Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: Avritha Zilfiantri

NPM

: 110 110 110 401

MATA KULIAH

: Hukum Tata Negara

DOSEN

: Susi Dwi Harijanti, SH, LL.M., Ph.D

HARI/TANGGAL : Senin/21 September 2015

PERTANYAAN :
1. Mengapa Hukum Tata Negara tidak dapat dikatakan Universal?
Apakah ada para ahli yang dapat mengatakan definisi Hukum
Tata Negara Secara Komprehensif, jika ada tolong sebutkan, jika
tidak ada mengapa?
2. Mengapa para ahli memberikan pendapat yang berbeda-beda ?
3. Bandingkan dan Jelaskan pengertian Hukum Tata Negara
menurut 2 ahli.
Negara sebagai objek penyelidikan kenegaraan, Negara dapat dibedakan
dari bentuk luar dan dari bentuk dalam (out at frame and inner frame)

JAWABAN :
1. Ilmu Hukum Tata Negara adalah salah satu cabang ilmu hukum yang
secara khusus mengkaji persoalan hukum dalam konteks kenegaraan.
Menurut Wirjono Prodjodikoro, apabila kita membahas norma norma
hukum yang mengatur hubungan antara subjek hukum orang atau bukan
orang dengan sekelompok orang atau badan hukum yang berwujud
Negara atau bagian dari Negara. Hukum Tata Negara tidak dapat
dikatakan sebagai Hukum yang bersifat Universal karena tidak
terdapat rumusan yang sama tentang definisi Hukum Tata Negara sebagai
hukum dan sebagai cabang ilmu pengetahuan hukum. Perbedaan
perbedaan itu sebagian disebabkan oleh faktor faktor perbedaan
pandangan di antara para ahli hukum itu sendiri, dan sebagian lagi dapat
di sebabkan oleh perbedaan sistem yang dianut oleh Negara yang di

jadikan objek penelitian oleh sarjana hukum itu masing masing.


Misalnya, di Negara Negara yang menganat tradisi Common Law tentu
berbeda dari apa yang dipraktikan di lingkungan Negara Negara yang
menganut tradisi Civil Law. Istilah hukum tata negara dinegara-negara
common law dan civil law system lebih identik sebagai Hukum Konstitusi
dimana di Inggris dikenal dengan Constitutional Law, di Perancis dikenal
dengan Droit Constitutionnel, sedangkan di Jerman dikenal dengan
Verfassungsrecht, perbedaan devinisi dan istilah Hukum Tata Negara
diberbagai negara ini melahirkan berbagai definisi yang berbeda-beda
pula, sehingga dapat dikatakan bahwa hukum tata negara sebagai sebuah
disiplin

ilmu

tidak

bersifat

universal

karena

sistem

hukum

akan

mempengaruhi bagaimana pandangan terhadap hukum tata negara itu


sendiri.
Berkaitan dengan definisi Hukum Tata Negara menurut para ahli,
beberapa para ahli memiliki definisi tentang Hukum Tata Negara yaitu :
Menurut Van Vollen Hoven Hukum Tata Negara adalah hukum yang
mengatur semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum
bawahan menurut tingkatannya dan masing-masing masyarakat
hukum

itu

menentukan

wilayah

lingkungan

rakyatnya

dan

menentukan badan-badan serta fungsinya masing-masing yang


berkuasa dalam masyarakat hukum itu, serta menentukan susunan

dan wewenang dari badan-badan tersebut.


Menurut Logemann didalam bukunya over de theory van een
saatsrecht dan Het staatsrecht van Indonesia , mengatakan
Hukum Tata Negara adalah suatu organisasi kemasyarakatan yang
bertujuan dengan kekuasaannya mengatur serta menyelenggarakan
sesuatu

masyarakat,

pengertian

yuridis

dari

bagi

Logemann,

fungsi,

jabatan

sedangkan

fungsi

merupakan
merupakan

pengertian yang bersifat sosiologis. Oleh karena negara merupakan


organisasi yang terdiri atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu
dengan yang lain maupun dalam keseluruhannya maka dalam
pengertian yuridis negara merupakan organisasi jabatan atau yang
disebutnya ambtenorganisatie.

Menurut Prof.
Pedoman

Kusumadi

Pelajaran

Pudjosewojo,

Tata

Hukum

S.H

didalam

Indonesia

bukunya

menyebutkan

bahwa:Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur tata


negara (kesatuan atau federal),dan bentuk pemerintahan (kerajaan
atau republik), yang menunjukan masyarakat-masyarakat hukum
yang atasan maupun yang bawahan, beserta tingkatan-tingkatan
(hierarchie), yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan
rakyat

dari

masyarakat

hukum

itu

dan

akhirnya

akhirnya

menunjukan paerlengkapan dari masyarakat hukum itu sendiri.


Dari definisi beberapa para ahli tentang Hukum Tata Negara
diatas dapat disimpulkan bahwa setiap para ahli memiliki pandangan
yang berbeda berkaitan dengan definisi Hukum Tata Negara, Van Volen
Hoven melihat HTN sebagai hubungan antara masyarakat atas (penguasa)
dengan masyarakat bawah (rakyat), sedangkan Logemaan lebih fokus
kepada organisasi kemasyarakatan dalam menyelenggarakan kekuasaan
dengan

adanya

suatu

jabatan.

Selanjutnya

pandangan

Kusumadi

Pudjosewojo melihat HTN sebagai tata pemerintahan negara sesuai


dengan bentuk pemerintahan yang dipakai, didalamnya juga terdapat
hierarki didalam sebuah masyarakat hukum. Jadi menurut pendapat saya
dapat disimpulkan bahwa pandangan para ahli terkait definisi Hukum Tata
Negara belum secara Komperhensif menjelaskannya, karena terdapat
berbagai

macam

pandangan

terkait

definisi

tersebut.

Ada

yang

menyebutkan HTN sebagai tata organisasi negara saja, ada lagi yang
menjelaskan secara komplit berkaitan dengan hubungan antara organisasi
negara tersebut.

2. Pandangan para ahli terkait definisi Hukum Tata Negara tersebut berbedabeda. Perbedaan pandangan tersebut disebabkan oleh karena tidak
terdapat rumusan yang sama tentang definisi Hukum Tata Negara sebagai
hukum dan sebagai cabang ilmu pengetahuan hukum. Perbedaan
perbedaan itu sebagian disebabkan oleh faktor faktor perbedaan
pandangan di antara para ahli hukum itu sendiri, dan sebagian lagi dapat

di sebabkan oleh perbedaan sistem yang dianut oleh Negara yang di


jadikan objek penelitian oleh sarjana hukum itu masing masing.
Misalnya, di Negara Negara yang menganat tradisi Common Law tentu
berbeda dari apa yang dipraktikan di lingkungan Negara Negara yang
menganut tradisi Civil. Setelah mempelajari rumusan rumusan definisi
tentang Hukum Tata Negara dari berbagai sumber, dapat di ketahui
bahwa di antara para ahli tidak terdapat kesatuan pendapat mengenai hal
ini. Dari pendapat yang beragam itu kita dapat mengetahui bahwa
sebenarnya :
o Hukum Tata Negara itu adalah ilmu yang termasuk salah satu
cabang ilmu hukum, yaitu hukum kenegaraan yang berada di ranah
hokum publik ;
o Definisi Hukum Tata Negara telah di kembangkan oleh para ahli
sehingga tidak hanya mencakup kajian mengenai organ Negara,
fungsi dan mekanisme hubungan antar organ negara itu tetapi
mencakup

pula

persoalan

persoalan

yang

terkait

dengan

mekanisme hubungan antara organ organ Negara itu dengan


organ Negara ;
o Hukum Tata Negara tidak hanya merupakan Recht atau hukum dan
apalagi hanya sebagai Wet atau norma hukum tertulis, tetapi juga
adalah Lehre atau teori, sehingga pengertiannya mencakup apa
yang di sebut sebagai Verfassungsrecht (hokum konstitusi) dan
sekaligus verfassungslehre (teori konstitusi);
o Hukum Tata Negara dalam arti luas mencakup baik hukum yang
mempelajari Negara dalam keadaan diam (Staat In Rust) maupun
yang menpelajari dalam keadaan bergerak (Staat In Beweging).

3. Bandingkan definisi Hukum Tata Negara menurut 2 Pandangan para ahli


Van Vollenhoven

Hukum Tata Negara adalah Hukum Tata Negara yang mengatur


semua masyarakat hukum atasan dan masyarakat Hukum bawahan
menurut tingkatannya dan dari masing-masing itu menentukan wilayah
lingkungan masyarakatnya. dan akhirnya menentukan badan-badan dan

fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan masyarakat


hukum itu serta menentukan susunan dan wewenang badan-badan
tersebut.
Kusumadi Pudjosewojo
Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur bentuk
negara (kesatuan atau federal), dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau
republik), yang menunjukan masyarakat Hukum yang atasan maupun
yang

bawahan,

selanjutnya

beserta

mengesahkan

tingkatan-tingkatannya
wilayah

dan

(hierarchie),

lingkungan

rakyat

yang
dari

masyarakat-masyarakat hukum itu dan akhirnya menunjukan alat-alat


perlengkapan (yang memegang kekuasaan penguasa) dari masyarakat
hukum itu,beserta susunan (terdiri dari seorang atau sejumlah orang),
wewenang, tingkatan imbang dari dan antara alat perlengkapan itu.
Perbedaan definisi Hukum Tata Negara menurut 2 ahli diatas
yaitu Van Vollen Hoven merumuskan HTN sebagai hukum yang mengatur
tentang hubungan antara masyarakat hukum atasan(penguasa) dengan
masyarakat hukum bawahan (rakyat), jadi dapat dikatakan bahwa definisi
HTN menurut Van Vollen Hoven ini yaitu HTN dalam arti sempit. Berbeda
dengan pendapat dari Kusumadi Pudjosewojo yang mendefinisikan HTN
dalam arti luas yaitu selain mengatur mengenai hubungan antara
pemerintah dan rakyat, HTN juga mengatur mengenai alat perlengkapan
dari masyarakat hukum itu sendiri. Jadi dapat dikatakan bahwa HTN dalam
definisinya menekankan pada sistem ketatanegaraan dan struktur serta
pengorganisasian negara.

Anda mungkin juga menyukai