Anda di halaman 1dari 167

PENGANTAR ILMU

KEPENDUDUKAN
OLEH
SURIPTO
MATA KULIAH SMESTER
II
2021
PERTEMUAN 1
PENGERTIAN DEMOGRAFI
• PENGERTIAN DEMOGRAFI
• Demos , artinya rakyat/penduduk
• Grafien , artinya menggambar
atau melukis
• Demografi adalah suatu tulisan
atau karangan tentang rakyat
atau penduduk.
Perkembangan Pengertian Demografi

• Johan Sussmilch (1762),


Demografi mempelajari hukum
Tuhan yang berhubungan
dengan perubahan perubahan
pada umat manusia yang
terlihat pada kalahiran,
kematian dan pertumbuhan.
• UN (1958), Demografi adalah studi ilmiah
mengenai masalah penduduk yang
berkaitan dengan jumlah, struktur, serta
pertumbuhannya. Masalah demografi lebih
ditekankan pada segi kuantitatif dari
berbagai faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan Penduduk, yaitu : fertilitas,
Mortalitas dan mMigrasi.
MANFAAT MEMPELAJARI DEMOGRAFI
DAN KEPENDUDUKAN
Uraian dan contoh
Kependudukan adalah hal ihwal yang
berkaitan dengan jumlah, struktur,umur,
jenis kelamin, agama, kelahiran,
perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta
ketahanannya yang menyangkut ketaqwaan
politik, ekonomi, sosial dan budaya.
• Pengelolaan kependudukan dan
pembangunan keluarga adalah upaya
terencana untuk mengarahkan
perkembangan kependdukan dan
pembangunan keluarga berencana untuk
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang
dan mengembangkan kualitas penduduk
pada seluruh dimensi
• Perkembangan penduduk adalah
kondisi yang berhubungan
dengan perubahan keadaan
kependudukan yang dapat
berpengaruh dan sekaligus
dipengaruhi , oleh keberhasilan
pembangunan berkelanjutan.
• Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk
dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi
derajat kesehatan, kebugaran, pendidikan,
pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial
ekonomi, ketaqwaan, kepribadian,
kebangsaan, ketahanan, kemandirian,
kecerdasa, yang menjadi ukuran penduduk
sebagai pelaku dan penikmat hasil
pembangunan berkelanjutan.
• Pembangunan berkelanjutan adalah
pembangunan terencana di segala bidang
untuk menciptakan perbandingan ideal antara
perkembangan kePendudukan dengan daya
dukung dan daya tampung lingkungan serta
memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa
harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan
generasi mendatang, sehingga menunjang
kehidupan bangsan dari generasi sepanjang
masa.
• MeneMenempatkan penduduk sebagai
modal, kekuatan, sasaran, pelaku dan
sekaligus tujuan pembangunan.
Semangatnya perlu haurs dimobilisir lewat
dukungan ekonomi, pranata hukum dan
politik, sehingga pemerintah dan pihak
pihak lain mempunyai komitmen yang
tinggi untuk melaksanakannya.
• Indikator ekonomi mikro dan makro sangat
diperlukan dalam pembangunan nasional,
tetapi variabel kependudukan perlu
diletakkan sama pentingnya dalam
perencanaan pembangunan, jika tidak,
maka dapat berimplikasi melahirkan
ketidak harmonisan dalam tatanan
keserasian sosial yang menjurus pada
konflik konflik sosial.
• Merumuskan variabel variabel
kependudukan dalam pembangunan
nasional berarti memberikan posisi
penting pada perencanaan
kependudukan, dinamika/mobilitas
penduduk, administrasi dan informasi
kependudukan untuk mensejahterakan
masyarakat dan tetap menghormati hak
asasi manusia.
• Terdapat hubungan yang timbal
balik antara perubahan dalam
variabel variabel kependudukan
denganpemakaian sumber daya
alam, lingkungan dan kualitas
pembangunan sosial ekonomi.
• Dalam perencanaan
pembangunan , data
kepedudukan memegang peran
yang penting. Makin lengkap dan
akurat data kpendudukan yang
tersedia makin mudah dan tepat
rencana itu dibuat.
Beberapa manfaat mempelajari
demografi dan kependudukan
1.Mempelajari kuantitas ddan distribusi penduduk
dalam suatu daerah tertentu
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk dapa masa
lampau, kecenderunagannya, dan persebarannya
dengan sebaik baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara
perkembangan penduduk dengan bermacam macam
aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungan dll
4. Memperkirakan pertubuhan penduduk(proyeksi
penduduk) pada masa yang akan datang dan
kemungkinan kemungkinan konsekuensinya.
PERTEMUAN KE 2
RUANG LINGKUP DEMOGRAFI DAN KEPENDUDUKAN

Variabek
Tiepe studi Variabel Pengaruh terpengaruh
Varibel demografi Variabel demografi
Demografi formal Komposisi umur Tingkat kelahiran
Tingkat kelahiran Komposisi umur

Variaabrl non
Studi demografi Variabel demografi
kependudukan Faktor sosiologi Migrasi keluar
(contoh tipe I ) Faktor ekonomi
Variabel non
Studi Variabel demografi demografi
Kependudukan Tingkat kelahiran Kebutuhan Pangan
(contoh tipe II) Migrasi masuk Kemiskinan
Tingkat Kematian Pertumbuhan
ekonomi
KETERKAITAN ANTARA ANALISIS
DEMOGRAFI DAN PEMBANGUNAN

SOSIAL
KELAHIRA
JUMLAH EKONOMI N
STRUKTUR
PERSEBARAN BUDAYA
KEMATIAN
LINGKUNGAN
TEORI TEORI KEPENDUDUKAN
TEHOMAS ROBERT MALTHUS
• Pendapat
• Manusia untuk hidup memerlukan bahan,
sedangkan laju pertumbuhan bahan makan
lebih lambat dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk. Apabila tidak
dilakukan pembatasan terhadap
pertumbuhan penduduk maka manusia akan
mengalami kekurangan bahan makanan,
inilah sumber kemelaratan dan kemiskinan
Pembatansan Pertumbahan Penduduk Menurut
Malthus

Preventituve Checks
Positive checks
(Lewat penekanan
(lewat proses kematian)
kelahiran)

Moral Vice (segala Misery


Vice (Usaha (Keadaan yang
Restraint usaha
Pengurangan menyebabkan
(pengekangan pencabutan
Kelahiran) kematian
diri) nyawa)
- Segala
-Pengguguran
usaha -Epedemi
kandungan -Pembunuhan
mengekang -Bencana alam
Homo seksual anak anak
nafsu -Peperangan
Promiscuity(per -Pembunuhan
seksual -Kelaparan
gaukan bebas) orang cacat
- Penundaan -Kerangan
-Adultery(Zina) -Pembunuhan
perkawinan Pangan
-penggunaan orang tua
alat kontrasepsi
Kritik terhadap teori Malthus
• 1. Malthus tidak memperhitungkan kemajuan
kemajuan, mempermudah pengiriman barang bahan
makanan kedaerah daerah yang kekurangan
pangan.
• 2. Malthus tidak mempertimbangkan kemajuan
teknologi, terutama bidang pertanian.
• 3. Malthus tidak memperhitungkan usaha
pembatasan kelahiran bagi pasangan pasangan
yang sudah menikah.
• 4. Malthus tidak memperhitungkan, bahwa Fertilitas
akan menurun apabila terjadi perbaikan ekonomi dan
standar hidup penduduk dianaikan.
TEORI MARXIST (Karl Marx & Friedrich
Engel)
• Teori Marxis adalah Teori yang Netal (tidak
optimis dan tidak pesimis)
• Dasar Teori Marxis : Kemiskinan tidak
ada hubungan dengan jumlah penduduk,
akan tetapi karena kegagalan sistim
kemsyarakatan yang dianut oleh suatu
wilayah menyebab terjadinya kesenjangan
dan ekploasi yang menyebabkan
kemiskinan. Solusinya adlah diperlukannya
suatu sistem yang mampu
mendistribusikan kapital
KRITIK TERHADAP TEORI MALTHUS

• MARX menyatakan bahwa hukum


kependudukan di negara sosialis merupakan
antitehsis hukum kependudukan di negara
kapitalis, tingkat kemitian dan kelahiran sama
sama rendah maka di negara sosialis akan
terjadi sebaliknya yaitu tingkat kematian dan
tingkat kelahiran sama sama tignggi. Namun
kenyataanya tidak demikian, tingkat
pertumbuhan penduduk di Negara Uni Soviet
hampir sama dengan negara negara maju yang
sebagian besar kapitalis.
TEORI MATHUSIANS (NEO-MALTHUS)

• Keluarga berencana lebih baik dari pada moral


restrains
• ASUMSI THE POLULATION BOMB
• Jumlah penduduk banyak
• Bahan makan terbatas
• Lingkungan rusak dan tercemar
• “The Limit to growth” hubungan antara penduduk,
produksi pertanian, produksi industri, sumber daya
alamdan populasi. Ketika sumberdaya alam
ber,impah pertumbuhan penduduk meningkat,
industri dan pertanian, namun begitu sumberdaya
alam turun semuanya akan mengalami penurunan.
SARAN
• Dibiarka

• Manusia membatasi pertumbuhaan dan


pengelolaan lingkungan dengan baik.

• Kritik : Tidak memperhatikan sosial


budaya.
TEORI MODERN

TEORI
FISIOLOGI DAN
SOSIAL
EKONOMI

TEORI
MODERN

PENGANUT
KELOMPOK
TEKNOLOGI
YANG OPTIMIS
TEORI FISIOLOGI DAN SOSIAL EKONOMI

• 1. Jonh Stuart Mill (ahli filsafat, Inggris)


• Pada situasi tertentu manusia dapat
mempengaruhi perilaku demografi.
• Produkstivitas tinggi seseorang tinggi
cenderung ingin mempunyai keluarga kecil
• Untuk mengatasi kekurangan bahan makan
dengan import atau memindahkan penduduk.
• Dengan pendidikan tinggi orang akan berpikir
rasional perlu tidaknya menambah anak.
• Umumnya perempuan tidak menghendaki
banyak anak.
2. Arsene Dumont (Ahli Demografi,
Perancis)
• Teori Kapilaritas sosial (Buku :
Depolution et Civilization)
• Kapilaritas sosial mengacu kepada
keinginan seseoarang untukmencapai
kedudukan yang tinggi di masyarakat.
• Bekembang baik di negara demokrasi,
tiap tiap individu mempunyI kebebasan
untuk mengembangkan diri.
3. Emile Durkheim (Ahli sosiologi Perancis)

• Mengatakan, pada wilayah dimana angka


kepadatan penduduk tinggi akan timbul
persaingan diantara penduduk untuk
dapat mempertahankan hidup.
• Untuk memenang persaingan tiap tiap
individu berusaha meningkatkan
pendidikan dan keterampilan dan
mengambil spesialisasi tertentu.
• Pada masyarakat tradisioanal tidak terjadi
persaingan
4. Michael Thomas Sadler dan Doubleday

• Sadler, Mengemukakan : Bahwa


daya reproduksi manusia dibatasi
oleh jumlah penduduk yang ada
disuatu negara atau wilayah . Jika
kepadatan penduduk tinggi , daya
reproduksi akan menurun,
sebaliknya jika kepadatan
penduduk rendah, daya
reproduksi akan meningkat.
Teori Doubleday
• Daya reproduksi berbanding terbalik
dengan bahan makanan yang tersedia ,
Jadi kenaikan kemakmuran menyebabkan
turunnya daya reproduksi .
• Kekurangan bahan makanan akan
merangrsang bagi daya reproduksi
manusia, kedangkan kelebihan pangan
merupakan faktor pengekang daya
perkembangan penduduk.
PENGANUT KELOMPOK TEKNOLOGI

• Bahwa manuso dengan ilmu pengetahuannya


mampu melipat gandakan produksi pertanian.
Mereka mampu mengubah kembali barang
barang yang sudah habis pakai, sampai
kahirnya dunia ketiga mengakhiri masa
transisi demografi
• Herman Khan (1976) ahli Futurologi,
mengatakan bahwa negara negara kaya akan
membantu negara negara mi/skin, dan pada
akhirnya kekayaan itu juga jutuh ke orang
Orang miiskin
TEORI TRANSISI DEMOGRAFI
• Pertama kali dikembangkan pada tahun 1929 oleh
Warren Thomson.
• Thumson, berdasarkan data mengelompokkan
negara negara menjadi 3 kelompok:
• Kelompok A
• Negara negara eropa barat dan utara serta USA:
• Pada akhir abad 19 sampai dengan tahun1927
negara negara tersebut berubah dari angka
pertumbuhan penduduk alami sangat tinggi ke
angka sangat rendah dan dalam jangka pendek
akan menjadi stasioner dan jumlah akan menurun.
• Kelompok B
• Negara Italia, spanyol dan Eropa Tengah
• Negara negara tersebut penurunan angka
kelahiran dan kematian lebih cepat
dibandingkan dengan penurunan angka
kelahiran. Kondisi ini dialami kelompok A
Pada 40 atau 50 tahun lalu.

Kelompok C
• Kelompok C
• Negara negara lain di luar negara di kelompok A dan
B
• Di negara negara tersebut dapat dikatakan tidak
dijumpai perubahan angka kelahiran yang tetap
tinggi jumlah penduduk di negara kelompok C
mencapai 70-75 persen dari total penduduk dunia
pada waktu itu.
• Pada masyarakat tradisional kelahiran dan kematian
tinggi, dinegara modern kelahiran dan kematian
rendah, diantaranya adalah Transisi Demografi.
PERTEMUAN 3
UKURAN DASAR DAN TEKNIK ANALISA
KEPENDUDUKAN

• Angka mutlak
• Adalah penyajian data dengan
menampikan jumlah kejadiannya saja
tanpa diikuti keterangan lainnya.
• Angka Relatif:
• Adalah angka untuk mengukur perbedaan
“satu” macam nilai/harga/kualitas saja
dalam waktu yang berbeda.
RATIO DAN RAIT
• Ratio merupakan besaran hasil perbandingan
dua angka.
• Ratio adalah ukuran yang relatif sehingga
tidak merupakan indikator besarnya angka
ngka yang di perbandingkan.
• Ratio 50 laki laki terhadap 40 perempuan.
• jml peddk umu 0-4
• Ratio anak wanita ---------------------------- X
100
• jml peddk perempuan
• umur 15-49 tahun (15-44)
• Ratio yang dihitugn dengan dasar interval
waktu, biasanya dengan interval satu
tahun di sebut Reit.

• jumlah kelahiran selama


setahun
• Reit kelahiran kasar ---------------------------
x1000
• jml pddk tengah
tahun
• dari tahun yang
DISTRIBUSI FREKUENSI

Distrubusi Frekuensi merupakan


alat untuk menggambarkan profil
penduduk menurut karateristik
tertentu misalnya umur, jenis
kelamin, tepat tinggl, agama, dan
kewargaan negara dll.
contoh tabel
distribusi.....
Contoh tabel Komposisi Penduduk Menurut umur
dan jenis kelami desa jatinangor tahu 2008
Kelompok JENIS KELAMIN
Umur
LAKI LAKI PEREMPUAN
ANGKA % ANGKA %
MUTLAK MUTLAK
0–4 330 6’7 313 7,0
5–9 381 7,8 387 8,8
10 – 19 439 9,1 410 9,3
20 – 29 539 11,2 464 0,6
30 – 39 523 11,6 441 0,1
40 – 49 507 10,6 379 9,0
50 – 59 436 9,0 401 9,3
JUMLAH ? ? ? ?
PRO RATING
• Dalam tabel tabel sensus penduduk
mengenai jumlah penduduk menurut umur
kadang kadang dijumpai suatu kategori
yang “ tak terjawab” Jika jumlah penduduk
yang tergolong kategori ini relatif sedikit
dibandingkan denan jumlah penduduk
secara keseluruha, penerapan tehnik Por
Rating di pandang memadai.
PRO RATING
UMUR SEBELUM PRO SETELAH PRO RATING
RATING
0–9 698960 701455
10 – 19 530873 532768
20 – 29 428132 429660
30 – 39 299086 300154
40 – 49 154387 154938
50 – 59 72343 72601
60 – 69 38606 38744
75+ 18910 18978
Jumlah 2241297 -
Tak Terjawab 8001
Total 2249298 2249298
• Sebagi ilustrasi ambilah penduduk
golongan umur 10 – 19 tahun sebelum pro
rating :
• 530873 + 530873 X 8001
• --------------------------------- = 532768
• 2241297
PENDUDUK MENURUT KELOMPOK UMUR DDAN JENIS
KELAMIN DIWILAYAH TWRTENTU SEBELUM DAN
SESUDAH DILAKASANAKAN PRO RATING
UMUR SEBELUM PRO SESUDAH PRO
RATING RATING
0–4 8462 8473
5–9 7684 7694
10 – 14 4319 4324
15 – 19 3834 3843
20 – 24 7334 7343
25 – 29 5720 5727
30 – 34 3559 3563
35 – 39 1898 1900
40 – 44 796 797
45 – 49 376 378
TAK TERJAWAB 60 -
JUMLAH 44042 44042
• Sebagai ilustrasi diambil kelompok
penduduk umur 10-14 tahun di pro rating :
• Cara 1
• K = 44.042 : 43.982 = 1,00136419
• Jml penduduk (10-14) sebelum di
prorating
• 4319.
• Setelah di pro rating menjadi
• 4319 x 1,00136419 =4324.
• Cara 2
• Jumlah penduduk setelah di Pro
Rating
• 4319 + (4319/44042) x 60 =4324
TEKNIK PENGUKURAN PERKEMBANGAN
PENDUDUK
• Metode sederhana untuk menghitung perubahan
penduduk dari tahun ketahun
• Pt =Po + (B-D) + (IM – OM)
• Pt = banyaknya penduduk pada tahun akhir
• Po = banyaknya penduduk pada tahun awal
• B = banyaknya kelahiran
• D = banyaknya kematian
• IM = banyaknya migran masuk
• OM = banyaknya migran keluar
• (B-D)= pertumbuhan penduduk alamiah
• (IM-OM) = migran neto
• Dalam bulan januari tahun 1990 jumlah
penduduk kecamatan X sebesar 214.300
orang, jumlah kelahiran sebesar 3.165
orang dan jumlah kematian sebesar 1.912
orang, padda tahun ini jumlah migran
masuk 400 orang ddan migran keluar 40
orang. Pada bulan januari jumlah
penduduk kecamatan X adalah; Pt = Po +
(B-D) + (IM-OM)
• 214.300 + (3.165 – 1.912) + (400 – 40)
• = 215.913 orang
PERTEMUAN KE 4
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN DAN KOMPOSISI
PENDUDUK
• 1. Sensus Penduduk
• Merupakan suatu proses keseluruhan dari
pengumpulan , pengolahan, penyajian , dan
penilaian data penduduk yang menyangkut
antara lain :ciri demografi , sosial ekonomi , dan
lingkungan hidup.
• Sejarah sensus mulai dilaksanakan di Babilonia
4000tahun sebelum Kristus, Mesir 2500 BC,
Cina 3000 BC.
• Di Indonesia tahun 1815 (menghitung penduduk
jawa) pemerintahan Raffles
Ruang Lingkup Sensus penduduk

• Ciri ciri sensus


• Bersifat individu
• Bersitat universal
• Diselenggarakan serentak
• Dilaksanakan secara peiodik
pada tiap tahun yang berakhiran
angka nol.
• Sensus minimal memuat informasi
kependudukan sbb:
• Geografi dan migrasi Penduduk
• Rumah tangga
• Karakteristi sosial dan demografi
• Kelahiran dan kematian
• Karakteristik pendidikan
• Karakteristik ekonomi
• INFORMASI GEOGRAFI DAN MIGRASI
PENDDK
• Lokasi pencacahan , jumlah penduduk
(penduduk de facto dan de jure)
• Tempat lahir, lamanya bertempat tinggal
didaerah sekarang, tempat tinggal
sebelum tinggal didaerah sekarang. Dan
tempat tinggal beberapa tahun lalu
(umumnya 5 tahun yang lalu)
• INFORMASI RUMAH TANGGA
• Hubungan masing- masing anggota rumah
tangga dengan kepala rumah tangga
• Komposisi rumah tangga;
• Jenis kelamin kepala rumah tangga.
KARAKTERISTIK SOSIAL DAN
DEMOGRAFI
. Suku, budaya
. KELAHIRAN DAN KEMATIAN
jumlah anak, jumlah yang meninggal
KESALAHAN
CAKUPAN

KESALAHAN KESALAHAN ISI


SENSUS PELAPOR

KESALAHAN
KETEPATAN
LAPORAN
TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN SENSUS DI INDONESIA
1. BPS membuat daftar pertanyaan yang akan digunakan
2. Melatih petugas sensus
3. Membagi wilayah dalam wilayah wilayah pencacahan
4. Wilayah pencacahan dibedakan antara wilayah
perkotaan dan pedesaan.
5. Pencacahan dilaksanakan secara aktif
6. Selain melalui pendekaatan rumah tangga dan
penduduk juga melalui pendekatan wilayah (desa/
kelurahan)
7. Pengolahan hasil sensus penduduk oleh BPS
8. diantara pelaksanaan dula sensus misalnya antara tahun
1980 dan 1990 diadakan sesus khusus berdasarkan
sampel.
REGISTRASI PENDUDUK

• Cara pengumpulan data baru


terkait dengan komponen yang
ssangat dinamis seperti kelahiran,
mobilitas, perkawinan.
• Dilaksanakan oleh kementrian
dalam negeri.
• Bersifat pasif
DATA STATISTIK VITAL REGISTRASI
PENDUDUK
• 1. Statistik Kelahiran Hidup (19 jenis)
• 2. Statistik Kematian (13 Jenis)
• 3. Statistik Kematian bayi (15 jenis)
• 4. Statistik Kematian janis (10 jenis)
• 5. Statistik kelahiran hidup dan kematian janin
• (3 jenis)
• Statistik perkawinan (5 jenis)
• Statistik Perceraian (7 jenis)
• Tabel ringkasan (9 jenis)
SURVEY
• Survey dilakukan untuk melengkapi
kekurangan kekurangan informasi atau
data dari sensus atau regristrasi.
• Dilakasankan dengan sistem sampel dan
dalam bentuk studi kasus.
• Mengfokuskan pada topik topik tertentu
contoh : Survey fertilitas, survey
aangkatan
kerja, survey upah dll.
EVALUASI DATA PENDUDUK

• GALAT : merupakan derajat eror atau kesalahan yang


terjadi dalam pendataan penduduk baik melalui
sensus, registrasi maupun survey.
• Metode evaluasi data kependudukan ada 2
• Indeks gabungan : merupakan tehnik evaluasi kualitas
data umur dengan mrnggabungkan rasio sexs dan
rasio umur penduduk laki laki maupun perempuan.
• Mayers Index : merupakan tehnik evaluasi untuk
mengethui kecenderungan angka akhir yang
disenangi penduduk dalam memberika informasi ,
dimana angka indeks ini dapat memperlihatkan
basarnya kesalahan dalam pelaporan serta
pencatatan umur penduduk.
SIAK (SISTEM INFORMASI ADMINIDTRASI
KEPENDUDUKAN)
• Dasar :
• Keppres No 88/2004 tetang PENGELOLAAN
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN dan Permendagri
No 18/2005 Tentang ADMINISTRASI
KEPENDUDUKAN.
• SIAK adalah :
• Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yaitu
sistem informasi yang berdasarkan prosedur
prosedur dan memakai stadarisasi khusus yang
bertujuan menata sistem administarsi kependudukan
sehingga tercapai tertib adminitrasi bidang
kependudukan.
TUJUAN SIAK
• 1. Data base kependudukan terpusat
• 2. Data base kependudukan dapat
diintegrasikan untuk kepentingan lain
(statistik, Imigrasi dll)
• 3. Sistem SIAK teriintegrasi (RT/RW,
kel/desa, kec, pendaftaran penduduk ,
Casip dll)
• 4. Standar nasional (NIK, Blangko,
Formulir formulir termasuk kode
indentifikasi)
FUNGSI SIAK
• 1. Perekaman, pengiriman dam pengolahan
data hasil pendaftaran penduduk dan
pencatatan sipil.
• 2. Penerbitan NIK Nasional
3. Memfasilitasi validasi dan verifikasi individu
untuk pel publik lainnya.
4. Penyajian data ddan informasi yang mutak
hir bagi instansi terkait dalam rangka
perenc. Pembangunan dan pelaksanaan
program pemerintah.
PRODUK APLIKASI PELAYANAN HASIL
SIAK
• 1. Dokumen Identitas penduduk :
• KTP (NIK)
• Kartu Keluarga (No KK)
• 2. Dokumen Catatan Sipil
• Kutipan Akta kelahiran
• Kutipan Akta perkawinan Non Islam
• Kutipan Akta perceraian Non Islam
• Kutipan Akta kematian
DATA INFORMASI YANG DAPAT DISAJIKAN MELALUI
SIAK

• Buku buku laporan hasil


pendafduk dan capil
• Statistik Kependudukan
• Parameter dasar
kependudukan
• Statistik Peristiwa Penting (Vital
statistic)
PERMASALAHAN PENERAPAN SIAK
• Banyaknya sistem informasi yang ada
(Simduk Dll)
• Prosedur dan mekanisme belum mantap
• Keterbatasan tenaga
• Perlu terus dilakukan penyempurnaan
SIAK
• Keterbatasan kemampuan SDM
• Perlu dukungan pimpinin dalam rancana
dan program.
PERMASLAHAN ASPEK HARDWARE

• Banyaknya perangkat yang belum standar


• Proses pengadaan yang masih lambat
• Keterbatasan SDM teknologi Informasi
• Keterbatasan alokasi anggaran untuk
operasional SIAK di daerah
• Perlu dukungan pimpinan untuk rencan
dan program
PERMASALAHAN ASPEK JARINGAN
KOMUNIKASI DATA
• Topologi daerah yang sangat beragam
• Coverage (cakupan) area sistem
Jarkomdat masih terbatas
• Keterbatasan dana
• Keterbatasan tenaga
• Perlu dukungan pimpinan dan rencana
dan program
LANGKAH LANGKAH YANG PERLU DILAKUKAN
DALAM PENERAPAN SAK/SIAK

• Pemuktahiran data
• Orientasi/sosialisasi SAK/SIAK
• Pemeberian stimulan sarana dan prasarana SIAK
• Pelatihan Teknis SIAK
• Bimbingan Teknis SAK (Dafduk, Capil dan Infoduk)
• Pengadaan sarana prasarana
• Penyiapan TPDK (Tempat Perekaman Data
Kependudukan)
• Pendampingan Teknis
• Pencanangan SAK/SIAK
PERTEMUAN KE 5
STRUKTUR DAN KOMPOSISI
PENDUDUK
• Komposisi Penduduk
• Adalah pengelompokan
penduduk atas variabel
variabel tertentu
KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA MENURUT
AGAMA TAHUN 2005 (X 1000)

Agama Jumlah Persen


Islam 196.646.07 87.21
Khatolik 8.154,49 3.58
Kristen 13.757,85 6.04
Hindu 4.168.36 1.83
Budha 2.323.35 1.02
Lainnya 728.89 0.32
Jumlah 227.779.0 100
KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT
UMUR DAN JENIS KELAMIN

• Sering digunakan untuk analisis dan


perencanaan pembangunan.
• Digunakan untuk perencaan program
KB
• Untuk melihat jumlah angkatan
kerja,tenaga kerja, usia sekolah.
• Pengelompokannya biasanya jejang
lima tahunan (0-4,5-9 dst)
• Struktur umur dipengaruhi oleh :
Kelahiran, Kematian, Migrasi/
• Penduduk struktur muda u 15 > 40 %
umumnya di negara berkembang.
• Penduduk Struktur tua U 15< 40 %
umumnya di negara maju.
TABEL KOMPOSISI PENDUDUK
MENURUT UMUR DAN JENIS KELAMIN
KELOMP LAKI PERSEN PEREMP PERSEN
OK UMUR LAKI UAN
(TAHUN)
0–4 330 6,7 313 7,0
5–9 381 7,8 387 8,8
10 – 14 439 9,1 410 9,3
15 – 19 539 11,2 464 0,6
20 – 24 523 11,6 441 0,1
25 – 29 507 10,6 379 9,0
JUMLAH
PIRAMIDA PENDUDUK
• Beradsarkan komposisi penduduk
menurut umut dan jenis kelamin,
karakteristik penduduk suatu negara
/wilayah dapat dibedakan menajadi tiga
kelompok
• 1. Ekspansif : jika sebagaian besar
penduduk berada dalam kelompok muda.
• 2. konstruktif : jika penduduk yang berada
dalam kelompok muda sedikit.
• 3. Stasioner : penduduk dalam tiap
kelompok umur jumlahnya hampir sama>
• PIRAMIDA STASIONER
Peramida konstruktif
Piramida ekspansif
KEMATIAN (MORTALITAS)

Mortalitas adalah ukuran kematian rata-rata dari


penduduk dalam suatu daerah atau wilayah
tertentu. Secara
sederhana, mortalitas merupakan jumlah
kematian akibat penyakit tertentu maupun
kematian alami.
• Disini dibedakan peristiwa kematian didalam
Rahim (intra uterin) dan kematian dilusr rahim
(Exstra uterin)
• INTRA UTERIN
• 1. Abortus : kematian janin menjelan dan
sampai16 minggu.
• 2. immature : kematian janin antara umur
kandungan di atas 16 minggu samapai 28 mingg
• Premature : kematian janin di dalam kandungan
pada umum diatas 28 minggi sampai waktu
lahir.
Exstra uterin
1. Lahir mati (Still birth)kematian bayi yang cukup
masanya pada waktu keluar dari rahim, tidak
ada tanda tanda kehidupan.
2. Kematian baru lahir (neo natal death) kematian
bayi sebelum berumur satu bulan.
3. Kematian lepas baru lahir (post neo natal death)
adalah kematian bayi setelah berumur satu
bulan tatapi kurang dari satu tahun;
4. Kematian bayi (infant mortality) kematian setelah
bayi lahir hidup hingga berumur kurang dari satu
tahun.
• SUMBER DATA KEMATIAN

• REGISTRASI
• PENELITIAN (SURVEY)
PARAMETER MORTALITAS

• 1. Tingkat kematian kasar (Crude


Death Rate) atau CDR

• 2. Tingkat kematian menurut umur


(Age Specific Death
• Rate) atau ASDR
• 3. Tingkat Kematian Bayi ( Infant
Death Rate) atau IDR
Angka Kematian Kasar
• Banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000
penduduk pada pertengahan tahun.
• Rumus
• D
• Tingkat kematian kasar (CDR) = ----------- x k
• Pm

D = jumla kematian pada tahun tertentu (dari hasil


registrasi)
Pm = Jumlah penduduk pada pertengahan tahu
(pada bulan juni/juli)
K = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1000.
Contoh soal :
diketahui jumlah penduduk indonesia pada
pertengahan tahun1975 sebesar
136.000.000,- jiwa. Jumlah kematian
sepeanjang tahun sebesar 2.298.400 jiwa,
bepara besarnya tingkat kematian :
2.298.400
Tingkat CDR = --------------- x 1000 = 16,9
136.000.000,-
artinya pada setiap 1000 penduduk terdapat
16,9 kematian
TINGKAT KEMATIAN MENURUT UMUR
DAN JENIS KELAMIN.

Angka yang menunjukkan
banyaknya kematian pada kelompok usia
tertentu (i) untuk setiap 1000 orang
penduduk pada kelompok usia tertentu
tersebut (i) yang terjadi pada suatu daerah
pada waktu tertentu.
Kegunaan Angka  Kematian  Menurut  Usia 
dapat  dimanfaatkan  untuk 
mengetahui  dan  menggambarkan 
derajat  kesehatan  masyarakat 
dengan  melihat  kematian  tertinggi 
pada  golongan  umur,  untuk 
membandingkan  taraf  kesehatan 
masyarakat  di  berbagai  wilayah  dan 
merupakan komponen untuk 
menghitung  angka  harapan hidup.
RUMUS :

Di
ASDR = -------------------- X 1000
Pmi
D = Jumlah kematian pada kelompok
Umur i
Pmi = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
K = angka konstan = 1000
TINGKAT KEMATIAN BAYI (INFANT
MORTALITY RATE atau IMR)

rumus DO
IMR = ------------------- x k
B
DO = jumlah kematian bayi pada tahun
tertentu
B = Jumlah lahir hidup Pada tahun
tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Contoh
di suatu daerah pada tahun 1970 jumlah
kematian bayi sebesar 263.000,- orang dan
jumlah kelahiran pada tahun tersebut
sebesar 1.594.000,- maka besarnya IMR

263.000,-
IMR = -------------------- X 1000 =
164,99.
1.594.000
pertemuan ke 6
TINGKAT KEMATIAN ANAK
Tingkat kematian anak didifinisikan
sebagai jumlah kematian anak
berumur 1-4 tahun selama satu
tahuntertentu per 1000 anak umur
yang sama pada perrtengahan
tahun
Angka kematian anak lebih
merefleksikan kondisi kesehata
lingkungan yang langsung
mempengaruhi kondisisi kesehatan
anak. masalah gizi, higiene buruk
penyakit menular.
dinegara maju angka kematian bayi
bissa mencapai titik terendah 0,4 per
1000 anak, dinegara berekembang
bisa mencapai 100 kematian per 1000
anak.
sesuai dengan kemajuan dibidang
kesehatan masyarakat, maka angka
kematian anak balita menurun dengan
cepat. pada 1971, 1980 dan 1990
ang`ka kematian anak balita masing
masing sebesar 218, 162, dan 103 per
1000 kelahiran.diantara provinsi
provinsi di indonesia NTB mempunyai
tingkat kematian bakita tertinggi yaitu
217 per 1000 kelahiran pada tahun
1990, terendah adlah DKI 57, DIY 58.
PENYEBAB ENDOGEN DAN EKSOGEN DARI KEMATIAN
BAYI
Kematian bayi ENDOGEN adalah kematian bayi yang
disebabkan oleh faktor faktor anak yang dibawa sejak lahir,
diwarisi oleh orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat
dari ibunya selama kehamilan.
Kematian EKSOGEN adalah kematian bayi yang
disebabkan oleh faktor faktor yang bertalian dengan
pengaruh lingkungan luar sosio ekonomi, berkaitan dengan
kemampuan tersebut, maka kematin bayi dan anak
seringkali digunakan sebagai indikator status kesehatan
dan status sosial ekonomi penduduk
Perkembangan Mortalitas di Indonesia
sebelum PD II mortalitas sangat tinggi,
angka harapan hidup 30 - 35 tahun.
tahun 1930 menrun, kemudian pendudukan
jepang naik lagi,
tahun 60 an turun naik angka mortalitas di
indoensia,
1968 repelita mulai ada perbaikan di bidang
kesehatan PUKESMAS di bangun di tiap
kecamatan tenaga kesehatan mulai
dimobilisir.
KELAHIRAN (FERTILITAS)

Pengukuran fertilitas Tahunan


merupakan pengukuran banyaknya kelahiran
hidup pada sautu tahun tertentu.
Pengukuran fertilitas tahunan yang di bahas
meliputi:
1. Tingkat fertilitas kasar (Crude Birth Rate)
2. Tingkat fertilitas Umum (General FertilityRate)
3. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (age Spesicific
Fertility Birth)
4. Tingkat fertilitas Menurut Urutan kelahiran (Birth
order Specific Fertility Birh)
• ANGKA HARAPAN HIDUP PADA SUATU
UMUR
angka harapan hidup didifinisikan sebagai rata-
rata jumlah tahun kehidupan yang masih di
jalani oleh seseorang yang telah berhasil
mencapai umur X dalam situasi mortalitas
yang berlaku dilingkungan masyarakat.
angka hapan hidup di negara berkembang
biasanya 40 tahun, dinegara maju bisa
mencapai 70 tahun lebih, Di indonesia sensus
2000, angka harapan hidupnya 65,43 tahun
contoh :
Pada tahun 1975 jumlah penduduk
Indonesia pada pertengahan tahun sebesar
136.000.000. sedangkan jumlah kelahiran
pada tahun teresebut 5.834.400. Tingkat
Fertilitas Kasar untuk Indonesia pada tahun
1975 dapat dihitung :
5.834.400
CBR =----------------- X1000
=42,3
136.000.000
Berarti pada tahun 1975 setiap 1000
penduduk terdapat kelahiran 42,3 jiwa
TINGKAT FERTILITAS KASAR ( Crude
Birht Rate)
Banyaknya kelahiran pada sautu tahun tertentu
tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.

Rumus B
CBR =----------- X K
Pm
CBR =Crude Birth rate atau Tingkat Kelahiran
kasar
Pm =Penduduk Pertengahan Tahun
K = Bilangan Konstan yang biasanya 1000
B = Jumlah Kelahiran Pada Tahun Tertentu.
TINGKAT FERTILITAS UMUM (General Ferlity
Rate)
adalah perbandingan antara jumlah kelahiran
dengan jumlah penduduk perempuan usia subur
(15 - 49 tahun )
rumus: B
GFR = ------------------ x K
Pf (15-49)
GFR = tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah Kelahiran
Pf (15-49) = Jumlah penduduk perempuan umur
1549 tahun pada pertengahan tahun
contoh :
Pada tahun 1964 jumlah penduduk usia subur
umur 15 - 49 tahun di indonesia besarnya
30.351.000 jiwa, sedangkan jumlah kelahiran pada
tahun tersebut sebesar 2.982.000 bayi, tingkat
fertilitas umum untuk indonesia tahun 1964 dapat
dihitung sbb:
2.982.000
GFR = ----------------------- X 1000 = 98,25
30.351.000
terdapat 98,25 kelahiran per 1000 penduduk usia
15-49 tahun
TINGKAT FERTILITAS MENURUT UMUR (ge
aspecific Fertility Rate)
Merupakan perbandingan juumlah kelahiran bayi
pada kelompkumur tertentu dengan jumlah
perempuan dengan kelompok umur tertentu pada
pertengahan tahun.
rumus
Bi
ASFRi = ---------------X K
Pfi
B =Jumlah Kelahiran bayi padaa kelompok
umur i
Pfi = Jumlah perempuan kelompok umur i
pada
pertengahan tahun
K = angka konstan 1000.
TINGKAT FERTILITAS MENURUT URUTAN
ELAHIRAN (Birth Order Specific Fertility
Rates=BOSFR)

Rumus :
Boi
BOSFR = ----------------------- XK
Pfi (15-49)
BOSFR = Birth OrderSpecific Fertility Rate
Boi = Jumlah kelahiran urutan ke i
Pf (15-49) = jumlah prempuan umur 15 -49
pertengahan tahun
K = angka konstan = 1000.
UTS
PERTEMUAN KE 7

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


TINGGI RENDAHNYA FERTILITAS
1. Faktor demografi (Struktur umur, struktur
perkawinan, umur perkawinan pertama, paritas
disrupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin)
2.Faktor non Demografi (ekonomi
Penduduk,tingkat
Pendidikan, perbaikan status perempuan,
urbanisasi
dan indutrialisasi.)
Davis dan Blake menyatakan bahwa proses
reproduksi seseorang perempuan usia
subur melalui tiga tahap yaitu :
hubungan kelamin
konsepsi
kehamilan dan kelahiran
Faktor faktor yang mempengaruhi kemungkinan
hubungan kelamin pada usia reproduksi:
1. umur mulai hubungan kelamin
2. Selibat permanen, yaitu proporsi perempuan
yang
belum pernah melakukan hubungan kelamin.
3. lamanya masa reproduksi yang hilang
a. Perceraian , perpisahan atau ditinggal pergi
suami
b. suami meinggal dunia.
4.Abstinensi sukarela
5. Abstinensi terpaksa (Impotensi, sakit berpisah
semen
tara) yang tidak bisa dihindari.
Frekuensi hubnungan seks (tidak termasuk
abstinensi)
Faktor faktor yang mempengaruhi kemungkinan
konsepsi:
1. Kesuburan dan kemandulan biologis
(Fekunditas
dan infekuditas) yang disengaja
2. Menggunakan atau tidak menggunkan alat-alat
Kontrasepsi
a. Cara kimiawi dan cara mekanis
b. Cara cara lain (senggama terputus)
3. Kemandulan atau kesuburan yang dipengaruhi
oleh
faktor faktor sengaja misal sterilisasi.
Faktor faktor yang mempengaruhi selama
kehamila atau kelahiran :
1. kematian janin karena faktor faktor yang
tidak sengaja
2. kematian janis karena faktor faktor yang
disengaja.
PERTEMUAN KE 8
Batasan Mobilitas Penduduk

MOBILITAS
PENDUDUK

Horizontal/geografis Vertikal/sosial
(Migrasi) (Perubahan status)

Permanen Non permanen


sirkulasi

Commuting/ Musiman/mondok
nlaju/ulang alik menginap
Mobilitas penduduk geografis/Horizontal
(Migrasi)
Migrasi Permanen
Migrasi Permanen adalah pergerakan
penduduk melewati wilayah utnuk menetap
atau ada niatan untuk menetap,dengan
batasan waktu biasanya digunakan 6 bulan
berturut turut.

Migrasi Internasional : Perpindahan


penduduk yang melewati batas negara.
Migrasi internal : perpindahan penduduk
pada sekitar satu negara saja
Jenis jenis Migrasi permanen :
1. Migrasi semasa hidup , yaitu Perpindahan
pendudu dari tempat lahir ke tempat lain.
2. Migrasi risen (Recent) yaitu perpindahan
penduduk selama lima tahun terakhir.
3. Migrasi kembali (return) adalah
perpindahan penduduk kedaerah lain dan

kemudian kembali ke daerah asal.


MIGRASI INTERNASIONAL DIBEDAKAN :
1. Displaced person: perpindahan penduduk

dalam suatu negara karena terpaksa


misalnya karena konflik,pembangunan dll.
2. Refugee : perpindahan penduduk karena
terpaksa karena bencana alam.
3. Asylum seekers: pencari suaka
MIGRASI PENDUDUK NON PERMANEN

1. Commuting/Nglaju/ulang alik adalah pergerakan


penduduk melewati wilayah tertentu dankembali

dan kembali pada hari yang sama.

2. Musiman adalah pergerakan penduduk yang


tergantung pada musim.
URBANISASI

Faktor faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya


urbanisasi:
1. adanya ketimpangan tingkat pertumbuhan ekonomi antara kota
dengan desa
2. Adanya peluang dan kesempatan kerja yang terbuka di kota
dibanding dengan di Desa.
3. Terdi pola perubahan minat tentang lapanganpekerjaan dari
pertanian ke industri, utamanya bagi penduduk usia kerja di desa.
4. Lebih maju teknologi dan infra struktur prasarana transortasi.
5. Keberadaan fasilitas perkotaan yang lebih menjanjikan utamanya
pendidikan, kesehatan, pariwisata dan aspek sosial lainnya.
Implikasai Urbanisasi terhadap pelbagai sektor kehidupan,
antara lain :
1. Dalam sektor ekonomi, struktur ekonomi menjadi lebih
berfariasi.
2. Perkembangan di biddang periwisata.
3. Dibidang pendidikan, semakin banyak dibuka sekolah
sekolah kejuruan dan program non gelar bagi mereka
yang memiliki ilmu dengan jangka pendek dapat
memberikan penghasilan penghasilan.
4. Perluasanfisik kota kearah daerah tepian atau pinggiran
kota yang menimbulkan permasalahan admnistrasi
pertanahan dan adm pemerintahan.
5. Harga tanah meningkat.
6. Perubahan tata guna lahan. (daerah hijau menjadi derah

industri atau pemukiman


MOBILITAS FERTIKAL/ SOSIAL
Mobilitas fertikal merupakan pergerakan
pendudukdari kondisi sosial tertentu ke kondisi
sosial yang lain

Secara Umum Penyebab atau alasan terjadinya mi


grasi:
1. Alasan politik / politis
2. Alasan sosial kemasyarakatan
3. Alasan agama atau kepercayaan
4. Alasan ekonomi
5. Alasan lain, ( pendidikan, keluarga, pekerjaan)
MOBILITAS FERTIKAL/ SOSIAL
Mobilitas fertikal merupakan pergerakan
pendudukdari kondisi sosial tertentu ke kondisi
sosial yang lain.

Mobilitas vertikal/sosial lebih mudah terjadi di


masyarakat yang terbuka karena lebih
memungkinkan untuk berpindah strata.
sebaliknya, pada masyarakat yang tertutup
kemungkinan untuk berpindah strata lebih sulit,
seperti di masyarakat feodal, masyarakat yang
menganut sistim kasta.
Secara umum , cara orang untuk
mlakukan mobilitas sosial keatas
adalah sebagai berikut:

1. Perubahan standar hidup


2. Perkawinan
3. Perubahan tempat tinggal
4. Perubahan tingkah laku
5. Perubahan Nama
Beberapa bentuk mobilitas sosial
1. Mobilitas Sosial Horizontal:
merupakan peralihan individu atau
obyek-obyek sosial lainnya dari suatu
kelompok sosial lainnya yang
sederajat.
2. Mobilitas Sosial Vertikal:
Perpindahan individu atau obyek-obyek
sosial dari suatu kedudukan sosial ke
kedudukan sosial lainnya yang tidak
sederajat.
3. Mobilitas antar generasi:
Mbilitas dua generasi atau lebih, contoh
generasi ayah, ibu, anak, cucu dst. contoh
seorang tukang hanya lulusan SD becak
bisa mendidik anaknya sehingga bisa
menjadi praja ipdn.
4. Mobilitas intragenerisi
adalah mobilitas mobilitas yang terjadi
dalam satu kelompok generasi yang sama
PERTEMUAN KE 9

Gerak sosial demografis


Gerak sosial ini adalah perpindahan individu atau
kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti
transmigrasi, urbanisasi dan migrasi.

Gerak sosial demografis dipengaruhi oleh faktor-


faktor:
1. Perubahan kondisi sosial;
2. Ekspansi teritorial dan gerak populasi.
3. Komunikasi yang bebas.
4. Pembagian kerja.
Saluran saluran mobilitas sosial:
1. TNI/POLRI/PNS.
2. Lmabaga -lembaga keagamaan
3. Lembaga pendidikan.
4. Organisasi politik
5. Organisasi ekonomi.
6. Organisasi keahlian;
7. Perkawinan
2. Konflik antar kelompok soial;
3. Konflik antar generasi;
4. Penyesuaian kembali.

Dampak positif
1. Orang orang akan berusaha untuk berprestasi atau
berusaha untuk maju karena adanya kesempatan
untuk berpindah strata.

2. Mobilitas sosial akan lebih mempercepat tingkat


perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik.
TEORI MIGRASI
PUSH-PULL THEORY dari Everet S,
Lee:
Ada empat faktor yang menyebabkan
seseorang melakukan migrasi:
1. faktor Pendorong di daerah asal.
2. Faktor Penarik di daerah tujuan;
3. Faktor Individu;
4. Hambatan antara.
Dua Pendekatan Migrasi:
1. Pendekatan Individu, sebagai mahluk rasional
yang melakukan penilaian terhadap daerah
tujuan untuk mengoptimalkan kombinasi dari
upah, keselamatan kerja dan biaya perjalan.

Pendekatan ini disebut juga pendekatan


“Human Capital”karena seseorang dipandang
sebagai produk dari investasi misalnya
pendidikan, ketrampilan, dan kesehatan yang
kemudian mencari tempat untuk
menggunakanya secara optimal.
2. Pendekatan Struktural
Pendekatan ini lebih melihat kondisi seseorang sebagai
produk dari struktur sosial, ekonomi dan politik yang
mempengaruhi atau membentuk hidup seseorang.
3. Kombinasi : Network and system:
1. Individu atau keluarga tidak dapat mengambil
keputusan tanpa terpengaruh oleh struktur
sosial, ekonomi, dan politik yang ada.
2. atau sebaliknya , bahwa struktur yang ada
bekerja secara independen dari individu
dan keluarga.
3. Contoh yang paling jelas dari hal ini adalah
munculnya “Network” antar migran.
PERTEMUAN KE 10

KETENAGAKERJAAN
Definisi Dan Konsep Tenaga Kerja dan Angkatan
Kerja.
Bukan Angkatan Kerja :
adalah bagaian dari tenaga kerja (man Power)
yang tidak bekerja ataupun mencari pekerjaan.
Jadi mereka ini adalah bagaian dari tenaga ekrja
yang sesungguhnya tidak terlibat, atau tidak
berusaha terlibat, dalam kegiatan produktif , yaitu
produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa
Pengertian Angkatan Kerja
Kelompok Angkatan Kerja yang digolongkan
bekerja adalah:
1. Mereka yang selama seminggu sebelum
pencacahan melakukan perkerjaan dengan
memperoleh penghasilan/keuntungan dan
lamanya bekerja minimal dua hari.
2. Mereka yang selama seminggu sebelum
pencacahan tidak melakukan pekerjaan atau
bekerja kurang dari dua hari, tetapi mereka
adalah :
a. Pekerja tetap , sedang cuti sakit dll.
b. Petani petani yang mengusahakan tanah pertanian
sedang menunggu panen.
c. Oran orang yang berkerja dalam bidang keahlian
seperti dokter, tukang cukur.dll.
Yang digolongkan mencari pekerjaan
(Menganggur) adalah:

1. Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang

berusaha mencari pekerjaan.

2. Mereka yang bekerja, pada saat pencacahan


sedang menganggur dan berusaha
medapatkan pekerjaan.

3. Mereka yang dibebatugaskan dan sedang


berusaha mendapatkan pekerjaan
Kelompok Bukan Angkatan Kerja :

1. Sekolah (kegiatannya hanya sekolah)

2. Mengurus Rumah Tangga(Kegiatannya hanya


mengurus rumah tangga)

3. Penerima Pendapatan (Pensiunan, penerima


bunga simpanan, hasil dari sewa dll)

4. Lainnya (mereka yang hidupnya tergantung


orang lain karena usia lanjut, lumpuh, dll
PERATURAN & UU KETENAGAKERJAAN
Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan dijelaskan bahwa Ketenagakerjaan
adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan tenaga kerja
baik pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa
kerja. Peraturan tersebut dilandasi dengan tujuan  sebagai
berikut:
Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja
secara optimal dan manusiawi
Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan
penyediaan  tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah
Memberikan pelindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan
Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya
Pasal 5 UU 13/2013 menegaskan
bahwa setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama untuk
memperoleh pekerjaan tanpa
adanya diskriminasi. Lebih lanjut,
tenaga kerja dapat diklasifikasikan
menjadi tiga kelompok yaitu:
 
a. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja yang mempunyai
keahlian pada bidang tertentu
atau khusus yang diperoleh dari
bidang pendidikan. Sebagai
contoh: dosen, dokter, guru,
pengacara, akuntan dan
sebagainya.
 
b.Tenaga Kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki
keahlian pada bidang tertentu
atau khusus yang diperoleh dari
pengalaman dan latihan.
Sebagai contoh: supir, tukang
jahit, montir dan sebagainya.
 
c. Tenaga Kerja Tidak Terdidik
dan Tidak Terlatih
Tenaga kerja yang
mengandalkan tenaga, tidak
memerlukan pendidikan
maupun pelatihan terlebih
dahulu. Sebagai contoh: kuli,
pembantu rumah tangga, buruh
kasar dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan ketenagakerjaan,
pelaku usaha dan tenaga kerja mengikatkan
diri dalam suatu hubunga hukkum melalui
ikatan atau perjanjian kerja yang sudah
disepakati oleh kedua belah pihak, bersifat
tertulis atau lisan dan dilandasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan yang berlaku. Hak dan
kewajiban antara pengusaha dan tenaga
kerja juga menjadi perhatian demi
menciptakan keamanan dan kenyamanan
saat melakukan aktivitas pekerjaan
Apabila timbul perselisihan antara
pengusaha dan tenaga kerja, maka hukum
yang mengatur adalah Undang Undang
No.2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial. Setiap
bentuk perselisihan memiliki cara atau
prosedur yang berlaku dan harus diikuti oleh
kedua belah pihak baik itu melalui cara
berunding, mediasi, konsiliasi, arbitrase
maupun diselesaikan di Pengadilan
Hubungan Industrial.
MASALAH KETENAGAKERJAAN
Masalah ketenagakerjaan dapat timbul
karena beberapa faktor seperti pendidikan,
kesempatan kerja maupun pertumbuhan
ekonomi yang relatif rendah. Hal ini dialami
oleh banyak negara yang termasuk
Indonesia, karena hingga saat ini masih
banyak pengangguran atau lebih tepatnya
lagi orang yang tidak dapat bekerja karena
minimnya lapangan pekerjaan.
 
Tiga masalah ketenagakerjaan yang sering terjadi
di Indonesia:
 
1. Banyaknya Pengangguran
Disebabkan karena tingginya jumlah penduduk
dan tidak diikuti dengan lapangan kerja yang
cukup, permasalah ini merupakan yang paling
utama di Indonesia. Begitu juga dengan
rendahnya kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi yang menjadi faktor utama dalam
timbulnya masalah ini.
 
2. Lapangan Kerja yang
Rendah
Timbul akibat jumlah angkatan
kerja yang produktif tidak
sebanding dengan jumlah
lapangan kerja yang disediakan.
Hal ini menjadi salah satu
pemicu masalah pengangguran.
3. Kualitas Tenaga Kerja yang
Rendah
Tingkat pendidikan yang rendah
baik formal maupun non formal.
Kemampuan ekonomi
masyarakat Indonesia tergolong
rendah menyebabkan
ketidakmampuan untuk meraih
pendidikan yang tinggi.
Permasalahan ketenagakerjaan di
Indonesia meliputi hal-hal sebagai
berikut:
Jumlah Angkatan Kerja yang Besar.
Kualitas 
Tenaga Kerja Relatif Rendah.
Persebaran 
Tenaga Kerja Tidak Merata.
Kesempatan Kerja Masih Terbatas.
Pengangguran.
Agar masalah ketenagakerjaan dapat
teratasi, berikut beberapa cara yang bisa
dilakukan guna mengatasi masalah
ketenagakerjaan:
Mengadakan transmigrasi ke daerah-daerah
terpencil. (cara ini bisa digunakan sebagai 
cara mengatasi persebaran penduduk di
Indonesia).
Mengadakan pelatihan kerja pada calon
tenaga kerja.
Mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
Mengadakan pelatihan manajerial di daerah-daerah
terpencil agar dapat membangun daerahnya sendiri serta
mampu mengolah sumber daya manusianya. Dengan
demikian, para tenaga kerja di daerah tidak perlu repot-
repot ke  Pulau Jawa untuk mencari kerja.
Membuat kebijakan yang tepat mengenai ketenagakerjaan.
Mendorong tenaga kerja untuk berwirausaha (selain
mengatasi masalah ketenagakerjaan, cara ini bisa
digunakan untuk memicu faktor pendorong terjadinya
perdagangan internasional di Indonesia).
Melakukan pemagangan kerja bagi calon tenaga kerja.
Membenahi gaji dan upah tenaga kerja.
Peningkatan gizi dan kesehatan tenaga
kerja.
Menggalakan program KB.
Menngembangkan industri padat karya.
Meningkatkan permodalan di dalam negeri.
Pengembangan pekerjaan umum seperti
proyek pembangunan jalan, pembuatan
saluran air, irigasi, pembuatan jalan, serta
perbaikan jalan raya.
Pengembangan sektor usaha informal di
daerah-daerah terpencil.
 kondisi ketenagakerjaan di
Indonesia cukup baik sebelum
merebaknya pandemi Covid-19.
Dari data BPS, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT)
tercatat sebesar 4,99 persen pada
Februari 2020, stabil dibandingkan
dengan angka periode yang sama
tahun sebelumnya sebesar 5,01
persen.
PERTEMUAN KE 11
KONSEP /PENjLASAN TEKNIS
Konsep/Penjelasan Teknis
Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur
15 tahun dan lebih.
Penduduk yang termasuk angkatan
kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan
lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun
sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Penduduk yang termasuk bukan angkatan
kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan
lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah
tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain
kegiatan pribadi.
Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau
membantu memperoleh pendapatan atau
keuntungan, paling sedikit 1 jam (tidak terputus)
dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut
termasuk pola kegiatan pekerja tak dibayar yang
membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
Punya pekerjaan tetapi sementara tidak
bekerja adalah keadaan dari seseorang yang
mempunyai pekerjaan tetapi selama seminggu
yang lalu sementara tidak bekerja karena berbagai
sebab, seperti: sakit, cuti, menunggu panenan,
mogok dan sebagainya.
Contoh:
Pekerja tetap, pegawai pemerintah/swasta yang sedang
tidak bekerja karena cuti, sakit, mogok, mangkir, mesin/
peralatan perusahaan mengalami kerusakan, dan
sebagainya.
Petani yang mengusahakan tanah pertanian dan sedang
tidak bekerja karena alasan sakit atau menunggu
pekerjaan berikutnya (menunggu panen atau musim hujan
untuk menggarap sawah).
Pekerja profesional (mempunyai keahlian tertentu/khusus)
yang sedang tidak bekerja karena sakit, menunggu
pekerjaan berikutnya/pesanan dan sebagainya. Seperti
dalang, tukang cukur, tukang pijat, dukun, penyanyi
komersial dan sebagainya
Penganggur terbuka, terdiri dari:
Mereka yang tak punya pekerjaan dan
mencari pekerjaan.
Mereka yang tak punya pekerjaan dan
mempersiapkan usaha.
Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak
mencari pekerjaan, karena merasa tidak
mungkin mendapatkan pekerjaan.
Mereka yang sudah punya pekerjaan, tetapi
belum molai bekerja.
Mencari pekerjaan adalah kegiatan seseorang
yang pada saat survei orang tersebut sedang
mencari pekerjaan, seperti mereka:
Yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha
mendapatkan pekerjaan.
Yang sudah pernah bekerja, karena sesuatu hal
berhenti atau diberhentikan dan sedang berusaha
untuk mendapatkan pekerjaan.
Yang bekerja atau mempunyai pekerjaan, tetapi
karena sesuatu hal masih berusaha untuk
mendapatkan pekerjaan lain.
Mempersiapkan suatu usaha adalah suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu
usaha/pekerjaan yang "baru", yang bertujuan untuk
memperoleh penghasilan/keuntungan atas resiko sendiri,
baik dengan atau tanpa mempekerjakan buruh/pekerja
dibayar maupun tidak dibayar. Mempersiapkan yang
dimaksud adalah apabila "tindakannya nyata", seperti:
mengumpolkan modal atau perlengkapan/alat, mencari
lokasi/tempat, mengurus surat ijin usaha dan sebagainya,
telah/sedang dilakukan.
Mempersiapkan usaha tidak termasuk yang baru
merencanakan, berniat, dan baru mengikuti
kursus/pelatihan dalam rangka membuka usaha.
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) adalah persentase
jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di
bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu).
Pekerja Tidak Penuh terdiri dari:
Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di
bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu),
dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia
menerima pekerjaan (daholu disebut setengah
pengangguran terpaksa).
Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di
bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu),
tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia
menerima pekerjaan lain (daholu disebut setengah
pengangguran sukarela).
Sekolah adalah kegiatan seseorang untuk
bersekolah di sekolah formal, molai dari
pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi
selama seminggu yang lalu sebelum
pencacahan. Tidak termasuk yang sedang libur
sekolah.
Mengurus rumah tangga adalah kegiatan
seseorang yang mengurus rumah tangga tanpa
mendapatkan upah, misalnya: ibu-ibu rumah
tangga dan anaknya yang membantu mengurus
rumah tangga. Sebaliknya pembantu rumah
tangga yang mendapatkan upah walaupun
pekerjaannya mengurus rumah tangga dianggap
bekerja.
Kegiatan lainnya adalah kegiatan
seseorang selain disebut di atas, yakni
mereka yang sudah pensiun, orang-orang
yang cacat jasmani (buta, bisu dan
sebagainya) yang tidak melakukan sesuatu
pekerjaan seminggu yang lalu.
Pendidikan tertinggi yang
ditamatkan adalah tingkat pendidikan yang
dicapai seseorang setelah mengikuti
pelajaran pada kelas tertinggi suatu
tingkatan sekolah dengan mendapatkan
tanda tamat (ijazah).
Jumlah jam kerja seluruh
pekerjaan adalah lamanya waktu dalam jam
yang digunakan untuk bekerja dari seluruh
pekerjaan, tidak termasuk jam kerja istirahat
resmi dan jam kerja yang digunakan untuk
hal-hal di luar pekerjaan selama seminggu
yang lalu.
Bagi pedagang keliling, jumlah jam kerja
dihitung molai berangkat dari rumah sampai
tiba kembali di rumah dikurangi waktu yang
tidak merupakan jam kerja, seperti mampir
ke rumah famili/kawan dan sebagainya.
Lapangan usaha adalah bidang kegiatan dari
pekerjaan/usaha/perusahaan/kantor tempat
seseorang bekerja. Lapangan pekerjaan pada
publikasi ini didasarkan pada Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.
Jenis pekerjaan/jabatan adalah macam
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang atau
ditugaskan kepada seseorang yang sedang
bekerja atau yang sementara tidak bekerja. Jenis
pekerjaan pada publikasi ini, didasarkan atas
Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan Indonesia (KBJI)
2002 yang mengacu kepada ISCO 88.
Upah/gaji bersih adalah imbalan yang
diterima selama sebulan oleh
buruh/karyawan baik berupa uang atau
barang yang dibayarkan
perusahaan/kantor/majikan. Imbalan dalam
bentuk barang dinilai dengan harga
setempat. Upah/ gaji bersih yang dimaksud
tersebut adalah setelah dikurangi dengan
potongan-potongan iuran wajib, pajak
penghasilan dan sebagainya.
Status pekerjaan adalah jenis kedudukan
seseorang dalam melakukan pekerjaan di suatu
unit usaha/kegiatan. Mulai tahun 2001 status
pekerjaan dibedakan menjadi 7 kategori yaitu:
Berusaha sendiri, adalah bekerja atau berusaha
dengan menanggung resiko secara ekonomis,
yaitu dengan tidak kembalinya ongkos produksi
yang telah dikeluarkan dalam rangka usahanya
tersebut, serta tidak menggunakan pekerja dibayar
maupun pekerja tak dibayar, termasuk yang sifat
pekerjaannya memerlukan teknologi atau keahlian
khusus.
Berusaha dibantu buruh tidak
tetap/buruh tak dibayar, adalah
bekerja atau berusaha atas resiko
sendiri, dan menggunakan
buruh/pekerja tak dibayar dan atau
buruh/pekerja tidak tetap.
Berusaha dibantu buruh tetap/buruh
dibayar, adalah berusaha atas resiko
sendiri dan mempekerjakan paling
sedikit satu orang buruh/pekerja tetap
yang dibayar.
Buruh/Karyawan/Pegawai, adalah seseorang
yang bekerja pada orang lain atau
instansi/kantor/perusahaan secara tetap dengan
menerima upah/gaji baik berupa uang maupun
barang. Buruh yang tidak mempunyai majikan
tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan,
tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap
memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu)
majikan (orang/rumah tangga) yang sama dalam
sebolan terakhir, khusus pada sektor bangunan
batasannya tiga bulan. Apabila majikannya
instansi/lembaga, boleh lebih dari satu.
Pekerja bebas di pertanian, adalah seseorang
yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi
yang tidak tetap (lebih dari 1 majikan dalam
sebolan terakhir) di usaha pertanian baik berupa
usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah
tangga atas dasar balas jasa dengan menerima
upah atau imbalan baik berupa uang maupun
barang, dan baik dengan sistem pembayaran
harian maupun borongan. Usaha pertanian
meliputi: pertanian tanaman pangan, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan dan perburuan,
termasuk juga jasa pertanian.
Majikan adalah orang
atau pihak yang
memberikan pekerjaan
dengan pembayaran
yang disepakati.
Pekerja bebas di nonpertanian adalah seseorang yang
bekerja pada orang lain/majikan/institusi yang tidak tetap
(lebih dari 1 majikan dalam sebolan terakhir), di usaha non
pertanian dengan menerima upah atau imbalan baik
berupa uang maupun barang dan baik dengan sistem
pembayaran harian maupun borongan.Usaha non
pertanian meliputi: usaha di sektor pertambangan, industri,
listrik, gas dan air, sektor konstruksi/ bangunan, sektor
perdagangan, sektor angkutan, pergudangan dan
komunikasi, sektor keuangan, asuransi, usaha persewaan
bangunan, tanah dan jasa perusahaan, sektor jasa
kemasyarakatan, sosial dan perorangan.Huruf e dan f yang
dikembangkan molai pada publikasi 2001, pada tahun 2000
dan sebelumnya dikategorikan pada huruf d dan a (huruf e
termasuk dalam d dan huruf f termasuk dalam a).
Pekerja keluarga/tak
dibayar adalah seseorang yang
bekerja membantu orang lain
yang berusaha dengan tidak
mendapat upah/gaji, baik
berupa uang maupun barang.
Pekerja tak dibayar tersebut dapat
terdiri dari:
Anggota rumah tangga dari orang yang
dibantunya, seperti istri/anak yang
membantu suaminya/ayahnya bekerja
di sawah dan tidak dibayar.

Bukan anggota rumah tangga tetapi


keluarga dari orang yang dibantunya,
seperti famili yang membantu melayani
penjualan di warung dan tidak dibayar.

Anda mungkin juga menyukai