Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN KONKRIT HTN DAN CABANG ILMU HUKUM LAINNYA

( Makalah Hukum Tata Negara )

Disusun Oleh Kelompok 2 (kelas Z) :

Akhmad Ghazali Rajna 1812011255


Muhammad Rajasa MN 1942011017
Muhammad Irvan Agil 1752011090
Muhammad Fakhri Husain 1852011034
Zaky Aslam 1842011004
Bagus riko Kurniawan 1942011044
Rifqy Wiratama 1942011012
alwi juliantama djeragan 1712011095

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS LAMPUNG 2022


HUBUNGAN KONKRET HTN DAN CABANG ILMU HUKUM LAINNYA

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur negara, antara instansi dasar
lainnya, struktur kelembagaan, pembentukan lembaga-lembaga negara, hubungan hukum
(hak dan kewajiban) antara negara lembaga, wilayah dan warga negara. Menurut Kusmandi
pudjosewojo, S.H., Dalam bukunya Pedoman Pelajaran Tata Hukum Indonesia
menyebutkan bahwa:”Hukum Tata Negara ialah hukum yang mengatur tata negara
(kesatuan atau federal),dan bentuk pemerintahan (kerajaan atau revublik), yang
menunjukan masyarakat-masyarakat hukum yang atasan maupun yang bawahan, beserta
tingkatan-tingkatan (hierarchie), yang selanjutnya menegaskan wilayah dan lingkungan
rakyat dari masyarakat hukumitu dan akhirnya akhirnya menunjukan perlengkapan dari
masyarakat hukum itu sendiri.
Hukum Tata Negara memiliki muatan aspirasi politik dan cita hukum yang tumbuh
dalam masyarakat, kemudian dikemas dan dibentuk hukum sehingga menjadi Hukum Tata
Negara. Memunculkan unsur-unsur muatan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu,
pemunculan dan pengembangannya memerlukan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya.
Dengan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya itu memudahkan menemukan unsur muatan
untuk membangun kaidah hukum positif.

1.2 Rumusan masalah

• Hubungan HTN dan cabang ilmu lainnya?

BAB II PEMBAHASAN

 Hubungan HTN dan Cabang ilmu lainnya

Hukum tata negara adalah hukum yang menganut semua masyarakat hukum atasan
dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatan masing-masing masyarakat hukum itu
menentukan wilayah lingkungan rakyat dan menentukan badan-badan serta fungsi nya
masing-masing yang berkuasa dalam masyarakat hukum itu.

1. Hubungan tata negara dengan ilmu negara.

Kedua bidang ilmu tersebut, hukum tata negara dengan ilmu negara mempunyai
hubungan yang sangat dekat, di mana ilmu negara memberikan dasar-dasar teoretis kepada
hukum tata negara, sedangkan hukum tata negara merupakan konkretisasi dari teori-teori
ilmu negara. Ilmu negara mempelajari tentang konsep-konsep dan teori-teori mengenai
negara serta hakikat negara sedangkan hukum tata negara mempelajari tantang negara dari
segi struktur hukum positif yang berlaku di suatu negara. Hubungan ilmu negara dengan
hukum tata negara adalah saling mempengaruhi dan menjelaskan. Ilmu negara memberi
landasan teoritis bagi hukum tata negara. Di sisi lain, hukum tata negara merupakan
penerapan dari teori-teori yang dikaji dalam ilmu negara.

2. Hubungan hukum tata negara dengan ilmu politik.

Hukum tata negara mempelajari tenang peraturan-peraturan hukum yang mengatur


organisasi kekuasaan negara. Sedangkan ilmu politik mempelajari tentang kekuasaan di
lihat dari aspek perilaku kekuasaan tersebut Setiap undang-undang di susun dan di bentuk
oleh lembaga-lembaga politik [Lembaga legislatif],sehingga dapat di katakan bahwa setiap
undang- undang merupakan hasil dari keputusan politik. Ilmu politik melahirkan manusia-
manusia hukum tata negara, sedangkan hukum tata negara merumuskan dasar dari perilaku
politik atau kekuasaan.

3. hubungan hukum tata negara dengan hukum administrasi negara.

Sebagian di sebut kan bahwa dalam arti luas hukum tata negara meliputi juga
hukumadministrasi negara. Di antara para ahli hukum masih terdapat perbedaan mengenai
hubungan antara Hukum Tata Negara dengan Hukum Administrasi Negara. Perbedaan
pendapat di antara para ahli hukum itu dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :

a) yang membedakan Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara secara
prinsipiil.

Menurut penganut kelompok ini hal tersebut karena kedua ilmu pengetahuan
hukum tersebut menurut mereka dapat dibagi secara tajam baik mengenai
sistematika maupun mengenai isinya. Penganut kelompok ini adalah : van
Vollenhoven. perbedaan dikemukakan secara yuridis prinsipiil dan konsekuen.
Prinsipiil berarti antara Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara
terdapat perbedaan yang sangat tajam karena dalam mencari dasar perbedaan yang
bersangkutan tidak menghubungkannya dengan faktor di luar hukum, tetapi di
dalam sipat dan hakikat di dalam hukum itu sendiri.

b) yang beranggapan bahwa di antara Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi
Negara tidak ada perbedaan yang asasi/tidak prinsipiil, melainkan hanya karena
pertimbangan manfaat saja.
Sebagaimana menurut teori residu, bahwa Hukum Administrasi Negara
merupakan Hukum Tata Negara dalam arti yang sempit. Penganut kelompok ini
adalah :Kraneburg. Perbedaan antar Hukum Tata Negara dengan Hukum
Administrasi Negara tidak prinsipiil sehingga lebih tepat disamakan dengan
hukum perdata dan hukum dagang.Van der Pot. Perbedaan antara Hukum Tata
Negara dengan Hukum Administrasi Negara tidak membawa akibat hukum.

4. hubungan hukum tata negara dengan hukum internasional.

Hukum tata negara mengatur hubungan negara dengan warga negaranya dan pihak-
pihak lain di dalam wilayah negara. Sedangkan hukum internasioanal,menurut c .Perry
dalam buku nya yang berjudul ‘manual of public internasional law mengatakan bahwa
hubungan internasional berkaitan dengan hubungan luar negri suatu negara dengan negara
lain. Pada prinsip nya sistem hukum tatanegara dan hukum internasional berlaku pada level
yangmberbeda, tetapi satu cabang penting dari hukum tata negara adalah hukum nasional
yangmberhubungan dengan kekuasaan pemerintah untuk mengadakan perjanjian
internasionalmdengan negara-negara lain yang menimbulkan kewajiban-kewajiban
internasional lain.mMenurut Goerge jellineck Dan zorm penganut paham monism,yang
terkenal dengan selbsilimitation theorie,berpendapat bahwa hukum internasional itu tidak
lain dari pada hukumminternasional yang mengatur hubungan luar suatu negara.hubungan
internasional bukanmsuatu yang lebih tinggi yang mempunyai kekuatan mengikat di kuar
kemampuan negara.
Dengan demikian terlihat jelas bahwa hukum tata negara dan hukum internasional memiliki
hubungan yang sangat membutuhkan,di mana hukum tata negara memiliki fungsi-fungsi
yang bermanfaat bagi penerapan hukum internasional, demikian sebaliknya hukum
internasional juga memiliki fungsi-fungsi penting bagi penerapan hukum tata negara.

5. hubungan hukum tata negara dengan sistem hukum nasional.

Keseluruhan suatu hukum dalam suatu negara merupakan tatanan yang di sebut tata
hukum. Salah satu dari tata hukum itu adalah tata hukum yang mengatur tentang ketata
negara an.di antara aturan-aturan hukum yang berlaku dalam suatu negara terdapat
hubungan sehingga terbentuk mekanisme, sistem secara nasional yang kemudian
membentuk sistem hukum nasional. Hukum tata negara termasuk hukum yang mengatur
kepentingan umum[hukum publik],mengatur hubungan hukum antara negara dengan alat-
alat pelengakapnya,dan antara negara dengan salah dan kewajiban warga negara nya.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan

Karena ilmu hukum tidak dapat berdiri sendiri tanpa ilmu lain. Dalam proses
perencanaan, pembentukan, hingga implementasi ilmu hukum harus didasarkan dengan
ilmu lain agar dapat berfungsi secara maksimal.
Hukum Tata Negara memiliki muatan aspirasi politik dan cita hukum yang tumbuh dalam
masyarakat, kemudian dikemas dan dibentuk hukum sehingga menjadi Hukum Tata
Negara. Memunculkan unsur-unsur muatan tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu,
pemunculan dan pengembangannya memerlukan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya.
Dengan bantuan dari ilmu-ilmu sosial lainnya itu memudahkan menemukan unsur muatan
untuk membangun kaidah hukum positif.

LINK VIDEO
https://youtu.be/sIgyWfP5tgY

Anda mungkin juga menyukai