Sumber hukum dalam arti formal dalam bentuk lahiriah atau tertulis
contoh:
1) hukum perundang-undangan;
2) hukum yurisprudensi;
3) hukum traktat atau perjanjian;
4) hukum doktrin
Adapun dalam arti formal yang tidak tertulis, contohnya Hukum kebiasaan.
b. Sumber hukum dalam arti materiil, yaitu faktor/kenyataan yang
turut menentukan isi dari hukum. Isi hukum ditentukan oleh dua
faktor, yaitu:
UUD
UU
PERATURAN
I individual Norm
} KETETAPAN (Mengikat orang tertentu )
• Apabila ketetapan itu mempunyai fungsi untuk
melaksanakan suatu peraturan ke dalam hal yang nyata
(konkret) tertentu karena demikian Kelsen menyebutnya
ketetapan itu sebagai individual norm, norma yang
berlaku terhadap subjek hukum tertentu atau dengan
perkataan lain suatu norma yang mengikat subjek
hukum tertentu.
• Adapun peraturan,undang-undang, Undang-Undang
Dasar, dan kaidah dasar disebutnya General Norm,
yaitu norma yang berlaku atau mengikat umum,
• Selanjutnya Stufen Theory Hans Kelsen itu kemudian disempurnakan
oleh Hans Nawiasky dengan teorinya Die Stufenordnung der
Rechtsnormen, mengatakan bahwa perundang-undangan itu
mempunyai jenjang urutan hukum mulai dari atas sampai ke bawah,
yaitu:
1) Grundnormen (norma dasar), UUD.
2) Grundgesetzes (hukum dasar), TAP MPR.
3) Formelle Gesetzes (undang-undang).
4) Verordnungen/Autonome satzungen (peraturan pelaksana).
Grundnormen merupakan norma dasar yang menjadi “payung” bagi
seluruh peraturan di bawahnya. Dengan demikian, merupakan sumber
dari segala sumber hukum atau norma dari seluruh norma yang ada
dalam suatu negara.
Norma ini di Indonesia adalah Pancasila sebagai pandangan hidup
bangsa yang perumusannya terdapat dalam pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 dan tidak dapat digolongkan ke dalam
jenis peraturan.
• Grundgesetzes merupakan hukum atau peraturan dasar yang menjadi
sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan. Aturan ini masih
bersifat mendasar, akan tetapi belum bisa langsung dioperasionalkan.
Tingkatan aturan ini pada kebanyakan negara terletak pada tingkatan
konstitusional. Dengan demikian, untuk operasionalisasinya masih
dipergunakan peraturan pelaksana yang lebih rendah. Di Indonesia
adalah TAP MPR.
Formelle Gesetzes adalah Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang yang merupakan aturan formal dalam
negara sebagai penjabaran lebih lanjut dari aturan tingkat atasnya. Di
kebanyakan negara, aturan ini menunjuk pada kewenangan pembuatan
undang-undang yang ada di negara tersebut.
• Kewenangan membentuk undang-undang ini biasanya terdapat
pada pihak eksekutif dan Parlemen. Di Indonesia kewenangan membuat
undang-undang adalah bersama-sama oleh DPR dan Presiden (Pasal
20 ayat (1) dan (2) UUD 1945), sedangkan membuat/menetapkan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang adalah wewenang
Presiden (Pasal 22 ayat (1) UUD 1945).
Verordnungen atau Autonome Satzungen yang merupakan peraturan
pelaksana dari peraturan tingkat atasnya. Peraturan ini seperti peraturan
• Verordnungen atau Autonome Satzungen yang merupakan peraturan
pelaksana dari peraturan tingkat atasnya. Peraturan ini seperti
peraturan pemerintah, keputusan presiden (Keppres), keputusan
menteri, dirjen, direktur, peraturan daerah yang kesemuanya itu
merupakan sumber hukum dalam arti formal yang kedudukannya
lebih rendah.
Adapun yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan
yang dikenal sehari-hari, jika dikaitkan dengan teori Die
Stufenordnung
der Rechtsnormen dari Hans Nawiasky ini adalah dimulai dari formelle
gesetzes sampai ke Verordnungen atau Autonome satzungen.
• Jika dikaitkan dengan hierarki peraturan perundang-undangan di
Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai berikut.
Pancasila ----------------------------------------------------Norma dasar negara
Pembukaan UUD 1945--------------------- ------(staatsfundamentalnorm)
Batang Tubuh UUD 1945 Hukum atau peraturan dasar
Serta TAP MPR----------------------------------------------- (Grundgesetzes)
Undang-Undang/Perpu/ Peraturan formal------------(Formele Gezetzes)
Peraturan Pemerintah -----------------------------------Peraturan pelaksana
Peraturan Presiden------------------------------------- Autonome atzungen
Peraturan Daerah Provinsi-------------------------------Verordnungen)
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
• Adapun dasar hukum proses perencanaan peraturan
perundangundangan adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang
tercantum pada Pasal 16, Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20, Pasal
21, Pasal 22, dan Pasal 23