang-undang
akan memakan waktu yang lama,sehingga presiden diberikan hak untuk menetapkan PERPU
dengan syarat bahwa presiden harus meminta persetujuan kepada DPR.Jika DPR menyetujui
maka PERPU tersebut menjadi Undang-undang dan jika tidak disetujui maka presiden harus
mencabut perpu tersebut.hal ini diatur dalam pasal 22 undang-undang dasar 1945.

3. Peraturan Pemerintah

Presiden menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana


mestinya,demikian bunyi pasal 5 ayat 2 UUD 1945.karena peraturan pemerntah diadakan
untuk melaksanakan Undang-undang,maka tidak mungkin bagi presdien menetapkan
peraturan pemerintah sebelum ada undang-undang.

4. Keputusan Presiden
Keputusan presiden sebagai peraturan yang baru,dimaksudkan untuk melaksanakan ketentuan
Undang-Undang Dasar 1945,ketetapan MPR dalam bidang eksekutif,atau peraturan
pemerintah,dan bersifat sekali(einmahlig).

5. Peraturan Pelaksana Lainnya

Yang dimaksud adalah bentuk-bentuk peraturan yang ada setelah ketetapan MPR dan harus
bersumber kepada peraturan yang lebih tinggi misalnya,peraturan menteri,peraturan daerah
dan sebagainya.

C.Kebiasaan Ketatanegaraan (Convention) sebagai Sumber Hukum Tata Negara

Kebiasaan ketatanegaraan ini mempunyai kekuatan yang sama dengan undang-


undang,karena diterima dan dijalankan.bahkan seringkali kebiasaan ketatanegaraan ini dapat
menggeser peraturan-peraturan hukum tertulis.kebiasaan ketatanegaraan ialah perbuatan
dalam kehidupan ketatanegaraan yang dilakukan berulang kali,sehingga ia diterima dan
ditaati dalam praktek ketatanegaraan walaupun ia bukan hukum.disinilah letak perbedaannya
dengan ketentuan hukum yang sudah tidak diragukan lagi keabsahannya,tetapi sebaliknya
dengan kebiasaan ketatanegaraan walaupun bagaimana pentingnya ia tetap merupakan
kebiasaan saja.

D.Traktat (Perjanjian) sebagai sumber Hukum Tata Negara

Traktat atau perjanjian walaupun termasuk dalam bidang hukum


internasional,sepanjang traktan atau perjanjian itu menentukan segi hukum ketatanegaraan
yang hidup bagi negara masing-masing terikat didalamnya.menurut Bellefroid traktat dan
perjanjian merupakan dua hal yang berbeda menurutnya traktat adalah perjanjian yang terikat
pada bentuk tertentu,sedangkan perjanjian tidak selalu terikat dengan bentuk tertentu.Traktak
atau perjanjian adalah perjanjian yang di adakan oleh dua negara atau lebih .apabila
perjanjian itu diadakan oleh dua negara maka di sebut dengan perjanjian bilateral sedangkan
jika diadakan oleh banyka negara maka disebut dengan multirateral.

E.Konstitusi

Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yg mengatur
secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat negara.

Carl smith dalam bukunya yang berjudul verfassung slehre telah membagi
konstitusi kedalam empat pengertian yaitu:

1. Konstitusi dalm arti absolut


2. Konstitusi dianggap sebagai kesatuan organisasi yang nyata yang mencakup semua
bangunan hukum dan semua organisasi-organisasi yang ada di dalamnya.
3. Konstitusi sebagai bentuk negara dan yang dimaksud dengan bentuk negara adalah
negara dalam arti keseluruhannya seperti misalnya monarki ataupun oligarki
4. Konstitusi sebagai faktor integritas misal sifatnya bisa abstrak ataupun
fungsionil.abstrak misalnya hubungan antara bangsa dengan negara dengan lagu
kebangsaannya,sedangkan fusngsionil misalnya dengan adanya pemilihan
umum,pembentukan kabinet dan lain sebagainya.
5. Konstitusi dalam arti relatif

Dimaksud sebagai konstitusi yang dihubungkan dengan kepentingan suatu golongan tertentu
didalam masyarakat.terdiri dari:

1. Konstitusi sebagai tntutan dari kalangan borjuis liberal agar hak-hanya dijamin dan
tidak dilanggar oleh penguasa
2. Konstitusi dalam arti formil atau secara tertulis
3. Konstitusi dalam arti positif

Menurut carl smith bahwa dalam arti positf itu mengandung pengertian sebagai keputusan
politik yang tertinggi berhubung dengan pembuatan undang-undang dasar.sehingga yang
menjadi konstitusi dalam arti positif adalah proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945.karena
ia merupakan satu-satunya keputusan politik yang tertinggi yang dilakukan oleh bangsa
indonesia yang telah merubah nasibnya dari suatu bangsa yang terjejah menjadi bangsa yang
merdeka.

1).Nilai Konstitusi

Karl loewenstein membagi tiga jenis penilaian konstitusi yaitu:

1. Nilai Normatif

Apabila suatu konstitusi telah resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu
bukan saja berlaku dalam arti hukum(legal),tetapi juga merupakan suatu kenyataan dalam arti
sepenuhnya diperlukan dan efektif.dengan perkataan lain konstitusi itu dilaksanakan secara
murni dan konsekuen.

1. Nilai nominal

Dalam hal ini konstitusi it menurut hukum berlaku tetapi pada kenyataannya tidak
sempurna.disebabkan adanya pasal-pasal yang tidak berlaku dalam kenyataannya

1. Nilai semantik

Konstitusi itu secara hukum tetap berlaku,tetapi dalam kenyataannya hanya sekedar untuk
memberi bentuk dari tempat yang telah ada dan untuk melaksanakan kekuasaan politik.jadi
dalam hal ini konstitusi hanya sekedar istilah saja,sedangkan pelaksanaannya selalu dikaitkan
dengan kepentingan penguasa.

2).sifat Konstitusi

Konstitusi bersifat fleksibel atau rigid yang dalam bahasa indonesia dapat di terjemahkan
dengan arti luwes atau kaku.

F.Sejarah Undang-Undang Dasar Indonesia

Sejak proklamasi 17 agustus 1945 telah berlaku empat periode undang-undang.yaitu:


1. Periode 18 agustus 1945 27 desember 1949
2. Periode 27 desember 17 agustus 1950
3. Periode 17 agustus 1950 5 juli 1959
4. Periode 5 juli 1959 sekarang
5. Penyusunan Undang-Undang Dasar 1945

Pada tanggal 28 mei 1945 pemerintah balentera jepang melantik Badan Penyelidik Usaha-
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).Badan ini beranggotakan 62 orang
dengan Dr.K.R.T Radjiman sebagai ketua dan R.soeroso sebagai wakil ketua.adapun sidang
yang dilakukan dapat di bagi kedaam dua masa yaitu masa sidang pertama dari tanggal 29
mei 1945 sampai 1 juni 1945 dan masa sidang kedua dari tanggal 10 juli 1945 sampai 17 juli
1945.

1. Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945

Dengan berakhirnya tugas badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaa indonesia


maka oleh pemerintah belantara jepang akan dibentuk panitia persiapan kemerdekaan
indonesia yang terbentuk sehari setelah proklamasi kemerdekaan yakni pada 18 agustus 1945.

G.Bentuk Negara dan sistem Pemerintahan

1. Bentuk Negara

Dalam pasal 1 ayat (1) di rumuskan sebagai berikut:negara indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik.sebagaimana paham dari duguit yang lebih lazim dipakai
dengan menggunakan kriteria dimana sebuah negara berbentuk monarci apabila proses
pengangkatan kepala negara melalui hak waris atau keturunan dan bentuk negara Republik
apabila kepala negara di pilih melalui suatu pemilihan umum untuk masa jabatan yang
ditentukan dan kepala negaranya tersebut diistilakan dengan sebutan Presiden.

2.Sistem pemerintahan menurut sifatnya

Sitem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah yakni sistem dan
pemerintahan.sistem adalah suatu keseluruhan terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai
hubungan fungsionil baik antara bagian-bagian maupun hubungan fungsionil terhadap
keseluruhannya.

Pemerintahan adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan
kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negaranya sendiri.jadi tidak diartikan sebagai
pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja melainkan juga meliputi tugas-tugas
lainnya termasuk legislatif,yudikatif.karena itu membicarakan sistem pemerintahan adalah
membicarakan bagaimana pembagian kekuasaan serta hubungan antara lembaga-lembaga
negara yang menjalankan kekuasaa-kekuasaan negara itu,dalam rangka menyelenggarakan
kepentingan rakyat.

Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensil,karena presiden adalah termasuk


lembaga eksekutif sedangkan menteri-menteri adalah pembantu presiden.

3.Sistem pemerintahan daerah


Sesuai dengan pasal 1 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa negara indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik.dengan istilah lain bahwa susunan negaranya hanya
terdiri dari satu negara dan tidak ada negara lain didalamnya.karena wilayah negara republik
indonesia sangat luas yang terdiri dari berbagai pulau dan sangat beragam
budaya,suku,maupun agamanya sehingga dibentuklah suatu pemerintahan daerah.

Pemerintahan daerah ini dikenal bentuknya dalam dua jenis yaitu:

1. Pemerintahan daerah administratif

Pemerintahan ini dibentuk karena pemerintahan pusat tidak mungkin dapat


menyelengggarakan urusan pemerintahan seluruhnya dari pusat sendiri.untuk itu perlu
diadakan pemerintahan didaerah yang akan menyelenggarakan pemerintahan didaerah ataas
perintah-perintah atau petunjuk dari pemerintahan pusat.karena itu tugasnya hanya sebagai
penyelenggara administratif saja.pemerintaha daerah ini dipimpin oleh seorang kepala
pemerintahan yang berkedudukan sebagai sebagai pegawai pemerintah pusat yang
ditempatkan didaerah administratif yang bersangkutan dan dibantu oleh para pegawai
pemerintah pusat lainnya yang ditempatkan di kantor-kantor daerah

2. Pemerintah daeah otonom

Untuk lebi menyesuaikan diri dengan keadaan didaerah yang berbeda-beda pemerintah
kemudian dalam beberapa hal tertentu menyerahkan kekuasaannya kepada daerah masing-
masing untuk mengurus rumah tangganya sendiri.

H.Asas-asas Kewarganegaraan

1. Asas ius soli dan asas ius sanguinis

Yang dimaksud dengan asas ius soli adalah asas daerah kelahiran,bahwa kewarganegaraan
seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya. Sedangkan asas ius sanguinis adalah asas
keturunan yang menentukan bahwa kewarganegaraan seseorang ditentukan oleh keturunan
dari orang yang bersangkutan.

Di negara indonesia telah diatur dalam Undang-undang no.7 tahun 1958 pasal 7 menentukan
bahwa seseorang perempuan asing yang kawin dengan laki-laki warga negara indonesia dapat
memperoleh kwarganegaraan indonesia dengan melakukan pernyataan,dengan syarat bahwa
dia harus meninggalkan kewarganegaraan asalnya.selain itu undang-undang juga mengatur
dalam pasal 1 huruf f menentukan bahwa anak yang lahir diwilayah republik indonseia
selama kedua orang tuanya tidak diketahui adalah warga negara indonesia.

I.Hak-Hak Asasi Manusia

Hak-hak asasi telah di jelaskan didalam undang-undang dasar 1945 yakin di paparkan
sebagi berikut:

1. Dalam pembukaan
Alinea pertama pada hakikatnya adalah merupakan pengakuan akan adanya kebebasan untuk
merdeka.pengakuan akan perikemanusiaan ini merupakan inti dari pada hak asasi
manusia.dalam alinea kedua disebutkan bahwa indonesia sebagai negara yang adil sehingga
bila dijalankan betul-betul maka dengan sendirinya hak-hak asasi dapat berjalan dengan
baik.pada alinea ketiga bahwa rakyat indonesia menyatakan kemerdekaannya agar terjelma
menjadi bangsa dan negara yang bebas hal ini menunjukkan keharusan adanya perlindungan
hak asasi yang mengandung persamaan dalam bentuk politik.sedangkan alinea keempat
terkandung makna adanya hak asasi dala bidang politik,hukum sosial,dan ekonomi.

2. Dalam batang tubuh

Undang-undang mengatur hak asasi dalam 7 pasal,dimana ketujuh pasal ini langsung
berbicara mengenai hak-hak asasi.ketujuh pasal tersebut yaitu: pasal 27 tentang persamaan
dalam hukum dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan,pasal 28 tentang kebebasan
berserikat dan berkumpul dan mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan,pasal 29 tentang
kemerdekaan untuk memeluk agama,asal 31 tentang hak untuk mendapat pengajaran,pasal 32
tentang perlindungan yang bersifat kulturl,pasal 33 tentang hak-hak ekonomi,dan pasal 34
tentang kesejahteraan sosial.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

1. Hukum Tata Negara dapat dirumuskan sebagai sekumpulan peraturan hukum yang
mengatur organisasi pada negara,hubungan antar alat kelengkapan negara dalam garis
vertikal da horizontal serta kedudukan warga negara dan hak asasinya.

2.Sumber-sumber hukum tata negara antara lain:

1. Ketetapan majelis permusyawaratan rakyat


2. Undang-undang(UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang(PERPU)
3. Peraturan Pemerintah
4. Keputusan Presiden
5. Peraturan Pelaksana Lainnya
6. Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yg
mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu
masyarakat negara.

B.Saran

Semoga dengan hadirnya makalah yang berjudulHukum Tata Negara dapat memberi
pemahaman dari segi hukum yang berlaku di negara indonesia saat ini sehingga dalam
penerapannya selalu mempertimbangkan asas-asas hukum yakni kepastian,keadilan dan
kemanfaatan

Anda mungkin juga menyukai