Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

TES KECIL ( KISI - KISI SOAL UTS HUKUM ADMINISTRASI NEGARA)

Nama : Putu Nila Chandra Gita


Nim : 81921901

ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
DENPASAR
2020
1. Sebutkan istilah Hukum Administrasi Negara (HAN) di beberapa negara dan istilah HAN
yang dipergunakan di Indonesia! Dan apakah Hukum Administrasi Negara (HAN)
tersebut!

Jawab :
Istilah Hukum Administrasi Negara (HAN) di beberapa negara, yaitu hukum
administrasi negara di Indonesia mengambil terjemahannya dari bahasa Belanda
yaitu Administratiefrecht. Di Jerman hukum administrasi negara disebut
sebagai Verwaltungsrecht, di Prancis dikenal dengan nama Droit
Administratif, sedangkan di Negara Inggris dan Amerika dijabarkan menggunakan
istilah Administratif Law. Istilah Hukum Administrasi Negara (HAN) yang dipergunakan
di Indonesia adalah sebagai berikut, E.Utrecht dalam bukunya “Pengantar Hukum
Administrasi” , mula - mula memakai istilah Hukum Administrasi Negara Indonesia. WF
Prins dalam bukunya “Inleiding in het administratiefrecht” memakai istilah Hukum Tata
Usaha Negara Indonesia. Wirjono Prodjodikoro memakai istilah Hukum Tata Usaha
Pemerintah. Prajudi Atmasudirdjo memakai istilah Hukum Administrasi Negara. Dalam
SK Mendikbud tanggal 30 Desember 1972 No.0198/U/1972 tentang Kurikulum Minimal
menggunakan istilah Hukum Tata Pemerintahan. Rapat staf dosen Fakultas - Fakultas
Hukum Negeri seluruh Indonesia yang diadakan pada bulan Maret 1973 di Cibulan
memakai istilah Hukum Administrasi Negara dengan tidak menutup kemungkinan
menggunakan istilah lain. SK Kurikulum yang terakhir menggunakan istilah Hukum Tata
Usaha Negara.

Hukum Administrasi Negara adalah hukum yang mengatur dan mengikat alat
administrasi negara dalam menjalankan wewenang yang menjadi tugasnya selaku alat
administrasi negara dalam melayani warga negara harus senantiasa memperhatikan
kepentingan warga negara. HAN sangat penting dan dibutuhkan dalam penyelenggaraan
kekuasaan negara oleh administrasi negara.

2. Sebutkan dan jelaskan sumber hukum Materiil HAN dan sumber hukum Formiil HAN!

Jawab :
A. Sumber hukum materiil Hukum Administrasi Negara adalah meliputi faktor-faktor
yang ikut mempengaruhi isi/materi dari aturan-aturan hukum. Faktor-faktor tersebut
antara lain :

1) Sejarah/historis :
a) UU dan system hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau di suatu
tempat;
b) Dokumen-dokumen; surat-surat serta keterangan lain dari
masa lampau. UU dan system hukum tertulis yang berlaku pada masa lampau
lebih penting bila dibandingkan dengan dokumen serta surat-surat dan
keterangan lain pada masa lampau sebab UU dan system hukum tertulis itu
yang merupakan hukum yang betul-betul. Sedangkan dokumen, surat-surat
dan keterangan lain hanya bersifat mengenalkan hukum yang berlaku pada
masa lampau.
2) Sosiologis/Antropologis :
Menyoroti lembaga-lembaga sosial sehingga dapat diketahui apa yang
dirasakan sebagai hukum oleh lembaga-lembaga itu. Berdasarkan pengetahuan dari
lembaga-lembaga sosial itu dapat dibuat materi hukum yang sesuai dengan kenyataan-
kenyataan yang ada dalam masyarakat. Dengan kata lain secara sosiologis, sumber
hukum adalah faktor-faktor dalam masyarakat yang ikut menentukan materi hukum
positif. Antara lain : pandangan ekonomis,agamis dan psikologis.

3) Filosofis
Ada 2 faktor penting yang dapat menjadi sumber hukum secara filosofis :
a. Karena hukum itu dimaksudkan antara lain untuk menciptakan keadilan maka hal-
hal yang secara filosofis dianggap adil dijadikan pula sebagai sumber hukum materiil;
b. Faktor-faktor yang mendorong orang tunduk pada hukum. Oleh karena hukum
diciptakan untuk ditaati maka seluruh faktor yang dapat mendukung seseorang taat
pada hukum harus diperhatikan dalam pembuatan aturan hukum positif, di antaranya
adalah faktor kekuasaan penguasa dan kesadaran hukum masyarakat.

B. Sumber Hukum Formil Hukum Administrasi Negara adalah sumber hukum materiil
yang sudah dibentuk melalui proses-proses tertentu, sehingga sumber hukum tadi menjadi
berlaku umum dan ditaati berlakunyaoleh umum. Ada beberapa sumber hukum formil
Hukum Administrasi Negara antara lain :

1) Undang – undang
Undang-undang yang dimaksudkan sebagai sumber hukum formil HAN
adalah Undang-undang dalam arti materiil atau UU dalam arti yang luas. Buys
menyatakan bahwa yang dimaksud dengan UU dalam arti materiil adalah setiap
keputusan pemerintah yang berdasarkan materinya mengikat langsung setiap
penduduk pada suatu daerah. Dengan demikian yang dimaksud dengan UU dalam arti
materiil adalah semua peraturan perundang-undangan dari tingkat yang tinggi sampai
tingkat yang rendah yang isinya mengikat setiap penduduk. Di Indonesia yang
dimaksudkan dengan UU dalam arti materiil atau UU dalam arti yang luas meliputi
semua peraturan perundang-undangan yang tertuang dalam TAP MPRS
No.XX/MPRS/1966 sebagai mana telah disempurnakan dengan TAP MPR
No.IITahun 2000 mengenai Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
Undangan,yaitu :
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah pengganti UU (Perpu);
5. Peraturan Pemerintah;
6. Keputusan Presiden;
7. Peraturan Daerah;
8. Dan peraturan-peraturan pelaksanaan lainnya.
2) Kebiasaan/Praktek Administrasi Negara
Alat Administrasi Negara mempunyai tugas melaksanakan apa yang menjadi
tujuan Undang-undang dan menyelenggarakan kepentingan umum. Di dalam rangka
melaksanakan tugasnya alat Administrasi Negara menghasilkan atau mengeluarkan
keputusan-keputusan atau ketetapan-ketetapan guna menyelesaikan suatu masalah
konkrit yang terjadi berdasarkan peraturan hukum (Undang-undang dalam arti yang
luas atau Undang-undang dalam arti materiil) yang abstrak sifatnya. Keputusan-
keputusan alat Administrasi Negara ini sering dikenal dengan istilah beschikking atau
UU Peradilan Tata Usaha Negara menyebutnya dengan istilah Keputusan Tata Usaha
Negara. Di dalam mengeluarkan keputusan-keputusan atau ketetapan-ketetapan inilah
timbul praktek administrasi negara yang melahirkan Hukum Administrasi Negara
kebiasaan atau HAN yang tidak tertulis. Sebagai sumber hukum formil, sering terjadi
praktek administrasi negara berdiri sendiri di samping Undang-undang sebagai
sumber hukum formil HAN. Bahkan tidak jarang terjadi praktek administrasi negara
ini dapat mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang telah ada.

3) Yurisprudensi
Dimaksudkan dengan yurisprudensi ini adalah suatu keputusan hakim atau
keputusan suatu badan peradilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.
Yurisprudensi sebagai sumber hukum ini berkaitan dengan prinsip bahwa hakim tidak
boleh menolak mengadili perkara yang diajukan kepadanya dengan alasan belum ada
peraturan perundang-undangan yang mengatur perkara tersebut, sehingga seorang
hakim harus melihat juga nilai-nilai yangada dalam masyarakat dan keputusan hakim
yang terdahulu, apabila ia bertugas menyelesaikan permasalahan yang belum da
peraturan perundang-undangannya.

4) Doktrin atau Pendapat para ahli HAN


Alasan mengapa doktrin dapat dipakai sebagai sumber hukum formil HAN,
adalah karena doktrin atau pendapat para ahli tersebut dapat melahirkan teori-teori
baru dalam lapangan HAN, yang kemudian dapat mendorong atau menimbulkan
kaidah-kaidah HAN. Sebagai contoh ajaran functionare de fait, yaitu suatu ajaran
yang menyatakan dianggap sah keputusan-keputusan yang dihasilkan atau
dikeluarkan oleh seorang alat Administrasi Negara yang sebetulnya secara yuridis
formil kewenangannya untuk mengeluarkan atau menerbitkan keputusan-keputusan
dianggap tidak sah. Doktrin sebagai sumber hukum formil HAN, berlainan dengan
sumber-sumber hukum yang lain karena doktrin ini diakui sebagai sumber hukum
formil HAN memerlukan waktu yang lama dan proses yang panjang. Undang-undang
begitu diundangkan (sudah mengikat umum), langsung dapat dipakai sebagai sumber
hukum.Yurisprudensi begitu mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa
menjadi sumber hukum. Begitu juga kebiasaan atau praktek administrasi negara,
setelah mempunyai kekuatan hukum yang tetap langsung bisa dipakai sebagai sumber
hukum. Akan tetapi doktrin atau pendapat para ahli HAN, baru dapat dipakai sebagai
sumber hukum HAN apabila doktrin tersebut sudah diakui oleh umum.
5) Traktat
Traktat sebagai sumber hukum formal dari sumber hukum administrasi negara
ini berasal dari perjanjian internasional yang kemudian diratifikasi oleh pemerintah
untuk dilaksanakan dinegara yang telah meratifikasi perjanjian Internasional tersebut.
Namun demikian perjanjian internasional yang dapat dijadikan sumber hukum formal
hanyalah perjanjian internasional yang penting, lazimnya berbentuk traktat atau traty.
Kalau tidak dibatasi demukian menurut Sudikno Mertokusumo pemerintah tidak
mempunyai cukup keleluasaan bergerak untuk menjalankan hubungan internasional
dengan sewajarnya. Apalagi untuk berlakunya traktat di suatu negara ini diharuskan
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari wakil-wakil rakyat.

3. Wewenang yang dimiliki pemerintah dalam rangka menjalankan Good Governance yaitu
dengan melaksanakan asas legalitas dan asas Freises Ermmessen. Jelaskan kedua asas
tersebut!

Jawab :
Good Governance (Tata Pemerintahan yang baik) merupakan aspek yang terkait
dengan control dan pengawasan terhadap kekuasaan yang dimiliki pemerintah dalam
menjalankan fungsinya melalui institusi formal dan institusi informal. Tindakan
pemerintah harus sesuai dengan hukum dan hukum membatasi kekuasaa pemerintah agar
tidak menyimpang dari good governance memiliki asas – asas yang perlu diperhatikan,
seperti asas partisipasi, asas penegakan hukum, dan asas kepastian hukum. Ketiga asas ini
dipayungi oleh sebuah asas yang dikenal sebagai asas legalitas yang memberikan dasar
kewenagan bertindak bagi pemerintah atau pejabat administrasi negara sebab asas
legalitas merupakan salah satu prinsip utama yang dijadikan dasar dalam setiap
penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam sistem hukum kontinental. Asas legalitas
mencakup tiga aspek, yaitu wewenang, prosedur, dan substansi. Asas Freies Ermessen
terinspirasi dari asas diskresi yang berarti kebebasan seorang pejabat untuk bertindak
berdasarkan pikirannya demi kepentingan umum. Diskresi diperlukan sebagai pelengkap
asas legalitas, yaitu asas hukum yang menyatakan bahwa setiap tindak atau perbuatan
administrasi negara harus berdasarkan ketentuan undang-undang, akan tetapi tidak
mungkin bagi undang-undang untuk mengatur segala macam hal dalam praktek
kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu diperlukan adanya kebebasan atau diskresi pada
pejabat publik dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban yang dibebankan
kepadanya. Freies Ermessen berasal dari kata frei dan freie yang berarti bebas, merdeka,
tidak terikat, lepas dan orang bebas. Ermessen yang berarti mempertimbangkan, menilai,
menduga, penilaian, pertimbangan dan keputusan. Sedang secara
etimologis, Freies  Ermessen artinya orang yang bebas mempertimbangkan, bebas
menilai, bebas menduga, dan bebas mengambil keputusan.
4. Jelaskan prinsip – prinsip pelaksanaan asas akuntabilitas dalam HAN dan apa yang
dimaksud dengan asas akuntabilitas tersebut!

Jawab :
Prinsip akuntabilitas disebut juga sebagai prinsip tanggung gugat, menghendaki
bahwa setiap pelaksanaan tugas dan hasil akhir dari kegiatan pemerintahan dan
pembangunan harus dapat dan wajib dipertanggungjawabkan dengan sebaik–baiknya
pada masyarakat dan para pihak yang terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Pertanggungjawaban kepada masyarakat di samping merupakan kewajiban
adalah juga sewajarnya dilakukan karena rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi
negara sesuai dengan UUD 1945. Prinsip ini menekankan bahwa semua kegiatan dan
hasil akhir yang dicapai harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
atau rakyat secara benar dan jujur dengan dukungan data/informasi yang lengkap.
Keharusan menerapkan konsep ini mengingat kegiatan pemerintah mempunyai pengaruh
besar (dampak), dan juga karena kegiatan pemerintah dibiayai dari uang rakyat, sehingga
segala kegiatan dan hasilnya harus dapat dipertanggungjawabkan.

Yang dimaksud dengan asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa
setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan
asas akuntabilitas membutuhkan prinsip -prinsip, seperti :
1) Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staff instansi untuk melakukan
pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.
2) Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber –
sumber dayua secara konsisten dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku
3) Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan
4) Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang
diperoleh
5) Harus jujur, objektif, transparan, dan inovatif sebagai katalisator perubahan
manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran metode dan
Teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan akuntabilitas.
5. Dalam Hukum Administrasi Negara dikenal tiga sumber kewenangan. Sebutkan dan
jelaskan ketiga sumber kewenangan yang dimaksud !

Jawab :
Dalam Hukum Administrasi Negara dikenal tiga sumber kewenangan,
yaitu:
a. Atribusi adalah pemberian wewenang pemerintahan oleh pembuat undang-
undang kepada organ pemerintahan.
b. Delegasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan dari satu organ
pemerintahan kepada organ pemerintahan lainnya.
c. Mandat terjadi ketika organ pemerintahan mengizinkan kewenangan
dijalannya oleh organ lain atas namanya.

6. HAN memiliki beberapa hubungan dengan bidang hukum lainnya, seperti hubungan
HAN dengan Hukum Tata Negara (Hukum Konstitusi), Hubungan HAN dengan Hukum
Pidana, Hubungan HAN dengan Hukum Privat, hubungan HAN dengan Hukum Lainnya.
Jelaskan hubungan HAN dengan Hukum Pidana dan Hukum Privat.

Jawab:
Hubungan Hukum Administrasi Negara (HAN) dengan Hukum Pidana
adalah dalam hal apabila ada kaidah hukum administrasi negara yang di ulang kembali
menjadi kaidah hukum pidana,atau apabila ada pelanggaran kaidah hukum administrasi
negara maka sanksinya terdapat dalam hukum pidana.
Hubungan Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Privat adalah
Hukum administrasi negara dapat dilengkapi oleh hukum perdata,atau hukum perdata
merupakan cadangan dari hukum administasi negara,karena lapangan hukum kedua
hukum tersebut berhubungan apabila :

 Pada waktu terjadi adaptasi kaidah hukum perdata menjadi kaidah hukum
administrasi negara.
 Apabila badan administrasi negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasai
oleh hukum perdata.
 Apabila suatu kasus diatur oleh hukum perdata dan hukum administrasi
negara,maka diselesaikan oleh Hukum administrasi negara.
7. Salah satu sumber daya yang diperlukan pemerintah dalam menyelenggarakan
pemerintahan untuk kepentingan umum, adalah sumber daya manusia yang disebut
pegawai. Pegawai dalam hal ini adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).Sebutkan landasan
hukum atau dasar hukum yang mengatur tentang ASN dan sebutkan pula apa yang
dimaksud Pegawai Aparatur Sipil Negara ?

Jawab :
Landasan hukum atau dasar hukum yang mengatur tentang ASN adalah
Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan
Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai
Sipil. Yang dimaksud dengan Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah profesi
bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja (PPPK) yang bekerja dibawah isntansi pemerintah.

8. Apa yang dimaksud dengan administrasi kepegawaian serta sebutkan dan jelaskan fungsi
umum dari administrasi kepegawaian !

Jawab :
Administrasi kepegawaian adalah seluruh aktivitas atau kegiatan yang berkaitan
dengan masalah penggunaan pegawai (tenaga kerja) untuk mencapai tujuan.
Fungsi umum dari administrasi kepegawaian, yaitu:
a. Perencanaan pegawai, dapat diartikan sebagai suatu proses penentuan
berbagai macam kebutuhan pegawai di masa yang akan datang berdasarkan
dari perubahan yang terjadi dan persediaan pegawai yang sudah ada.
b. Pengorganisasian kepegawaian, yaitu menggolongkan, menetapkan dan
mengatur berbagai macam aktivitas atau kegiatan yang dianggap sangat
penting, misalnya seperti menetapkan tugas seseorang, menetapkan wewenang
seseorang dan lain-lain ke dalam suatu pola tertentu sedemikian rupa sehingga
pegawai yang bekerja di dalamnya dapat saling bekerja sama tentunya supaya
dapat mempermudah dalam mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.
c. Pengarahan pegawai, banyak sekali teori dan keyakinan mengenai
memotivasi pegawai, secara keseluruhan tidak ada kesepakatan tentang apa
yang dapat motivasi.
d. Pengendalian pegawai, pengawasan (controlling) merupakan bagaian dari
pengendalian yaitu merupakan suatu proses pengukuran tingkat
keefektivitasan kerja dari pegawai dalam memberikan kontribusi pada
pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi.
9. Dalam HAN konsep mengenai Tindakan Pemerintah (Bestuurshandeling) merupakan
pokok bahasan yang sangat penting karena berhubungan erat antara pemerintah dengan
rakyat. Jelaskan apa yang dimaksud Tindakan Pemerintah !

Jawab :
Tindakan pemerintahan (bestuurhandeling) merupakan tindakan atau
perbuatan yang dilakukan oleh alat perlengkapan pemerintahan dalam
menjalankan fungsi pemerintahan. Tindakan pemerintah dibagi menjadi dua,
yaitu
a. tindakan nyata ( feitelijkhandelingen) adalah Tindakan yang tidak ada
relevansinya dengan hukum, tidak melahirkan akibat hukum.
b. Tindakan hukum (rechtelijkhandelingen) adalah Tindakan yang ditujukan
untuk menimbulkan akibat hukum.

10. Sebutkan unsur-unsur dan macam-macam dari tindakan pemerintah !

Jawab :
Unsur – unsur yang terdapat dari Tindakan pemerintah, yaitu:
a. Tindakan tersebut dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam
kedudukannya sebagai penguasa maupun sebagai alat perlengkapan
pemerintahaan (bestuursorgan);
b. Tindakan dilaksanakan dalam rangka menjalankan
fungsi pemerintahan (bestuursfunctie);
c. Tindakan dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat
hukum (rechtsgevolgen) di bidang hukum administrasi;
d. Tindakan yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan umum;
e. Tindakan dilakukan berdasarkan norma wewenang pemerintah;
f. Tindakan tersebut berorientasi pada tujuan tertentu berdasarkan hukum.
Macam – macam dari Tindakan pemerintah, yaitu:
a. tindakan nyata ( feitelijkhandelingen) adalah Tindakan yang tidak ada
relevansinya dengan hukum, tidak melahirkan akibat hukum.
b. Tindakan hukum (rechtelijkhandelingen) adalah Tindakan yang ditujukan
untuk menimbulkan akibat hukum.

Anda mungkin juga menyukai